Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah
Toksikologi yang berjudul “ TOKSITAS PEMANIS BUATAN ASPARTAM
PADA MAKANAN DAN MINUMAN ” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pengertian, jenis-jenis,
serta dampak/akibat dari pemanis buatan khususnya Aspartam. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
dampak/akibat dari pemanis buatan, sehingga kita semua dapat lebih waspada
dalam memilih makanan/minuman yang akan dikonsumsi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang...........................................................................................1
b. Rumusan Masalah......................................................................................3
c. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian dan karakteristik Toksik.................................................
b. Bahan Tambahan Makanan (BTM)........................................4
c. Pengertian Pemanis Sintetis....................................................................
d. Jenis-Jenis Pemanis Sintetis...................................................................
e. Pengertian Aspartam......................................................................4
f. Cara penggunaan Aspartam..................................................................
g. Fungsi aspartam..........................................................................................5
h. Keamanan Aspartam Aspartam......................................................
i. Resiko kesehatan dari penggunaan Aspartam.................
j. Regulasi Aspartam.................................................................................
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan..................................................................................................15
b. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan masuk ke dalam tubuh suatu bahan polutan yang toksik,
umumnya melalui saluran penceraan makanan, saluran pernapasan, kulit
dan jalur lain. Jalur lain tersebut diantaranya adalah intra muskuler, intra
dermal, dan sub kutan. Jalan masuk yang berbeda ini akan mempengaruhi
toksisitas bahan polutan. Bahan paparan yang berasal dari industri
biasanya masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan terhirup, sedangkan
kejadian keracunan biasanya melalui proses tertelan.
Dengan berkembangnya tehnologi sekarang yang semakin canggih,
maka semakin banyak pula bahan makanan yang diganti dengan yang
lebih baik atau dengan penggunaan sedikit bahan tersebut sudah dapat
menyamai dengan rasa dari apabila menggunakan bahan makanan yang
asli.
Zat additive adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan kedalam
bahan makanan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat additive
ditambahkan pada makanan pada saat pengolahan bahan makanan
tersebut. Jenis zat aditif dapat dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan sumber
dan fungsinya.
Di kehidupan sehari-hari kita biasanya menggunakan gula sebagai
bahan pemanis dalam makanan ataupun minuman. Kebanyakan orang baik
anak-anak, remaja maupun orang dewasa lebih menyukai makanan atau
minuman yang manis-manis daripada yang tidak ada rasanya (tawar). Tapi
kini seiring berkembangnya industri makanan dan minuman, dan semakin
banyaknya kebutuhan akan bahan pemanis, maka muncul lah banyak
inovasi-inovasi baru tentang bahan pemanis buatan. Diciptakannya bahan
pemanis buatan sangat membantu dalam industri makanan dan minuman
untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan pemanis. Selain kadar
manisnya lebih tinggi dari gula, pemanis buatan juga dapat bertahan lebih
lama.
Banyak pabrik makanan atau minuman yang lebih memilih
menggunakan bahan pemanis buatan daripada pemanis alami (gula). Dan
tak sedikit oknum-oknum yang memanfaatkan adanya bahan pemanis
buatan ini, mereka berbuat curang hanya untuk mendapatkan keuntungan
yang besar. Mereka menggunakan bahan pemanis buatan secara
berlebihan, diatas batas rata-rata yang diperbolehkan oleh pemerintah.
Mereka beralasan lebih hemat menggunakan pemanis buatan daripada
gula, karena harga gula lebih mahal jika dibandingkan dengan harga bahan
pemanis buatan. Penggunaan bahan pemanis buatan secara berlebihan
dapat menimbulkan banyak kerugian pada orang yang mengkonsumsinya,
namun para oknum tersebut tak peduli dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
Aspartam merupakan zat aditif yang dari sumbernya berasal dari
buatan. Zat aditif buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang
merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis
pada makanan. Pemanis buatan hampir atau sama sekali tidak mempunyai
kandungan nilai gizi didalamnya.sebagaimana pemanis alami, pemanis
buatan juga dapat larut didalam air.
B. Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Makanan (BTM)?
2 Apa yang dimaksud dengan Aspartam?
3 Bagaimana penggunaan Aspartam?
4 Apa saja resiko kesehatan dari penggunaan Aspartam?
5 Berapa regulasi Aspartam?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Makanan(BTM)
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Aspartam
3. Mengetahui cara pennggunaan Aspartam
4. Mengetahui resiko kesehatan dari penggunaan Aspartam
5. Mengetahui batasan penggunaan Aspartam
BAB II
PEMBAHASAN
Audi, J., Belson, M., Patel, M., Schier, J., Osterloh, J. (2005). Ricin poisoning: A
comprehensive review. JAMA 294:2342-2351
Hwang, D.F., Noguchi, T. (2007). Tetrodotoxin poisoning. Adv. Food Nutr. Res.
52:141-236.
Muchtadi, Deddy, Ir.Dr. 2009. Bahan Tambahan Kimiawi dalam Makanan. [serial
online] http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_fdsf.php diakses: 23 Februari
2013
Klaasen, C.D. (2008). Casarett and Doull’s Toxicology; The Basic Science of
Poisons, 7th ed. McGraw-Hill, New York.
Boobis, A.R., Ossendorp, B.C., Banasiak, U., Hamey, P.Y., Sebestyen, I.,
Moretto, A. (2008). Cumulative risk assessment of pesticide residues in
food. Toxicol Lett. 180:137-150.
Philippe, G., Angenot, L., Tits, M., Frederich, M. (2004). About the toxicity of
some Strychnos species and their alkaloids. Toxicon. 44:405-416
Berger, K.J., Guss, D.A. (2005). Mycotoxins revisited: Part II. J. Emergency Med.
28:175-183..