Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN KOLOSTOMI (COLOSTOMI CARE)

PERAWATAN KOLOSTOMI (COLOSTOMI CARE)

Pengertian

« Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk
mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)

« Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk
mengeluarkan feses (Randy, 1987)

« Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk mengeluarkan feses
(Evelyn, 1991, Pearce, 1993)

Defenisi

Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma , dan mengganti kantong kolostomi secara berkala
sesuai kebutuhan.

Tujuan

* Menjaga kebersihan pasien

* Mencegah terjadinya infeksi

* Mencegah iritasi kulit sekitar stoma

* Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya

Persiapan pasien

* Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan, dll

* Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)

* Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup gorden jendela, pintu, memasang
penyekat tempat tidur (k/P), mempersilahkan keluarga untuk menunggu di luar kecuali jika diperlukan
untuk belajar merawat kolostomi pasien
PERSIAPAN ALAT

1. Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain persegi empat

2. Kapas sublimate/kapas basah, NaCl

3. Kapas kering atau tissue

4. 1 pasang sarung tangan bersih

5. Kantong untuk balutan kotor

6. Baju ruangan / celemek

7. Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi dan Zink salep

8. Perlak dan alasnya dan Plester dan gunting

9. Bila perlu obat desinfektan

10. bengkok

11. Set ganti balut

PERSIAPAN KLIEN

1. Memberitahu klien

2. Menyiapkan lingkungan klien

3. Mengatur posisi tidur klien

Jenis – jenis kolostomi

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada beberapa macam
tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen maupun sementara.

a. Kolostomi Permanen

Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk
defekasi secara normal karena adanya keganasan,perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau
rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa
kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang)
b. Kolostomi temporer/ sementara

Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara
dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi
temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi
double barrel.

Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan yang disebut STOMA.
Pada minggu pertama post kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan sehingga stoma tampak
membesar.

Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan tindakan laparotomi (pembukaan
dinding abdomen). Luka laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya bersebelahan
dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi luka
laparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan segera merawat luka dan mengganti
balutan jika balutan terkontaminasi feses.

Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantong kolostomi telah terisi feses atau jika
kontong kolostomi bocor dan feses cair mengotori abdomen. Perawat juga harus mempertahankan kulit
pasien disekitar stoma tetap kering, hal ini penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan
untuk kenyamanan pasien.

Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zink salep atau konsultasi pada dokter ahli
jika pasien alergi terhadap perekat kantong kolostomi. Pada pasien yang alergi tersebut mungkin perlu
dipikirkan untuk memodifikasi kantong kolostomi agar kulit pasien tidak teriritasi.

BENEFITS / MANFAAT

1.Teraturnya pengeluaran B.A.B

2.Mengurangi pembentukan gas

3.Meminimalkan komplikasi di stoma

4.Mencegah konstipasi (susah buang air besar)

5.Mengurangi penggunaan kantong


6.Meningkatnya rasa Percaya diri (self confidence)

INDIKASI

Siapa saja yang bisa dilakukan Irigasi stoma?

Irigasi kolostomi dapat dilakukan pada pasien dengan kolostomi desenden dan sigmoid, karena feses
mereka sudah terbentuk,(2) pasien dengan riwayat usus regular, pasien yang mampu melakukan
prosedur irigasi, dan memiliki aktivitas yang padat.(3)

WAKTU IRIGASI KOLOSTOMI

• Irigasi kolostomi paling efektif dilakukan 1 jam setelah makan, karena kolon sudah penuh terisi.

• Dilakukan 1 kali dalam sehari atau lebih tergantung keteraturan usus.

• Irigasi kolostomi harus dilakukan secara rutin dan pada waktu yang sama.

• Waktu yang digunakan selama irigasi sekitar 30 menit sampai 90 menit.

KONTRAINDIKASI

Pasien yang tidak dapat dilakukan irigasi, meliputi:

1. irritable bowel syndrome,

2. stoma dengan kolon asenden dan transversum,

3. stoma prolaps dan hernia peristoma

4. Pasien dengan kemoterapi, radiasi pelvis,

5. pasien dengan diagnosis yang buruk, dan diare

6. Pasien dengan urostomi, ileostomi.(4)

PROSEDUR KERJA

1) Cuci tangan
2) Gunakan sarung tangan

3) Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma

4) Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien

5) Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll)

6) Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan tangan kiri
menekan kulit pasien

7) Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok

8) Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma

9) Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat / kapas hangat (air
hangat)/ NaCl

10) Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan kassa steril

11) Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma

12) Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy

13) Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien

14) Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi

15) Merekatkan/memasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara didalamnyaMerapikan klien dan
lingkungannya

16) Membereskan alat-alat dan membuang kotoran

17) Melepas sarung tangan

18) Mencuci tangan

19) Membuat laporan

Pendidikan pada pasien

Pasien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baik sebelum maupun setelah operasi,
terutama tentang perawatan kolostomi bagi pasien yang harus menggunakan kolostomi permanen.

Berbagai hal yang harus diajarkan pada pasien adalah:

Teknik penggantian/ pemasangan kantong kolostomi yang baik dan benar

Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma


Waktu penggantian kantong kolostomi

Teknik irigasi kolostomi dan manfaatnya bagi pasien

Jadwal makan atau pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan

Pengeluaran feses agar tidak mengganggu aktifitas pasien

Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi

Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien

Berbagi hal/ keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter ( jika apsien sudah dirawat dirumah)

Berobat/ control ke dokter secara teratur

Makanan yang tinggi serat

Komplikasi kolostomi

01. Obstruksi/ penyumbatan

Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan feses yang sulit
dikeluarkan. Untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara
teratur. Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar pasien dapat
melakukannya sendiri di kamar mandi.

02. Infeksi

Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada luka
sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera
mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.

03. Retraksi stoma/ mengkerut

Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena adanya
jaringan scar yang terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan.

04. Prolaps pada stoma

Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi struktur penyokong stoma yang kurang
adekuat pada saat pembedahan.
05. Stenosis

Penyempitan dari lumen stoma

06. Perdarahan stoma

KESIMPULAN

Irigasi dapat dilakukan secara mandiri dirumah. Namun sebelumnya, ostomate harus mendapatkan
penjelasan dan demonstrasi yang tepat dari Stoma Nurse (WOCN/ETN).

DAFTAR PUSTAKA

1.Http://en.wikipedia.org/wiki/colostomy.com colostomy (cited; November, 2008)

2.Turnbull, GB. Managing oversight of colostomy irrigation in long term-care. OWM ( serial on the
internet). 2003 Oct 01; (cited 2008 Oct 28) 49 (10): (about 2 screens) Available from:
http://www.O_WM.Com/article/1258

3.Blackley, P. Practical stoma wound and continence management.

2nd ed. Research publication Pty Ltd Vermont, Victoria, Australia; 2004

4.Turnbull, GB. An alternative solution for difficult to manage colostomies in the descending and sigmoid
colon. OWM (serial on the internet). 2007 Agt 01 (cited 2008 Oct 28) 53 (8): (about 2 screens) Available
from:http://www.O_WM.Com/article/1259

Yatinah Desniar Waruwu

Jumat, 25 November 2011

http://googleweblight.com/i?u=http://yatinahdesniarwaruwu.blogspot.com/2011/11/perawatan-
kolostomi-colostomi-care.html?m%3D1&hl=id-ID

Anda mungkin juga menyukai