Makalah Generator & MCB (Kelompok III)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELISTIRKAN:

GENERATOR DAN MAIN CIRCUIT BREAKER


Page | 1

KELOMPOK III

DI SUSUN OLEH:

>ABDUL TALIB

NIT:18618008

>WAHYU NASRULLAH

NIT18618009

DOSEN PEMBIMBING:

H.RUSMAN ST.MT
KATA PENGANTAR:
Page |kepada
Puji syukur 2 Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya Makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Adapun judul dari Makalah ini adalah Generator dan
Main Circuit Breaker. Dengan terselesaikannya Makalah ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada: rekan saya WAHYU NASSRULLAH. selaku Rekan satu
kelompok saya atas bantuan nya dalam menyelesaikan Makalah ini. Penulis mengakui
bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan. Untuk itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesinambungan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi segala pihak dalam kehidupan masyarakat.
Samarinda,10 November 2019
Page | 3
 DAFTAR ISI Halaman
judul........................................................................................................................
Page | 4
Kata Pengantar ...........................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
Latar belakang Tujuan………………………………………………………
SistematikaPenulisan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................
Bagian-Bagian Generator ...............................................................................................
Teori Dasar .................................................................................................................
BAB III
Prinsip kerja Generator……………………………………………………………..
BAB IV
Penjelasan MCB ...........................................................................................................
BAB V Fungsi MCB………………………………………………………………….
BAB VI Cara kerja MCB…………………………………………………………….
BAB VII Macam-macam MCB
BAB VIII
PENUTUP Kesimpulan..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
Page | 5
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG >Generator AC berfungsi utnuk merubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator ini sering disebut juga seabagai
alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan
generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan
magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan
kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar
pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak
dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan
jala-jala. Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus
bolak balik 1 fasa. b. Generator arus bolak-balik 3 fasa. Konstruksi Generator Arus
Bolak-balik. Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu : (1) stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2)
rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan
ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis- lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
>MCB alat listrik yang berfungsi sebagai pemutus arus dengan prinsip kerja elektro
magnetik dalam dunia kelistrikan MCB sangatlah di perlukan oelh sebab itu kami
membahas masalah fungsi utama MCB.
Rumusan Masalah:
>Bagaimana cara kerja Generator serta Fungsinya.
>Apa fungsi utama dari MCB dan bagaimana cara kerja nya.
TUJUAN Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui
>Generator berdasarkan prinsip kerjanya dan jenis-jenis dari Generator 3 fasa itu
sendiri, dimana jenis-jenis itu akan dijelaskan berdasarkan prinsip kerja masing
generator. Didalam makalah ini pun juga akan dijelaskan secara detail awal mula
generator itu bekerja sampai dengan generator ini dapat menyalurkan energi listrik dan
menjadiPage
sumber
|6
tegangan pada akhirnya. nya
>fungsi utama MCB dan macam-macam nya serta cara kerja
> 1.3 SISTEMATIKA PENULISAN Didalam penulisan makalah ini, kami
menggunakan sistematika penulisan dimana sistematika penulisan tersebut seperti
dibawah ini : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai
latar belakang penulisan makalah,tujuan dari makalah, dan sistematika penulisan
makalah itu sendiri. BAB II PEMBAHASAN Pada bab ini akan di bahas mengenai
prinsip kerja generator 3 fasa itu sendiri secara details dan penjelasan mengenai
komponen beserta penjelasan cara kerjanya. BAB III PENUTUP Dalam bab terakhir ini
akan dijelaskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya mengenai generator 3 fasa.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 BAGIAN-BAGIAN GENERATOR Gambar 2.1
Konstruksi Generator Arus Bolak-balik Stator : 1. Rumah Stator 2. Inti satator 3. Lilitan
stator 4. Alur stator 5. Kontak hubung 6. Sikat Rotor : 1. Kutub magnet 2. Lilitan
penguat magnet 3. Cincin seret (slip ring) 4. Poros
Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-balik
secara elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula yang memutar
rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik yang
terjadi pada kumparan- kumparan stator. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat bentuk
penampang sederhana dari sebuah generator sinkron. Gambar 2.2 Konstruksi Generator
Sinkron Secara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor, dan celah udara. Stator
merupakan bagian dari generator sinkron yang diam sedangkan rotor adalah bagian
yang berputar dimana diletakkan kumparan medan yang disuplai oleh arus searah dari
Eksiter. Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor.
Stator Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu : a. Rangka Stator stator
merupakan rumah (kerangka) yang menyangga inti jangkar generator. b. Inti Stator Inti
stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetik khusus yang
terpasang ke rangka stator. c. Alur (slot) dan Gigi Alur dan gigi merupakan tempat
meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga) bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah
terbuka, dan tertutup. d. Kumparan Stator (Kumparan Jangkar) Kumparan jangkar
biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat timbulnya ggl induksi.
2. Rotor Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu : a. Slip Ring Slip ring
merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi
tertentu. Terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring ini kemudian dihubungkan
Page | 7
ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang letaknya menempel pada slip ring. b.
Kumparan Rotor (kumparan medan) Kumparan medan merupakan unsur yang
memegang peranan utama dalam menghasilkan medan magnet. Kumparan ini
mendapat arus searah dari sumber eksitasi tertentu. c. Poros Rotor Poros rotor
merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros rotor tersebut
telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor. Rotor pada generator
sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet
rotor dapat berupa salient pole (kutub menonjol) dan non salient pole (kutub silinder).
Jenis Kutub Menonjol (Salient Pole) Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol
keluar dari permukaan rotor. Belitan- belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan
medan ini disuplai oleh Eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub
berlawanan. Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti pada Gambar 2.3
berikut : Gambar 2.3. Rotor Kutub Menonjol Rotor kutub menonjol umumnya
digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar rendah dan sedang (120-400
rpm). Generator sinkron tipe seperti ini biasanya dikopel oleh mesin diesel atau turbin
air pada sistem pembangkit listrik. Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran
rendah dan sedang karena: • Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang
besar dan bersuara bising jika diputar dengan kecepatan tinggi. • Konstruksi kutub
menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis apabila diputar dengan
kecepatan tinggi. b. Jenis Kutub Silinder (Non Salient Pole) Pada jenis non salient pole,
konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Jenis rotor ini terbuat dari baja
tempa halus yang berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat
di sisi luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan
terhubung seri yang dienerjais oleh Eksiter. Gambaran bentuk kutub silinder generator
sinkron tampak seperti pada Gambar 2.4 berikut : Gambar 2.4 Rotor Kutub Silinder
Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar
tinggi (1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap.
Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar tinggi karena :  Konstruksinya
memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi  Distribusi di
sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub
menonjol.

Page | 8
TEORI DASAR Berapapun ukurannya, semua generator listrik, baik ac maupun dc,
bergantung kepada prinsip induksi magnet. EMF diinduksikan dalam sebuah kumparan
sebagai hasil dari kumparan yang memotong medan magnet, atau medan magnet yang
memotong sebuah kumparan. Sepanjang ada gerak relative antara sebuah konduktor
dan medan magnet, tegangan akan diinduksikan dalam konduktor. Bagian generator
yang mendapat induksi tegangan adalah armature. Agar gerak relative terjadi antara
konduktor dan medan magnet, semua generator haruslah mempunyai dua bagian
mekanis yaitu rotor dan stator. 2.2.1 KARAKTERISTIK BEBAN 1. Generator Tanpa
Beban (Beban Nol) Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor
diberi arus medan If, maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator
sebesar : E0 = cnf dimana : c = konstanta mesin n = putaran sinkron f= fluks yang
dihasilkan oleh If Generator arus bolak-balik yang dioperasikan tanpa beban, arus
jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = Vo. Karena besar
ggl induksi merupakan fungsi dari flux magnet, maka ggl induksi dapat dirumuskan: Ea
= f (�), yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan
mengakibatkan ggl induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi.
Gambar 2.5 Karakteristik generator tanpa beban Gambar 2.6 Generator beroperasi
tanpa beban Gambar di atas adalah generator sinkron 2 kutub, tanpa beban digerakkan
oleh turbin dengan kecepatan konstan. Terminal outputnya A, B, C & N dengan
variabel exciting current Ix. Rangkaian pengganti generator tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut ini. Gambar 2.7 Rangkaian representsi generator tanpa beban

Eo adalah tegangan terminal dan netral. Semakin besar Ix, semakin besar Eo dengan
proporsi yang sama. Ketika terjadi saturasi kenaikan tegangan Eo semakin kecil dengan
penambahan nilai Ix yang sama. Karakteristik ini hampir sama dengan generator DC.
Kurva saturasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.8 Kurva saturasi
generator tanpa beban 2. Generator Berbeban Tiga macam sifat beban jika dihubungkan
dengan generator, yaitu : beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat
pembeban ini akan berpengaruh terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar
4 menunjukkan jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan
tegangan relatif kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator
bersifatPage
induktif
|9
terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya
terbelakang (lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi
kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).

SISTEM PENGUAT ( EXCITER ) Saat generator dihubungkan dengan beban akan


menyebabkan tegangan keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang
dihasilkan dari arus penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka
harus ada peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar 2.9
menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan
keluarannya. Gambar 2.9 Prinsip Kerja Exciter Generator Keterangan : Garis lengkung
1 : Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang diperoleh dari medan magnet
minimum. Garis lengkung 2 : Karakteristik tegangan dengan penambahan arus
penguatan maksimum. Garis lengkung 3 : Karakteristik yang bervariasi dengan
mengatur arus penguatan sesuai kebutuhan beban.

OPERASI PARALEL ALTERNATOR Alternator dapat dihubungkan secara parallel


untuk : (1) meningkatkan kapasitas keluaran dari suatu system melebihi apa yang
didapat dari satu unit, (2) berfungsi sebagai daya cadangan tambahan untuk permintaan
yang suatu ketika bertambah, atau (3) untuk pemadaman satu mesin dan penyalaan
mesin standby tanpa adanya pemutusan aliran daya. Ketika alternator-alternator yang
sedang beroperasi pada frekuensi dan tegangan terminal yang berbeda, kerusakan parah
dapat terjadi jika alternator-alternator tersebut secara mendadak dihubungkan satu sama
lain pada satu bus yang sama (satu titik hubung). Untuk menghindari ini, mesin-mesin
tersebut harus disinkronkan dahulu sebelum disambungkan bersama-sama. Ini dapat
dicapai dengan menghubungkan satu generator ke bus (bus generator), dan
mensinkronkan generator lainnya sebelum keduanya disambungkan. Generator
dikatakan sinkron jika memenuhi kondisi berikut: (1) Tegangan terminal yang sama.
Diperoleh dengan menyetel kekuatan medan bagi generator yang hendak masuk ke
dalam rangkaian (disambungkan). (2) Frekuensi yang sama. Diperoleh dengan
menyetel kecepatan prime mover dari generator yang hendak disambungkan. (3) Urutan
fasa tegangan yang sama

Page | 10
RELAY PROTEKSI GENERATOR Gambar Relay proteksi generator
Relay proteksi pada generator memiliki fungsi antara lain: 1. Loss excitation. 2. Over
excitation. 3. Current unbalance. 4. Under and over voltage 2.2.5 SINKRONISASI
GENERATOR Generator yang dikoneksikan ke bus sistem atau generator lain harus
disinkronisasi dahulu. Disinkronisasi berarti: 1. Frekuensi generator sama dengan
frekuensi sistem. 2. Tegangan generator sama dengan tegangan sistem. 3. Tegangan
generator se-fase dengan tegangan sistem. 4. Urutan fase generator sama dengan urutan
fase sistem. Proses umum sinkronisasi: 1. Mengatur kecepatan regulator turbin
sehingga frekuensi generator mendekati frekuensi sistem. 2. Mengatur eksitasi sehingga
tegangan generator (Eo) sama dengan tegangan sistem (E) 3. Mengamati sudut fase
antara Eo dan E melalui Synchroscope . Gambar Synchroscope Cek tegangan
alternator, harus sama dengan tegangan sistem. Tunggu sampai saat jarum penunjuk
menyentuh 0, berarti kedua generator sefase.

Menutup line circuit breaker, menghubungkan generator ke sistem. Umumnya


sinkronisasi generator dilakukan oleh sistem secara otomatis. Metode paralel generator
sinkron: 1. Polaritas dari generator harus sama. 2. Nilai efektif tegangan harus sama
(Vrms). 3. Tegangan Generator yang diparalelkan mempunyai bentuk gelombang yang
sama. 4. Frekuensi kedua generator dan frekuensi generator dengan jala-jala harus
sama. 5. Urutan fasa dari kedua generator harus sama. Kerja Paralel Generator: 1.
Lampu Cahaya berputar dan Volt-meter. 2. Voltmeter, Frekuensi Meter, dan
Synchroscope. 3. Cara Otomatis (Memakai Modul Sinkronisasi Genset ). Menggunakan
alat yang secara otomatis memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan
fasa. Apabila semua kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar
untuk paralel dapat dimasukkan.
BAB III
PRINSIP KERJA GENERATOR
Generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda
Page | 11
1200 pada masing-masing fasa. Prinsip kerja generator tiga fasa menggunakan hukum
Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar
tegangan generator bergantung pada : 1. Kecepatan putaran (N) 2. Jumlah kawat pada
kumparan yang memotong fluk (Z) 3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh
medan magnet (f) 4. Konstruksi Generator Generator tiga fasa terdiri dari dua bagian
utama, yaitu 1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan
tegangan bolak-balik 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan
magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat
dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name
plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-
lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang
merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub
sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

BAB IV PENJELASAN
Pengertian MCB Beserta Fungsi, Cara Kerja dan Macam-Macamnya

Pernahkah anda mendengar kata MCB atau juga bisa disebut Miniatur Circuit Breaker.
Pasti masih banyak yang baru mendengar alat ini padahal fungsinya sangatlah vital.
Komponen kelistrikan yang satu ini juga wajib ada di setiap rumah dan menjadi salah
satu syarat penting dalam instalasi listrik.

Mengapa MCB ini menjadi syarat penting terutama dalam segi keamanan?
Penjelasannya akan kami ulas dalam artikel ini, dimana kami akan menjelaskan satu
persatu mulai dari pengenalan MCB, fungsi, cara kerja serta macam – macam MCB
yang paling sering digunakan.
Dengan memahami pengertian MCB maka selain dapat memakai setidaknya kita
memahami peran penting dari komponen yang satu ini. Langsung saja ulasan
lengkapnya dapat anda simak dibawah ini:
Page | 12

Pengertian MCB

Sudah sempat disinggung sebelumnya bahwa MCB adalah singkatan dari Miniatur
Circuit Breaker. MCB merupakan komponen kelistrikan yang bertugas untuk memutus
aliran listrik ketika terjadi arus berlebih ataupun konsleting. Pemutusan alur listrik
dilakukan secara otomatis dan ditujukan untuk memberi keamanan terhadap pemakai
listrik dirumah, kantor maupun tempat lainnya.

Penggunaan MCB ini sama persis seperti yang ada pada Sekring (Fuse) sebagai
komponen keamanan listrik. Perbedaannya adalah di Sekring ketika terjadi beban
berlebih atau konslet maka aliran daya akan diputus dan otomatis Sekring diganti
dengan yang baru, sedangkan pada MCB bisa diaktifkan lagi setelah masalah sudah
diatasi.
BAB V

Fungsi MCB
Page | 13

Terdapat 3 fungsi utama MCB (Miniatur Cisrcuit Breaker) yakni untuk pemutus arus,
proteksi terhadap beban lebih (overload) serta untuk memproteksi adanya hubung
singkat (konsleting). Untuk penjelasannya masing – masing dapat disimak dibawah ini :

1. Sebagai Pemutus Arus

Fungsi sebagai pemutus arus bisa diartikan sebagai bentuk pengamanan atau kendali
dari pemilik rumah. Sebagai bentuk keamanan ketika terjadi masalah pada instalasi
listrik maka MCB akan memutuskan arus secara otomatis. Sedangkan bentuk kendali
dari pemilik rumah adalah ketika anda ingin mematikan aliran tidak hanya pada satu
titik melainkan pada semua jaringan yang terhubung maka bisa dengan menurunkan
toggle switch pada MCB.

Seringkali pada satu instalasi rumah atau bangunan melibatkan lebih dari 1 MCB, oleh
karena itu pahami alur instalasi listrik yang ada pada tempat anda untuk menghindari
kesalahan ketika mematikan arus secara manual.

2. Memproteksi adanya beban lebih (overload)


Page | 14

Overload atau beban lebih adalah suatu kejadian ketika penggunaan arus listrik
melebihi batas penggunaan listrik pada bangunan yang ditempati. Komponen dari MCB
yang bertugas mendeteksi adanya beban lebih adalah pada elemen bimetalnya.

Contohnya ketika suatu ruangan atau rumah menggunakan MCB dengan batas arus 6A
maka seharusnya penggnaan listrik yang diperbolehkan tidak boleh lebih dari 6A.
Untuk instalasi penerangan mungkin masih terkendali akan tetapi untuk instalasi tenaga
(stop kontak) biasanya sering dilalaikan.

Ketika anda menancapkan komponen elektronika dengan daya tinggi sehingga


membuat arus naik menjadi 7A maka elemen bimetal pada MCB akan melengkung
karena terkena panas lebih dan otomatis mematikan kontak MCB sehingga terjadilah
Trip atau pemutusan arus.

3. Memproteksi adanya hubung singkat (konsleting)

Konsleting atau hubung singkat adalah salah satu penyebab kebakaran tertinggi pada
bangunan, oleh karena itu penggunaan MCB sangatlah penting untuk mencegah
terjadinya hal itu. Untuk fungsi proteksi hubung singkat ini komponen MCB yang
bertugas untuk mendeteksi adalah Magnetic Trip yang berupa Solenoid.

Sama seperti beban lebih, komponen ini bereaksi akibat panas yang diterima namun
pada kasus hubung singkat panas yang masuk sangat tinggi. Besarnya panas yang
diterima akan menimbulkan adanya gaya magnet pada Solenoid dan otomatis menarik
switch sehingga aliran listrik terputus.

Page | 15
Jika pada kasus hubung singkat bimetal melengkung dengan adanya jeda waktu maka
di konsleting ini Magnetic Trip akan bereaksi dengan sangat cepat. Tujuannya untuk
memperkecil resiko kerusakan pada komponen dan terjadinya kebakaran yang sempat
kami bahas sebelumnya.

BAB VI

Cara Kerja MCB

Untuk cara kerja MCB sebenarnya sudah sedikit disinggung ketika kita membahas
fungsi MCB sebelumnya. Pada dasarnya MCB memang dapat dioperasikan secara
manual dengan menekan toggle switch kebawah untuk mematikan dan keatas untuk
menghidupkan.

Selain itu MCB menggunakan dua prinsip kerja untuk keamanan otomatisnya, yakni
dengan Thermal Tripping (pemutusan arus karena reaksi panas) dan Magnetic Tripping
(pemutusan arus karena efek gaya magnet).
Masing – masing prinsip kerja dilakukan berdasarkan gangguan yang terjadi. Ketika
overload atau beban berlebih maka MCB menggunakan prinsip kerja Thermal Tripping
sedangkan ketika hubung singkat atau konsleting listrik maka MCB menerapkan
Page | 16
prinsip kerja Magnetic Tripping.

BAB VII

Macam-Macam MCB

Jika dibedakan menurut ketahanan arusnya terdapat banyak jenis MCB mulai dari 6A,
10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan paling tinggi 125A.
Sedangkan menurut karakteristik pemutusan arusnya komponen MCB terbagi menjadi
3 jenis yakni MCB tipe B, tipe C dan tipe D. Untuk penjelasannya adalah sebagai
berikut :

1. MCB tipe B memiliki ketahanan listrik lebih besar antara 3 hingga 5 kali dari
arus maksimum yang tertulis. Contohnya apabila tertulis 6A maka ketahanannya
tidak lebih dari 18A, berlaku untuk perhitungan tipe lainnya. MCB jenis ini
biasanya ditemui di area rumah ataupun industry ringan.

2. MCB tipe C akan memutus arus ketika beban lebih besar 5 hingga 10 kali dari
arus maksimum yang ditulis. Jenis ini biasanya ditemui pada penerangan
gedung yang memakan banyak titik serta pada motor listrik dengan arus sedang.

3. MCB tipe D adalah yang paling besar ketahanannya, yakni ketika arus lebih
besar 10 hingga 25 kali dari batas maksimum yang ditulis. MCB tipe ini ditemui
pada rangkaian yang memiliki lonjakan listrik besar ketika awal pemakaian,
seperti pada motor listrik yang berdaya besar, mesin produksi pabrik, mesin
sinar X-Ray dan lain – lain.

Itulah pembahasan mengenai pengertian MCB beserta fungsi, cara kerja dan macam-
macamnya. Semoga artikel diatas bermanfaat dan mudah dipahami!
BAB VIII PENUTUP KESIMPULAN Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam kehidupan sehari-hari kita pernah menjumpai Generator tiga fasa,terutama di
lingkup pembangkitan. Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah
Page | 17
energi mekanik menjadi energi listrik. Adapun beberapa komponen utama dari
generator, yaitu rotor, stator,cincin geser,generator penguat dan pre mover. Contoh pre
mover,bisa dari air,angin, uap, disel, gas, ataupun nuklir.
Sedangkan fungsi utama dari MCB adalah sebagai pemutus arus listrik dengan system
magnetik.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://dinnim.blogspot.com/2013/02/generator-ac.html 2.


http://akhdanazizan.com/generator-listrik 3. http://tsani-
oke.blogspot.com/2011/09/prinsip-kerja-generator-arus-bolak.html 4.
http://coilku.com/tipe-generator-pembangkit-tegangan-generator-ac/ 5.
http://kanagaartikeldanmakalah.blogspot.com/2011/02/generator-ac.html 6.
http://jumadi04.blogspot.com/2010/06/generator-ac.html 7.
http://jonioke.blogspot.com/2010/03/generator-arus-bolak-balik.html 8.
http://generatoracdc.blogspot.com/ 9.
http://oktanggrainitu.blogspot.com/2013/02/generator-ac-dc.html

Home » Elektronika »

https/www.nesabamedia.com/pengertian-MCB

Anda mungkin juga menyukai