LOCK ALARM PADA PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNESA
Oleh: AGUS SUGIARTO NIM: 095524299
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PROGAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 2013 LATAR BELAKANG Latar Belakang: Proses belajar mengajar pada umumnya terdiri dari pengajar yang merupakan subyek utama dalam membentuk pribadi pebelajar.
Proses belajar mengajar biasanya dilakukan secara
kaku, dogmatis dan lebih banyak mematikan kreativitas pebelajar, karena proses belajar mengajar ini merupakan proses belajar mengajar tradisional yang tidak memberikan ruang kreativitas bakat dan kemampuan yang terpendam dalam diri pebelajar. TUJUAN
1. Untuk menghasilkan modul praktikum sistem central lock alarm.
2. Untuk mengetahui respon mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif 2011. 3. Untuk mengetahui efektivitas antara pembelajaran yang menggunakan modul praktikum sistem central lock alarm dan disertai media visual dalam bentuk macromedia flash dengan pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu tanpa mengunakan modul praktikum sistem central lock alarm pada praktik Kelistrikan Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Unesa. PENGERTIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
Belajar adalah aktifitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan pada dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman, dimana pelatihan tersebut menambah wawasan atau pengetahuan, perubahan sikap, maupun keterampilan. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada diluar individu adalah tersedianya modul yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajarinya. * Efektivitas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai didalam sesuatu pembelajaran, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
* Macam-Macam Model Pengembangan Modul:
1. Model Pengembangan Dick and Carey terdapat 10 langkah. 2. Model Pengembangan Kemp terdapat 8 langkah. 3. Model Pengembangan 4-D terdapat 4 langkah.
* Pemilihan Model Pengembangan Modul:
Menggunakan Dick and Carey dikarenakan mempunyai keunggulan terletak pada analisis tugas yang tersusun secara terperinci dan tujuan pembelajaran khusus secara hirarkis. Disamping itu adanya uji coba yang berulang kali menyebabkan hasil yang diperoleh sistem dapat diandalkan. MODUL
Modul merupakan sebuah sarana pembelajaran yang terdiri dari
satuan unit kompetensi yang disusun secara sistematis, operasional, menarik dan terarah untuk dipergunakan oleh pebelajar disertai pedoman operasioanl untuk pengajar, serta pebelajar harus menyelesaikan unit-unit kompetensi secara utuh yang ditempuh secara bertahap sebelum melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Karakteristik Pembelajaran Dengan Modul diantaranya:
a. Self Instructional b.Self Contained c. Stand Alone (Berdiri Sendiri) d.Adaptive e.User Friendly LANJUTAN I
Tujuan Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul
Penggunaan modul dalam kegiatan belajar mengajar bertujuan agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Kelebihan Pembelajaran Modul Dibanding Dengan Media Pembelajaran Lain a. Pebelajar memiliki motivasi yang besar untuk mencapai tujuan pelajaran yang sudah ditetapkan dalam modul. b. Belajar dengan menggunakan modul mengakibatkan pebelajar lebih aktif dalam proses belajarnya. c. Pengajaran mempunyai banyak waktu untuk membantu pebelajar secara perorangan dalam menghadapi kesulitan. d. Pebelajar selalu memperoleh informasi (pemberitahuan) tentang kemajuan belajarnya masing-masing. LANJUTAN II Kualitas Modul Secara umum kualitas modul ditentukan berdasarkan beberapa faktor utama, yaitu: (1) format (2) konsep/materi (3) bahasa dan (4) ilustrasi. Hasil Belajar Menggunakan Modul Ketuntasan belajar pebelajar menggunakan modul pada matakuliah Praktik Kelistrikan Otomotif tepatnya pada praktikum sistem Central Lock Alarm adalah 75% atau apabila pebelajar memperoleh nilai 75. Langkah-Langkah Belajar Dengan Menggunakan Modul 1. Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Pebelajar 2. Presentasi dan Demontrasi 3. Membimbing latihan terbimbing 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik LANJUTAN III
Pengertian Macromedia Flash
Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Penggunaan Macromedia Flash Pada Pembelajaran Sistem Central Lock Alarm Penggunaan macromedia flash pada pemebelajaran sistem central lock alarm ini merupakan sebagai penunjang suatu proses pembelajaran yang menggunakan modul. KONSTRUKSI SISTEM CENTRAL LOCK ALARM Sistem central lock alarm adalah bagian dari kelistrikan bodi yang merupakan suatu sistem pengunci atau pembuka otomatis pada pintu mobil dengan sistem wireless.
Komponen-komponen sistem central lock alarm yaitu:
1. Pengunci Pintu Assembly 2. Door Lock Actuator 3. Door Locking Mechanisme 4. Door Lock Control Unit 5. Baterai 6. Fuse atau Sekring 7. Connector/Soket 8. Remote Control Locking System 9. Siren Diagram Alir Pengembangan Modul Menurut Dick and Carey PENGEMBANGAN MENURUT DICK AND CAREY 1. Identifikasi Tujuan (Identy Instructional Goals) 2.Melakukan Analisis Instruksional (Conducting a Goal Analysis) 3.Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal/Karakteristik Pebelajar (Identy Entry Behaviours Characteristic) 4.Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives) 5.Pengembangan Tes Acuan Patokan (Developing Interion Referenced Test Item) 6.Pengembangan Strategi Pengajaran (Develop Instructional Strategy) 7.Pengembangan/Memilih Pengajaran (Develop and Select Instructional Materials) 8.Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct Formative Evaluation) 9.Menulis Perangkat (Design and Conduct Summative Evaluation) 10.Revisi Pengajaran (Instructional Revitions) SUBYEK PENELITIAN
Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Otomotif 2011 yang memprogram matakuliah Praktik Kelistrikan Otomotif pada semester genap 2012/2013 dengan jumlah 19 mahasiswa pada kelas K1 yang pembelajaran menggunakan modul serta pada kelas K6 yang berjumlah 15 mahasiswa dengan pembelajarannya tanpa modul. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu menggunakan angket, lembar observasi, dan tes. Angket digunakan untuk mengumpulkan data deskriptif tentang respon dari mahasiswa terhadap modul pembelajaran praktik Kelistrikan Otomotif. TEKNIK ANALISIS DATA
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif kuantitatif. Dimana data yang dianalisis adalah data angket, data observasi, data tes hasil belajar pada kelas K6, dan data efektivitas antara kelas K1 yang menggunakan modul dengan kelas K6 yang tanpa menggunakan modul.
Teknik Analisis Data Meliputi:
1. Analisis Angket 2. Analisis Data Observasi Respon Mahasiswa 3. Analisis Data Tes 4. Analisis Data Efektivitas Pembelajaran antara Kelas K1 dan Kelas K6 LANJUTAN
Dalam analisis angket ini penulis menggunakan presentase (%)
dengan rumus: P = F x 100% N Keterangan: P : Presentase jawaban responden F : Jumlah jawaban responden N : Jumlah seluruh skor ideal untuk seluruh item responden
Berdasarkan kriteria nilai tersebut maka di dapat nilai rata-rata
dan disimpulkan dengan ketentuan skor sebagai berikut: 1. 0 – 20 % = Sangat Tidak Baik. 4. 61 – 80 % = Baik 2. 21 – 40 % = Tidak Baik 5. 81 – 100 % = Sangat Baik 3. 41 – 60 % = Cukup Baik SEKIAN TERIMA KASIH Email: agus_bartender@yahoo.com