Oleh :
Prawira Wijaya
112017152
Pembimbing :
dr. E. Irwandi Tirtawidjaja
b. Keluhan tambahan :
Sering terbangun di malam hari untuk BAK
Tidak ada
Riwayat pengobatan :
Pasien mengatakan hanya berolah raga satu kali 1 minggu yaitu pada pagi hari
minggu kerana sehari-harinya pasien sibuk menjaga cucunya di rumah sebanyak 4
orang. Pasien sekarang ini juga tidak bekerja. Sumber pendapatan pasien hanya dari
suaminya yang bekerja sendir dan tidak mempunyai pekerjaan tetap, kadang-
kadang sebagai buruh tukang. Pasien mengaku tidak pernah merokok atau minum
alkohol sebelumnya.
Keterangan :
e. Pergaulan sosial
Pasien tinggal di kawasan yang padat penduduk. Namun pasien sangat mengenali
tetangga nya yang tinggal berdekatan dengan pasien. Pasien juga sering mengikuti
aktivitas warga setempat.
f. Kerohanian
Pasien menganut agama Islam. Pasien mengatakan setia hari melakukan solat 5
waktu di rumah.
Hal II : Anamnesis Keluarga dan Komunitas
Penghasilan bersih dalam keluarga adalah dari suami pasien dengan pendapatan
rata-rata rp 500.000 per bulan. Namun perbelanjaan bulanan pasien juga dibantu oleh
anak dan menantunya yang bekerja sebagai karyawan swasta. Dukungan keluarga
untuk memotivasi pasien agar selalu memeriksakan kesehatannya dan menjaga pola
makannya masih kurang dan kesadaran untuk memeriksakan kesehatan terhadap diri
sendiri masih kurang.
Semua anggota keluarga pasien beragama Islam. Semua keluarga pasien melaksanakan
ibadah yang seharusnya setiap hari.
Hal III : Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan untuk menunjang diagnosis dan
pemeriksaan status gizi
Abdomen -
Ekstremitas :
Atas : bentuk simetris kanan dan kiri, integritas kulit baik, ROM
aktif kanan dan kiri, kekuatan otot penuh.
Bawah : bentuk simetris kanan dan kiri, integritas kulit baik, ROM
aktif kanan dan kiri, kekuatan otot penuh.
2. Radiologi :
Bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun
yang merusak kesehatan, saat ini kebisingan merupakan salah satu penyebab
penyakit lingkungan yang penting. Sedangkan kebisingan sering digunakan
sebagai istilah untuk menyatakan suara yang tidak diinginkan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia atau aktifitas alam. Dampak negatif yang
timbul sebagai akibat dari kebisingan adalah efek kesehatan dan non
kesehatan. Secara umum telah disetujui bahwa untuk amannya, pemaparan
bising selama 8 jam perhari, sebaiknya tidak melebihi ambang batas 85 dBA.
Pemaparan kebisingan yang keras selalu di atas 85 dBA, dapat menyebabkan
ketulian sementara. Biasanya ketulian akibat kebisingan terjadi tidak seketika
sehingga pada awalnya tidak disadari oleh manusia. Baru setelah beberapa
waktu terjadi keluhan kurang pendengaran yang sangat mengganggu dan
dirasakan sangat merugikan. Pengaruh-pengaruh kebisingan selain terhadap
alat pendengaran dirasakan oleh para pekerja yang terpapar kebisingan keras
mengeluh tentang adanya rasa mual, lemas, stres, sakit kepala bahkan
peningkatan tekanan darah. Gangguan kesehatan lainnya selain gangguan
pendengaran biasanya disebabkan karen energy kebisingan yang tinggi
mampu menimbulkan efek viseral, seperti perubahan frekuensi jantung,
perubahan tekanan darah, dan tingkat pengeluaran keringat. Sebagai
tambahan, ada efek psikososial dan psikomotor ringan jika dicoba bekerja di
lingkungan yang bising.
2. Denah banguan rumah
6m
2m
Lantai 1
Lantai 2
a. Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit nyeri kepala dan hipertensi.
b. Edukasi pasien bahwa penyakit hipertensi penatalaksanaan yang dilakukan harus
dilakukan seumur hidup dan untuk penyakit nyeri kepala pasien harus
mengurangkan faktor-faktor pendorong terjadinya stress pada pasien.
c. Edukasi pasien untuk selalu kontrol dan periksa tekanan darah.
d. Edukasi pasien dankeluarga yang tinggal bersamanya tentang pentingnya memberi
dukungan pada pasien, mengawasi pengobatan seperti diet pasien dan kapan harus
kontrol kembali.
e. Edukasi pasien mengenai olahraga yang minimal dilakukan 3x/minggu selama 30
menit dan makanan yang rendah garam, rendah purin, rendah lemak dan rendah
kolesterol. Edukasi pasien mengenai pentingnya mendapatkan buah-buahan dan
sayur-sayur.
Medikamentosa :
Edukasi pasien tension type headache (TTH) di antaranya adalah cara untuk mengelola
stres, memiliki waktu tidur yang cukup, mencari kesempatan waktu untuk berolah raga.
Mengkonsumi obat antinyeri sesuai dengan aturan dokter.
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah secara menetap berada diatas
normal. Hipertensi sering tidak menimbulkan gejala sehingga disebut sebagai silent killer.
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.
Berdasarkan JNC VII tekanan darah sistol ≥140 mmHg dan diastole ≥90 mmHg
dikategorikan sebagai hipertensi.
Pola makan pasien dan kurangnya aktivitas fisik pasien harus diperbaiki dalam
tatalaksana penyakit hipertensi ini.
- Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk
dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam
ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat
mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman.
Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Gambar : Faktor Risiko Kejadian TB
- Health promotion
Memberikan penyuluhan dan pendidikan tentang penyakit yang dialami oleh pasien
seperti nyeri kepala dan hipertensi kepada anggota keluarga pasien yang lainnya.
Memberikan informasi dan pemahaman kepada anggota keluarga pasien yang
lainnya dan tetangga sekitar rumah pasien bahwa penyakit yang dialami oleh pasien
boleh dialami oleh sesiapa saja terutama pada masyarakat yang sudah dewasa.
Menjelaskan kepada pasien, keluarga dan tetangga disekitar rumah pasien bahwa
pentingnya untuk berolahraga, makan makanan yang seimbang dari zat untuk
mencegah terjadinya penyakit yang sama seperti pasien.
- Specific protection
Kegiatan yang boleh dilakukan oleh pasien, keluarga pasien dan tetangga dekat
pasien dalam mencegah terjadinya penyakit nyeri kepala dan hipertensi seperti
pasien adalah mendapatkan informasi tentang penyakit tersebut atau mengikuti
penyluhan yang dilaksanakan di pusat kesehatan terdekat seperti di puskesmas atau
rumah sakit.
Diet hipertensi seperti diet rendah garam boleh dilakukan oleh keluarga pasien dan
semua anggota komunitas disekitarnya.
Melakukan pemeriksaan dan skrining berkala di pusat kesehatan yang terdekat
untuk mengenal pasti faktor risiko yang ada seawal yang mungkin seperti stress
yang sedang dialami, pola makan dan sehingga mampu mencegah penyakit
daripada terjadi. Selain itu, mendapat nasehat daripada dokter supaya keluarga dan
komunitas mampu mendeteksi secara cepat penyakit yang ada.
Pasien harus mematuhi pengobatan sesuai aturan dokter seperti minum obat
hipertensi seumur hidup dan senantiasa melakukan pemeriksaan berkala mengenai
penyakit nyeri kepala dan hipertensinya.
Sekiranya dalam keluarga atau komunitas yang mempunyai keluhan dan penyakit
yang sama seperti pasien haruslah mendapatkan terapi yang tuntas dari dokter di
pusat kehesatan yang terdekat.
Pasien atau keluarga pasien atau komunitas terdekat yang mempunyai keluhan
yang sama atau penyakit yang sama seperti pasien haruslah mendapatkan
tatalaksana yang tuntas dari pusat kesehatan utnuk mencegah penyakit yang dialami
sekarang ini menjadi lebih parah. Contohnya hipertensi yang dialami oleh pasien
yang tidak terkawal berpotensi menjadi stroke yang boleh mengakibatkan kematian
kepada penderita. Penderita harus melakukan pemeriksaan secara berkala seperti
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan darah, pemeriksaan fungsi ginjal dan
pemeriksaan lain yang terkait dengan penyakitnya.
Penderita samada pasien, keluarga atau komunitas harus mampu melakukan
rehabilitasi terhadap penyakitnya seperti tidak merasa mider dengan orang lain atau
masyarakat yang ada disekitarnya tentang penyakit yang dialami.
BAB III
FOTO KUNJUNGAN RUMAH