Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai fasilitas proses
belajar mengajar dan perkembangan ilmu keperawatan dalam memahami tentang
komunikasi pada anak usia sekolah.

Makalah ini akan membahas tentang sikap dalam komunikasi, komunikasi


terhadap anak di usia sekolah, teknik komunikasi pada anak usia sekolah yang baik,

Kami berharap makalah ini mampu memenuhi tugas dan menambah


pengetahuan tentang teknik komunikasi pada anak pada usia sekolah.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan baik
dalam hal isi maupun cara penulisan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kemajuan pola pikir yang baik dalam penulisan
makalah selanjutnya.

Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mendukung
dan berperan dalam penyelesaian makalah ini.

Jombang, 28 November
2013

Penyusun

~1~
KATA PENGANTAR

1. Kata Pengantar………………………………………………………. 1
2. Daftar Isi…………………………………………………………….. 2
3. BAB 1………………………………………………………………. 3

Pendahuluan………………………………………..……………….. 3

A. Latar Belakang……………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 3
C. Tujuan………………………………………………………... 3
4. BAB II ……………………………………………………………… 4
Pembahasan………………………………………………………... 4
A. Pengertian komunikasi pada anak………….……………… 4
B. Tumbuh kembang anak…………………………………….... 5
C. Sikap dalam komunikasi……………...……………………… 5
D. Teknik komunikasi…………………………………………… 7
E. Komunikasi pada anak……………………………………… 10
F. Komunikasi pada anak usia sekolah……………….……….. 11
5. BAB III……………………………………………………………… 13
A. Kesimpulan………………………………………………………. 13
B. Saran……………………………………………………………... 13
6. Daftar Pustaka………………………………………………………. 14

~2~
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Komunikasi pada anak usia sekolah adalah komunikasi yang terjadi
dimana yang melakukan komunikasi baik sebagai pengirim pesan ataupun
penerima pesan palakunya adalah anak usia sekolah.

Anak di usia sekolah mempunyai rasa ingin tahu yang lumayan besar
sehingga perlu adanya komunikasi yang baik. Di samping itu pola berpikir
anak yang sudah usia sekolah berbeda dengan anak usia sebelum sekolah.
Maka dari itu perlu adanya teknik-teknik khusus yang perlu kita tahu untuk
berkomunikasi dengan anak usia sekolah.

Peran yang berpengaruh terhadap komunikasi anak di usia sekolah


adalah orang tua, guru, saudara dan teman.

B. Perumusan masalah.
1. Bagaimana pengertian komunikasi pada anak itu?
2. Bagaimana tumbuh kembang anak itu?
3. Bagaimana teknik komunikasi pada anak?
4. Bagaimana komunikasi pada anak usia sekolah?

C. Tujuan
 Tujuan umum:
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas dan agar kami semua
sebagai Mahasiswa/i dapat mengetahui tekhnik berkomunikasi pada
anak sesuai tingkat tumbuh kembang anak.
 Tujuan khusus:
Pemakalah dapat mengetahui bagaimana cara komunikasi yang baik
pada anak usia sekolah 7 - 12 tahun.

~3~
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi pada anak


Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun
kepercayaan diri kita dengan anak. Melalui komunikasi akan terjalin rasa
percaya, rasa kasih sayang dan selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu
penghargaan pada dirinya.
Komunikasi anak secara umum merupakan proses pertukaran informasi
yang disampaikan oleh anak kepada orang lain dengan harapan orang yang
diajak dalam pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya.
Dalam tinjauan ilmu keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang
membutuhkan suatu perhatian dan kasih sayang, sebagai kebutuhan khusus
anak yang dapat dipenuhi dengan cara komunikasi baik secara verbal maupun
non verbal yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada anak sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai.

~4~
B. Tumbuh kembang anak
Menurut Jean Peuget, anak pada usia 7 - 11 tahun merupakan tahap
konkrit operasional. Pada fase ini anak sudah mulai berpikir lebih logis dan
terarah dapat memilih, menggolongkan, mengorganisasikan fakta, disamping
itu mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Pada fase ini pula anak
dapat mengetahui konsep guru, tetapi belum dapat berpikir hal - hal yang
abstrak. Anak telah dapat mengatasi persoalan dengan konkrit dan sistematis
menurut persepsinya.
Sedangkan menurut Erickson, usia 6 - 12 tahun adalah tahap industri vs
inferiority. Anak siap menjadi pekerja dan ingin dilibatkan dalam aktifitasnya,
bila diberi tugas akan dikerjakan sampai selesai. Sudah ingin menghasilkan
sesuatu, mulai belajar aturan - aturan dan kompetisi melalui proses pendidikan
dan berhubungan dengan orang lain. Jika harapan anak terlalu tinggi dan tidak
mampu memenuhi standar maka maka akan menjadi inferiority, kurang
percaya diri, gangguan prestasi dan takut berkompetisi.

C. Sikap dalam komunikasi


Sikap dalam komunikasi merupakan salah satu unsur penting dalam
membangun efektifitas dari proses komunikasi, dengan sikap yang baik proses
komunikasi dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ada. Menurut
Egan tahun 1995 dikutip Kozier dan Erb tahun 1983 menyampaikan sikap
komunikasi merupakan sesuatu apa yang harus dilakukan dalam komunikasi
baik secara verbal maupun non verbal yang dapat meliputi :
1. Sikap berhadapan

~5~
Berhadapan merupakan bentuk sikap dimana seseorang langsung bertatap
muka atau berhadapan langsung dengan anak ( seseorang yang diajak
komunikasi ), sikap ini mempunyai arti bahwa komunikator siap untuk
berkomunikasi
2. Sikap mempertahankan kontak
Mempertahankan kontak mata merupakan kegiatan yang bertujuan
menghargai klien dan mengatakan adanya keinginan untuk tetap
berkomunikasi dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan
atau disampaikan dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat
mengalihkan perhatian dengan lainnya.
3. Sikap membungkuk kearah pasien
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi yang
menunjukan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan
cara membungkuk sedikit kearah klien. Cara ini dilakukan menjaga
komunikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Sikap terbuka
Sikap ini merupakan bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak
melipat, tangan menunjukan keterbukaan untuk berkomunikasi yang
dilakukan selama proses komunikasi, sehingga proses keterbukaan diri
dalam komunikasi dapat dilaksanakan.
5. Sikap tetap relaks
Merupakan sikap yang menunjukan adanya keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam memberi respons pada klien selama
komunikasi. Sikap ini sangat diperlukan sehingga saling memberikan
berbagai informasi yang diharapkan tanpa adanya sebuah paksaan.
Selain beberapa sikap yang ada masih ada beberapa sikap nonverbal
selama komunikasi yang juga masuk dalam kategori sikap, seperti : a) Gerakan
mata, gerakan mata ini digunakan dalam memberikan perhatian. Gerakan mata
merupakan cara interaksi yang tepat, mengingat proses pendidikan dan
sosialisasi anak dapat terwujud pada kontak mata. b) Ekspresi muka, sikap ini
~6~
termasuk bahasa non verbal yang banyak dipengaruhi oleh budaya. Percaya
atau tidak dapat dinilai keadaan ekspresi muka secara tidak disadari. c)
Sentuhan, merupakan cara interaksi yang mendasar karena dengan sentuhan
dapat memperhatikan perasaan menerima dan menghargai. Ikatan kasih sayang
ditentukan oleh pendengaran atau suara. Sentuhan merupakan elemen penting
dalam pembentukan ego, perasaan dan kemandirian.
Pada komunikasi dengan anak sentuhan merupakan alat yang sangat
penting karena sebagai alat komunikasi dalam memperlihatkan kehangatan,
kasih sayang, yang pada kemudian hari ( dewasa ) dapat mengembangkannya.

D. Teknik komunikasi
Terdapat bermacam - macam tehnik komunikasi dengan anak antara lain :
1. Komunikasi non verbal
a. Tehnik orang ketiga
Mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, seperti “ dia atau mereka “,
yang dapat mengurangi perasaan terancam daripada langsung bertanya pada
anak bagaimana perasaannya ? cara seperti ini memberikan kesempatan untuk
setuju atau tidak setuju tanpa ingin bertahan.
Tehnik pendekatan seperti ini memberi kesempatan pada anak dalam tiga
pilihan :
1) Menyetujui, penuh harapan dan mengungkapkan perasaannya
2) Tidak setuju
3) Tetap diam, mungkin mempunyai suatu perasaan tetapi tidak mampu
mengekspresikannya pada saat itu

b. Neuro Linguistic Programing ( NLP )


Tehnik pendekatan ini relatif masih baru. Pendekatan ini untuk mengerti proses
komunikasi yang memperhatikan cara / gaya / kelakuan dimana informasi
dapat diterima dan dimengerti oleh individu.

~7~
Dalam komunikasi biasanya orang menggunakan satu dari tiga sensorik seperti
:
- Penglihatan
- Pendengaran
- Kinesthetik

c. Facilitatif Responding
Facilitatif Responding adalah mendengarkan secara seksama dan
membayangkan kembali perasaan - perasaan pasien dan isi pernyataan anak.
Seperti : - Respon yang empati
- Tidak menghakimi dan mengesahkan perasaan - perasaan seseorang.

d. Bercerita ( Story telling )


Bercerita menggunakan bahasa anak, dan menyelidiki persaannya, sementara
itu menghindarkan hambatan yang disengaja atau hindarkan ketakutan -
ketakutan yang paling sederhana adalah meminta anak menceritakan tentang
suatu kejadian / peristiwa spesifik “ berada di rumah sakit “ serta menggunakan
gambaran dari suatu peristiwa dan meminta anak untuk menceritakannya.
e. Bibliotherapy
Bibliotherapy melibatkan penggunaan buku - buku dalam rangka proses
therapeutic dan supportive. Sasarannya adalah membantu anak
mengungkapkan perasaan - perasaan dan perhatiannya melalui aktifitas
membaca, cara ini dapat memberi kesempatan pada anak untuk menjelajahi
suatu kejadian yang sama dengan keadaannya tetapi sedikit berbeda untuk
mengijinkan dia membatasinya dari kisah itu dan tetap dalam kontrol.
f. Fantasy
Bentuk khusus dari Bibliotherapy adalah menggunakan dongeng fantasy atau
dongeng yang wajar seperti “ Bawang Putih dan Bawang Merah, Malin
Kundang, Sikancil mencuri ketimun, Abu Nawas, dan lain - lain. Figur dan
kejadian - kejadian pada dongeng melambangkan dan mengilustrasikan adanya
~8~
suatu konflik dalam suatu peristiwa seperti butuh kasih sayang / dicintai, takut
akan meninggal, takut akan tidak berharga, pentingnya kejujuran dalam
kehidupan dan lain - lain.
g. Mimpi
Diartikan sebagai ungkapan sesuatu sasaran tidak sadar dan akan menekan
kembali perasaan dan pikiran seseorang. Salah satu cara pad psikoterapi dapat
menggunakan interpretasi dari mimpi dengan menanyakan pada anak dan
orang tua tentang mimpi. Kemudian jelajahi perasaan bersalah yang sangat
mengganggu.
h. Pertanyaan “ Bagaimana bila “
Pertanyaan “ Bagaimana bila “ mendorong anak untuk menjelajahi situasi dan
menentukan berbagai pemecahan masalah.
Contoh :
P : “ bagaimana bila engkau sakit dan harus masuk rumah sakit ? “.
Anak akan mengatakan perasaan - perasaannya yang telah dia ketahui dan
tentang apa yang dia anggap aneh yang ingin dia ketahui. Jenis komunikasi
yang baik akan membantu anak mempelajari ketrampilan pertahanan diri,
khususnya pada situasi - situasi yang berbahaya.
2. Komunikasi verbal
a. Menulis
Suatu alternatif pendekatan komunikasi bagi anak, remaja muda dan pra
remaja. Untuk memulai suatu percakapan perawat dapat memeriksa /
menyelidiki tentang tulisan dan meminta untuk membaca beberapa bagian.
Dengan menulis anak - anak lebih riil dan nyata.
b. Menggambar
Salah satu bentuk komunikasi yang berharga melalui pengamatan gambar.
Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah bahwa anak - anak
mengungkapkan tentang dirinya.
c. Gerakan gambar keluarga

~9~
Menggambarkan suatu kelompok, berpengaruh pada perasaan anak - anak dan
respon emosi, dia akan menggambarkan pikirannya tentang dirinya dan
anggota keluarga yang lainnya.
Gambar kelompok yang paling berharga bagi anak adalah gambar keluarga.
d. Sosiogram ( gambar ruang kehidupan )
Untuk melambangkan orang - orang yang hampir mirip dalam kehidupan anak
dan gambar bundaran - bundaran didekat lingkaran menunjukkan keakrabab /
kedekatan.
e. Menggambar bersama dalam keluarga
Salah stu tehnik yang berguna dan dapat diterapkan pada anak - anak adalah
menggambar bersama dalam keluarga, merupakan satu alat yang berguna
untuk mengungkapkan dinamika dan hubungan keluarga.
f. Bermain
Salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi teknik
yang paling efektif untuk berhubungan dengan mereka. Dengan bermain dapat
dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik, intelektual dan sosial.
Terapeutik play sering digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit atau
masuk rumah sakit atau untuk mempersiapkan anak sebelum dilakukan
prosedur medis / perawatan.

E. Komunikasi pada anak


Kemampuan komunikasi pada anak merupakan salah satu indikator
perkembangan anak. Komunikasi sangat mempengaruhi tingkat perkembangan
anak dalam beraktivitas dengan lingkungannya.
Komunikasi pada masa sekolah ini dikembangkan dalam bentuk verbal
dan non verbal, sebagai upaya untuk mengembangkan pembelajaran tentang
aktivitas mandiri, tanggung jawab dan konsep abstrak.
Faktor pematangan sangat dipengaruhi kemampuan individu dalam
berkomunikasi. Kematangan ini didukung oleh :
- Kesempurnaan indera
~ 10 ~
- Kesempurnaan dan kematangan otak
- Kematangan psikologis
Kematangan dalam berbagai tingkat dibagi dalam :
1. Komunikasi pada bayi
2. Komunikasi pada prasekolah
3. Komunikasi pada usia sekolah
4. Komunikasi pada usia remaja
5. Komunikasi pada usia dewasa
6. Komunikasi pada usia lansia
Tugas perkembangan dalam usia sekolah antara lain :
- Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari - hari
- Mengembangkan kata, nilai dan kesusilaan
- Mengembangkan belajar kelompok
- Belajar berteman dengan sebaya
F. Komunikasi anak pada usia sekolah ( 7 - 12 tahun )
Tahap ini merupakan masa awal anak - anak yang penuh imajinasi, mereka
mengarahkan energy mereka pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual, Tertarik pada bagaimana sesuatu diciptakan dan bagaimana sesuatu itu
bekerja. Usia sekolah merupakan periode kritis perkembangan konsep diri, terdapat
kematangan yang stabil dalam perkembangan fisik, mental dan social, fokus pada
perkembangan kompetensi, keterampilan, kerja sama dan perkembangan moral.
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan
mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar. Apa yang
dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak. Pada usia kedelapan biasanya
anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berpikir terhadap kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu gunakan kata sederhana yang
spesifik, jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang
tidak diketahui. pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural
dari objek tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud
~ 11 ~
dan tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau
mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara
efektif.
Anak berusia 5 - 8 tahun kurang mengandalkan pada apa yang mereka lihat
tetapi lebih pada apa yang mereka ketahui bila dihadapkan pada masalah baru.
Mereka butuh penyelesaian untuk segala sesuatu tetapi tidak membutuhkan
pengesahan dari tindakan yang dilakukan. Pada masa ini anak sudah dapat
memahami penjelasan sederhana dan mampu mendemonstrasikannya. Anak perlu
diijinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan keheranan yang dialaminya.
Anak usia 8 - 10 tahun, komunikasinya jauh lebih baik, mampu memahami
penjelasan yang agak rumit dan mampu menyelesaikan masalah dengan mandiri.
Namun kebanyakan anak pada usia tersebut lebih egois dan mementingkan dirinya
sendiri sehingga kita perlu adanya pendekatan-pendekatan dan lebih memahami
kepribadiannya serta anak bias nyaman jika berkomunikasidengan kita.
Anak usia 10 – 11 tahun, pada masa ini perubahan besar akan terjadi khususnya
cara bergaul dengan teman-temannya, lebih labil pemikirannya. Kita senantiasa harus
menjaga komunikasi yang baik dengan cara memberinya nasehat jika salah, dan
memberikan saran-saran yang mendukung supaya anak tersebut juga bias
berkembang baik dari segi pemikiran maupun segi komunikasinya terhadap orang
lain.

~ 12 ~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif dapat tercapai bila kita mengetahui dan memahami
tekhnik komunikasi pada anak sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
Komunikasi pada anak usia sekolah ( 7 - 12 tahun ) gunakan kata sederhana
yang spesifik, jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau
sesuatu yang tidak diketahui, jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan
tujuan dari sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau
mengancam, sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara
efektif
Komunikasi juga perlu pendekatan-pendekatan terhadap anak agar anak juga
merasa nyaman jika berkomunikasi dengan kita.
B. Saran
Untuk mencapai komunikasi yang efektif hendaknya kita mengetahui teknik
komunikasi yang baik terhadap tiap-tiap fase perkembangan anak, karena setiap fase
ada teknik tertentu yang harus di lakukan.

~ 13 ~
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.parenting.co.id
http://guzryant.com/article/cara-kreatif-saat-komunikasi-dengan-anak

~ 14 ~

Anda mungkin juga menyukai