BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
Menurut Jean Peuget, anak pada usia 7 - 11 tahun merupakan tahap konkrit operasional.
Pada fase ini anak sudah mulai berpikir lebih logis dan terarah dapat memilih, menggolongkan,
mengorganisasikan fakta, disamping itu mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Pada
fase ini pula anak dapat mengetahui konsep guru, tetapi belum dapat berpikir hal - hal yang
abstrak. Anak telah dapat mengatasi persoalan dengan konkrit dan sistematis menurut
persepsinya.
Sedangkan menurut Erickson, usia 6 - 12 tahun adalah tahap industri vs inferiority. Anak
siap menjadi pekerja dan ingin dilibatkan dalam aktifitasnya, bila diberi tugas akan dikerjakan
sampai selesai. Sudah ingin menghasilkan sesuatu, mulai belajar aturan - aturan dan kompetisi
melalui proses pendidikan dan berhubungan dengan orang lain. Jika harapan anak terlalu tinggi
dan tidak mampu memenuhi standar maka maka akan menjadi inferiority, kurang percaya diri,
gangguan prestasi dan takut berkompetisi
4. Sikap terbuka
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak melipat, tangan
menunjukan keterbukaan untuk berkomunikasi yang dilakukan selama proses komunikasi,
sehingga proses keterbukaan diri dalam komunikasi dapat dilaksanakan.
5. Sikap tetap relaks
Merupakan sikap yang menunjukan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
memberi respons pada klien selama komunikasi. Sikap ini sangat diperlukan sehingga saling
memberikan berbagai informasi yang diharapkan tanpa adanya sebuah paksaan.
Selain beberapa sikap yang ada masih ada beberapa sikap nonverbal selama komunikasi yang
juga masuk dalam kategori sikap, seperti : a) Gerakan mata, gerakan mata ini digunakan dalam
memberikan perhatian. Gerakan mata merupakan cara interaksi yang tepat, mengingat proses
pendidikan dan sosialisasi anak dapat terwujud pada kontak mata. b) Ekspresi muka, sikap ini
termasuk bahasa non verbal yang banyak dipengaruhi oleh budaya. Percaya atau tidak dapat
dinilai keadaan ekspresi muka secara tidak disadari. c) Sentuhan, merupakan cara interaksi yang
mendasar karena dengan sentuhan dapat memperhatikan perasaan menerima dan menghargai.
Ikatan kasih sayang ditentukan oleh pendengaran atau suara. Sentuhan merupakan elemen
penting dalam pembentukan ego, perasaan dan kemandirian.
Pada komunikasi dengan anak sentuhan merupakan alat yang sangat penting karena sebagai alat
komunikasi dalam memperlihatkan kehangatan, kasih sayang, yang pada kemudian hari ( dewasa
) dapat mengembangkannya.
2.4 Sikap komunikasi terapeutik
Sikap komunikasi terapeutik merupakan cara berprilaku seseorang selama dalam
komunikasi yang dapat memberikan dampak terapi psikologis, sehingga masalah - masalah
psikologis anak dapat teratasi. Dalam praktik keperawatan sikap komunikasi terapeutik itu terdiri
dari :
1. Sikap kesejatian
Merupakan sikap dalam pengiriman pesan pada anak menunjukan tentang gambaran diri kita
sebenarnya, sikap yang dimaksud antara lain menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai
dengan klien ( anak ) menunjukan kesiapan untuk berespons positif terhadap keterbukaan, sikap
kepercayaan yang digunakan untuk menumbuhkan rasa percaya kita dengan anak dan harus lebih
terbuka, sikap menghindari membuka diri terlalu dini dalam rangka manipulasi, sikap dengan
memberikan nasihat atau mempengaruhi klien ( anak ) untuk mendapatkan apa yang menjadi
tujuan kita dalam berkomunikasi.
2. Sikap empati
Merupakan bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua.
Sikap empati ini dapat ditunjukan dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh komunikan
dengan maksud dimengerti, mengatakan pada diri komunikan bahwa kita ingin mendengar apa
darinya, menyampaikan respons empati seperti keakuratan, kejelasan, kehangatan dan
menunjukan empati secara verbal.
3. Sikap hormat
Merupakan bentuk sikap yang menunjukan adanya suatu kepedulian / perhatian, rasa suka dan
menghargai klien. Sikap hormat dalam komunikasi ini dapat ditunjukan dengan melihat kearah
klien saat berkomunikasi, memberikan perhatian yang tidak terbagi dalam komunikasi,
memelihara kontak mata dalam komunikasi, senyum pada saat yang tepat, bergerak kearah klien
saat komunikasi, menentukan sapaan saat komunikasi, melakukan jabatan tangan atau sentuhan
yang lembut dengan ijin komunikan.
4. Sikap konkret
Merupakan bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak
pada saat komunikasi dengan klien. Sikap konkret dapat ditunjukan dengan menggunakan
sesuatu yang nyata seperti menunjukan pada hal yang nyata, melalui orang ketiga dalam hal ini
adalah orang tua dan dapat menggunakan alat bantu seperti gambar, mainan dan lain - lain
2.5 Tehnik berkomunikasi dengan anak
Terdapat bermacam - macam tehnik komunikasi dengan anak antara lain :
1. Komunikasi non verbal
a. Tehnik orang ketiga
Mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, seperti “ dia atau mereka “, yang dapat
mengurangi perasaan terancam daripada langsung bertanya pada anak bagaimana perasaannya ?
cara seperti ini memberikan kesempatan untuk setuju atau tidak setuju tanpa ingin bertahan.
Tehnik pendekatan seperti ini memberi kesempatan pada anak dalam tiga pilihan :
1) Menyetujui, penuh harapan dan mengungkapkan perasaannya
2) Tidak setuju
3) Tetap diam, mungkin mempunyai suatu perasaan tetapi tidak mampu mengekspresikannya pada
saat itu
BAB 3
PEMBAHASAN
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi yang efektif dapat tercapai bila kita mengetahui dan memahami tekhnik
komunikasi pada anak sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
Komunikasi pada anak usia sekolah ( 7 - 12 tahun ) gunakan kata sederhana yang spesifik,
jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui,
jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara
jelas dan jangan menyakiti atau mengancam, sebab ini akan membuat anak tidak mampu
berkomunikasi secara efektif.
komunikasi terapeutik sangatlah penting diterapkan pada anak usia sekolah, dengan
demikian perawat dapat membina hubungan saling percaya pada anak dan anak dapat
mengekspresikan perasaannya.
4.2 Saran
Untuk mencapai komunikasi yang efektif hendaknya kita mengetahui tekhnik komunikasi
pada anak dan memahami psikologis sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
DAFTAR PUSTAKA