Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual

Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan
Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual Teaching and
Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin
di SMK Negeri 6 Malang
Diki Prasetiyo Fernanda*1, Widiyanti2, Agus Suyetno3
1,2,3
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Industri
1,2,3
Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
1,2,3
Jalan Semarang No.5, Malang 65145
e-mail: *1diki.prasetiyo.1605116@students.um.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul dan meningkatkan evektivitas belajar siswa
pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin dengan metode CTL. Pengembangan modul Proyeksi berbasis CTL
dikembangkan dengan model pengembangan Borg&Gall. Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu validasi ahli
media, materi, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Hasil penelitian dan pengembangan
menunjukkan, hasil validasi ahli media 93.33 % (sangat baik), validasi materi 81.33 % (sangat baik), uji kelompok
kecil 87.33 % (sangat baik), uji kelompok besar 88.66 % (sangat baik), sehingga modul pembelajaran Proyeksi dapat
meningkatkan efektivitas belajar siswa kelas X SMK Negeri 6 Malang.

Kata kunci: Pengembangan Bahan Ajar, Modul Proyeksi, Contextual Teaching and Learning

Abstrac: This study aims to determine the feasibility of modules and improve student learning effectiveness in
Mechanical Engineering Drawing subjects with the CTL method. The development of CTL-based Projection
modules was developed with the Borg&Gall development model. This research was carried out in several stages,
namely validation of media experts, materials, small group trials and large group trials. The results of research and
development show, the results of media expert validation 93.33% (very good), material validation 81.33% (very
good), small group test 87.33% (very good), large group test 88.66% (very good), so that the Projection learning
module can increase the learning effectiveness of grade X students of SMK Negeri 6 Malang.

Keywords: Development of Teaching Materials, Projection Modules, Contextual Teaching and Learning

METODE
Model Penelitian dan Pengembangan
Metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development dalam bahasa Inggris adalah Teknik penelitian yang
digunakan untuk membuat produk tertentu dan menilai kelayakan modul. Teknik penelitian dan validasi produk yang digunakan
dalam penelitian dan pengembangan ini adalah untuk produk pembelajaran. R&D ini merupakan upaya merancang dan membuat
produk berupa modul pembelajaran yang ada di SMK Negeri 6 Malang pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin. Banyak jenis
model penelitian dan pengembangan dalam dunia Pendidikan dan penelitian, Sembilan tahapan yang digunakan dalam penelitian ini
akan dimodifikasi untuk memperhitungkan keadaan di lapangan pada saat penelitian dilakukan. Diadopsi menggunakan
metodologi pengembangan Borg and Gall, sebagai berikut:
1. Research and information collecting (pencarian dan pengumpulan data)
2. Planning (perencanaan)
3. Develop preliminary form of product (mengembangkan bentuk produk awal)
4. Preliminary field testing (uji coba lapangan awal)
5. Main product revision (revisi hasil uji coba lapangan awal)
6. Main field testing (uji coba lapangan utama)
7. Operational product revision (revisi produk operasional)
8. Operational field testing (uji coba lapangan operasional)
9. Final product revision (penyempurnaan produk akhir)

Prosedur Penelitian dan Pengembangan


Persiapan dalam melakukan penelitian pengembangan modul Mengambar Teknik mesin diperlukan kurikulum dengan materi
pengenalan proyeksi, proyeksi isometri dan proyeksi ortogonal. Sumber referensi yang digunakan berua buku serta modul, sehingga
jalannya penelitian yang akan dilakukan dalam pengembangan modul Proyeksi berisikan materi yang dibutuhkan sesuai analisis
kebutuhan sekolah dan sesuai dengan RPP pada kelas X di SMK Negeri 6 Malang. Pada pengembangan modul akan memerlukan
langkah yang harus ditempuh dalam proses secara bertahap untuk menjapai hasil yang diinginkan. Dalam mengembangkan produk

Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin


Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
modul pembelajaran Proyeksi mengadopsi 9 langkah dari model pengembangan Borg and Gall (1983). Tahap prosedur
pengembangan penelitian sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan atau studi pustaka atau studi pendahuluan untuk memperoleh informasi mengenai temuan penelitian yang
berkaitan dengan materi serta karakteristik media yang akan dikembangkan, seperti teori sumber belajar berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus, standar kompetensi, jurnal, artikel, serta sumber informasi lainnya untuk peningkatan hasil produk
yang diinginkan.
2. Tahap perencanaan desain produk media interaktif yang akan dikembangkan. Perencanaan awal harus mengacu pada analisis
kebutuhan yang pertama, dimulai dari kompetensi yang ingin dicapai, materi yang akan disajikan, hingga media pembelajaran yang
akan dicapai, layout modul, dan bahkan proses evaluasi yang akan dilakukan.
3. Dalam mengembangkan media yang akan digunakan, ada beberapa fase yaitu fase pengembangan, fase validasi dan fase verifikasi.
Tahap pengembangan meliputi pengembangan antarmuka pengguna, pengkodean, pengujian, penerbitan dan pengemasan, sehingga
para professional dalam profesinya dapat menjamin hal-hal yang sedang dikembangkan. Ahli dan instruktur di bidan materi, serta
ahli media melakukan tahap validasi. Berdasarkan saran dan pendapat para ahli, dilakukan revisi untuk memperbaiki suasana
pembelajaran modul proyeksi.
4. Validasi merupakan langkah untuk mengukur kelayakan. Validasi produk dapat dilakukan melalui evaluasi ahli materi dan ahli
media untuk mengevaluasi produk baru. Setiap ahli melakukan evaluasi produk untuk menilai desain dan mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan.
5. Menurut Dick and Carey dalam Borg and Gall (2003:572) evaluasi formatif pada kelompok kecil dengan 5 – 8 peserta didik. Pada
penelitian lima siswa yang akan mengikuti uji coba kelompok kecil, untuk mendapatkan saran dan masukan. 5 siswa dan ahli akan
memberi kritikan dan saran untuk memajukan penciptaan produk.
6. Hasil dari uji coba pada 5 siswa dikumpulkan dan dianalisis, hingga mendapatkan hasil dari kesulitan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Begitu juga dengan masukan yang datang dari pakar atau validator. Evaluasi ini bertujjuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan media dari modul Proyeksi yang dihasilkan dan reaksi penilaian setelah penggunaan media interaktif.
7. Menurut Dick and Carey dalam (Borg and Gall, 2003:572) evaluasi formatif pada kelompok besar pada jumlah seluruh peserta
didik. Uji coba kelompok besar dilakukan dengan skala yang lebih luas. Pada penelitian melibatkan 30 siswa untuk di uji coba
kelompok besar, untuk mendapatkan produk yang layak serta untuk mengetahui seberapa besar kemenarikan produk yang dibuat.
Saran serta kritikan yang diberikan dari 30 siswa, akan digunakan sebagai penyempurnaan atau kemenarikan produk modul
pembelajaran Proyeksi.
8. Pada tahap ini ialah penyempurna atau melengkapi kekurangan produk akhir yang sedang dikembangkan, untuk menghasilkan
produk modul Proyeksi yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan umpan balik atau hasil studi
kelayakan yang dilakukan dilakukannya penyempurnaan produk.
9. Setelah penyesuaian dilakukan berdasarkan umpan balik dati uji coba kelompok kecil dan kelompok besar, rekomendasi pakar
media dan pakar materi, melalui kritik dan penilaian produk pembelajaran modul yang dibuat.

Uji Coba Produk


Uji coba produk meliputi desain produk, penelitian dilakukan dalam banyak langkah penting, salah satunya adalah pengujian
produk. Uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok bersar adalah dua fase dalam pengujian produk.

Desain Validasi
Desain validasi uji coba produk sangat membantu untuk belajar jika modul akhir layak secarak penggunaan. Prosedur uji coba
memerlukan: a) studi pendahuluan, b) desain produk, c) pengembangan produk, d) uji coba kelompok kecil dilakukan kepada 5
siswa, e) uji coba kelompok besar dilakukan kepadda 30 siswa, f) produk akhir berupa modul pembelajaran. Data yang dihasilkan
akan dianalisis untuk memperoleh informasi mengenai kekurangan produk. Selanjutnya dilakukan revisi sebagi produk akhir yaitu
berupa modul Proyeksi.

Subjek Uji Coba


Subjek uji coba produk sebuah modul pembelajaran proyeksi yang telah mengalami validasi dari ahli media dan materi siap
diujicobakan. dengan mengunakan stratified rondom sampling, teknik untuk memilih samperl memerlukan pertimbangan cermat
terhadap ambang batas populasi yang berlaku, pada saat di lapangan terdapat dua kelas yaitu TPM 1 dan TPM 2 di SMK Negeri 6
Malang, pada penelitian dan pengembangan ini subjek uji coba dilakukan pada kelas TPM 1. Subjek uji coba produk diambil 5 siswa
sebagai kelompok kecil, dan 30 siswa sebagai kelompok besar siswa diminta untuk melakukan pengisian angket penggunaan modul.

Metode dan Alat Pengumpulan Data


Metode dan alat pengumpulan data pada penelitian pengembangan modul pembelajaran Proyeksi sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data


1. Wawancara, berbagai informasi diperoleh dari hasil wawancara yang mendukung proses penelitian. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui implementasi modul pembelajaran Proyeksi di SMK Negeri 6 Malang.
2. Angket, Untuk menilai kelayakan bahan ajar modul pembelajaran Proyeksi, diisi responden dengan banyak daftar pertanyaan yang
akan dinilai dalam penelitian ini, termasuk ahli media, ahli materi, dan siswa. Selanjutnya dapat mempelajari lebih lanjut tentang
modul akan diketahui tentang informasi pribadi, pengalaman, keahlian, sikap dan kritik dengan menjawab angket atau kuesioner.

Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin


Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
3. Observasi, Dalam psikologi, observasi adalah proses memutuskan perhatian pada suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra (Arikunto, 2006). Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan modul
pembelajaran Proyeksi.
Instrumen
Alat yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang butuhkan dikenal sebagai instrumen. Menurut Arikunto (2013),
instrument penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data agar menghasilkan karya yang lebih baik dan
temuan penelitian yang lebih luas, komprehensif dan estetis sehingga lebih mudah dipahami.
Validasi produk harus dilakukan oleh ahli sebelum modul diuji. Pakar media dan materi melakukan validasi. Pendapat, saran dan
izin akan diperoleh dari validator yang relevan masing-masing disiplin ilmu setelah fase ini. Rekomendasi yang dimasukkan
berfungsi sebagai bahan finishing untuk modul.

Teknik Analisis Data


Metodologi untuk analisis data adalah salah satu yang digunakan setelah penelitian. Pendekatan analisis penelitian dan
pengembangan ini merupakan analisis yang cocok untuk membantu pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan (Hadi, 2004).
Teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan dalam pengembangan bahan ajar modul pembelajaran Proyeksi di SMK Negeri 6
Malang. Teknik ini menggambarkan hasil pengembangan yang telah dipraktikkan dan diuji kelayakan produknya. Data kuantitatif
yang dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa, ahli media, dan ahli materi akan di transformasikan menjadi data
kualitatif.
Tabel 1. Pedoman Pemberian Skor
Angka Keterangan
4 Sangat baik/sangat menarik/sangat mudah/sangat sesuai
3 Baik/menarik/mudah/sesuai
2 Cukup Baik/cukup menarik/cukup sesuai
1 Kurang Baik/kurang menarik/kurang mudah/kurang sesuai

Untuk memperoleh data produk bahan ajar yang dibuat dalam bentuk angka presentase, analisis data yang diterima dari
tanggapan kuesioner yang digunakan dalam mengolah data dari hasil angket validasi oleh ahli media, ahli materi, dan siswa adalah
sebagai berikut:
∑𝐹
𝑃= × 100 =
∑𝑁
Keterangan:
P = Persentase jawaban responden
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden
N = Jumlah seluruh skor ideal untuk seluruh item responden

Hasil perhitungan digunakan sebagai penentu dari kesimpulan atau kategori kelayakan sesuai aspek yang diteliti, berikut kriteria
kelayakan yang dibagi 5 kategori sebagai berikut:

Tabel 2. Tabel Kriteria Penilaian


Nilai % Kriteria
81 – 100 Sangat Baik 81 – 100 Sangat Baik
61 – 80 Baik 61 – 80 Baik
41 – 60 Kurang Baik 41 – 60 Kurang Baik
21 – 40 Tidak Baik 21 – 40 Tidak Baik
0 – 20 Sangat Tidak Baik 0 – 20 Sangat Tidak Baik

HASIL
Pengembangan Produk
Penelitian ini adalah jenis penelitian R&D. Peneliti ini bertukuan untuk mengembangkan modul pembelajaran yang digunakan
untuk pembelajaran Proyeksi pada mata pelajaran Gambat Teknik Mesin kelas X. Langkah pengembangan modul ini diadopsi
pmenggunakan pengembangan Borg and Gall terdiri dari studi pendahuluan, pengumpulan data, desain produk, validasi ahli, uji
coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, dan produk siap digunakan.

Studi Pendahuluan
Hasil studi pendahuluan dilakukan dengan metode observasi wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran Gambar Teknik
Mesin adalah belum tersedianya modul pembelajaran yang sesuai, bahkan masih menggunakan buku yang sudah lama dan
memanfaatkan soal yang sudah dipakai sebelumnya. Materi kurang lengkap dan tidak didukung dengan adanya ilustrasi yang
menarik. Sehingga dari hasil wawancara deiperlukannya pengembangan bahan ajar untuk dijadikan bahan belajar dan
dikombinasikan dengen pendekatan secara CTL agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektiv dan evisien.

Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin


Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau pengembangan produk ini dilakukan tahap perencanaan didalamnya terdapat kerangka yang ada didalam
modul seperti judul, sasaran, kompetensi dasar, materi modul. Kemudian ke tahap selanjutnya yaitu tahap penulisan terdapat halaman
sampul, daftar isi, tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman dan tugas.

Gambar 1. Produk Pengembangan Modul

Validasi Ahli Media


Setelah produk modul selesai di susun maka dilakukannya tahapan validasi, data yang dihasilkan melalui validasi terhadap media
pada modul pembelajaran Proyeksi yang dilakukan oleh dosen di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
yang memiliki kompetensi pada bidang pengembangan bahan ajar modul yaitu Dr. Widiyanti, M.Pd. Tujuan dilakukannya validasi
ahli media untuk mendapatkan tingkat validitas produk modul pembelajaran Proyeksi sebelum dilakukannya uji coba pada penerapan
pembelajadaran metode CTL. Uji validasi ahli media diberikan 15 pertanyaan sehingga hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Validasi Ahli Media
Skor Presentase
No Aspek dan indicator yang Dinilai Keterangan
F N (%)
A. Tampilan
1 Ukuran modul sesuai dengan standart ISO A4, 4 4 100 Sangat Baik
A5 atau B5
2 Komponen modul telah sesuai: sampul, 4 4 100 Sangat Baik
pendahuluan, pembahasan, evaluasi dan daftar
rujukan
3 Komponen modul telah disusun secara berurutan 4 4 100 Sangat Baik
4 Pemilihan kombinasi warna pada modul 4 4 100 Sangat Baik
menarik
B. Isi
5 Cover modul sesuai dengan materi dan mata 4 4 100 Sangat Baik
pelajaran Gambar Teknik Mesin
6 Cover di desain dengan menarik sehingga 3 4 75 Baik
menimbulkan rasa ingin tahu
7 Gambar dalam modul sesuai denga materi 3 4 75 Baik
pembelajaran
8 Gambar dalam modul menarik 4 4 100 Sangat Baik
9 Gambar dalam modul mewakili isi materi 4 4 100 Sangat Baik
pembelajaran
10 Kualitas gambar dalam modul bagus mudah 4 4 100 Sangat Baik
terlihat oleh siswa
11 Ilustrasi dalam modul sesuai dengan materi dan 3 4 75 Baik
mudah dipahami
12 Keterangan gambar dalam modul sudah sesuai 3 4 75 Baik
dan mudah dipahami
C. Penulisan
13 Ukuran huruf yang digunakan dalam modul 4 4 100 Sangat Baik
sudah sesuai
14 Pemilihan Jenis huruf yang digunakan dalam 4 4 100 Sangat Baik
modul menarik
15 Tata letak dan susunan materi dalam modul 4 4 100 Sangat Baik
mudah dimengerti dan dibaca
Total 56 60
Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin
Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang

Berdasarhan perhitungan data hasil validasi media, diperoleh hasil 93.33% dengan kategori sangat baik, sehingga modul
pembelajaran Proyeksi (hasil akhir validasi). Hasil penilaian yang diperoleh dari ahli media berupa kritik dan saran digunakan
sebagai dasar untuk melakukan revisi sebelum diujicobakan ke subjek uji coba yaitu siswa.

Hasil Validasi Ahli Materi


Materi pada modul pembelajaran Proyeksi disesuaikan denga kurikulim yang diterapkan di SMK Negeri 6 Malang yaitu
kurikulum 2013. Data ini diperoleh dari hasil validasi terhadapisi materi pada modul pembelajaran Proyeksi yang dilakukan oleh
dosen di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yang memiliki kompetensi pada pengembangan bahan
ajar modul yaitu Marsosno, S.Pd. T., M.Pd, Ph.D Tujuan dilakukannya validasi ahli materi untuk memperjelas atau mempermuda
peserta didik dalam memahami isi materi pada produk modul pembelajaran Proyeksi sebelum dilakukannya uji coba pada penerapan
pembelajadaran metode CTL. . Uji validasi ahli materi diberikan 15 pertanyaan sehingga hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Validasi Ahli Materi
Skor Presentase
No Aspek dan indicator yang Dinilai Keterangan
F N (%)
A. Isi
1 Materi dalam modul mendukung kompetensi 4 4 100 Sangat Baik
yang dicapai
2 Materi yang disajikan mulai dari pengenalan 3 4 75 Baik
konsep, definisi, prosedur serta implementasi
3 Bahasa yang digunakan dalam modul sudah 4 4 100 Sangat Baik
sesuai
4 Materi yang disajikan mampu menarik minat 3 4 75 Baik
belajar siswa
B. Penyajiam
5 Materi yang disajikan berurutan dari yang 3 4 75 Baik
mudah ke hal yang sulit
6 Soal latihan dapat digunakan untuk mengasah 3 4 75 Baik
pengetahuan serta keterampilan
7 Sumber referensi penyusunan modul telah sesuai 3 4 75 Baik
8 Materi dalam modull bersifat interaktif 3 4 75 Baik
9 Materi dalam modul sesuai dengan tingkat 3 4 75 Baik
kognitif siswa
10 Kalimat yang digunakan mewakili isi dari materi 3 4 75 Baik
yag disampaikan
11 Kalimat yang digunakan sederhana dan 3 4 75 Baik
langsung tepat sasaran
C. Penulisan
12 Materi dalam modul terkait dangan kenyataan di 4 4 100 Sangat Baik
dunia industry
13 Materi dalam modul dapat digunakan di dunia 4 4 100 Sangat Baik
industri
14 Terdapat rangkuman dari materi yang telah 3 4 75 Baik
dipelajari
15 Terdapat soal latihan untuk menilai hasil belajar 4 4 100 Sangat Baik
Total 49 60

Berdasarhan perhitungan data hasil validasi medi, diperoleh hasil 81,33 % dengan kategori sangat baik, sehingga modul
pembelajaran Proyeksi (hasil akhir validasi). Hasil penilaian yang diperoleh dari ahli materi berupa kritik dan saran digunakan
sebagai dasar untuk melakukan revisi sebelum diujicobakan ke subjek uji coba yaitu siswa.

Hasil Uji Coba Kelompok Kecil


Uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 5 siwa di jurusan pemesinan, siswa ini diambil secara acak yang sedang menempuh
mata pelajaran Gambar Teknik Mesin kelas X. diberikan 25 butir pertanyaan yang dijawab oleh siswa. Hasil dari uji coba kelompok
kecil mendapat jumlah skor 262 dari 300, maka jika dilakukan perhitungan mendapatkan hasil 87,33% dengan kategori sangat baik.
Sehingga modul yang dikembangkan telah layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Hasil Uji Coba Kelompok Besar


Uji coba kelompok besar dilakukan terhadap 30 siswa pada kelas X TPM 1. Diberikan 25 butir pertanyaan yang dijawab oleh
siswa. Hasil dari uji coba kelompok besar mendapat jumlah skor 1.596 dari 1800, maka jika dilakukan perhitungan mendapatkan
hasil 88,66% dengan kategori sangat baik. Sehingga modul benar-benar layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

PEMBAHASAN
Hasil Validasi oleh ahli media menunjukkan presentase validitas media sebesar 93.33 % yang dinilai sangat layak untuk
diterapkan pada pembelajaran di mata pelajaran Gambar Teknik kelas X di SMK Negeri 6 Malang. Sedangkan dari presentase yang
Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin
Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
dihasilkan dari validasi oleh ahli materi mendapatkan preesentase validitas sebesar 81.33 % yang dinilai sangat layak untuk
diterapkan pada siswa kelas X SMK Negeri 6 Malang pada mata pelajaran Gambar Teknik. Hasil dari validasi oleh ahli media dan
ahli materi digunakan sebagai dasar penilaian kelayakan modul pembelajaran Proyeksi sebelum diterapkan kepada siswa.
Modul pembelajaran Proyeksi berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) diterapkan selama dua minggu 2x pertemuan
dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada mata pelajaran Gambar Teknik. Hasil uji coba yang dilakukan terhadap kelompok kecil
terdiri dari 5 siswa menunjukkan tingkat validitas sebesar 87,33 %. Hasil uji coba yang dilakukan terhadap kelompok besar terdiri
dari 30 siswa menunjukkan tingkat validitas 96%. Dari hasil kedua kelompok kecil dan besar ini menghasilkan indikasi bahwa
pembelajaran Gambar Teknik sangat valid dan layak untuk digunakan. Sampel yang diambil untuk melakukan pengujian pada
keompok kecil menggunakan teknik proportion stratified rondom sampling dengan menunjuk siswa secara acak dengan berbagai
keampuan dan latar belakakng. Saat dilapangan siswa masih belum terbiasa memahami pembelajaran secara mandiri, karena
pembelajaran ini menuntut untuk siswa aktif serta kreatif, karena pada metode sebelumnya hanya dilakukan dengan penugasan dan
ceramah medengarkan guru menyampaikan materi. Hasil penelitian yang didapatkan ketika guru model menyampaikan materi
dengan modul Proyeksi berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang melibatkan siswa dalam mengitkan akademis
dengan konteks kehidupan sehari-hari yang mereka hadapi terlihat siswa lebih berimajinasi dan memunculkan kreatifitas terlebih
jika dikaitkan pada kegiatan di industri siswa lebih antusias, keantusiasan siswa inilah membuat siswa merasa senang mengerjakan
soal-soal yang diberikan. Rasa penasaran yang tinggi ketika materi disajikan menunjukkan ada dorongan belajar serta kemauan yang
tinggi akan materi disajikan. Kondisi pembelajaran berjalan kondusif seperti melakukan kegiatan tanya jawab dan pengerjaan soal
latihan yang ada dalam modul.

Tabel 5. Hasil Penilaian


No Aspek Penilaian Presentase Klasifikasi
1 Ahli Media 93,33% Sangat Baik
2 Ahli Materi 81,33% Sangat Baik
3 Kelompok Kecil 87,33% Sangat Baik
4 Kelompok Besar 88,66% Sangat Baik

Gambar 2. Hasil Penilaian

Keterbatasan Penelitian
Diantisipasi bahwa studi uji kelayakan untuk pengembangan modul pembelajaran ini akan meningkatkan ketersediaan sumber
daya instruksional. Namun, keterbatasan penelitian berikut berlaku untuk penelitian ini:
1. Modul Proyeksi terbatas digunakan hanya untuk siswa kelasa X Teknik Pemesinan SMK Negeri 6 Malang.
2. Penelitian hanya dalam segi uji kelayakan modul pembelajaran, mengenai efektifitas pengembangan modul pembelajaran terhadap
pencapaian kompetensi siswa peneliti belum melakukannya.

KESIMPUAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa.
1. Penelitian ini menghasilkan produk modul pembelajaran Proyeksi Piktorial dan Orthogonal berbasi CTL pada mata pelajaran
Gambar Teknik Mesin disusun dengan mengacu pada silabus yang digunakan di SMK Negeri 6 Malang, materi mengacu pada
kebutuhan siswa.
2. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa modul pembelajaran Proyeksi Piktorial dan Orthogonal berbasi Contextual
Teaching and Learning (CTL) secara keseluruhan modul ini sangat tepat untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran. Menurut
pakar materi, modul pembelajaran ini dinilai praktis dengan temuan validasi materi sebesar 81,33% (sangat baik), yang mendukung
hasil validasi media dengan persentase 93,33% (sangat baik). Modul pembelajaran Proyeksi dapat dikembangkan sebagai bahan ajar
bagi siswa kelas X mata pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang berdasarkan analisis data hasil uji coba lapangan.
Uji coba diperoleh pada kelompok kecil dengan persentase 87,33% (sangat baik), dan uji coba pada kelompok besar dengan
persentase 88,66% (sangat baik).

Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin


Pengembangan Modul Pembelajaran Proyeksi Piktorial Dan Proyeksi Orthogonal Berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin di SMK Negeri 6 Malang
Saran
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfatkan produk modul pembelajaran Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Orthogonal
adalah sebagai berikut.
1. Bagi Jurusan Teknik Pemesinan
Produk modul pembelajaran Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Orthogonal dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan saran
dan prasarana yag mendukung proses pembelejaran sehingga tujuan dari pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat
tercapai.
2. Bagi Guru Matapelajaran Gambar Teknik Mesin
Bagi guru pengampu mata pelajaran Gambar Teknik Mesin diharapkan mampu menerapkan berbagai modul dan media
pembelajaran yang menarik dan terbaru agar penyampaian materi dalam modul lebih efektif, serta meningkatkan minat belajar siswa.
3. Bagi Siswa Jurusan Teknik Pemesinan
Siswa yang akan menggunakan pembelajaran modul pembelajaran Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Orthogonal ini sebagai sumber
belajar harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam modul.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Borg, W.R & Gall, M.D. (1983). Educational Research: an Introduction (Third Edition). New York: Longman.
Ningtyas, Pitriya. Siswaya, Heri. (2012). Penggunaan Metode Kooperatif Tipe TGT Dilengkapi Modul dan LKS Ditinjau Dari
Aktivitas Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran FIsika, Vol. 3. No 1. ISSN: 2086-2407.
Nurlaili. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI.1 Is Di SMA Negeri 5 Banda Aceh, Volume 27 Nomor 2. DOI:
http://dx.doi.org/10.32672/si.v27i2.131.
Panjaitan, Dedy Juliandri. (2016). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Statistika. Jurnal, Vol. 1. No. 1.
Pinahayu, E.A.R., Auliya, R.N., Adanyani, L.P.W. (2018). Implementasi Aplikasi Wingeom Untuk Pengembangan Bahan Ajar di
SMP. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1. No 02. ISSN: 2615-4749.
Prasetyo, R. R. (2016). Penerapan Model Pembelajaran CTL pada Pembelajaran CAD untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di
SMK Negeri 2 Pengasih. Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Volume 4, Nomor 3.
Saputro, Edi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Berbasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Untuk SMP Muhammadiyah 1 Tulang
Bawang Tengah Kelas VII Semester 1. Tesis tidak diterbitkan, Lampung: Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Lampung.
Sulfemi, W.B. Yuliani, N. (2019). Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Berbantu Media Miniatur
Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Edunomic: Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Vol. 7, No. 2. DOI: 10.33603/ejpe.v7i2.1970.
Wening, T.M., Estidarsani, Nanik. (2013). Penerapan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada Mata Diklat Teknik Gambar
Bangunan Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kemlagi Mojokerto. Jurnal Kajian
Pendidikan Teknik Bangunan, Vol. 2. No.1.

Diki Prasetiyo Fernanda, S1 Pendidikan Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai