Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

PERAWATAN MESIN EXCAVATOR

WILYANTO KARIM

562417021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing
lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat berat ini kebanyakan lebih
dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak hanya dunia tambang yang
menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping dan beberapa aplikasi lain juga
turut menggunakan alat-alat berat ini dalam kinerjanya sehari-hari.
Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini adalah
excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih dikenal
sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan tambang,
misalnya batu bara (bisa dilihat di pertambangan di Kalimantan) dan niel (misalnya
digunakan di Sorowako). Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari ekskavator bukanlah
sekedar untuk menggali dan mengeruk bahan tambang saja. Ekskavator ini juga dapat
digunakan untuk pekerjaan kehutanan, pembuatan jalan, konstruksi dan sebagainya.
Dalam aplikasinya yang bermacam-macam itu jugalah ekscavator juga banyak
memiliki additional front attachment seperti breaker untuk memecah batu, harvester
untuk pekerjaan forestry serta attachment yang lainnya. Oleh karena itu, wajar saja
jika alat berat jenis ini termasuk yang menjadi primadona.
Mengingat begitu banyaknya aplikasi dari ekskavator ini, maka penggunaan
dan kinerjanya pun dapat dikatakan cukup banyak. Akibat banyaknya hak tersebut,
tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dasar yang menunjang dalam proses
kinerjanya sehingga tidak mengalami miss aplikasi dan kerusakan yang terlalu dini.
Untuk tahap dasar, pengetahuan yang harus dikuasai adalah bagian-bagian dari
sebuah ekskavator, prinsip kerja serta pengoperasian berdasarkan aplikasinya,
termeasuk jenis-jenis kelengkapan tambahan yang harus digunakan sehingga dengan
pemakaian yang benar akan didapatkan life time yang cukup panjang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah :
1. Jelaskan Bagian-bagian utama dari sebuah ekskavator ?
2. Jelaskan Cara kerja secara mendasar dari sebuah ekskavator ?
3. Jelaskan langkah-langkah dan jenis perawatan dan pemeliharaan alat berat yang
baik dan benar ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui Bagian-bagian utama dari sebuah ekskavator.
2. Untuk mengetahui cara kerja secara mendasar dari sebuah ekskavator.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dan jenis perawatan dan pemeliharaan alat
berat yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Excavator
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William
Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya ekskavator
dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai alat penggalian
untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith Otis menerima
patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal dunia pada tahun
yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah excavator dan merupakan
excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh William Smith Otis. Excaavator 
menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak. Excavator  adalah perkembangan
alami dari Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.Pengertian
Berdasarkan surat keputusan menteri perindustrian nomor 347/M/SK/1982
tanggal  29 Juli 1982, alat berat adalah segala  macam  peralatan / pesawat  mekanis 
termasuk  attachment dan  implement-nya,  baik  yang  bergerak  dengan  tenaga 
sendiri  (self propelled)  atau  ditarik (towed-type) maupun yang diam  ditempat
(stationer)  dan  mempunyai  daya lebih  dari  satu  kilo-watt,  yang  dipakai  untuk 
melaksanakan  pekerjaan-pekerjaan  kontruksi  pertambangan,  industri  umum, 
pertanian/ kehutanan dan/ atau bidang-bidang  pekerjaan  lainnya,  sepanjang  tidak 
merupakan  alat  processing  langsung.
Sedangkan ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk
menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer.
Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk memecah
batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.
2.1.1 Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :
1. Front End Attachment
2. Upperstructure
3. Undercarriage
Untuk membandingkan kemampuan dari hydraulic excavator, dulu berorientasi
pada kapasitas bucket (bucket capacity). Sedangkan pada saat ini, untuk
membandingkannya berdasarkan berat operasi dari mesin (operating weight).
Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat
digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;
1. Mini ;  0,6 –  6  tons
2. Medium : 10  –  30 tons
3. Large : 40 – 80 tons
4. Big / Giant : 80  –  800 tons
Berikut adalah contoh masing-masing jenis ekskavator.

Model excavators ada empat type


1. Hydroulic Excavator (Back Hoe)
2. Hydroulic Excavator (Loading Shovel)
3. Hydroulic Excavator (Wheel Type)
4. MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)
Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC Long
Track dengan istilah sperti dibawah ini :
HD = Heavy Duty (untuk speck Logging)
SP = Super Production (Mining)
SE = Super Earth Mover
US = Ultra Tail and Standard boom
UU = Ultra Urban (Minimal Swing radius Excavator 120 0)
MR = Mighty Rubber Crawler Excavator (traveling aspal dan quarry mining)

Contoh Wheel Ekskavator dan Minimal Swing radius ekskavator

Bagian-Bagian Ekskavator
Bagian bagian ekskavator memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah
2. Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket
3. Arm                            : Mengayunkan bucket naik turun
4. Arm Cylinder               : Menggerakkan Arm
5. Boom                          : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm
naik turun
6. Boom Cylinder           : Menggerakkan Boom
7. Tracker                        : Sebagai roda untuk excavator
8. Kabin                          : Tempat mengendalikan Excavator
 
Adapun secara garis besar, fungsi dari ekskavator adalah sebagai berikut :

Gambar contoh aplikasi Ekskavator


Dalam aplikasinya, tentunya juga dibutuhkan banyak attachment tambahan
yang fungsinya adalah menyesuaikan dengan kinerjanya. Adapun contoh attachment-
attachment additional tersebut adalah sebagai berikut :
2.2 Cara Kerja Secara Mendasar Dari Sebuah Ekskavator
Pengoperasian
Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki
bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor dengan roda ban
atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah dan
kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front shovel bekerja dengan
cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang
berada di bawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangkan front
shovel menggali material di permukaan dimana alat tersebut berada.
Backhoe
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi
lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras.
Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Bagian Backhoe :
Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat
berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom,
lengan dan bucket digerakkan oleh sistem hidrolis.
Struktur bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau roda
crawler. Ada enam gerakan dasar yang mencakup gerakan gerakan pada masing-
masing bagian, yaitu :
a) Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju
tanah galian.
b) Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat menggali material.
c) Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang arahnya berlawanan
dengan saat menggali.
d) Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai
100°.
e) Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas
backhoe dapat berputar 360°.
f) Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah
selesai digali.
Teknik Penggalian
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
a) Boom dan bucket bergerak maju.
b) Bucket digerakkan menuju alat.
c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
d) Bucket yang telah penuh diangkat.
e) Struktur atas berputar.
f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
Front Shovel
Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas
permukaan di mana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk
menggali material yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka
front shovel akan mengalami kesulitan.
Dengan demikian, waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sarna halnya
dengan kondisi di mana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari
ketinggian minimum yang diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada
faktor pengali untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus
diperhitungkan dalam menentukan produktivitas front shovel.
Teknik Penggalian
Tahapan penggalian dengan menggunakan front shovel meliputi gerakan
lengan, boom dan bucket. Boom digerakkan naik dan turun jika diperlukan. Setelah
bucket terisi, baru struktur atas berputar pada slewing ringnya. Pada proses ini alat
sebisa mungkin tidak berpindah.
Langkah-langkah pekerjaannya adalah sebagai berikut :
a) Gerakan bucket ke depan sampai bagian ujung bucket menyentuh material
b) Gerakan bucket ke atas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga
bucket terisi.
c) Tarik bucket ke arah alat saat sudah terisi penuh material.
d) Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk
timbunan ataupun pada truk.
e) Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakkan mendekati tebing
untuk pekerjaan penggalian berikutnya.
Clamshell
Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir,
kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal.
Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang
ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket
berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat
umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Dalam
pemilihan tipe bucket perlu diperhatikan bahwa bucket yang berat dapat mempersulit
pengangkutan namun membantu penggalian.
Pada pengoperasian clamshell perlu diperhatikan bahwa penggalian tergantung
pada berat bucket serta kapasitas mesin seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain
itu panjang rantai akan mempengaruhi kedalaman penggalian. Sedangkan jangkauan
clamshell akan tergantung
pada panjang boom. Untuk memaksimalkan daya angkat clamshell maka boom
yang digunakan sependek mungkin. Hal ini erat kaitannya dengan kestabilan alat.
Semakin panjang boom maka alat akan semakin tidak stabil yang pada akhirnya akan
menurunkan daya angkat alat. Daya angkat clamshell juga dapat ditingkatkan dengan
memperkecil sudut swing.
Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan
pengalaman. Siklus kerja clamshell meliputi kegiatankegiatan
pengisian (filling) bucket, pengangkatan bucket penuh, berputar, dan
pembongkaran (dumping). Secara lebih detail, cara kerja clamshell pada saat
pengisian bucket adalah sebagai berikut :
a) Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable.
b) Kemudian tag cable dilepas.
c) Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka.
d) Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable. menggali parit
lubang, pondasi bangunan
Penanganan Material
 Memotong semang dengan alat khusus
 Pekerjaan kehutanan
 Penghancuran
 Perataan tanah
 Angkut berat
 Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
 Pengerukan sungai
 Menancapkan Batang pondasi

2.3 Langkah-Langkah Dan Jenis Perawatan Serta Pemeliharaan Alat Berat


Berikut beberapa cara, langkah dan jenis perawatan dan pemeliharaan alat berat
yang baik dan benar, yaitu:
1. Melakukan pengecekan alat berat sebelum dan sesudah dipergunakan
(Preventive Maintenance)
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan mencegah/memindahkan
kemungkinan muncul gangguan/kerusakan pada mesin tanpa perlu menunggu adanya
tanda-tanda kerusakan. Sebelum alat berat dipergunakan sebaiknya mencek alat berat
terlebih dahulu seperti contoh bahan bakar secara rutin, sehingga tidak menutup
kemungkinan kesiapan pada saat membutuhkan alat berat nantinya.
2. Perawatan Berkala (Periodic Maintenance)
Suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dilakukan secara
kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan hour meter
(HM). Perawatan yang dilakukan setiap kali perawatan digunakan dalam jumlah jam
operasi tertentu, disesuaikan dengan jumlah waktu yang ditunjukkan alat yang
mencatat jam operasi pada alat tersebut. Pemeriksaan bisa dilakukan setiap hari atau
setiap minggu, berupa pemeriksaan kecukupan bahan bakar, air radiator, oli mesin
sebelum dinyalakan, pemeriksaan fungsi hidrolik dan pemeriksaan baterai beserta
kabelnya.
Pelaksanaan bisa dilakukan sendiri atau pihak lain (vendor) dengan memeriksa
kondisi unit, mengganti pelumas dan mengganti suku cadang alat berat, meliputi:
a. Inspeksi Berkala
Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan
mingguan untuk mengetahui keamanan keadaan mesin. Waktu yang tepat memeriksa
alat berat yaitu pagi hari sebelum mengoperasikan alat berat dan yang penting juga
setelah selesai menggunakan alat berat harus dibersihkan.
b. Perawatan Berkala
Perawatan mesin atau unit yang teratur demi menjamin pengoperasian yang
bebas dari kerusakan dan memperpanjang umur unit serta berkurangnya ongkos
operasi unit. Semua angka yang menunjukkan jumlah jam kerja terletak pada
keterangan yang tertera pada check sheet didasarkan pada angka yang dilihat dalam
service meter. Pada kondisi di lapangan saat beroperasi perlu mempersingkat jadwal
waktu perawatan yang telah ditentukan.
3. Overhaul Maintenance (Jadwal Overhaul)
Perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standar
overhaul terhadap masing-masing komponen, merekondisi mesing atau komponen
agar kembali ke kondisi sesuai standar pabrik. Dimana perawatan yang dilakukan
untuk mengembalikan performa mesin kembali ke kondisi standar pabrik, juga
memberikan usia kedua pada mesin dengan melakukan penggantian atau pemakaian
ulang komponen sesuai petunjuk pemakaian menurut standar pabrik, hal ini
mencegah terjadinya kerusakan harus dilakukan secara rutin.
Macam-macam overhaul, yaitu:
 Engine overhaul
 Transmission overhaul
 Final drive overhaul
 General overhaul
4. Condition Bade Maintenance
Perawatan alat berat yang bertujuan mengembalikan kondisi unit seperti semula
(standar) dengan cara service seperti PPM, PPU yang hasil pengukuran disesuaikan
dengan standar terbaru (service news dan modification progam).
Jenis perawatan yang dilakukan sesuai dengan kondisi mesin, hanya ketika ada
indikator kerusakan pada mesin, baik kerusakan berat maupun ringan, perawatan
dilakukan pada saat telah ditemukannya kerusakan yang terjadi, bukan sebelumnya.
Pelaksanaan Pekerjaan Perawatan
Pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan alat berat, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
 Lakukan pekerjaan perawatan dengan engine dalam keadaan mati. Apabila
dilakukan dalam keadaan engine hidup, maka harus dilakukan oleh dua orang,
dimana seorang operator harus duduk di tempat duduk operator dan yang lain
melakukan pekerjaan perawatan dan dibutuhkan kerja sama guna menjamin
keselamatan kerja semaksimal mungkin.
 Gantungkan tanda peringatan (tag lock), mencegah orang lain mengoperasikan
mesin.
 Buanglah oli dengan terlebih dahulu dipanasi mencapai temperatur kerja.
 Hindari membuka tutup/cap radiator dan saluran pembuangan oli ketika masih
panas.
 Jika diperlukan, setelah penggantian oli, elemen saringan, pembersihan dan
lainnya, sebaiknya lakukan bleeding (pembuangan) udara.
 Hindari membuka saringan pada saat melakukan pengisian oli, untuk semua
tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat.
 Pada saat melakukan pengecekan level oli, harus menunjukkan ukuran yang
tepat. Tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan.
 Semua grease lama harus keluar dan diganti yang baru, kemudian dibersihkan.
 Dalam melakukan penggantian oli, lakukan pemeriksaan oli bekas, filter dan
magnetik plug dari serbuk/geram.
 Membuka bagian memakai o-ring, bersihkan dudukannya dan diganti yang
baru.
Keselamatan Pelaksanaan Perawatan
Secara umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keselamatan
pelaksanaan perawatan alat berat, meliputi antara lain:
 Menggunakan helm, safety shoes, sarung tangan, kaca mata bila diperlukan.
 Pekerjaan perawatan dilakukan oleh lebih dari satu orang dilakukan koordinasi
demi keselamatan dan mencegah terjadinya mis komunikasi (salah
pengertian/komunikasi).
 Dilarang orang yang tidak berkepentingan mendekati unit yang sedang
diinspeksi, karena dapat mengganggu pengerjaan perawatan dan pemeliharaan
alat berat apabila ada orang yang tidak bekepentingan mendekat dan juga demi
menjaga keselamatan orang sekitar tempat perawatan dan pemerliharaan
tersebut.
 Pergunakan spare part rekomendasi pabrik, karena setiap pabrik mengeluarkan
spare part sendiri untuk alat beratnya.
 Pergunakan oli, grease, coolant rekomendasi pabrik, karena setiap pabrik
memiliki produk oli, grease dan coolant tersendiri.
 Pergunakan pelumas dengan kondisi bersih, baik tempat maupun alat dalam
proses pengisian, agar alat berat tersebut tidak mudah rusak atau keropos.
 Periksa atau ganti oli tepat di tempat yang tidak berdebu, mencegah
kontaminasi.
Proses Maintenance
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebelum melakukan
maintenance (pekerjaan perawatan) antara lain:
 Parkirkan unit pada tempat yang rata dan keras, kemudian aktifkan parking
brake demi menjaga keselamatan pada saat pelaksanaan pekerjaan perawatan
dan pemeliharaan alat berat. Apabila tempat parkir untuk unit yang akan
dilakukan perawatan dan pemeliharaan tidak rata dan keras, membuat unit alat
berat tersebut menjadi tidak terkontrol bisa menurun sendiri.
 Perhatikan ventilasi udara pada saat melakukan pekerjaan perawatan di ruang
tertutup. Apabila tidak adanya ventilasi udara, membuat para pekerja yang
melakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan alat berat tersebut menjadi
terkena udara kotor karena tidak adanya perputaran udara (sirkulasi udara).
 Cuci unit terlebih dahulu pada tempat pengisian dan drain oli. Hal ini demi
menjaga agar mesin menjadi lebih awet dan dapat bertahan lama hingga tidak
mudah rusak.
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ekskavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebelum melakukan maintenance
(pekerjaan perawatan) antara lain:
 Parkirkan unit pada tempat yang rata dan keras, kemudian aktifkan parking
brake demi menjaga keselamatan pada saat pelaksanaan pekerjaan perawatan
dan pemeliharaan alat berat. Apabila tempat parkir untuk unit yang akan
dilakukan perawatan dan pemeliharaan tidak rata dan keras, membuat unit alat
berat tersebut menjadi tidak terkontrol bisa menurun sendiri.
 Perhatikan ventilasi udara pada saat melakukan pekerjaan perawatan di ruang
tertutup. Apabila tidak adanya ventilasi udara, membuat para pekerja yang
melakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan alat berat tersebut menjadi
terkena udara kotor karena tidak adanya perputaran udara (sirkulasi udara).
 Cuci unit terlebih dahulu pada tempat pengisian dan drain oli. Hal ini demi
menjaga agar mesin menjadi lebih awet dan dapat bertahan lama hingga tidak
mudah rusak.

4.2 Saran
Adapun saran-saran bagi pelaku dunia industri yang menggunakan ekskavator
adalah sebagai berikut :
1. Gunakan ekskavator sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan attachment yang sesuai dengan aplikasi kerjanya.
3. Lakukan pengoperasian dengan benar untuk menjaga daya guna alat.
4. Pahami secara garis besar cara kerja komponen ekskavator untuk pelaksanaan
troubleshooting.
DAFTAR PUSTAKA

Hitachi Construction. All About Excavator (Sales Training). Japan : Hitachi


Construction Machinary.
Tri Siswanto, Budi. Teknik Alat Berat II SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK.
https://arparts.id/perawatan-dan-pemeliharaan-alat-berat/ (24 Maret 2022, 11.00)

Anda mungkin juga menyukai