Anda di halaman 1dari 6

2.3.

1 Tinjauan Sirkulasi Ruang


Tinjauan Sirkulasi Ruang Sirkulasi merupakan elemen penting yang harus
diperhatikan karena sirkulasi memilki pengaruh terhadap kenyamanan penguna
sehingga baik tidaknya hasil rancangan juga tergantung dari sirkulasi yang tepat. Oleh
karena itu, perlu adanya kajian teori tentang sirkulasi ruang yang tepat. Menurut
(Ching, 2008), ada beberapa tahapan yang dapat membentuk pola sirkulasi yang baik,
antara lain :
a. Sirkulasi Ruang Luar
1) Pencapaian Bangunan Pencapaian merupakan suatu tahapan dari suatu sistem
sirkulasi, dimana kita dipersiapkan untuk melihat, mengalami, hingga
menggunakan ruang-ruang. Pencapaian bangunan terdiri atas :
a) Frontal Pencapaian frontal secara langsung mengarah ke pintu masuk sebuah
bangunan melalui sebuah jalur lurus dan aksial. Ujung akhir visual yang
menghilangkan pencapaian ini jelas dapat berupa sebuah fasad depan
bangunan atau pintu masuk yang mendetail di alam bidang.

Gambar 3. Pencapaian frontal


(Sumber : D.K Ching, 2008)

b) Tidak Langsung Sebuah pencapaian tidak langsung menekankan efek


perspektif pada fasad depan dan bentuk sebuah bangunan. Jalurnya dapat
diarahkan kembali sekali atau beberapa kali untuk menunda dan
memperlama sekuen pencapaiannya. Jika sebuah bangunan dicapai dari
sebuah sudut yang ekstrim, pintu masuknya dapat dibuat menjorok dari
fasadnya agar lebih terlihat.
Gambar 4. Pencapaian tidak langsung
(Sumber : D.K Ching, 2008)

c) Spiral Sebuah jalur spiral untuk memperlama sekuen pencapaian dan


menekankan bentuk tiga dimensional sebuah bangunan sementara
kita bergerak disepanjang kelilingnya. Pintu masuk bangunan ini bias terlihat
berulang kali pada waktu pencapaiannya untuk memperjelas posisinya, atau
dapat disembunyikan hingga tiba di titik kedatangan.

Gambar 5. Pencapaian Spiral


(Sumber : D.K Ching, 2008)

d) Jalan Masuk ke dalam Bangunan Proses memasuki sebua bangunan, ruang di


dalam bangunan, ataupun area ruang eksterior tertentu akan melibatkan aksi
menembus suatu bidang vertical yang membedakan satu ruang dari ruang
lainnya. Seperti apapun bentuk ruang yang dimasuki atau apapun bentuk
penutupnya, penanda pintu masuk ke dalam ruang tersebut paling baik
adalah berupa sebuah bidang. Tanda sebuah pintu masuk dapat
diperkuat secara visual dengan cara : 1) Membuat bukaan yang lebih
rendah, lebih lebar, atau lebih sempit daripada yang diantisipasi. 2) Membuat
pintu masuknya dalam atau berkelok-kelok. 3) Memperjelas bukaannya
dengan ornament atau pernak-pernik dekoratif.

Gambar 6. Pintu masuk


(Sumber : D.K Ching, 2008)

2.3.2 Sirkulasi Ruang Dalam


Konfigurasi Jalur Sifat konfigurasi sebuah jalur mempengaruhi dan juga
dipengaruhi oleh pola organisasi ruang-ruang yang dihubungkan. Dalam menentukan
konfigurasi jalur terdapat beberapa pola, antara lain :
a. Linear Seluruh jalur adalah linear. Namun, jalur yang lurus dapat menjadi elemen
pengatur yang utama bagi serangkaian ruang. Jalur ini dapat berbentuk kurva
linear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain, atau membentuk
sebua putaran.

Gambar 7. Konfigurasi Linear


(Sumber : D.K Ching, 2008)

b. Radial Sebuah konfigurasi radial memiliki jalur-jalur linear yang memanjang dari
atau berakhir di sebuah titik pusat bersama.
Gambar 8. Konfigurasi Radial
(Sumber : D.K Ching, 2008)

c. Spiral sebuah konfigurasi spiral merupakan sebuah jalur tunggal yang menerus
yang berawal dari sebuah titik pusat, bergerak melingkar, dan semakin lama
semakin menjauh darinya.

Gambar 9. Konfigurasi Spiral


(Sumber : D.K Ching, 2008)

d. Grid Sebuah konfigurasi grid terdiri dari dua buah jalur sejajar yang berpotongan
pada interval-interval regular dan menciptakan area ruang berbentuk bujur
sangkar atau persegi panjang.

Gambar 10. Konfigurasi Grid


(Sumber : D.K Ching, 2008)

e. Jaringan Sebuah konfigurasi jaringan terdiri dari jalur-jalur yang


menghubungkan titik-titik yang terbentuk di dalam ruang.
Gambar 11. Konfigurasi Jaringan
(Sumber : D.K Ching, 2008)

Bentuk ruang sirkulasi adalah sebagai berikut.


a) Tertutup Membentuk sebuah galeri publik atau koridor privat yang berhubungan
dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui akses-akses masuk di dalam
sebuah bidang dinding.

Gambar 12. Ruang Sirkulasi Tertutup


(Sumber : D.K Ching, 2008)

b) Terbuka pada Satu Sisi Membentuk sebuah balkon atau galer yang
menyajikan kemenerusan spasial dan visual dengan ruang-ruang yang
dihubungkannya.

Gambar 13. Ruang Sirkulasi Tertutup


(Sumber : D.K Ching, 2008)

c) Terbukapada Kedua Sisi Membentuk jalur setapak berkolom yang menjadi


penambahan fisik ruang yang dilaluinya tersebut.
Gambar 14. Ruang Sirkulasi Tertutup
(Sumber : D.K Ching, 2008)

Anda mungkin juga menyukai