Anda di halaman 1dari 12

SISTEM HIDROLIK PADA EXCAVATOR

Ridho Ahmad Alfajri [1302720]


Prodi Pendidikan Teknik Otomotif-Jurusan Teknik Otomotif-Fakultas Teknik-
Universitas Negeri Padang
Email: aaridhothebest@gmail.com

ABSTRAK
Excavator adalah salah satu mesin alat-alat berat yang dapat bergerak memiliki
semua tempat duduk yang terdapat pada house yang terpasanag pada poros di
atas sebuah undercarriage yang terbuat dari baja track atau roda. House
tersambung pada workgroup yang terdiri dari boom, lengan (arm) dan bucket.
Excavator memanfaatkan fluida hidrolik untuk menghasilkan daya kemudian
diteruskan ke komponen-komponen hidrolik yang terdapat pada excavator
tersebut seperti pompa hidrolik, katup, aktuator, silinder hidrolik, dan motor
hidrolik.
Daya yang telah diteruskan ke komponen-komponen hidrolik diteruskan kembali
ke komponen excavator yaitu house ( untuk berputar ), undercarriage ( untuk
berjalan ) dan workgroup ( untuk melakukan kerja ) dengan demikian excavator
dapat bergerak secara keseluruhan, bersamaan, atau sebagian.

1. PENDAHULUAN
Hidrolik adalah sebuah Hukum yang menjadi dasar
sistem untuk mentransfer dan prinsip sistem hidrolik adalah hukum
mengontrol tenaga dengan pascal. Dalam sebuah ruangan
mengguakan media cairan. Sistem tertutup, tekanan yang bekerja pada
hidrolik memanfaatkan sifat fisik fluida akan merambat merata ke
cairan sehingga memungkinkan semua arah. Besarnya tekanan dalam
untuk merubah gaya yang relatif fluida adalah (F) dibagi dengan luas
kecil menjadi gaya yang sangat bidang (A). Tekanan pada suatu titik
besar. akan bekerja ke segala arah dan sama
besar.
𝐅 Di indonesia excavator terdapat
P=
𝐀 beberapa merk diantaranya Volvo,
P : Besarnya tekanan di dalam fluida Komatsu, Caterpilat, Cobelco,
(Psi) Hyundai dan lainnya ( Hand Out
F : Gaya yang dihasilkan (Lbs) TAB ).
2
A : Luas penampang (Inchi )

Sistem hidrolik pada excavator


digunakan untuk mengendalikan
pengendalian Boom Raise / Lower,
Gambar 5.4 Nama bagian Excavator
Stik out / in, Bucket close / open, 1) Bucket 8) Sprocket
Swing Right / left, atau kombinasi 2) Bucket link 9) Track frame
3) Bucket 10) Track shoe
dari gerakan-gerakan di atas. Sistem cylinder 11) Idler
tenaga hidrolik digerakkan oleh main 4) Arm 12) OPG
5) Arm (Operator
control valve (DCV). Sistem hidrolik cylinder Protection
digerakkan oleh dua buah variable 6) Boom Guard)
7) Boom
pump dengan jenis pompa piston cylinder
(axial piston pump) dimana pompa
ini menyalurkan tenaga dari engine
Secara anatomis bagian
pada excavator.
utama dari excavator adalah :
a. Bagian atas (dapat berputar)
2. PEMBAHASAN
disebut “revolving unit”.
2.1 Excavator.
b. Bagian bawah (untuk gerak
Excavator adalah alat berat
maju, mundur dan jalan) disebut
yang berfungsi sebagai penggali,
“travel unit”.
pengangkut, dan pemindah material.
c. Attachment unit adalah
perlengkapan yang diganti Type)
sesuai kebutuhan. 4. MRSX (Minimal Swing Radius
Bagian traveling unit dari Excavator)
Excavator dapat berupa crawler Untuk excavator pada huruf
(rantai) atau wheel mounted (roda belakang Modifikasi (Generasi)
karet) yang digunakan untuk diluar LC Long Track dengan istilah
berjalan. Khusus pada Excavator sperti dibawah ini:
wheel mounted dimaksudkan agar HD = Heavy Duty (untuk speck
memiliki kecepatan gerak atau Logging)
berpindah dari satu tempat ketempat SP = Super Production (Mining)
lain relative lebih cepat dibandingkan SE = Super Earth Mover
menggunakan crawler excavator, US = Ultra Trail and Standart Boom
sehingga wheel excavator memiliki UU = Ultra Urban ( Minimal Swing
dua mesin penggerak, pertama Radius Excavator 1200 )
sebagai mesin penggerak traveling MR = Mighty Rubber Crawler
unit kendaraannya (truck) dan Excavator (traveling aspal
lainnya merupakan mesin penggerak dan quarry mining)
alat excavator seperti revolving unit
maupun penggerak attachment unit
dalam melakukan fungsinya sebagai 2.2 Bagian-bagian Yang
alat penggali, pengangkat maupun Digerakkan Hidrolik
pemuat. Dan bagian revolving unit Excavator (actuator)
merupakan bagian untuk berputar
mendatar (Soemardikatmodjo : 2.2.1 Boom
2003). Boom adalah komponen pada
excavator yang akan
Model Excavators Ada Empat
Type menghubungkan arm dan bucket
1. Hydroulic Excavator (Back Hoe) pada excvator. Boom biasanya
2. Hydroulic Excavator (Loading difungsikan pada saat pengangkatan
Shovel) beban, dan memiliki dua cylinder.
3. Hydroulic Excavator (Wheel
2.2.3 Arm
Arm adalah komponen yang
digunakan untuk membantu menarik
material dalam melakukan
pengambilan material oleh bucket.
Selain itu, arm juga berfugsi untuk
pemuat material ke dalam sebuah
Gambar: Boom truck.

Raie

Lower

2.2.2 Swing
Swing adalah salah satu
komponen excavator yang memiliki Gambar: Arm
fungsi untuk memungkinkan
excavator berputar 3600 .

Roll-out

Roll-in

900

Gambar: Swing
Marking on the Marking on the 2.2.4 Bucket
swing bearing track frame
Bucket adalah bagian dari excavator
yang berfungsi sebagai pengambil
material untuk dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lainnya.

Amount of coasting
Gambar: Bucket

2.3 Prinsip Kerja Hidrolik Excavator

Engine

P1 P2 Pilot
CP Valve
Main Pump

Control Valve

Boom Cyl Arm Cyl Bucket Cyl Travel Motor


(L=R)

2 Pcs

Multi Digital
Berdasarkan diagram di atas akan digerakkan. Acatuator tersebut
dapat dijelaskan bahwa secara adalah boom cylinder (kiri dan
sederhan prinsip kerja hidrolik kanan), aram cylinder, bucket
excavator dihasilkan dari putaran cylinder, dan travel motor. Pilot
engine dan memutar pompa hidrolik, valve diatur langsung oleh operator
sehingga hidrolik akan mengalir ke melalui pedal-pedal L & R yang
control valve. Sedangkan control terdapat di dalam kabin. Penjelasan
valve diatur oleh pilot valve untuk pedal ini dapat kita lihat pada
menentukan actuator mana yang diagram berikut:

Pilot Valve

Arm Out Boom Raise

Swing Swing Bucket Bucket


Left L Right Curl R Dump

Arm In Boom Down

Pedal:
2.4 Hidrolik Sistem Pada Tangki hidrolik di rancang
Excavator memiliki bertekanan (pressurized)
Sistem hidrolik pada sebuah
agar dapat mensirkulasikan oli
alat berat, terdiri dari tangki, pompa,
melalui mekanisme hisapan pompa.
filter (saringan oli), control valve dan
Pompa hidrolik juga di lengkapi
hidrolik silinder. Pada prinsipnya
dengan sebuah vacum relief valve
semua sistem hidrolik memiliki
yang berfungsi sebagai pengatur
kesamaan prinsip. Pompa hidrolik
tekanan di dalam tangki. Jika tekanan
akan mensuplaikan oli hidrolik
di dalam tangki terlalu besar dari
menuju control valve, melalui sistem
pada tekanan di luar tangki maka
pengaturan pada control valve,
relief valve akan terdorong untuk
hidrolik akan di salurkan menuju
membuka dan mengurangi tekanan
silinder hidrolik atau aktuator.
pada tangki. Sedangkan pada saat
2.4.1 Tangki tekanan tangki hidrolik mengecil

Tangki hidrolik adalah maka tekanan dari luar sistem akan

komponen yang berfungsi sebagai mendorong relief valve untuk

penampung oli hidrolik. Pada mengatur tekanan dalam tangki.

komponen tangki hidrolik terdapat Tangki hidrolik juga di


berbagai komponen tambahan yang lengkapi dengan buffles. Buffles
dapat mendukung kerja tangki berfungsi sebagai pengatur
hidrolik pada sistem hidrolik. ketenangan oli dalam tangki saat alat
Adapun bentuk tangki hidrolik berat berjalan atau mendapatkan
adalah sebagai berikut: goncangan. Kondisi oli yang tenang
akan menjamin suplai oli ke dalam
sistem baik. Buffles atau sparasi di
buat beberapa bagian. Bagian-bagian
tersebut memiliki jarak dan dimensi
yang sama sehingga memiliki kinerja
yang sama untuk mengatur
ketenangan oli dalam tangki.
Dalam tangki hidrolik juga Dalam sistem hidrolik,
terdapat return screen (saringan pompa merupakan suatu alat untuk
balik). Komponen ini bertujuan menimbulkan atau membangkitkan
untuk menyaring kotoran yang aliran fluida (untuk memindahkan
terbawa dari sistem oleh oli hidrolik sejumlah volume fluida) dan untuk
yang akan kembali kedalam tangki. memberikan gaya sebagaimana
Saringan balik memiliki interval diperlukan.
pergantian secara tersendiri, sehingga
Apabila pompa digerakkan
pada saat batas waktu service filter
oleh motor (penggerak utama),
balik juga harus dilakukan
pada dasarnya pompa melaksanakan
pengantian untuk menghindari
dua fungsi utama:
terjadinya penumpukan kotoran yang
1. Pompa menciptakan
terbawa oleh oli hidrolik.
kevakuman sebagian pada
saluran masuk pompa.
Vakum ini memungkinkan
tekanan atmospher untuk
mendorong fluida dari
tangki (reservoar) ke dalam
pompa.
2. Gerakan mekanik pompa
mengisap fluida ke dalam
2.4.2 Pompa rongga pemompaan, dan
Dari bermacam - macam
membawanya melalui
komponen yang ada dalam sistem
pompa, kemudian
hidrolik, boleh dikatakan bahwa
mendorong dan menekannya
pompa adalah komponen yang
ke dalam sistem hidrolik.
paling dominan. Fungsi daripada
pompa adalah untuk mengubah “Pompa adalah pembangkit aliran
energi mekanik menjadi energi bukannya tekanan”.
hidrolik dengan cara menekan fIuida
hidrolik ke dalam sistem.
Seringkali dianggap bahwa untuk kerja sebuah sistem hidrolik,
pompa adalah pembangkit tekanan ada beberapa pertimbangan penting
fluida, tetapi sebenarnya tujuan agar pompa yang digunakan dapat
utama pemakaian pompa hidrolik tergunakan sesuai dengan kebutuhan.
adalah untuk memproduksi aliran. Beberapa pertimbangan tersebut
Sedang tekanan adalah gaya diataranya, besarnya debit aliran
persatuan luas dan ditimbulkan oleh yang mampu dihasilkan oleh pompa,
adanya hambatan untuk mengalir. dimensi, dan mekanisme pengaturan.
Pompa direncanakan sebagai
2.4.3 Pressure Regulator
mekanik pembangkit untuk
(pengukur tekanan)
menghasilkan aliran, sesuai dengan
Penggunaan pressure
peningkatan tekanannya. Tetapi
regulator untuk mengetahui tekanan
pompa sendiri tidak bisa
di dalam sistem hidrolik.
menghasilkan tekanan, karena pompa
tidak dapat memberikan perlawanan
2.4.4 Control Valve
terhadap alirannya.
Control valve merupakan
Tekanan akan hilang apabila
komponen sistem hidrolik yang
seluruh aliran dan pompa ke luar
berfungsi untuk mengontrol aliran
melalui torak pada elemen
hidrolik pada sistem secara parsial
penggeraknya. Begitu pula
(sebagian) atau keseluruhan.
kebocoran pada torak akan
mempengaruhi kecepatan torak 1. Pengaturan arah aliran
elemen penggerak, karena dua pertiga (directional control valve ) oli
aliran pompa akan kembali ke dari pompa menuju aktuator
tangki tanpa melakukan kerja. hidrolik.
Dengan demikian, kecepatan torak 2. Pengaturan tekanan pada
yang dimaksudkan juga terkurangi sistem.
dua pertiganya. 3. Fungsi-fungsi regenasi
(pemanfaatn flow
Dalam upaya melakukan
pengembalian oli).
pemilihan jenis pompa yang sesuai
4. Fungsi pengamanan beban Rumus yang dipakai untuk
kejut (shock dan kavitasi) menghitung produktivitas backhoe
5. Pengaturan volume aliran (flow adalah:
control valve).
𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬
60
3. Produktivitas Excavator = VC x x S x BFF x efisiensi
CT

Menurut Susy (2008) dalam Produktivitas dihitung dalam


bukunya, jenis material m3 /jam, CT adalah waktu siklus, S
berpengaruh dalam perhitungan adalah faktor koreksi untuk
produktivitas backhoe. Penentuan kedalaman dan sudut putar, dan
waktu siklus backhoe di dasarkan BFF didapat dari tabel faktor
pada pemilihan kapasitas bucket. koreksi.

Tabel. Waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)


Ukuran Alat
Jenis Materi
£ 0,76 𝒎𝟑 0,94-1,72 𝒎𝟑 >1,72 𝒎𝟑
Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel. Faktor koreksi (S) untuk kedalaman dan sudut putar


Kedalaman penggalian Sudut Putar ( 𝟎 )
(% dari maksimal) 45 60 75 90 120 180
30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,96 0,85 0,85 0,75
Tabel faktor koreksi (BFF) untuk lata gali
Material BFF (%)
Tanah dan tanah organik 80-110
Pasir dan kerikil 90-100
Lempung keras 65-95
Lempung basah 50-90
Batuan dengan peledakan buruk 40-70
Batuan dengan peledakan baik 70-90

HYDROULIC EXCAVATORS (BACK HOE)


Gambar 5.6 Produk Excavator Komatsu type Wheel
& MRSX

Referensi:
Kholil, Ahmad. 2012. Alat Berat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi Edisi kedua.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Siswanto, Budi Tri. 2008. Teknik Alat Berat Jilid 2. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Soemardikatmodjo. 2003. Alat-alat Berat.


Wagino & Wawan Purwanto. 2012. Bahan Ajar ( Hand Out ) Teknologi Alat
Berat. Universitas Negeri Padang : Fakultas Teknik.
_____. Oli Hidrolik.(Http://comerical.jcprimo.com). JC Engineering Inc,-Taiwan

Anda mungkin juga menyukai