Orlando(11.2016.085)
Pembimbing : dr. Daneswarry, Sp.THT.KL
Anatomi Telinga
Fisiologi Pendengaran
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
OMSK ( > 2
bulan)
OMA stadium
Perforasi Otitis Media
Supuratif
Subakut (< 2
bulan)
Klasifikasi
Tipe aman /
tipe mukosa /
tipe benigna
OMS
K
Tipe bahaya /
tipe tulang /
tipe maligna
OMSK
aktif
OMS
K
OMSK
tenang
Letak Perforasi
A. Perforasi sentral
B. Perforasi marginal
C. Perforasi atik
A
B C
Kolesteatoma
Kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel
(keratin).
Deskuamasi kolesteatoma bertambah
besar.
Patofisiologi
Infeksi -
Gejala Klinis
Otorrhea
Gangguan pendengaran
Otalgia
Vertigo
ANAMNESIS
PEMERIKSAA
N PEMERIKSAA
BAKTERIOLO N OTOSKOP
GI
PEMERIKSAA PEMERIKSAA
N RADIOLOGI N AUDIOLOGI
Diagnosa Banding
Stadium
Stadium Supurasi:
Resolusi: Membran telinga
MT utuh edema, MT
kembali, bulging, nyeri
penyembuhan Stadium Perforasi: telinga semakin
bergantung Cairan/nanah keluar hebat
pada imun liang telinga, MT
tubuh perforasi
Komplikasi OMSK
5) refleks nasal
RHINITIS AKUT
• Respirasi,
• Pada waktu menelan,
• Resonansi suara
• Artikulasi.
Fase oral, Fase faringeal Fase
• Fase oral, bolus • Fase faringeal esophageal.
Terdapat 3 makanan dari yaitu pada waktu • Gerakannya tidak
fase dalam mulut menuju ke transport bolus disengaja, yaitu
menelan yaitu faring. Gerakan makanan melalui pada waktu bolus
disini disengaja faring. Gerakan makanan
(voluntary). disini tidak bergerak secara
disengaja peristaltic di
(involuntary). esofagus menuju
lambung.
Faringitis
Faringitis merupakan peradangan
dinding faring yang dapat
disebabkan oleh virus (40-60%),
bakteri (5-40%), alergi, trauma,
toksin dan lain-lain.Virus dan
bakteri melakukan invasi ke
faring dan menimbulkan reaksi
inflamasi lokal.
Faringitis Akut
Faringitis Viral
Gejala dan tanda faringitis viral
adalah demam disertai rinorea, mual,
nyeri tenggorokan, sulit
menelan.Pada pemeriksaan tampak
faring dan tonsil hiperemis.
Terapi
Istirahat dan minum yang cukup.
Kumur dengan air hangat. Analgetika
jika perlu dan tablet isap.
Faringitis Bakterial
Infeksi grup A streptokokus hemolitikus
merupakan penyebab faringitis akut pada
orang dewasa (15%) dan pada anak (30%).
Gejala
Nyeri kepala yang hebat, muntah kadang-
kadang disertai demam dengan suhu
yang tinggi, jarang disertai batuk. Pada
pemeriksaan tampak tonsil membesar,
faring dan tonsil hiperemis dan terdapat
eksudat di permukaannya
Terapi
Antibiotik diberikan terutama bila
diduga penyebab faringitis akut
ini grup A streptokokus
hemolitikus. Penicillin G Banzatin
50.000 U/kgBB IM dosis tunggal,
atau amoxicillin 50 mb/kgBB
dosis dibagi 3x/hari selama 10
hari dan pada dewasa 3x 500 mg
selama 6-10 hari atau eritromisin
4x 500 mg/ hari
LAPORAN KASUS
I.IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. STR
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin: perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl.Pesing Garden Jelambar
Grogol Petamburan
Status pernikahan: Belum Menikah
Anamnesis
Kanan Kiri
Rinne Negatif Positif
Weber Lateralisasi ke Kanan
Swabach Memanjang Sesuai pemeriksa
Penala yang dipakai 512 Hz 512 Hz
Vestibulum Tampak bulu hidung, laserasi (-), sekret Tampak bulu hidung, laserasi (-), sekret
(-), furunkel (-), krusta (-), hiperemis (-), (-), furunkel (-), krusta (-), hiperemis (-),
nyeri (-), massa (-), atresia nares nyeri (-), massa (-),atresia nares anterior
anterior (-) (-)
Kavum Nasi Sekret serous (-), massa (-), krusta (-), Sekret serous (-), massa (-), krusta (-),
benda asing (-), edema (-), perdarahan benda asing (-), edema (-), perdarahan
(-) (-)
Konka Nasi Inferior Edema (+), hiperemis (+), livide Edema (+), hiperemis (+), livide (+)
(+), edema (-)
Meatus Nasi Inferior Sekret (+), massa (-) Sekret (+), massa (-)
Konka Nasi Medius Edema (+), hiperemis (+), livide Edema (+), hiperemis (+), livide (+),
(+), edema (-) edema (-)
Meatus Nasi Medius sekret (+), massa (-), edema (-) Sekret (+), massa (-)
Septum Nasi Deviasi (-), spina (-), hematoma (-), Deviasi (-), spina (-), hematoma (-),
abses (-), perforasi (-), krista (-) abses (-), perforasi (-), krista (-)
RINOPHARING
Koana : Tidak dilakukan
Septum nasi posterior : Tidak dilakukan
Muara tuba eustachius : Tidak dilakukan
Torus tubarius : Tidak dilakukan
Post nasal drip : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN TRANSILUMINASI
Sinus frontalis kanan : Tidak dilakukan
Sinus frontalis kiri: Tidak dilakukan
Sinus maxillaris kanan : Tidak dilakukan
Sinus maxillaris kiri : Tidak dilakukan
Faring
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Dinding pharynx Hiperemis (+), granula (-), ulkus (-), perdarahan aktif (-), clotting (-),
post nasal drip (-), massa (-).
Arcus Pergerakan simetris (+), hiperemis (+), edema (-), ulkus (-), laserasi
(-)
Tonsil T1-T1, hiperemis (+), edema (-), ulkus (-), detritus (-),
pseudomembran (-), kriptus (-)
Uvula Terletak di tengah, hiperemis (-), bifida (-), massa (-), memanjang (-),
edema (-)
Rontgen mastoid
Tes audiomeri
Kultur Sekret
Skin test
Naso-endoskopi
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
Cuci telinga
H2O2 3% 3 x 5 gtt selama 3 hari
Antibiotik topikal
Golongan Kuinolon
Ofloksasin drop 15 mg/5ml, 3 x 2 gtt selama 1 minggu
Antibiotik sistemik
Golongan penisilin
Amoksisilin 500 mg 3 x 1 tablet/hari selama 5 hari
Nonmedikamentosa:
Menjaga telinga tetap kering atau Menjaga agar lubang
telinga tidak kemasukan air
Menjaga higiene telinga
Mempertahankan kondisi tubuh sehat dengan makan yang
bergizi
Tidak mengorek-ngorek telinga
Rhinofaringitis Akut et causa virus
Antibiotik
PenisilinG banzatin 50.000 U/kgBB, IM dosis
tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dibagi
3 kali sehari selama 10 hari dan pada
dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari atau
eritromisin 4 x 500 mg/hari.
Kortikosteroid
Deksametason 8-16 mg, IM, sekali. Pada
anak 0,08-0,3 mg/kgBB, IM, sekali. Diberikan
juga Analgetika jika diperlukan disertai
kumur dengan air hangat atau antiseptik.
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad
bonam
Ad fungtionam : Dubia ad bonam
Pembahasan
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik THT yang dilakukan pada pasien ini,
maka dapat ditegakkan diagnosis kerja Otitis
Media Supuratif Kronis (OMSK) tipe Aman
Tenang Aurikula Sinistra dan Rhinitis Alergi
Intermitten Ringan.Hasil anamnesis yang
mendukung diagnosis OMSK Tipe Aman
Tenang AD adalah riwayat otore dari telinga
kanan sejak kurang lebih 1 minggu SMRS.
Cairan tersebut keluar kapan saja tidak
bergantung waktu, konsistensi mukopurulen,
tidak berbau dan hilang timbul, otalgia pada
telinga kiri, mempunyai riwayat pekerjaan
dalam lingkungan bising dan mempunyai
Dari hasil pemeriksaan Fisik Telinga kanan:
Perforasi sentral membrane timpani AS,
garpu Tala: rinne (-), Weber (lateralisasi ke
kanan), Scwabach (memanjang), kesan tuli
konduktif. Hasil anamnesis yang mendukung
diagnosis Rhinosinisitis Akut et causa virus
adalah Bersin – bersin (+), hidung tersumbat
(+) , bersin berulang, riwayat batuk dan
pilek , keluarnya sekret serous (+) , encer
dan banyak. Pada rhinoskopi anterior
ditemukan konka inferior tampak livide,
adanya sekret jernih di kavum nasi.
Untuk telinga, cuci telinga kiri dengan H 2O2 3% 3 x
5 gtt selama 3 hari, Ofloksasin drop 15 mg/5ml, 3 x
2 gtt selama 1 minggu, dan antibiotik sistemik
Amoksisilin 500 mg 3 x 1 tablet/hari selama 5 hari
Untuk rhinosinusitis akut et causa virus , pemberian
pengobatan dengan Antibiotik Penisilin G banzatin
50.000 U/kgBB, IM dosis tunggal, atau amoksisilin
50 mg/kgBB dibagi 3 kali sehari selama 10 hari dan
pada dewasa 3 x 500 mg selama 6-10 hari atau
eritromisin 4 x 500 mg/hari. Kortikosteroid
Deksametason 8-16 mg, IM, sekali. Pada anak 0,08-
0,3 mg/kgBB, IM, sekali. Diberikan juga Analgetika
jika diperlukan disertai kumur dengan air hangat
atau antiseptik.
Terima Kasih