Disusun oleh :
Aiderman Makakombo
(15013020)
2.2.1. Google VR
Google VR merupakan SDK yang memungkinkan pembuat software
membangun aplikasi yang berbasis virtual reality untuk platform Android dan IOS.
SDK mempermudah tugas umum pembuatan VR sehingga pembuat software dapat
fokus dalam membangun suatu aplikasi VR [11].
Beberapa fitur yang dimiliki Google VR, antara lain head tracking (membaca
gerakan kepala pengguna), mendeteksi interaksi pengguna dengan sistem (melalui
pemicu atau controller), stereoscopic rendering (menjadikan tampilan layar
smartphone menjadi dua) [11]. Fitur-fitur tersebut dapat digunakan para developer
dalam mendukung aplikasi berbasis virtual reality yang dibuat agar aplikasi
menjadi semakin menarik dengan fitur tersebut.
2.2.2. Unity
Unity merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah game 3
dimensi. unity mirip dengan software Blender Game Engine, hanya saja unity lebih
ringan dan lebih di unity lebih menyatu dengan kondisi grafik pada komputer yang
digunakan. Kelebihan dari unity yaitu, banya platform yang mendukung seperti
Windows, Mac, Iphone, Android dan Nintendo [13]. Unity memang jarang
digunakan untuk membuat game yang berat atau kelas atas seperti final fantasi XV
yang dibangun menggunakan luminous atau far cry yang dibangun menggunakan
cry engine. Namun disisi lain unity sangat cocok untuk para pelajar. Selain
penggunaanya cukup mudah, unity memberikan kebebasan untuk membuat
berbagai macam jenis game [14].
1. Analysis
Tahap analysis adalah tahap dimana akan dilakukan analisis terhadap
kebutuhan dari sistem, analisis biaya, analisis terhadap konten yang akan
dibuat, analisis pasar, analisis teknologi yang akan digunakan, serta
menganalisis media pengiriman.
2. Pretesting
Tahap pretesting merupakan tahap dimana akan ditetapkan tujuan dari
proyek yang akan dibangun berdasarkan analisis yang telah dilakukan
sebelumnya, menentukan keterampilan keahlian yang dibutuhkan,
membuat outline konten, menentukan posisi penjualan dan pemasaran
serta membuat prototipe sistem pada kertas.
3. Prototype Development
Tahap prototype development adalah tahap dimana akan dibangun
screen mock-up dari sistem, mendesain peta konten, mendesain
antarmuka, mengembangkan pesan atau cerita yang akan dibuat, serta
menguji prototipe.
4. Alpha Development
Tahap alpha development adalah tahap dimana akan dibuat detail dari
storyboard dan flowchart dari sistem yang akan dibuat, menyelesaikan
skrip cerita, membuat seni grafis, membuat suara dan video, memecahkan
suatu masalah teknis, dan menguji kerja dari protoipe.
5. Beta Development
Tahap beta development adalah tahap dimana akan dilakukan
pendistribusian ke daftar penguji terbatas, menanggapi laporan bug,
menyiapkan dokumen pengguna, menyiapkan kemasan, mengembangkan
kandidat emas, dan mengumumkan pada press dan PR list.
6. Delivery
Tahap delivery adalah tahap dimana akan menyiapkan dukungan
teknis, memasang tim penjualan, mengulangi gold master, membayar
bonus dan mengadakan peluncuran terhadap sistem yang telah selesai.
Variabel Jumlah
No Penulis Judul Deskripsi Hasil
Penelitian Partisipan
1 1. Fran Penerapan Penelitian ini 1. PU 64 orang
Sayekti
technology menguji 2. PEU
2. Pulasna
Putarta acceptance model penerimaan
(TAM) dalam Sistem Informasi
pengujian model Pengelolaan
penerimaan sistem Keuangan Daerah
informasi keuangan (SIPKD) di
daerah Pemerintah Kota
Yogyakarta
2 1. Fuad Pendekatan 1. PU 144 orang
Budiman Technology 2. PEOU
2. Fefri Acceptance Model 3. ATU
Indra Dalam Kesuksesan 4. BIU
Arza Implementasi Sistem
Informasi
Manajamen Daerah
3.1.1. Analisis kebutuhan sistem
bagian ini membahas tentang analisis kebutuhan dari sistem yang akan
dibangun.
3. Mouse, Printer
3.2. Pretesting
Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai tujuan dari proyek yang akan
dibangun, menentukan kebutuhan keterampilan, membuat outline konten,
menentukan posisi penjualan dan pemasaran, serta membuat prototipe dari sistem
yang akan dibangun pada sebuah kertas. Penjelasannya dapat dilihat pada poin-poin
berikut.
`
BAB IV
PERANCANGAN