Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Perkoperasian”. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah
menuju alam yang berilmu seperti sekarang.
Dalam penyusunan karya tulis ini kami telah mendapat bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan karya tulis ini. Mudah-mudahan segala bantuan, bimbingan,
motivasi, dan doa restunya baik berupa moril maupun materiil, semoga diterima
oleh Allah SWT, sebagai amal ibadah.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini baik
sistematika penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat kami harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap karya tulis ini, karena dengan
adanya hal tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami berharap
karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sektor usaha perekonomian
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah
lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu
dari tiga sektor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam
kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi,
kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapi hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan
pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah
mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu
perekonomian dan mengembangkan kreativitas masing-masing anggota. Upaya
dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih
memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan
badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25
tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian koperasi?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan koperasi di Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis koperasi?
4. Apa landasan koperasi?
5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
6. Bagaimana ciri-ciri koperasi?
7. Apa saja unsur-unsur koperasi?
8. Bagaimana prinsip koperasi?
9. Apa asas koperasi?
10. Apa tujuan koperasi?
11. Apa makna lambang koperasi?
12. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
13. Dari mana asal modal koperasi?
14. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
15. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Secara bahasa, koperasi berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu
co dan operation. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga
dapat diartikan co-operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara
bersama (gotong-royong).
Secara istilah, pengertian koperasi adalah badan usaha yang memiliki
anggota orang atau badan hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas
kekeluargaan serta demokrasi ekonomi. Koperasi merupakan produk ekonomi
yang kegiatannya menjadi gerakan ekonomi kerakyatan, dan berjalan dengan
prinsip gotong-royong.
Menurut UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian,
adalah sebagai berikut: “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang, atau badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
4
5
besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak
jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang
membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih
di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896
mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut
selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi;
2. Belum ada undang-undang yang mengatur kehidupan koperasi;
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak
mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal;
2. Harus dibuat dengan akta notaris dalam bahasa belanda;
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden;
4. Hak tanah harus menurut hukum Eropa;
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve merevisi Undang-
Undang Koperasi. Isi Undang-Undang Koperasi Tahun 1927 tersebut antara
lain:
1. Akta pendirian tidak perlu nota riil, cukup didaftarkan pada penasihat
urusan kredit rakyat dan koperasi, dan dapat ditulis dalam bahasa daerah;
2. Bea meterainya cukup 3 gulden;
3. Dapat memiliki hak tanah menurut hukum adat;
6
C. Jenis-jenis Koperasi
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
a. Koperasi konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual
di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain, karena
koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Contoh-contoh
koperasi konsumen adalah Kopkar/Kopeg, Koperasi Pegawai Indosat
(Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
8
b. Koperasi produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah
membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi,
membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual
dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi
Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian,
dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik.
Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi
produsen tahu dan tempe (Kopti), koperasi produksi kerajinan
(Koprinka).
c. Koperasi jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman
kepada para anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan,
dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna
layanan jasa koperasi. Contoh koperasi jasa angkutan yang anggotanya
para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK),
Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi);
koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi
pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi
asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi
jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau
jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa
kepada koperasinya.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
a. Koperasi primer
Koperasi primer adalah koperasi yang minimal memiliki anggota
sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan
Koperasi Pasar Kemiri
9
b. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari koperasi
Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota Depok.
3. Jenis koperasi berdasarkan jenis usahanya
a. Koperasi simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan
imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi
penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah,
kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk
anggota.” Contoh Kospin Jasa Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika
Jaya, Jakarta dan KSP Arta Prima di Ambarawa, Magelang.
b. Koperasi serba usaha
Koperasi serba usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang
bertempat tinggal diwilayah itu. Misalnya, unit usaha simpan pinjam,
unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
c. Koperasi konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud
misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan perabot rumah
tangga. Contoh Kopkar dan Koperasi Pegawai (KPRI), serta KSU dan
KUD.
d. Koperasi produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.
Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui
10
D. Landasan Koperasi
Sebagai tulang punggung perekonomian rakyat, koperasi dianggap perlu
(urgent) untuk dibentuk. Maka muncullah landasan-landasan yang patut
dipertimbangkan untuk membuat koperasi. Ada banyak landasan yang menjadi
pijakan untuk pendirian koperasi. Dan di bawah ini ada beberapa landasan
koperasi, di antaranya:
1. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat, adil, makmur, dan
sejahtera, koperasi membutuhkan topangan dari landasan hukum. Dan
landasan hukum untuk koperasi Indonesia dapat berpijak adalah Pancasila.
2. Landasan UUD 1945
Dalam Undang-undang Dasar 1945, koperasi diposisikan sebagai
Soko Guru perekonomian nasional. Atas kedudukan koperasi tersebut,
maka koperasi dianggap perlu memiliki departemen / kementerian khusus
dalam kabinet. Departemen ini berfungsi membawahi urusan-urusan
koperasi nasional, seperti pengembangan, penyuluhan, workshop,
pembekalan, pembiayaan, sampai dengan penanganan-penanganan hukum
apabila terjadi sesuatu.
3. Landasan sosial (mental gotong-royong dan setia kawan)
Dalam prosesnya, koperasi merupakan organisasi yang membutuhkan
banyak peran masyarakat. Seperti dalam pengertian koperasi, koperasi
adalah organisasi demokrasi ekonomi, mandiri dan berotonomi. Setiap
anggotanya bahu membahu membantu, berbagi, berpendapat, dan
berdiskusi. Mulai dari mendiskusikan organisasi, manajerial, pemasaran,
dan membangun usaha anggotanya.
F. Ciri-ciri Koperasi
1. Terdiri dari perkumpulan orang;
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa; Jasa modal dibatasi;
13
G. Unsur-unsur Koperasi
1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan
anggotanya;
2. Berasaskan kekeluargaan;
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya;
4. Keanggotaannya bersifat sukarela;
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-
masing;
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota;
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.
H. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan
petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance
(Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah:
1. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela;
2. Pengelolaan yang demokratis;
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi;
4. Kebebasan dan otonomi;
5. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi;
14
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota;
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5. Kemandirian;
6. Pendidikan perkoperasian;
7. Kerja sama antar koperasi.
I. Asas Koperasi
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena
badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas
tersebut antara lain:
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap
anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang
berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi,
bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari
satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat
seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung
unsur kerja sama, bukan orang perorangan.
J. Tujuan Koperasi
Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu. Begitu pun halnya
dengan koperasi. Pada dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi adalah
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas
dasar Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
kekoperasian, pada BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan koperasi adalah
“memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
15
K. Lambang Koperasi
1. Arti lambang koperasi lama
a. Gerigi roda/ gigi roda
Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang
pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi
beberapa persyaratannya.
b. Rantai (di sebelah kiri)
Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh.
Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut,
maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan,
dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang
sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART)
Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat menaati AD/ART, maka
Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.
c. Kapas dan Padi (di sebelah kanan)
Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara
umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar
sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan).
Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan
pangan.
d. Timbangan
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi
simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara
16
M. Modal Koperasi
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak boleh diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajib dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib
juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi terus bertambah dan
berkembang.
c. Simpanan sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota-
anggota koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan
untuk melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk
cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai
modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima
oleh koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain.
Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan
tertentu.
2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan
dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela,
maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan
21
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan
asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama di
antara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya
melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota
ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat
melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan
lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap
anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota
koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun
modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat
akan meningkat.
B. Saran
Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi
yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
menyejahterakan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
23
DAFTAR PUSTAKA