Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Pre, Intra, dan Post Operasi

Written By Destur Purnama Jati on Wednesday,


September 12, 2012 | 12.9.12

Pengertian
Bedah merupakan salah satu bentuk terapi medis
Dapat mendatangkan stres karena dapat ancaman terhadap integritas tubuh, jiwa
dan nyeri

Klasifikasi Bedah
1. Lokasi
2. Luas
3. Ekstensi atau tujuan bedah

Lokasi
1. Eksternal -> kulit atau jaringan dibawahnya
- kerugian dapat meninggalkan jaringan
parut
- disfigurasi/ perubahan langsung yang
dapat dilihat. Contoh Bedah plastik
2. Internal ->penetrasi jaringan dalam tubuh, sering terjadi perlengketan, operasi
bedah organ besar dapat mengurangi fungsi tubuh

Klasifikasi menurut lokasi Sistem Tubuh


1. Bedah kardiovaskuler
2. Bedah thorax
3. Bedah syaraf
4. Bedah kebidanan
5. Bedah tulang
6. dll

Menurut Luas Jangkauan


1. Bedah Minor à bedah sederhana, risiko tehadap hidup sedikit, dapt dilakukan di
klinik, anestesi lokal,
2. Bedah Mayor ->anestesi umum, dilakukan di RS, rawat inap/ rawat jalan

Tujuan Tindakan Bedah


1. Dignostik -> menentukan sebab gejala. Contoh :biopsi, eksplorasi, laparatomi
2. Kuratif -> contoh Apendektomi
3. Restoratif-> memperkuat daerah pemulihan, memperbaiki deformitas,
menyambung daerah yang rusak. Contoh mengganti katub mitral yang lemeh,
memaku tulang,
4. Paliatif -> mengurangi gejala tanpa menyembuhkan penyakit. Contoh simpathek
tomi
5. Kosmetik -> memperbaiki bentuk. Contoh Rhinoplasti

Istilah dalam Operasi


Diberi nama menurut lokasi menurut tipe pembedahan.
Kata-kata akhiran dalam bedah
1. ektomi -> pengangkatan organ atau kelenjar
2. rrhapy/rapi -> penjahitan atau membuat beberapa jahitan.
3. Ostomi -> membuat lobang (stoma)
4. Plasti -> perbaikan menurut bedah plastik
5. Skopi -> meneropong ke dalam

Faktor- faktor Risiko terhadap Bedah


1. Usia
2. Nutrisi
3. Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin
4. Penyakit kronis
5. Merokok

Persiapan sebelum operasi


1. Diet
2. Kulit
3. Persiapan psikologis
4. Penjelasan tentang operasi
5. Latihan bernafas dalam dan batuk
6. Latihan kaki
7. Mobilitas
8. Membantu kenyamanan

Pelaksanaan Persiapan Akhir sebelum Operasi


1. Cek gelang identifikasi
2. Lepas alat-alat/ protese (gigi palsu, soflens,dll)
3. Lepas perhiasan
4. Bersihkan cat kuku k/p
5. Kolaborasi dengan dokter: pasang infus, kateter menetap, skintest antibiotika
6. Cek kelengkapan status :
 Persiapan status pasien
 Cek persiapan kulit
 Cek tanda vital, BB dan TB
 Obat-obat Premidikasi
 Pengobatan reguler dicatat
 Informed concent
 Pemeriksaan laboratorium, radiologi, EKG
 Rekam medik

Komunikasi Intra Operatif


1. Menjelaskan nama pasien
2. Menyampaikan bentuk bedah yang akan dilakukan
3. Menyiapkan alat-alat /instrumen yang diperlukan
4. Menerangkan keterbatasan gerak
5. Menerangkan gangguan akibat bedah
6. Menerangkan tingkat kesadaran setelah operasi
7. Komunikasi tentang perlengkapan operasi.

Perioperatif/Intra Operatif
1. Pengelolaan Keamanan
Jaminan penghitungan kasa, jarum, instrumen
Mengatur posisi pasien: posisi fungsional, membuka daerah untuk operasi,
mempertahankan posisi selama tindakan, menmasang alat grounding, menyiapkan
bantuan fisik
2. Pemantauan Fisiologik
Memantau balance cairan
Membandingkan data normal dan abnormal (vital sign)
Melaporkan perubahan-perubahan vital sign
Pemantauan psikologi (sebelum induksi atau bila pasien sadar): menyiapkan
bantuan emosional, mempertahankan status emosional, mengkomonikasikan status
emosional kepada anggota keluarga dari tim kesehatan

Asuhan Keperawatan
1. Menyiapkan keselamatan fisik pasien
2. Mempertahankan asepsis pada lingkungan yang terkendali.
3. Mengawasi balutan, drain, infus
4. Dokumentasi semua tindakan dikamar operasi.

Syarat pasien dipindahkan dari Kamar Operasi


1. Vital sign stabil
2. Pasien sudah bangun dan bisa memanggil
3. Komplikasi pasca bedah telah dievaluasi
4. Setelah anestesi regional fungsi motor dan sebagian sensori telah pulih pada daerah
terkena anestesi.
Pengkajian Pasien Sekembalinya Dari Kamar Pulih
1. Status respirasi:Kebebasan saluran nafas, kedalaman bernafas, kecepatan, sifat,
bunyi nafas
2. Status sirkulasi: Nadi, tekanan darah, suhu, warna kulit, pengisian kapiler
3. Status neurologis: Tingkat kesadaran
4. Balutan: Terdapat drain, pipa yang harus dihubungkan dengan slang
5. Kenyamanan.: Terdapat nyeri, muntah, sikaptidur,dan memperlancar sirkulasi
6. Keselamatan:Diperlukan penghalang tempat tidur, bel pasien mudah dijangkau, alat
pemantau dipasang dan berfungsi
7. Peralatan: Cairan infus, kelancaran/tetesan, sistem drainase

Post Operasi
a. Fase pasca Operasi
 Mempertahankan ventilasi pulmonari
 Kepatenan jalan nafas
 Mengatur posisi
 Saluran nafas buatan
 Membuang scret
 Kesempurnaan ventilasi
 Terapi oksigen
 Mempertahankan sirkulasi
 Hipotensi

Kemungkinan Penyebab Syok pada Pasca Bedah


1. Pemindahan pasien dari meja bedah ketempat tidur
2. Terjadi hentakan pada tempat tidur pasien waktu transport
3. Reaksi terhadap obat dan anestesi
4. Kehilangan darah dan cairan tubuh yang lain
5. Kegagalan jantung
6. Ventilasi kurang sempurna
7. Nyeri
8. Simpatektomi residu dari anestesi konduktif

Persiapan Ruangan/Bangsal untuk Pasien Kembali dari Kamar Operasi


1. Menyiapkan tempat tidur terbuka untuk pasien bedah agar pemindahan berjalan
lancar
2. Disiapkan cukup selimut (mencegah hipotermi)
3. Ruangan disiapkan
4. Persiapan perlengkapan: tiang infus, tensimeter, alat-alat lain yang diperlukan
(bengkok, pembalut, kain gurita, gantungan urine bag)

Penyembuhan Luka
Bentuk penyembuhan luka:
a. Intentionem Primer-> semua lapisan luka ditutup tepat dengan jahitan
b. Intentionem Sekunder -> tepi luka yang tidak bisa dijahit sembuhnya mengisi celah,
dimulai dari bawah. Luka terbuka kemungkinan infeksi meningkat, sembuh dengan
jaringan parut
c. Intentionem Tertier-> luka dijahit setelah bebehari kemudian, jaringan parut lebih
banyak

Proses / Fase Penyembuhan


Fase I ( Termasuk respon inflamatori)
a. Penutupan luka( darah membeku)
b. Fagositosis jaringan rusak dan bakteri
c. Pembentukan jaringan fibrin
d. Pembentukan arus darah ke luka

Fase II
a. Kolagen dikumpulkan
b. Regenerasi sel epitel
c. Luka :granulasi jaringan

Fase III
a. Tambahan pengumpulan jaringan
b. Pembuluh darah terjepit
c. Luka : pertumbuhan jaringan menaik tinggi

Fase IV
a. Kolagen menciut dan memadat
b. Luka: membentuk ceruk parut tipis, putih

Intervensi Penyembuhan Luka


1. Memperlancar intake makanan Tinggi Protein dan vitamin C
2. Memperlancar sirkulasi
3. Memberikan obat anti inflamasi
4. Pencegahan infeksi
5. Mengganti balutan bila kotor dan basah
6. Laksanakan tehnik asepsis bila mengganti balutan
7. Menutup balutan dengan kasa kering dan steril
8. Irigasi luka dengan baik membuang kotoran
9. Memperlancar kateter untuk menyedot cairan dari luka. Cairan yang menggenang
dalam luka akan memperlambat penyembuhan luka.

Anda mungkin juga menyukai