Klasifikasi Bedah
1. Lokasi
2. Luas
3. Ekstensi atau tujuan bedah
Lokasi
1. Eksternal -> kulit atau jaringan dibawahnya
- kerugian dapat meninggalkan jaringan
parut
- disfigurasi/ perubahan langsung yang
dapat dilihat. Contoh Bedah plastik
2. Internal ->penetrasi jaringan dalam tubuh, sering terjadi perlengketan, operasi bedah
organ besar dapat mengurangi fungsi tubuh
Perioperatif/Intra Operatif
1. Pengelolaan Keamanan
Jaminan penghitungan kasa, jarum, instrumen
Mengatur posisi pasien: posisi fungsional, membuka daerah untuk operasi,
mempertahankan posisi selama tindakan, menmasang alat grounding, menyiapkan
bantuan fisik
2. Pemantauan Fisiologik
Memantau balance cairan
Membandingkan data normal dan abnormal (vital sign)
Melaporkan perubahan-perubahan vital sign
Pemantauan psikologi (sebelum induksi atau bila pasien sadar): menyiapkan bantuan
emosional, mempertahankan status emosional, mengkomonikasikan status emosional
kepada anggota keluarga dari tim kesehatan
Asuhan Keperawatan
1. Menyiapkan keselamatan fisik pasien
2. Mempertahankan asepsis pada lingkungan yang terkendali.
3. Mengawasi balutan, drain, infus
4. Dokumentasi semua tindakan dikamar operasi.
Post Operasi
a. Fase pasca Operasi
Mempertahankan ventilasi pulmonari
Kepatenan jalan nafas
Mengatur posisi
Saluran nafas buatan
Membuang scret
Kesempurnaan ventilasi
Terapi oksigen
Mempertahankan sirkulasi
Hipotensi
Penyembuhan Luka
Bentuk penyembuhan luka:
a. Intentionem Primer-> semua lapisan luka ditutup tepat dengan jahitan
b. Intentionem Sekunder -> tepi luka yang tidak bisa dijahit sembuhnya mengisi celah,
dimulai dari bawah. Luka terbuka kemungkinan infeksi meningkat, sembuh dengan
jaringan parut
c. Intentionem Tertier-> luka dijahit setelah bebehari kemudian, jaringan parut lebih
banyak
Fase II
a. Kolagen dikumpulkan
b. Regenerasi sel epitel
c. Luka :granulasi jaringan
Fase III
a. Tambahan pengumpulan jaringan
b. Pembuluh darah terjepit
c. Luka : pertumbuhan jaringan menaik tinggi
Fase IV
a. Kolagen menciut dan memadat
b. Luka: membentuk ceruk parut tipis, putih
Intervensi Penyembuhan Luka
1. Memperlancar intake makanan Tinggi Protein dan vitamin C
2. Memperlancar sirkulasi
3. Memberikan obat anti inflamasi
4. Pencegahan infeksi
5. Mengganti balutan bila kotor dan basah
6. Laksanakan tehnik asepsis bila mengganti balutan
7. Menutup balutan dengan kasa kering dan steril
8. Irigasi luka dengan baik membuang kotoran
9. Memperlancar kateter untuk menyedot cairan dari luka. Cairan yang menggenang
dalam luka akan memperlambat penyembuhan luka