Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“KOMPRES HANGAT BASAH DAN HANGAT KERING”

DISUSUN OLEH:
1. M. ALHADI SUJI FAIZAL
2. VALENTRI NOVITA
3. DIAZ MAHARANI
4. MELI HARIANI DAULAY
5. HENNYCA SAFITRI
6. VIVINA CAHYA O
7. RAHMATUL KHAIRANI

DOSEN PEMBIMBING:
NS. TITIN APRILATUTINI,S.Kep,.MPd

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2019
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Prodi D III KOMPRES HANGAT BASAH DAN HANGAT KERING


KeperawatanUnivers No Dokumen: No Revisi: Halaman:
itasBengkulu ................................... .......................... ........................
Prosedur tetap Ditetapkan
Tanggal terbit: 20 Oktober 2019 Koordinator D3 Keperawatan

(Ns. Yusran Hasymi, M.Kep, Sp.KMB)


Pengertian 1. Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada
bagian tubuh tertentu.
2. Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dapat
digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan
Indikasi Dilakukan pada klien dengan suhu tubuh tidak stabil
Kontra indikasi -
Tujuan a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menurunkan suhu tubuh
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
e. Memperlancar pengeluaran eksudat
f. Merangsang peristaltik usus
g. Mengurangi peradangan dan spasmus otot
h. Meningkatan aktivitas sel.

Petugas 1. Mahasiswa yang telah lulus atau menyelesaikan teori mata kuliah
keperawatan dasar
2. Perawat yang memahami tentang pemberian kompres hangat basah dan
kering.
Pengkajian 1. Memahami kondisi klien
2. Memahami tujuan melakukan tindakan pemberian kompres
Persiapan pasien 1. Inform Concent
2. Cek kebutuhan pasien
3. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
4. Jaga Privasi pasien
Persiapan alat dan A. Kompres Hangat Basah
bahan
1. Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
2. Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang
sesuai
3. Kasa perban atau kain segitiga
4. Pengalas
5. Sarung tangan bersih
6. Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
7. Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
8. Pinset anatomi 2 buah
9. Korentang
B. Kompres Hangat Kering
1. buli-buli panas dan sarungnya
2. termos berisi air panas
3. termomerter air panas
4. lap kerja

Prosedur A. Tahap PraInteraksi

1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien


2) Cuci tangan
3) Siapkan alat

B. Tahap orientasi :

1) Beri salam, panggil klien dengan namanya


2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya

C. Tahap kerja :

A. Kompres Hangat Basah


1. Dekatkan alat-alat kedekat klien
2. Perhatikan privacy klien
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien yang nyaman
5. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
6. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban.
Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
7. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu
masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
8. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area
yang akan dikompres
9. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi
dengan kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain
segitiga
10. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
11. Lepaskan sarung tangan
12. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
13. Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
14. Cuci tangan

B. Kompres Hangat Kering


1. Persiapan alat
2. Cuci tangan
3. Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara
mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian
membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya.
Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
4. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian
dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
5. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
6. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher
buli-buli
7. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
8. Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja
dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
9. Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
10. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
11. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul
akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan,
ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
12. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi,
sesuai yang di kehendaki
13. Bereskan alat alat bila sudah selesai
14. Cuci tangan
15. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan

D. Tahapterminasi :

1) Evaluasi hasil / respon klien


2) Dokumentasikan hasilnya
3) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4) Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat
5) Cuci tangan
Sumber rujukan 1. Potter, PA, Perry.A.G,1994, Clinical Nursing Skill & Techniques, Buku 1,
Third Edition, St.Louis, Missouri:Mosby-Year.Book Inc
2. Potter, PA, Perry.A.G, 2010, Fundamentals of Nursing: Fundamental
Keperawatan, Buku 3, Edisi 7, Jakarta: EGC
3. Potter, PA, Perry.A.G, 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi 4, Volume 2, Jakarta : EGC
4. Smeltzer, S.C, Bare, B.G, 2002, KeperawatanMedikalBedah Brunner
danSuddarth, AlihBahasa: Monica Ester, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai