PENDAHULUAN
Gorontalo mempunyai sebuah visi menjadi program studi yang berdaya saing di Asia
Tenggara pada tahun 2035, melalui visi tersebut semua civitas yang tergabung dalam
Sepeda Motor, mata kuliah Teknologi Sepeda Motor yang dimiliki oleh program
studi Pendidikan Teknik Mesin, merupakan mata kuliah yang diberikan pada
mahasiswa, yang menjelaskan seputar teknologi sepeda motor dalam bidang otomotif.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib untuk syarat penuntasan akademik
setiap mahasiswa, mata kuliah Teknologi Sepeda Motor dapat di program pada
semester IV (genap) dengan bobot 3 SKS, mata kuliah ini memiliki capaian yang
Sepeda motor.
bagian serta prinsip kerja dari komponen-komponen dalam mesin otomotif. Adapun
upaya yang dilakukan dalam mencapai prinsip kerja tersebut, harus memiliki
yang tinggi akan menimbulkan sebuah kesulitan dalam proses pembelajaran. Untuk
1
itu dalam membekali mahasiswa untuk mengatasi adanya kesulitan dan mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan menggunakan metode yang tepat yaitu
praktikum, karena modul ini sebagai bahan ajar mandiri, alat evaluasi dan bahan
rujukan bagi mahasiswa. Dalam modul praktikum ini terdapat uraian cara pengerjaan
Teknologi Sepeda Motor yang akan di kerjakan oleh mahasiswa saat proses
Nilai A A- B+ E
Jawaban Mahasiswa 1 10 17 1
Persentase 3,45% 34,48% 58,67% 3,45%
Persentase 25,12%
Keseluruhan
Sumber : https://siat.ung.ac.id/
memperoleh nilai A adalah 3,45% A- 34,48%, B+ 58,67% dan E 3,45%. Maka, rata-
rata nilai keseluruhan adalah 25,12%. Data tersebut mengindikasikan masih adanya
mahasiswa yang belum maksimal dalam peroleh nilai maksimal. Salah satu
2
Beberapa penelitian telah menghasilkan modul praktikum untuk meningkatkan
(Mahmudi & Fauzi, 2018) bahwa dengan adanya modul fisika berbasis problem
based learning pada topik keseimbangan dan dinamika rotasi dapat meningkatkan
penelitian (Rahmawati et al., 2021) bahwa modul IPA berbasis Problem Based
serta dampaknya pada manusia dan lingkungan. Dengan adanya modul praktikum
dapat mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan mahasiswa pada saat praktikum.
untuk mengembangkan modul pratikum mata kuliah Teknologi Sepeda Motor untuk
alat mekanisme engine sepeda motor 4 langkah berbasis Problem based learning
ini maka aktifitas pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan berdampak pada
1. Belum adanya modul praktikum berbasis Problem Based Learning pada alat
3
2. Mahasiswa masih kesulitan dalam memahami dan memecahkan masalah
mata kuliah Teknologi Sepeda Motor berbasis Problem Based Learning, maka
2. Materi dalam mata kuliah Teknologi Sepeda Motor yang akan dikembangkan
menjadi modul dibatasi menjadi beberapa materi tertentu. Hal ini dikarenakan
mahasiswa tentang sebagian materi mata kuliah Teknologi Sepeda Motor sesuai
Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Based Learning Pada program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
4
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pengembangan modul ini adalah sebagai
berikut :
yaitu :
5
3. Modul Praktikum Mekanisme Engine Sepeda Motor 4 Langkah Berbasis
Problem Based Learning sesuai dengan kriteria capaian pada mata kuliah
a. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
modul praktikum.
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Dosen
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk bahan ajar agar mempermudah
b. Manfaat Teoritis
6
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan tambahan bagi ilmu
peneliti berikutnya di masa yang akan datang, terutama yang melakukan penelitian,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Modul merupakan bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di
untuk membantu peserta menguasai tujuan belajar yang spesifik, Darmiyatu dkk
(2013).
Menurut Daryanto (2013), modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang
belajar dengan terencana dan didesain untuk membantu pelajar menguasai materi
self intrucsional, self contained, stand alone, adaptif dan user frendly (Husnanizar,
2020).
1. Self instructional
7
Ketergantungan kepada orang lain harus dikurangi atau malah dihilangkan
ketika seorang peserta didik menggunakan bahan ajar tersebut. Peserta didik mampu
maksud dari self instructional. Hal ini sesuai dengan tujuan modul, yaitu agar peserta
didik mampu belajar secara mandiri. Untuk memenuhi karakter self instructional,
maka didalam modul harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan
akhir ataupun tujuan antara. Selain itu, dengan modul tersebut akan memudahkan
peserta didik belajar secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang
2. Self contained
Self contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu kompetensi atau sub
kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul secara utuh. Tujuan konsep
pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh.
Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu kompetensi atau sub
3. Stand Alone
Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar
yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tgersebut. Jika
peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain modul
8
yang digunakan tersebut, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai modul
4. Adaptif
ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan
tempat, serta isi materi pembelajaran dan perangka lunaknya dapat digunakan sampai
5. User Friendly
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat atau
akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil
yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan
jawaban atas masalah yang dihadirkan. Pemecahan masalah ini merupakan proses
pencarian dan pemahaman atas materi yang dipelajari oleh peserta didik, Aghata dkk
(2020).
9
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengacu pada proses
pemecahan masalah oleh peserta didik. Masalah ditempatkan sebagai titik awal
pembelajaran. Peserta didik dibimbing untuk dapat mencari jawaban atas masalah
pemahaman atas materi yang dipelajari oleh peserta didik. Dalam hal ini, Problem
Based Learning (PBL) tentu memiliki perbedaan dengan model pembelajaran yang
aktif peserta didik yang dapat membangun pengetahuan mereka sendiri. Kelebihan
dari Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut, Aghata dkk (2020) :
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh peserta didik. Hal ini mengurangibeban
10
6. Peserta didik memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
8. Kesulitan belajar peserta didik secara individual dapat diatasi melalui kerja
Sementara itu, menurut Sanjaya (2017) kelebihan dari Problem Based Learning
kritis.
peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaan. Model pembelajaran Problem
11
Based Learning (PBL) dianggap efektif dan memudahkan guru dalam membantu
1. Problem Based Learning (PBL) tidak dapat diterapkan untuk setiap materi
pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. Problem
2. Kapasitas peserta didik yang banyak sulit bagi guru menerapkan model ini.
3. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan
4. Problem Based Learning (PBL) kurang cocok untuk diterapkan disekolah dasar
2.3 Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa dalam
12
9. Waktu kurang efektif dan efisien.
10. Tidak semua peserta didik bisa memahami pembelajaran dengan model ini.
berikut :
bersifat problematis.
sebagainya.
Guru meminta siswa untuk melakukan analisis data dan merumuskan jawaban
5. Mengkomunikasikan
13
Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan jawaban atas permasalahan
Mata kuliah Teknologi Sepeda Motor merupakan salah satu mata kuliah
peminatan otomotif di Prodi Pendidikan Teknik Mesin FT UNG. Mata kuliah ini
Pada tahap pertama mempelajari mesin secara teori maupun praktek, terlebih
komponen-komponennya.
Bagian paling atas dari konstruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder.
Kepala selinder berfungsi seagai penutup lubang silinder dan tempat dudukan busi.
14
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat
dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi,
disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok
silinder tidak rusak. Kepalasilinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran,
supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar
kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara. Adapun gambar kepala silinder dapat dilihat pada Gambar. 2.1.
Silinder liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama
lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder suatu motor.
Silinder liner terpasang erat pada blok, dan bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat
dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi
tuang yang tahan panas. Pada mulanya, ada yang merancang menjadi satu, sekarang
sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner dapat diganti bila
15
keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi tuang kelabu. Untuk motor-
motor yang ringan seperti pada sepeda motor bahan ini dicampur dengan alumunium.
Bahan blok dipilih agar memenuhi syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap
suhu yang tinggi, dapat menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap
gesekan.
Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat di
tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus agar tidak cepat
aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan yang mencukupi tetapi
keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanyadalam jangka waktu yang
lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara
2. Lepaskan piston.
3. Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang diukur
bagian atas, tengah dan bawah dari lubang silinder.Pengukuran dilakukan dua
buku manual servisnya. Jika besarnya keovalan dan ketirusan melebihi batas-
batas yang diijinkan lubang silinder harus diover size. Tahapan over size adalah
0,25 mm, 0,50 mm, 0,75 mm dan 1,00 mm. Over size pertama seharusnya 0,25
16
tidak mungkin di over size maka penyelesaiannya adalah dengan diganti pelapis
Piston
Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara translasi
(gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan sumbu geser yang terpasang
presisi di dalam sebuah silinder. Dengan tujuan, baik untuk mengubah volume dari
tabung, menekan fluida dalam silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun
kombinasi semua itu. Piston terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai
hasil pembakaran. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi,
bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan langkah piston bisa
2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik piston bergerak 40 kali atau lebih
17
yang terjadi adalah pemuaian udara panas sehingga tekanan tersebut mengandung
tenaga yang sangat besar. Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai gerak lurus.
Selanjutnya, piston kembali ke TMA membuang gas bekas. Gerakan turun naik
piston ini berlangsung sangat cepat melayani proses motor yang terdiri dari langkah
pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan gas bekas. Adapun piston dapat dilihat
Katup (valve)
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua langkah
umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang pada
kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan
penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft). Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu cam
katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol melalui
transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan setengah
putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali
18
diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab itu lintasan pena engkol setengah kali
Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas. Katup
menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan turun, sehingga
memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup tahan terhadap panas
dan gesekan.
silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses
pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada
saat pembakaran gas berlangsung. Katup masuk dan katup buang berbentuk
cendawan (mushroom) dan di sebut “poppet valve”. Katup masuk menerima panas
pembakaran, dengan demikian katup mengalami pemuaian yang tidak merata yang
akan berakibat dapat mengurangi efektivitas kerapatan pada dudukan katup. Untuk
Sementara itu katup buang juga menerima tekanan panas, tekanan panas yang
diterima lebih tinggi, hal ini akan mengurangi efektivitas kerapatan juga, sehingga
Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence) antara stem katup dan
kepala stem dibuat lebih besar. Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang
dapat dilihat pada diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar
dari pada katup buang. Dari berbagai penampang katup yang digambarkan mari kita
19
lihat gambar katup pada gambar berikut ini, disana diperlihatkan dimana katup
terpasang, dan komponen lain yang menyertainya pada pemasangan. Adapun Katup
Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk menjalankan
poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup dengan
penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan pengeluarannya,
mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama langkah piston. Untuk
mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang disebut ”rantai
20
Gambar 2.5 Chamshaft
Katup masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan menutup
sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses yang terjadi pada ruang
bakar motor ditentukan oleh langkah piston dimana langkah piston tersebut
ditentukan oleh putaran poros engkol. Sebaliknya putaran poros engkol dipengaruhi
pula oleh proses yang terjadi dalam ruang bakar. Dengan demikian ada hubungan
timbal-balik antara putaran poros engkol dan proses yang terjadi dalam ruang bakar.
Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang terjadi dalam ruang
oleh putaran poros engkol. Ada tiga macam mekanisme penggerak katup, yaitu
dengan batang pendorong, roda gigi, dan rantai (rantai camshaft). Rantai camshaft
terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai camshaft yang terlalu kendor akan
21
mekanisme penyetelannya. Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap sepeda
valve timing atau saat pengapian akan berubah-ubah pula. Untuk menghasilkan
Jika rantai mengalami kekendoran, maka secara otomatis batang penekan akan
menekan chain guide (karet), karena adanya per penekan. Karet akan
Selanjutnya batang penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak
dapat kembali
Ketegangan rantai secara otomatis menyetel sendiri, jika baut pengunci dilepas,
sehingga batang penekan akan masuk kedalam karena tekanan per. Adapun
22
Gambar 2.6 Rantai Cam Dan Peregangannya
Crankcase (bak engkol) biasanya terbuat dari aluminium die casting dengan
sedikit campuran logam. Bak engkol fungsinya sebagai rumah dari komponen yang
motor.
2. Pompa oli.
3. Kopling.
5. Poros Engkol.
23
Adapun Bak Engkol dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Fungsi poros engkol adalah mengubah gerakan piston menjadi gerakan putar
(mesin) dan meneruskan gaya kopel (momen gaya) yang dihasilkan motor ke alat
pemindah tenaga sampai ke roda. Adapun Poros Engkol dapat dilihat pada Gambar
2.8.
Untuk motor satu silinder pada poros engkolnya (biasanya dihadapan pena
24
piston mendapat tekanan kerja. Tetapi motor yang bersilinder banyak, pena
engkolnya dipasang saling mengimbangi. Berat bobot kontra kira-kira sama dengan
berat batang piston di tambah dengan berat engkol seluruhnya. Dengan demikian
poros engkol itu dapat diseimbangkan, sehingga dapat berputar lebih rata dan
Poros engkol dan batang penggerak adalah untuk merobah gerak translasi
piston menjadi gerak putar. Kedua bagian ini selalu menderita tegangan dan regangan
yang sangat besar. Karena itu harus dibuat dari bahan yang khusus dan ukuran yang
tepat. Dalam keadaan diam dan berputar poros engkol selalu setimbang (balance).
Bagian permukaan bantalan dikeraskan dan harus licin untuk mengurangi keausan.
Poros engkol berputar dengan didukung oleh beberapa buah bantalan utama.
Bantalan ini dibuat dari baja yang dicampur dengan babbit atau ada juga dengan
aluminium. Batang penggerak dan poros engkol dibuat dari besi tuang. Pemasangan
di dalam silinder.
25
Beberapa contoh sepeda motor yang menggunakan mesin empat langkah yaitu :
Suzuki Shogun, Honda CG, Honda GL, Honda GL Max,Yamaha Vega, Suzuki
Thunder, Honda Supra XX, Honda Nova Sonic125 RX, Honda New Sonic, Honda
Adapun Irisan penampang mesin sepeda Motor empat langkah dapat dilihat
didalam cylinder.
26
Saat membuka dan menutup klep pemasukan dan pengeluaran yang
berhubungan dengan posisi piston disebut ”valve timing”. Adapun diagram Valve
sendiri-sendiri sehingga lebih presisi, efisien dan stabil, jarak putaran dari
2. Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah
27
3. Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh
sirkulasi oli.
1. Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih
sulit.
putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam
getaran.
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua langkah
umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang pada
kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan
penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft).
silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses
28
pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada
Ada beberapa jenis mekanisme katup pada kendaraan roda dua, mekanisme
Pada tipe ini posisi klep berada diantara piston dan digerakkan oleh rocker arm.
Tipe ini ruang kompresinya lebih kecil, sehingga dapat menghasilkan perbandingan
kompresi yang tinggi dan tenaga mesin menjadi lebih besar. Karena dilengkapi
dengan batang penekan yang panjang serta adanya rocker arm menyebabkan gerakan
balik lebih besar dan juga jarak klep dan cam yang jauh menyebabkan kurang
stabilnya ia pada putaran tinggi. Adapun Gambar OHV (overhead valve assembly)
Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat
dinetralisir. Posisi cam barada diatas silinder yaitu ditengahnya, cam digerakkan oleh
29
rantai penggerak yang langsung memutar cam sehingga cam menekan rocker arm.
Poros cam berfungsi untuk menggerakkan katup masuk (IN) dan katup buang (EX),
agar membuka dan menutup sesuai dengan proses yang terjadi dalam ruang bakar
mesin. Tipe ini komponennya sedikit sehingga pada putaran tinggi tetap stabil.
Disebut single over head camshaft karena hanya menggunakan satu cam pada
desainnya. Atau SOHC adalah system poros tunggal di kepala silinder. Adapu
gambar SOHC ( single over head camshaft) dapat dilihat pada Gambar 2.12.
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama
dengan SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC
jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang
memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. Klep masuk dan klep buang
dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm
buka klep. Tipe ini perawatannya rumit biaya pembuatannya tinggi dan mesin lebih
30
berat.s Biasanya dipakai pada mesin-mesin sport kecepatan tinggi. Adapun gambar
DOHC ( double over head chamshaft) dapat dilihat pada Gambar 2.13.
transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau
memindahkan gigi. Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah
adalah kopling tipe basah dengan plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling
lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling. Tipe
kopling yang digunakan pada sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu
kopling mekanis dan kopling otomatis. Cara melayani kedua jenis kopling ini
Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling,
dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang
kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk
as) (misalnya: Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) danada yang berkedudukan
31
pada as primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha,
Suzuki dan Kawasaki). Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut
yaitu:
a) Mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling), tuas
b) Mekanisme kopling terdiri atas: gigi primer kopling (driven gear), rumah
(clutch housing), plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil
spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre clutch), plat tutup atau plat
rod). Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main
shaft) yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah
kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar
poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda
gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol
sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.
Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros
utama dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling
deng hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven
plate/plain plate) dan pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat
bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling.
Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak
32
Adapun Konstruksi kopling plat banyak dengan penggerak tipe coil spring
Gambar 2.14 Konstruksi kopling plat banyak dengan penggerak tipe coil spring
(pegas keong)
Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan
dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan
pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.
Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan
menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang
tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod
akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling.
Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah
kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling
33
Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi. Handel kopling ditekan
sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Handel
kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling mulai berhubungan
antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin (chranshaft) mulai
putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara plat
kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan. Adapun Putaran
mesin mulai diteruskan ke Transmisi saat handel kopling mulai dilepas dan ke
transmisi saat handel kopling dilepas Putaran mesin diteruskan dengan sempurna
Gambar 2.15 Putaran mesin mulai diteruskan ke Transmisi saat handel kopling mulai
dilepas
34
Gambar 2.16 ke transmisi saat handel kopling dilepas Putaran mesin diteruskan
dengan sempurna
Pada tipe kopling mekanik terdapat dua cara untuk membebaskan kopling
(putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi), yaitu secara manual dan hidrolik.
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan
ditekan ke dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan
tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling
akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Adapun Pembebas
kopling dengan outer push type dapat dilihat pada Gambar 2.17.
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan
ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat penekan
35
tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling
akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Adapun Pembebas
Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas secara
sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran tinggi. Adapun Pembebas
kopling dengan rack and pinion type dapat dilihat pada Gambar 2.19.
sistem hidrolik adalah dengan mengganti fungsi kabel kopling oleh cairan hidrolik.
36
Cara kerjanya hampir sama dengan sistem rem yang menggunakan cairan/fluida
pada master cylinder mendorong cairan hidrolik yang berada pada slang. Kemudian
cairan hidrolik tersebut menekan piston yang terdapat pada silinder pembebas
(release cylinder). Adapun pembebas kopling dengan sistem hidrolik dapat dilihat
Akibatnya piston bergerak keluar dan mendorong pushrod yang terdapat pada
bagian dalam poros utama transmisi. Pergerakan pushrod pada poros utama transmisi
tersebut akan menyebabkan plat penekan pada kopling tertekan sehingga kopling
akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Metode pembebasan
antara lain; lembut dan ringan dalam membebaskan dan menghubungkan pergerakan
sistem hidrolik seperti ketinggian cairan hidrolik, dan penggantian cairan dan perapat
(seal) hidrolik. Dengan pergerakan yang ringan tersebut, maka tipe ini bisa
37
menggunakan pegas kopling (clutch spring) yang lebih kuat dibanding kopling tipe
mekanik yang menggunakan kabel kopling. Pegas kopling yang lebih kuat akan
menyebabkan daya tekan/cengkram plat penekan menjadi lebih kuat juga saat kopling
lebih baik.
Kopling otomatis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi atau
rendahnya putaran mesin itu sendiri, dimana pembebasan dilakukan secara otomatis,
pada saat putaran rendah. Kedudukan kopling berada pada poros engkol/kruk as dan
yang terdapat pada kopling mekanis, hanya tidak ada perlengkapan handel sebagai
gantinya terdapat alat khusus yang bekerja secar otomatis pula seperti:
2) Bola baja keseimbangan gaya berat (roller weight); berguna untuk menekan
3) Per kopling yang lemah; berguna untuk menetralkan (menolkan) kopling waktu
posisi masuk kenetral bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah.
Kopling otomatis terdiri atas dua unit kopling yaitu koplingpertama dan kopling
38
kedua. Kopling pertama ditempatkan pada poros engkol. Komponennya terdiri
diteruskan ke gigi pertama penggerak (primary drive gear) maupun ke gigi pertama
yang digerakkan (primary driven gear). Ini tejadi karena rumah kopling bebas (tidak
berputar) terhadap kanvas, pemberat, dan pegas pengembali yang terpasang pada
poros engkol. Adapun Konstruksi kopling otomatis tipe centripugal, (A) centripugal
tipe kanvas/sepatu, (B) centripugal tipe plat, dapat dilihat pada Gambar 2.21.
Gambar 2.21 Konstruksi kopling otomatis tipe centripugal, (A) centripugal tipe
Pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan kanvas
kopling, pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling
dan tertarik ke arah poros engkol, akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan
gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol. Saat putaran mesin
39
mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik pengembali.
Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yang
digerakkan. Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada
gigi, kopling kedua dibebaskan oleh pergerakan poros pemindah gigi (gear shifting
shaft).
1. Penelitian oleh Sudi Dul Aji dan Muhammad Nur Hudha dan Astri Yuni
Pemecahan Masalah Fisika. Hasil penelitian ini, yaitu sebuah modul fisika
modul pembelajaran fisika berbasis PBL menurut ahli materi, ahli media dan
guru fisika SMA untuk komponen isi, penyajian dan bahasa memiliki kriteria
88,5%.
2. Penelitian oleh Mingle A. Pistanty dan Widha Sunarno dan Maridi (2015).
40
Purwodadi. Pelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik modul IPA
memecahkan masalah pada materi polusi serta dampaknya pada manusia dan
memecahkan masalah pada materi polusi serta dampaknya pada manusia dan
berupa penyusunan draft modul, tahap develop berupa validasi draft modul,
setelah valid dilakukan uji coba skala terbatas pada 10 siswa yang kemudian
memperoleh kritik dan saran. Perbaikan draft modul dilakukan sesuai kritik dan
saran menjadi draft 2 produk dan tahap terakhir dilakukan disseminate pada 30
memiliki kualitas dengan kategori sangat baik sehingga layak digunakan dalam
41
untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada materi polusi
3. Penelitian oleh Ulyanur Khairunnufus dan Dwi Laksmiwati dan Saprizal Hadi
problem based learning untuk kelas XI SMA yang sudah dikembangkan Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai validitas dari tiga orang validator yang
untuk kelas XI SMA telah valid dan layak digunakan Sementara itu,
praktikalitas dapat diketahui dari respon siswa dan guru yang menunjukkan
42
BAB III
METODE PENELITIAN
mengacu model 4-D (Four-D Models) yang dikembangkan oleh S. Thiagrajan, Dkk
(1974). Model 4-D terdiri dari 4 langkah yaitu define (pendefinisian), design
dihasilkan ini akan dikembangkan dan divalidasi sehingga dapat diketahui tingkat
kelayakannya.
43
3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Semmel dan Melvyn I. Semmel (1974). Model ini menggunakan 4 tahap yang terdiri
dari :
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Menurut Trianto (2015) terdapat
5 langkah dalam tahap pendefinisian. Kelima langkah tersebut adalah analisis awal,
analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan
pembelajaran.
a. Analisis Awal
fakta, harapan, dan alternatif penyelesaian masalah dasar yang memudahkan dalam
yang terjadi pada mata kuliah Teknologi Sepeda Motor adalah tidak terdapatnya
modul pembelajaran yang digunakan, sehingga mahasiswa tidak dapat belajar secara
mandiri dan memahami materi secara detail.Pada tahapan ini juga dilakukan analisis
terhadap silabus mata kuliah Teknologi Sepeda Motor mulai dari kompetensi dasar,
44
indikator dan strategi pembelajaran yang digunakan sehingga didapatkan suatu
konkret. Kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah kurang memahami langkah
kerja yang mereka lakukan secara rinci, karena peroses pembelajaran terpaku pada
c. Analisis Konsep
dan pelaksanaan penelitian, agar materi yang disajikan dalam penelitian tidak ada
untuk menemukan makna konsep tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
adalah analisis terhadap silabus mata kuliah Teknologi Sepeda Motor, sehingga
dihasilkan garis besar materi yang akan disajikan dalam media pembelajaran yang
akan dikembangkan.
45
d. Analisis Tugas
yang menyeluruh tentang tugas dalam materi pembelajaran. Rincian analisis tugas
untuk materi teknologi sepeda motor pada kompetensi dasar yang diamati merujuk
analisis konsep.
Tujuan tahap ini yaitu untuk menyiapkan produk awal perangkat pembelajaran.
Tahap ini ada 3 langkah, yaitu 1) penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah
yang menghubungkan antara tahap define dengan design. 2) pemilihan bahan ajar
direvisi berdasarkan masukan para pakar. Tahap ini meliputi: a) validasi dosen
pembimbing dengan konsultasi dan revisi sebelum ke validasi para ahli materi dan
ahli media; b) validasi para ahli materi dan ahli media untuk mengetahui tingkat
46
4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian ini. Perangkat pembelajaran
yang sudah dikembangkan dan direvisi disebar luaskan ke seluruh mahasiswa yang
Subjek pada penelitian ini berupa subjek uji coba modul, yaitu Ahli dan
Mahasiswa. Subjek dari ahli untuk validasi modul yang dikembangkan, berupa ahli
media dan ahli materi. Subjek Mahasiswa yang memprogram mata kuliah Teknologi
Sepeda Motor.
Sedangkan objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Modul Praktikum
Mekanisme Engine Sepeda Motor 4 Langkah yang akan digunakan sebagai media
pembelajaran pada mata kuliah teknologi sepeda motor Program Studi Pendidikan
a) Observasi
pembelajaran. Observasi ini dilakukan agar mendapat data sebagai studi awal atau
47
pendahuluan pembuatan modul praktikum Mekanisme Engine Sepeda Motor 4
Langkah.
b) Wawancara
merupakan wawancara yang terstruktur dan memiliki pedoman yang telah disusun.
c) Angket
dari modul praktikum Mekanisme Engine Sepeda Motor 4 Langkah. Angket terdiri
dari aspek media, aspek materi, dan aspek pengguna. Angket diberikan kepada ahli
adalah :
Angket digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan modul dari segi media,
materi dan respon pengguna. Angket yang dibuat diberikan kepada ahli media, ahli
materi, dan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam angket atau kuesioner
menggunakan skala Likert lima pilihan yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,
(3) cukup setuju, (4) setuju, (5) sangat setuju. Sugiyono (2015).
48
a. Instrumen uji kelayakan untuk Ahli Media
Instrumen untuk ahli media dibuat dengan beberapa aspek yaitu aspek format,
organisasi, daya tarik, bentuk dan ukuran huruf dan konsistensi. Rangkuman kisi-kisi
instrumen untuk ahli media di modifikasi dari Daryanto (2013) dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
No Aspek Indikator
b. Penggunaan gambar.
pembelajaran.
praktikum.
49
4. Bentuk dan ukuran huruf a. Kemudahan membaca dan bentuk dan
ukuran huruf.
ke halaman
b. Konsistensi spasi
Instrumen untuk ahli media dibuat dengan beberapa aspek yaitu aspek self
instruction, self conttained, stand alone, adaptif, dan user frendly. Rangkuman kisi-
kisi instrumen untuk ahli materi di modifikasi dari Daryanto (2013) dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
No Aspek Indikator
50
e. Penggunaan bahasa yang sederhana dan
komunikatif
pembelajaran
peserta didik.
respon pengguna terhadap modul ditinjau dari media,materi dan modul praktikum.
Rangkuman kisi-kisi instrumen untuk ahli materi di modifikasi dari Daryanto (2013)
51
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen tanggapan Mahasiswa
No Aspek Indikator
kreatif.
Analisis data penilaian para ahli menggunakan analisis data Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial Sugiyono (2015). Skala Likert dapat dilihat pada tabel
Kategori Skor
Sangat Tidak Setuju ( STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Cukup Setuju (CS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
52
Kemudian menganalisis pernyataan, menggunakan skala likert dengan rumus:
Arikunto (2002).
P=
∑ x x 100 %
∑ xi
Keterangan :
P = Jumlah Presentasi
Presentasi Kategori
61%-80% Layak
Arikunto (2002).
53