BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sering kali kita melihat berbagai aktifitas alat berat ketika suatu proyek
bangunan dilakukan, baik itu transportasi (jalan, jembatan, bandara), bangunan air
(waduk, bendung, bendungan, pelabuhan), dan bangunan gedung bertingkat.
Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat
penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Salah satu alat berat yang
berperan dalam pembangunan proyek adalah excavator. Excavator terdiri dari
beberapa jenis dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Jenis excavator yang
beragam itulah yang harus kita ketahui dan pahami secara baik agar dapat
mempermudah kita dalam pemilihan alat berat itu sendiri.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Umum : memenuhi tugas mata kuliah Alat Berat DIV Jalan Tol semester 5.
Khusus : 1. mengetahui jenis-jenis excavator,
2. mengetahui fungsi dari masing-masing excavator,
3. mengetahui cara kerja masing-masing excavator.
4. mengetahui produktifitas excavator
1.3.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sistematika Penulisan
BAB II EXCAVATOR
2.1. Definisi Excavator
EXCAVATOR
2.2. Kegunaan Excavator
2.3. Bagian-bagian Excavator
2.4. Komponen Excavator
2.5. Jenis Excavator
BAB III BACKHOE
3.1. Definisi Backhoe
3.2. Tipe Backhoe
3.3. Cara Kerja
3.4. Produksi Backhoe
BAB IV CLAMSHELL
4.1. Definisi Chamshell
4.2. Kemampuan Clamshell
4.3. Produksi Clamshell
4.4. Contoh Perhitungan
BAB V POWER SHOVEL
5.1. Definisi Power Shovel
5.2. Cara Kerja Power Shovel
5.3. Ukuran Shovel
5.4. Produksi Shovel
5.5. Contoh Perhitungan
BAB VI DRAGLINE
6.1. Definisi Dragline
6.2. Cara Kerja Dragline
6.3. Ukuran Dragline
6.4. Produksi Dragline
6.5. Contoh Perhitungan
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
EXCAVATOR
BAB II
EXCAVATOR
2.1.
Definisi Excavator
Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk
Kegunaan Excavator
Excavator banyak digunakan untuk :
EXCAVATOR
2.3.
Bagian-bagian Excavator
Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-
bawah
excavator
ini
ada
yang
digunakan
roda
rantai
(track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya
excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu :
1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan
menggali mengangkat dan sebagainya
2. Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang
3. Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat
lain
2.4.
Komponen Excavator
Excavator terdisri dari beberapa komponen, yaitu :
EXCAVATOR
c. Bucket
EXCAVATOR
3. Operator cab
EXCAVATOR
2.5.
Jenis-jenis Excavator
Dengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang industri,
EXCAVATOR
3. Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal irigasi.
EXCAVATOR
6. Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali
terutama yang m emiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut
akar atau batang p ohon.
EXCAVATOR
9. Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untuk
menangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.
10
EXCAVATOR
12. Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan
yang terbuat dari logam.
11
EXCAVATOR
12
EXCAVATOR
BAB III
BACKHOE
3.1.
Definisi Backhoe
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel
yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit,
lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan
backhoe ini jika dibandingkan dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena kekauan
konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak
dekat dan memuatkan hasil galian ke truk.
Tipe Backhoe
Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali
13
EXCAVATOR
3.3.
Cara Kerja
Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebih
dahulu kemampuan alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama
mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galian
yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak banyak
berpengaruh terhadap kemampuan standar alatnya.
Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke
tempat galian, bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke
bawah seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya
sehingga lintasannya seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi
penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan
material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.
A : Jangkauan maksimal
C : Dalam gali maksimal
G : Tinggi buang maksimal
14
EXCAVATOR
Tabel 3.1. Jangkauan dan Kapasitas Bucket Backhoe Caterpillar
Dalam
Tinggi
Jangkauan
Kapasitas
gali
Tipe Stick
Buang
maksimal
Bucket heaped
3
(m )
(mm)
(mm)
(m)
maks
(m)
215
225
235
245
1800
2200
2800
1980
2440
3050
2440
2900
3660
2590
3200
4420
5,46
5,44
5,69
5,82
5,79
5,99
6,25
6,35
6,81
7,65
7,27
7,95
8,43
8,69
9,25
9,24
9,58
10,16
10,69
11,10
11,91
12,47
12,52
14,02
5,39
5,77
6,38
5,97
6,43
7,04
6,86
7,32
8,08
7,88
8,49
9,71
0,380 sd 0,960
0,570 sd 1,240
0,880 sd 2,100
1,530 sd 3,012
Produksi Backhoe
Untuk menghitung produksi backhoe, faktor yang mempengaruhi adalah
kapasitas bucket, dalam galian, jenis material yang digali, sudut swing, dan
keadaan manajemen / medan. Produksi backhoe secara umum dapat ditentukan
dengan rumus :
15
EXCAVATOR
Produksi :
60
3
x BC x JM x FF m /jam (LM)
T
Dengan :
1T
BC : kapasitas bucket (m )
JM : kondisi manajemen dan medan (tabel)
Karena ada dua contoh backhoe yang dikemukakan di sini, yaitu
caterpillar dan komatsu, maka untuk menghitung cycle time digunakan cara-cara
tersendiri sesuai petunjuk pabrik pembuatnya.
3.4.1. Produksi backhoe menurut Caterpillar
Produksi dengan petunjuk yang ada, cycle time untuk caterpillar
dipengaruhi oleh keadaan medan kerja yang dibedakan dalam 5 keadaan,
yaitu sebagai berikut :
1. Mudah
Adalah keadaan penggalian yang mudah, misalnya tanah tidak
kompak, pasir, kerikil, dan lain-lain. Kedalaman galian lebih kecil dari
o
16
EXCAVATOR
4. Sulit
Adalah keadaan penggalian agak sulit, lapisan tanah keras yang
kompak, tanah dengan kandungan batuan 50%, kedalaman galian 70%
o
60 x BC x JM x BF
T
m /jam (LM)
1T
BC
: kapasitas bucket (m )
JM
BF
17
EXCAVATOR
Faktor pengisian bucket (BF) adalah keadaan pengisian pada waktu
menggali yang kadang-kadang penuh, kadang-kadang peres, dan mungkin
malah kurang. Sehingga pada waktu menggali tidak selalu munjung terus
atau peres terus.
Tabel 3.4. Faktor pengisian bucket komatsu
Kondisi Muatan
Faktor
dengan
alat
lain, sehingga
tidak
0,8 - 1,0
0,6 - 0,8
batu-
0,5 - 0,8
pecah
0,4 - 0,5
18
EXCAVATOR
Keterangan
1T
: cycle time
t1
: waktu menggali
t2
: waktu swing
t3
: waktu membuang
Tabel 3.5. Waktu untuk menggali (detik)
Kondisi Penggalian Mudah sedang Agak Sulit Sulit
Dalam Galian
<2
6
9
15
26
2m4m
7
11
17
28
>4
8
13
19
30
Tabel 3.6. Waktu untuk swing (detik)
Swing (derajat)
Waktu
0
0
45 90
47
0
0
90 > 4
58
Waktu untuk membuang atau memuatkan :
maksimal 90 .
3
4,5
19
EXCAVATOR
Cycle time :
T = 25 detik
= 0,4167 menit
Fill factor
= 80%
JM
= 0,71 (baik/sedang)
Produksi =
t1 = 13 detik
- swing 90
t2 = 7 detik
- buang ke truk
t3 = 8 detik
T
= 13 + (2 x 7) + 8 = 35 detik
0,58 menit
Produksi =
60
20
EXCAVATOR
BAB IV
CLAMSHELL
4.1.
Definisi Chamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal
21
EXCAVATOR
4.2.
Bucket Clamshell
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran,
Kemampuan Clamshell
Kemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane
yang diberikan. Terutama pada mobile crane, gaya angkat diberikan secara teliti
untuk menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal diberikan
atas dasar 75% kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang dapat
menggulingkan crane. Pada crawler crane, jarak antara pasangan crawler dibuat
lebih besar dari pada yang khusus dibuat untuk shovel, juga counterwelight yang
dipasang sebagai imbangan terhadap beban, dibuat lebih besar.
Gaya angkat clamshell berangsur-angsur turun dengan bertambahnya jarak
jangkauan boom. Jarak ini dapat diperbesar dengan memperpanjang boom, seperti
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol
22
EXCAVATOR
terlihat pada tabel 3.7. adalah crane P&H model 255A TC, standar boom adalah
30 ft dengan ekstension kerja dengan clamshell agar selalu diusahakan pengguna
boom yang sependek mungkin, supaya dapat bekerja dengan maksimal gaya
angkat crane-nya, serta sudut swing yang sekeci-kecilnya untuk memperkecil
cycle time.
Tabel 3.7. Kapasitas crane model 255 A. TC (lbs)
23
EXCAVATOR
4.4.
Produksi Clamshell
Sebelum kita bekerja dengan clamshell, pertama-tama kita pilih panjang
boom dan sudut kerja boom yang paling menguntungkan. Hal-hal yang
mempengaruhi antara lain gaya mampu crane, jarak penggalian, dan tinggi
pembuangan. Pada tabel 3.8. diberikan beberapa ukuran medium welight bucket
(general purpose type clamshell bucket) yang umum digunakan.
Tabel 3.8. Spesifikasi medium welight bucket clamshell
4.5.
Contoh Perhitungan
Clamshell dengan ukuran 1,5 cu-yd medium welight bucket digunakan
= 6000 lbs
- berat tanah = 99 x 55
24
EXCAVATOR
Dipilih ukuran boom, panjang boom 50 ft, jangkauan 30 ft, kemampuan angkat
12400 lbs. OK!
Cycle time :
- isi bucket (diperkirakan)
= 6
- angkat = 25 x 60
153
- swing = 90 / 360 x 60
4
= 3,75detik
- buang
= 4
- swing kembali
= 3,75detik
- waktu hilang
= 4
T
Produksi clamshell
detik
9,8 detik
detik
detik
25
EXCAVATOR
BAB V
POWER SHOVEL
5.1.
alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali
tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat
angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan
(stock pilling). Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted,
karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemapuan
floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing
yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
26
EXCAVATOR
8. Mesin penggerak
9. Counter welight (penyeimbang)
10. Kabin operator
11. Under carriage
5.2.
Ukuran Shovel
Ukuran shovel didasarkan pada besarnya bucket yang dinyatakan dalam m
atau cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan isi peres (struck) atau munjung
(heaped), juga dalam kondisi tanah alam atau lepas. Dalam perdagangan terdapat
shovel dengan kapasitas bucket 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; dan 2,50 cu-yd,
sesuai ketentuan-ketentuan dari Power Crane & Shovel Association (PCSA).
Untuk ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan permintaan.
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol
27
EXCAVATOR
Untuk memilih ukuran shovel ada beberapa faktor, antara lain : banyaknya
volume pekerjaan, bila harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempattempat yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck
mounted merupakan keuntungan yang tidak kecil artinya. Sebaliknya jika
pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu
penting, dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Pemilihan shovel
dengan ukuran yang lebih besar dipertimbangkan atas dasar sebagai berikut :
1. Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, jadi harus dipertimbangkan
jalan angkut yang ada.
2. Pengausan bagian-bagian (spare parts) ukuran besar relative besar pula, karena
pekerjaan yang dilakukan juga besar.
3. Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu terlebih dahulu
menghancurkan batu-batu.
4. Biaya untuk operator shovel besar relatif kecil, karena produksinya besar.
5. Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras karena
tenaganya lebih besar.
6. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.
5.4.
Produksi Shovel
Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time selama
sehingga pada waktu dipper / bucket mencapai titik tertinggi tebing sudah terisi
penuh, dengan tidak perlu memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Tinggi
tebing yang demikian disebut dengan tinggi optimal, yang bagi shovel-shovel
yang dibuat menurut spesifikasi PCSA untuk masing masing ukuran shovel dan
macam tanah yang digali diberikan seperti pada tabel di atas.
Ade Ayu W. 3 D IV Jalan Tol
28
EXCAVATOR
Tabel 3.9. Produksi ideal power shovel dan tinggi gali optimal
Ukuran power shovel (cu-yd)
Jenis Tanah
3/8 0,5 0,8
1
1,25
1,5
1,8
Lempung berpasir,
3,8 4,6 5,3
6
6,5
7
7,4
Basah
85 115 165 205 250
285
320
2
7,8
355
2,5
8,4
405
8,4
390
3,8
80
4,6
110
5,3
155
6
200
6,5
230
7
270
7,4
300
7,8
330
4,5
70
5,7
95
6,8
135
7,8
175
8,5
210
9,2
240
9,7
270
10,2 11,2
300 350
Tanah lempung,
Keras
6
50
7
75
8
110
9
145
9,8
180
10,7
210
11,5
235
12,2 13,3
265 310
40
60
95
125
155
180
205
230
Lempung lekat,
Basah
6
25
7
40
8
70
9
95
9,8
120
10,7
145
11,5
165
12,2 13,3
185 230
275
15 25
50
75
95
115
140 160 195
*angka yang di atas adalah tinggi gali optimal
*angka yang di bawah adalah produksi ideal shovel (cu-yd/jam)
BM
29
EXCAVATOR
bucket ke dalam tebing, atau penggalian tidak dimulai di dasar tebing, atau
menggali secara normal tetapi membiarkan tanah tumpah dari bucket dan
mengambil cycle berikutnya. Ketiga hal tersebut akan mengurangi produksi
shovel.
2.
dipper/bucket pada waktu menggali dan pada waktu membuang muatan, yang
dinyatakan dalam derajat. Besarnya sudut putar ini mempengaruhi cycle time
pekerjaan, sehingga mempengaruhi produksi shovel. Pada tabel di bawah ini
diberikan faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan persen tinggi
galian optimal.
Tabel 3.10. Faktor koreksi sudut putar dan % tinggi gali optimal
pada produksi power shovel
% tinggi
sudut putar (swing), derajat
optimal
45
60
75
90
120
150
180
40
0,93
0,89
0,85
0,8
0,72
0,65
0,59
60
1,1
1,03
0,96
0,91
0,81
73
0,66
80
1,22
1,12
1,04
0,98
0,86
0,77
0,69
100
1,26
1,16
1,07
1
0,88
0,79
0,71
120
1,2
1,11
1,03
0,97
0,86
0,77
0,7
140
1,12
1,04
0,97
0,91
0,81
0,73
0,66
160
1,03
0,96
0,9
0,95
0,75
0,67
0,62
3.
tersebut bekerja. Tempat penggalian yang ideal antara lain memenuhi syarat lantai
kerja yang keras, drainase yang baik, tempat kerja yang luas, truk pengangkut
dapat ditempatkan pada kedua sisi shovel untuk menghindari waktu tunggu, tanah
permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut tidak terpengaruh
keadaan musim, perbandingan yang sesuai antara produksi shovel dengan truk
pengangkutnya. Keadaan medan ini dinyatakan sebagai sangat baik, baik, sedang,
dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran yang eksak untuk
menyatakan ini.
30
EXCAVATOR
4.
Contoh Perhitungan
Sebuah shovel bucket 1 cu-yd menggali tanah lempung keras berupa
o
tebing dengan ketinggian 2,30 meter. Sudut putar (swing) 75 , kondisi medan
sedang, kondisi manajemen baik. Berapakah produksi shovel per jamnya?
Hitungan :
Dari Tabel 3.9. untuk tanah lempung keras dengan ukuran bucket 1 cu-yd
diperoleh :
1-
2-
% gali optimal =
2,30
2,75
x 100% = 83,64%
- Swing 75 ---- dari Tabel 3.10. diperoleh faktor koreksi 1,05 (interpolasi lurus)
31
EXCAVATOR
Keadaan medan sedang ; keadaan manajemen baik, dari Tabel 3.11. ; faktor
koreksi 0,69
Jadi produksi shovel :
1=
2=
3=
32
EXCAVATOR
BAB VI
DRAGLINE
6.1.
Definisi Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut, misalnya truk, traktor penarik gerobak, atau ke tempat penimbunan yang
dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan
kapasitas 2,5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel
diganti boom dan bucket dragline.
33
EXCAVATOR
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali adalah
produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel
untuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah Crawler Mounted, Wheel Mounted, dan
Truck Mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai
daya dukung kecil, sehingga floatingnya besar, tetapi kecepatan geraknya rendah
dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa alat sampai ke
lokasi pekerjaan.
6.2.
posisi menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan,
sehingga bucket jatuh tegak lurus ke bawah.
1. Hoist cable
2. Boom
3. Dump Cable
4. Hoist Chain
5. Drag Chain
6. Drag Cable
7. Bucket
34
EXCAVATOR
penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket bergerak mengikuti
lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini adalah
bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
Operator yang berpengalaman dapat melemparkan bucket jatuh ke depan
dengan tujuan untuk mendapatkan lebar galian yang besar. Lemparan ini
dilakukan dengan cara menarik bucket dan drag cable sedemikian rupa hingga
mendekati pangkal boom, kemudian secara mendadak dilepaskan, maka bucket
akan terayun ke depan. Untuk memberi percepatan, hoist cable ditarik. Setelah
tercapai kecepatan yang cukup, hoist cable dilepas, maka bucket jatuh bebas
menuju titik di atas permukaan yang dikehendaki. Lemparan bucket ini juga dapat
dilakukan dengan tenaga swing dari excavator sendiri, yang disebut swing throw,
dan
ini
hanya
dibolehkan
dilakukan
oleh
operator
yang
benar-benar
Ukuran Dragline
Ukuran dragline ditunjukkan dari ukuran bucketnya, yang dinyatakan
delam cu-yd, pada umumnya sama dengan ukuran bucket power shovel. Dragline
dapat menggunakan lebih dari satu ukuran bucket, tergantung pada panjang boom
dan jenis tanah yang digali. Batasan kapasitas angkut maksimal adalah beban yang
menyebabkan miringnya alat, sehingga diperlukan pengurangan ukuran bucket
jika boom yang digunakan panjang atau jika material mempunyai berat volume
yang besar.
35
EXCAVATOR
Produksi Dragline
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dragline antara lain macam
tanah yang digali, dalamnya galian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom,
keadaan medan dan tempat kerja, keadaan manajemen, keterampilan operator,
keadaan dragline serta truk pengangkutnya. Seperti halnya power shovel, produksi
dragline dinyatakan dalam cu-yd atau m3 dalam keadaan bank, sedang ukuran
bucket dinyatakan dinyatakan dalam keadaan kosong.
1. Pengaruh dalam galian pada produksi dragline.
Dalamnya tebing galian optimal adalah kedalaman yang memberikan
produksi yang maksimal, yang didapat dari pengamatan dan pengalaman yang
oleh Power Crane & Shovel Association diberikan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel 3.12. Produksi ideal dragline dan dalam gali optimal
Ukuran power shovel (cu-yd)
Jenis Tanah
3/8 0,5 0,8
1
1,25
1,5 1,75
Lempung
berpasir,
5,0 5,5 6,0
6,6
7,0
7,4
7,7
basah
70
95 130 160 195
220 245
2,0
2,5
8,0
265
8,5
300
5,0
65
5,5
90
6,0
125
6,6
155
7,0
185
7,4
210
7,7
235
8,0
255
8,5
295
Tanah biasa,
6,0
6,7
7,4
8,0
8,5
9,0
9,5
9,9
10,5
36
EXCAVATOR
baik
Lempung keras
55
75
105
135
165
190
210
230
265
7,3
35
8,0
55
8,7
90
9,3
110
10,0
135
10,7
160
Lempung lekat,
7,3 8,0 8,7
9,5 10,0 10,7 11,3 11,8 12,3
basah
20
30
55
75
95
110 130 145 175
Catatan :
*angka yang di atas adalah tinggi gali optimal (feet)
*angka yang di bawah adalah produksi ideal shovel (cuyd/jam) BM
2. Pengaruh swing dan % dalam galian pada dragline.
Seperti pada produksi shovel, % dalam gali optimal akan mempengaruhi
produksi dragline. Hubungan antara % dalam gali optimal dan sudut swing
terhadap koreksi produksi dragline diberikan seperti tabel di bawah ini.
3. Pengaruh keadaan medan dan keadaan manajemen.
Pengaruh keadaan medan dan keadaan manajemen pada produksi dragline
sama pada power shovel, sehingga untuk faktor koreksinya dapat digunakan
tabel pada power shovel.
4. Pengaruh pemilihan ukuran dan tipe bucket pada produksi dragline.
Dalam memilih ukuran dan tipe bucket mempunyai pengaruh pada produksi
dragline, karena bucket yang besar akan mempunyai berat sendiri yang besar.
Tabel 3.13. Faktor koreksi swing dan % gali optimal produksi dragline
% tinggi
sudut putar (swing), derajat
optimal
30
45
60
75
90
120
150
20
1,06
0,99
0,94
0,90
0,87
0,81
0,75
40
1,17
1,08
1,02
0,97
0,93
0,85
0,78
60
1,24
1,13
1,06
1,01
0,97
0,88
0,8
80
1,29
1,17
1,09
1,04
0,99
0,90
0,82
100
1,32
1,19
1,11
1,05
1,00
0,91
0,83
120
1,29
1,17
1,09
1,03
0,98
0,90
0,82
140
1,25
1,14
1,06
1,00
0,96
0,88
0,81
160
1,20
1,10
1,02
0,97
0,93
0,85
0,79
180
1,15
1,05
0,98
0,94
0,90
0,82
0,76
200
1,10
1,00
0,94
0,90
0,87
0,79
0,73
180
0,7
0,72
0,74
0,76
0,77
0,76
0,75
0,73
0,71
0,69
37
EXCAVATOR
1. Heavy duty, bucket untuk pekerjaan berat misalnya menggali batu-batuan,
hasil tambang,
2. Medium duty, bucket untuk pekerjaan sedang misalnya menggali kerikil,
lempung,
3. Light duty, bucket untuk pekerjaan ringan misalnya menggali lempung
berpasir, pasir, Lumpur.
Tabel 3.14. Kapasitas dan berat bucket dragline
Berat bucket (lbs)
Ukuran Kapasitas
light
medium
cu-yd
cu-ft
duty
duty
heavy duty
3/8
11
760
880
0,5
17
1275
1460
2100
0,75
24
1640
1850
2875
1,00
32
2220
2945
3700
1,25
39
2410
3300
4260
1,50
47
3010
3750
4525
1,75
53
3375
4030
4800
2,00
60
3925
4825
5400
2,25
67
4100
5350
6250
2,50
74
4310
5675
6540
2,75
82
4950
6225
7390
3,0
90
5560
6660
7920
Beberapa tindakan untuk mempertinggi produksi dragline antara lain
dengan pemeliharaan alatnya. Agar dragline tetap dapat bekerja dengan baik,
maka perlu tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. Ketajaman gigi bucket perlu dipelihara dengan ukuran-ukurannya yang tepat.
2. Penggalian harus dilaksanakan lapis demi lapis agar tidak terjadi alur-alur
seperti selokan.
3. Kemiringan tebing tepi galian tetap terpelihara agar selalu menuju excavator,
sehingga tidak terbentuk goa-goa dalam tebing galian.
4. Drag cable dijaga agar tidak terseret di atas tanah.
5. Bucket segera diangkat setelah terisi penuh.
6. Harus dijaga agar tidak melakukan swing pada waktu menggali, karena boom
dapat tertekuk ke samping.
38
EXCAVATOR
7. Untuk material yang berat agar bekerja dengan sudut boom yang besar (boom
diangkat), swing dilakukan hati-hati.
8. Apabila muatan terlalu berat, bucket harus segera dijatuhkan agar alat tidak
terguling.
9. Ikalan-ikalan kabel harus tetap dijaga agar tidak tumpah tindih secara tidak
beraturan.
6.5.
Contoh Perhitungan
Dragline dengan boom pendek kapasitas 2 cu-yd digunakan untuk
0
menggali tanah lempung keras. Dalam galian 4,70 meter, swing 120 , kondisi
manajemen baik dan medan kerja baik. Berapakah perkiraan produksi dragline
tersebut?
Hitungan :
Tanah lempung keras, bucket 2 cu-yd, tabel 3.12; Produksi ideal = 195 cu-yd/jam
(BM)
H optimum = 11,8 ft (3,599 meter)
% H optimum =
4,7
39
EXCAVATOR
BAB VII
PENUTUP
7.1.
Kesimpulan
Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk
40