Anda di halaman 1dari 94

Untuk Lingkungan Sendiri

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat tersusun
buku “ PERAWATAN “ Buku ini disusun untuk melengkapi bahan pelatihan di
lingkungan PT Saptaindra Sejati khususnya Plant Departement.

Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior Mekanik
dibidang Alat-alat Berat.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik dan
saran dari para pembaca untuk meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak
terjadi salah persepsi untuk pemahaman dari isi dan makna terhadap buku ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.

Adaro, Mei 2008

Penyusun
Mechanic Development
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. MAINTENANCE

A. Maintenance Philosophies............................................... I - 1 - 45

1. Preventive maintenance ............................................. I - 3 - 45

2. Corrective maintenance ............................................. I - 11 - 45

B. Maintenance.................................................................... I - 12 - 45

1. Peringatan secara umum untuk keselamatan dalam


pelaksanaan perawatan .............................................. I - 12 - 45

2. Tabel perawatan..................................................…… I - 16 - 45

3. Panduan perawatan..................................................…. I - 18 - 45

BAB II. SAFETY OPERATION MAINTENANCE

A. Perhatian Saat Perawatan.............................................. II - 1 - 11

1. Sebelum melaksanakan perawatan............................ II - 1 - 11

2. Selama perawatan....................................……………… II - 3 - 11
Operation &
Maintenance
Manual Komatsu Recommends
Following the Guideline
Listed in the Operation &
Maintenance Manual.

Maintenance Schedule
A. MAINTENANCE PHILOSOPHIES

Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha tindakan – tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar
kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru,
tetapi dengan biaya perawatan yang serendah – rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin tidak
menurun adalah usaha – usaha teknis, sedang menekan biaya perewatan sampai serendah mungkin menyangkut soal – soal
management / non teknis.
Sebagai alat , alat – alat besar harus diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi
yang prima dan dapat bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Hal – hal tersebut dapat
dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan
down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang sesuai / pantas.
Berikut ini dapat dilihat beberapa kasus yang menajdi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan akibat kesalahan / kelainan maintenance


menduduki porsi tertinggi yaitu :
41 % : Kelainan dalam Periodic Maintenance.
31 % : Kelainan dalam Daily Inspection

Dengan demikian kesalahan dalam maintenance memiliki porsi


72 %. Ini cukup besar.

Sumber :
Inspection and Maintenance Of Bulldozer Komatsu (Ref : PEPA
1034)

Dengan demikian perawatan / maintenace dapat diartikan secara definitive adalah : Suatu kegiatan service untuk mecegah
timbulnya keausan tidak normal ( kerusakaan ) sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan
oleh pabrik.

Kegiatan service meliputi pekerjaan berupa : • Pengontrolan


• Penggantian
• Penyetelan
• Perbaikan
• Pengetesan
Kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total. Masih banyak pendapat yang
beranggapan bahwa maintennce / perawatan adalah pekerjaan ringan seperti, ganti oli,
ganti filter, membersihkan filter udara, mengganti air pendingin dan beberapa pekerjaan
rutin sehari – hari. Kadang - kadang seperti overhaul, machine inspection, tidak dianggap
sebagai aktivitas maintenace.

Dengan demikian, mainetanace diadakan bertujuan untuk :

1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya
guna physic yang tinggi ).

2. Agar suatu alat selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis yang paling
baik ( Best Performance ).

3. Agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat ( Reduce repair cost )

Agar tujuan tersebut tercapai maka maintenance perlu diorganisir sedemikian rupa.

Berikut adalah managemen organisasi yang dilakukan :

kita lihat maintenance chart dibawah ini !


10 HOUR
PERIODIC (DAILY)
Maintenance Chart INSPECTION 50 HOUR
PERIODIC
(WEEKLY)
MAINTENANCE
PERIODIC
SERVICE

ENGINE TOP 250 HOUR


OVERHAUL ( PS I )
ENGINE 500 HOUR
OVERHAUL ( PS II )
SCHEDULE TORQUE 1000 HOUR
PREVENTIVE OVERHAUL CONVERTER ( PS III )
MAINTENANCE
OVERHAUL
2000 HOUR
TRANSMISSION ( PS IV )
OVERHAUL

STERING
CUTCH
OVERHAUL
MAINTENANCE FINAL DRIVE
OVERHAUL
OTHERS MONITORING
CONDITION
BASE SCHEDULE INSPECTION
MAINTENANCE REPAIR POGRAM

REPAIR & COUNTER


MEASURE A SERVICE
CORECTIVE ADJUSTMENT
FACTORY BULETIN
MAINTENANCE
BREAK DOWN MODIFICATION MODIFICATION
MAINTENANCE (PIP) PROGRAM
1. Preventive Maintenance.

Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah / memindahkan kemungkinan munculnya gangguan / kerusakan
pada machine. Preventive Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda – tanda kerusakan atau rusak Untuk
demikian ini, preventive maintenance dibagi atas tiga model maintenance :
a. Periodic Maintenance
b. Schedule Overhaul
c. Condition Basa Maintenance

a. Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah peralatan bekerja untuk jumlah jam operasi
tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi ( service meter )
yang ada pada alat tersebut.

Untuk melaksanakan periodic maintenance ini, meliputi :

• Periodic inspection

Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan mingguan, hal ini untuk mengetahui kedaan
machine apakah aman untuk dioperasikan.
Dalam melaksanakan periodic inspection terutama dalam pelaksanaan perawatan harian ( daily maintenance ), bisa
menggunakan beberapa alat bantu, antara lain :
~ Check sheet : Suatu form ( daftar ) yang dipergunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap – tiap machine dalam
satu hari operasi
~ Daily check : Suatu form ( daftar ) seperti halnya check sheet, perbedaannya hanya pada ukurannya yaitu pocket size
sehinggga operator atau service-man akan dengan mudah mencatatnya.

• Periodic service

Perawatan machine / unit yang teratuir adalah sangat penting demi menjamin pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan
memperpanjang umur unit.
Waktu dan uang yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service ( perawatan berkala ) akan dikompensasi dengan
secukupnya dengan memperpanjang umur unit dan berkurangnya ongkos operasi unit. Semua angka yang menunjukkan
jumlah jam kerja pada keterangan yang tertera pada check sheet adalah didasarkan pada angka – angka yang dilihat pada
service meter. Tetapi dalam praktek sangat dianjurkan pelaksanaan perawatan lebih memudahkan dan meyenangkan.
Pada Lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu mempersingkat jadwal waktu perawatan yang
ditentukan pada buku petunjuk.
Jadi Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dilakukan secara kontinyu dengan
interval pelaksanaan yang telah tertentu berdasarkan hour meter ( HM ).
Dalam pelaksanaan lihat bagan berikut :

HM HM

250 PS 250 + ( ada tambahan bila machine baru )


500 PS 500, PS 250
750 PS 250
1000 PS 1000, PS 500, PS 250
1250 PS 250
1500 PS 500, PS 250
2000 PS 2000, PS 1000, PS 500, PS 250

dst Lakukan PS sesuai dengan perulangannya

Untuk PS 250 yang pertama bila machine masih baru maka perlu di perlakukan secara khusus. Dalam hal ini
ada beberapa item yang mesti diganti walaupun usia pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini
berarti biaya yang di keluarkan memang lebih besar di awal kepemilikan alat ( baru total overhaul ).
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Setelah mesin telah di stel dan di-set dengan hati - hati sekali sebelum dikapalkan. Tetapi, walau demikian
suatu mesin yang baru membutuhkan pengoperasian yang hati - hati pada 100 jam pertama, hal ini untuk
mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari mesin. Mesin baru harus dioperasikan dengan hati - hati,
terutama mengenai hal - hal berikut ini.
~ Setelah start, hidupkanlah engine kira - kira 5 menit pada putaran rendah untuk memanaskannya
sebelum beroperasi yang sesungguhnya.
~ Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi.
~ Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba - tiba, mengerem dengan tiba- tiba
serta membelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
~ Pada pengoperasian 250 jam kerja pertama, oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya
dengan oil dan elemen saringan yang baru dan asli.
~ Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang ditunjukan pada buku
petunjuk
~ Ingatlah selalu untuk mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang dianjurkan oleh pabrik.
Bath Up Curve ( Kurva Bak Mandi )

B
I
A
Y
A

A B C

UMUR

Selama periode indreyen, perlu perhatian


lebih khusus. Agar pada periode B dapat
diperpanjang, perawatan pada periode B
perlu diperhatikan agar kenaikan biaya
periode C menjadi rendah. Secara
keseluruhan apa yang dilakukan pada
periodik service dapat dilihat pada buku
OMM ( Operation & Maintenance Manual )
b. Schedule overhaul.

Jenis perawatan yang dilakukan


dengan interval tertentu sesuai
dengan standard overhaul di
lakukan yang telah ditemukan
terhadap masing - masing
komponen yang ada.

Schedule overhaul dilaksanakan


untuk merekondisi machine atau
komponen agar kembali ke kondisi
standard sesuai dengan Standard
Factory.

Interval waktu yang telah di


tentukan dipengaruhi oleh kondisi
yang beraneka ragam seperti
kondisi medan operasi, periodic
service, skill operator dan
sebagainya.

Contoh beberapa lift time


komponen :

Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine / komponen tersebut rusak Dalam pelaksanaannya kadang
kala terjadi sesuatu yang merubah jadwal schedule.

Macam - macam overhaul :


• Engine overhaul
• Transmission overhaul
• Final drive overhaul
• General overhaul, dan sebagainya.

c. Condition Base Maintenance


Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti semula ( standard ), dengan cara melakukan
pekerjaan service Seperti: PPM, PPU yang hasil pengukurannya disesuaikan dengan standard yang terbaru ( service news dan
modification program ).
Program Pemeriksaan Mesin dilaksanakan secara mendetail dan merupakan bagian dari program Total Service. Tujuan dari
pemeriksaan mesin secara teratur dan terencana adalah untuk mendapatkan data yang akurat atas kondisi unit.
Caranya dengan memakai Metode Pengukuran dan Instrument Diagnostik. Berdasarkan data yang didapat, rekomendasi yang
diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan mesin menuju kondisi operasi yang optimum Data yang telah
terkumpul kemudian dimasukkan dalam Sistem Manajemen Mesin untuk mencatat umur pemakaian mesin, biaya perbaikan
dan membantu jadwal penggantian mesin, dan sebagai historical dari mesin.
• Pemeriksaan.
~ Terhadap motor penggerak
(engine) dan tenaga bergerak
(driveline ) yang lengkap.
~ Sistem Hydraulics
~ Sistem pengontrol elektronilk
dan sistem listrik
~ Pemeriksaan track (rantai
roda )
~ Kerangka Mesin ( chassis
frame ), Boom, Arm, dan
Bucket

• Penyetelan dan penyesuaian.


Selama pemeriksaan mesin,
dilakukan penyetelan dan
penyesuaian yang perlu untuk
meningkatkan penampilan
sistem mesinnya agar lebih
sempuma.

• Analisa.
Seluruh data dan hasil penyetelan tadi kemudian dibuatkan analisanya dan dilaporkan kepada pemilik Unit, dalam bentuk:
~ Laporan kondisi mesin
~ Laporan pemeriksaan undercarriage
~ Laporan Chasis Frame, Boom, Arm, Bucket
~ Memeberikan daftar suku cadang yang direkomendasikan atau diperlukan untuk meningkatkan kondisi unit yang siap
pakai.

Semua pemeriksaan dan penyetelan dilakukan oleh tenaga ahli mesin yang telah berpengalaman dan mendapatkan latihan
khusus untuk program ini. Data yang didapat disimpan dalam Bank Data UT dan dianalisa oleh tenaga ahli di pabrik dan
didukung oleh pans ahli di lapangan.
Analisa minyak pelumas dan keausan adalah mempakan suatu sistem perawatan yang dilakukan secara ilmiah. Hal ini untuk
mengetahui sendiri mungkin keausan dan gejala kerusakan pada komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar
tanpa harus membongkar komponen tersebut.

Program ini akan mengambil


contoh minyak pelumas pada
alat - alat besar Anda dan
dilakukan secara berkala

Setiap contoh minyak pelumas


yang diambil akan dianalisa di
Laboratorium untuk
mengetahui jenis serta kadar
logam yang terdapat didalam
minyak pelumas, sehingga
dapat diketahui kerusakan
yang akan timbul.

Sebagai contoh dapat diketahui


keausan yang tidak wajar
pada:
Roller-Bearing, Ball-Bearing,
Piston Ring, Crankshaft,
Sleeve, Bearing, Hydraulic
pump dan Valve.

Piston Ring, Crankshaft, Sleeve, Bearing, Hydraulic pump dan Valve.

Dengan Program Analisa Pelumas dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan engine, masalah - masalah pembakaran,
kebocoran air pendinginan atau bahan anti freeze dan kotoran - kotoran yang bercampur dengan oil.

Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya, disamping itu membantu rencana perawatan yang
lebih ekonomis, untuk dapat meningkatkan produktivitas.
Dengan pengalaman serta data bertahun - tahun memungkinkan kita memiliki kemampuan yang baik dalam pelaksanaan
Program Pemeliharaan dan Peremajaan Undercarriage. Program Pemelihaman Undercarriage ini adalah merupakan bagian
dari konsep Service Total.

Tujuan Program ini adalah


mengurangi biaya
pemeliharaan Undercarriage.
Kenapa membuang 90% dari
Undercarriage bila hanya 10%
yang aus.

Dengan melaksanakan Program


Pemeliharaan Undercarriage,
melalui proses peremajaan,
bisa dihemat sebesar 60% dari
harga komponen baru dengan
kualitas yang dijamin 80% dari
jangka waktu pakai komponen
baru.

Program ini terdiri dari 2 (dua)


bagian yaitu :

• Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen Undercarriage seperti : Track Link, Track Roller, Carrier
Roller, Front Idler, Sprocket.

• Analisa keausan komponen Undercarriage berupa Track Inspection Report yang memberikan rekomendasi secara
terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya diambil untuk pemeliharaan Undercarriage agar dapat mencapai
jangka waktu pakai maksimal.

PEREMAJAAN :

Dalam banyak hat peremajaan merupakan cara pemeliharaan yang paling tepat. Dengan menghemat sampai 60% dari biaya
pemasangan komponen baru, dan dengan kualitas yang dijamin 80% dari jangka waktu pakai komponen baru tergantung
dari kondisi keausan komponen undercarriage yang bersangkutan.
2. Corrective Maintenance.

Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan machine ke kondisi standard bisa berupa repair atau penyetelan berbeda
dengan preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, pada corrective
maintenance justru perbaikan dilakukan setelah komponen / machine tersebut telah menunjukan adanya gejala kerusakan
atau rusak sama sekali.

Corrective maintenance di bagi 2 macam yaitu:

a. Repair dan adjustment


b. Break Down Maintenance

a. Repair dan Adjustment


Perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah. Atau machine belum break down ( tidak bisa
digunakan ).

b. Break Down Maintenance


Perawatan yang dilaksanakan setelah machine tersebut betul -betul rusak Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan yang diabaikan / diabaikan terus tanpa ada usaha untuk memperbaiki. Sehingga kerusakan tersebut
makin lama- makin parah. Bila Machine Break Down seperti ini, umumnya kerusakan kecil tadi menjadi besar
dan menyebabkan komponen lain ikut - ikut menjadi rusak juga.

Perawatan yang demikian ini akan menyebabkan biaya perbaikan yang melambung tinggi. Untuk menghindari ini,
lakukanlah Preventive Maintenance dengan baik dan segera perbaiki bila ada gejala kerusakan agar kerusakan yang
lebih besar dapat dihindari.
B. MAINTENANCE.
1. Peringatan Secara Umum Untuk Keselamatan Dalam Pelaksanaan Perawatan
a. Umum :
• Pergunakanlah topi ( helm ), sepatu dan sarung pengaman. Pergunakanlah kaca mata pengaman andaikata pekerjaan
inspeksi yang ada dilakukan memerlukannya.
• Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang, aturlah suatu aba-aba sebelumnya dan koordinasilah
pekerjaan demi keselamatan.
• Cegahlah orang - orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati mesin atau unit ketika pekerjaan inspeksi dan
perawatan dilakukan.
• Pergunakan suku cadang atau spare part Komatsu asli ketika melakukan penggantian part.
• Pergunakanlah minyak gemuk atau grease dan oli komatsu asli atau minyak gemuk atau grease dan oli yang dianjurkan
oleh komatsu. Tergantung dari temperatur setempat, pergunakanlah grease dan oil kekentalannya atau viscositas sesuai
yang dianjurkan pada buku standard.
• Gunakan hanya grease dan oli yang bersih. Dan juga pergunakanlah kaleng pengisi yang bersih untuk minyak pelumas
untuk mencegah kotoran memasuki oli.
• Pemeriksaan atau ganti oli pada tempat yang tidak berdebu dengan demikian debu dapat dicegah masuk kedalam oli.

PERINGATAN MENGENAI PERAWATAN KETIKA SEDANG DALAM


PERAWATAN

• Parkirlah mesinnya ditanah yang keras atau tanah yang datar.


Turunkanlah pisau dozer dan garu diatas tanah dan stop motomya
Kembalikanlah tongkat transmissi keposisi “ NETRAL ( NEUTRAL ) “,
dan pasanglah kunci rem dan letakanlah semua tongkat pengontrol
keposisi “ MENGUNCI ( HOLD )“. Ketika perawatan sudah dilakukan
dengan pisau dozer dan ripper dalam keadaan terangkat, maka
keduanya harus diganjal dengan kuat dengan mempergunakan balok.
• Hindarilah mempergunakan obor sebagai pengganti lampu. Hindarilah memakai
api menyala untuk memeriksa kebocoran atau ketinggian - permukaan minyak
pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau accu zuur ( electrolyte ) nya.

• Bersihkanlah segera semua minyak pelumas atau minyak gemuk yang jatuh /
terdapat pada tempat duduk operator, atau pada tempat pegangan (handrail)
dimesin. Adalah sangat berbahaya jika seseorang jatuh ketika berada di atas
mesin.

• Berhati - hatilah ketika membuka tutup (cap) radiator dan permukaan minyak
pelumas harus pada ketinggian yang tepat. Segera setelah selesai
mempergunakan mesin, kemungkinan ada bahaya air atau minyak mendidih
menyembur keluar.

• Setelah penggantian minyak pelumas, elemen saringan atau saringan kawat,


buanglah udara dari sirkuitnya

• Jika saringan kawatnya terletak pada lubang saluran pengisi, maka saringan
kawatnya tidak boleh, dibuka ketika penambahan minyak pelumas dilakukan.

• Ketika menambah minyak pelumas atau memeriksa ketinggian permukaan minyak


pelumas, periksalah selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada
ketinggian yang tepat.

• Cucilah mesin seluruhnya Perhatian khusus harus diberikan untuk membersihkan


tutup saluran pengisi, pentil / nipel minyak dan daerah disekitar tongkat
pengukur. Berhati - hatilah untuk tidak membiarkan kotoran atau debu
masuk kedalam sistem yang bersangkutan.
• Sangkutkanlah tanda peringatan pada tempat duduk operator contoh "AWAS
TIDAK BOLEH DISTART(DO NOT START)" atau PERAWATAN SEDANG
DILAKSANAKAN (MAINTENANCE INPROGRESS)". Hal ini akan mencegah orang
lain menyetart atau menjalankan mesin dengan tidak sengaja.

• Ketika memeriksa dan membuka bak roda gigi ada kemungkinan bahaya
jatuhnya sesuatu benda kedalamnya. Sebelum membuka tutupnya periksalah
hal tersebut, keluarkanlah semua yang ada kantong anda berilah perhatian
khusus pada kunci dobel dan mur.

• Sebelum membuang minyak pelumas, panaskan dahulu sampai mencapai


temperatur 30° sampai 40° C.

• Setelah menggemuki bersihkanlah selalu minyak gemuk bekas yang


dipaksakan keluar.

• Ketika mengganti minyak pelumas atau saringannya, periksalah minyak pelumas


yang dibuang dan saringannya untuk melihat apakah ada tanda terdapat banyak
serbuk logam atau potongan -potongan logam atau benda asing lainnya.

• Ketika membuka bagian - bagian mesin yang terdapat “ O“ ring, gasket atau
seals, bersih kanlah permukaan tempat duduknya dan gantilah dengan seal yang
baru.

• Ketika rantai /track dibuka, hindarilah meletakan iari anda diantara sepatu rantai.

• Ketika melayani mata pisau (Cutting edges).pergunakanlah selalu sarung tangan.

• Alat pengukur khusus diperlukan untuk mentest tekanan sistem hydraulic.

Ketika melakukan perawatan yang sukar, dan melakukannya dengan sembrono


dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang tidak diharapkan. Jika anda rasa
perawatanya sangat sukar, maka mintalah selalu pada distributor Komatsu untuk
melakukannya
2. Tabel Perawatan.

PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKUKAN


NO HAL
PEMERIKSAAN SEBELUM START
a Kebocoran minyak pelumas dan air Periksalah 37
b baut dan mur Periksa dan ikat kembali 37
c Kawat sistem listrik Periksa dan ikat kembali 37
d Air sistem pendingin Periksa dan tambahlah 38
e Tangki bahan bakar Periksa dan tambahlah 38
f Panci minyak pelumas Periksa dan tambahlah 38
g Bak transmisi (termasuk bak pengubah torsi Periksa dan tambahlah 39
h Bak kopling stir Periksa dan tambahlah 40
I Penunjuk debu Periksalah 40
j Pedal rem Periksalah langkahnya 40
k Pemisah air (jika diperlengkapi) Periksalah posisi pelampungnya 41

PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKSANAKAN


NO HAL
PERAWATAN SETIAP 50 JAM KERJA
a Tangki bahan bakar Buanglah air dan endapan kotorannya 90
PERAWATAN SETIAP 250 JAM KERJA
a Saringan bahan bakar Gantilah catridgenya 91
b Panci minyak pelumas motor dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah catridgenya 91
c Bak kopling stir dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
d Bak transmisi dan saringan (termasuk pengubah torsi) Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
e Tangki hidrolik dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
f Bak penggerak akhir Gantilah minyak pelumasnya 91
PERAWATAN SETIAP 250 JAM KERJA
a Lumasilah 91
-1 Pena batang perata Lumasilah pada 1 nipelnya 91
PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKSANAKAN
NO HAL
PERAWATAN SETIAP 2000 JAM KERJA
a Bak peredam getaran (dampet) Periksa dan tambahlah minyak pelumasnya 106
b Bak penggerak akhir (final drive) Gantilah minyak pelumasnya 106
c Tangki hidrolik Gantilah minyaknya 107
c Bak kopling stir Gantilah minyak pelumas dan bersihkan saringannya 108
d Saringan pernapasan motor Bersihkan elemennya 109
e Alternator dan motor starter Periksa 109
f Celah bebas motornya Periksa dan setel-lah 110
PERAWATAN SETIAP 4000 JAM KERJA
a Pompa air Periksalah 111
PERAWATAN KETIKA DIPERLUKAN
a Pembersih udara Periksalaah, bersihkan atau gantilah jika diperlukan 112
b Air pendingin Gantilah airnya dan bersihkan dua kali setahun 116
c rantai (Track) Periksa kelonggarannya 118
d Lumasilah 119
-1 Poros tongkat pengontrol pisau dozer Lumasilah pada 2 nipelnya 119
-2 Poros pedal kopling stir Lumasilah pada 4 nipelnya 119
-3 Poros tongkat pengunci rem Lumasilah pada 1 nipelnya 119
-4 Poros tongkat transmisi Lumasilah pada 1 nipelnya 119
-5 Poros pedal pemerlambat (deselerator) Lumasilah pada 4 nipelnya 120
-6 Poros tongkat pengontrol bahan bakar Lumasilah pada 1 nipelnya 120
e Pemanas listrik udara masuk Periksalah 120
f Pemisah air (jika diperlengkapi) Buanglah airnya 121
3. Panduan Perawatan Bagian Jenis Oli
Garis Besar Service. Engine oil pan SAE 15W - 40
API classification CD
• Gunakan parts Komatsu yang asli untuk Swing Machinery case SAE 30
penggantiannya Final drive case API classification CD
• Ketika menambah atau menggand oli, jangan Damper case
menggunakan oli yang berbeda.
Hydraulic tank SAE 10W
• Kecuali yang ada pads spesifikasi lain, di bawah
API classification CD
adalah Label oli dan pendingin yang digunakan
saat mesin dikapalkan. Fuel tank ASTM D975 No.2
(However, ASTM D975 No.1 is used for the winter
season (October to March)
Radiator Komatsu super coolant
a. Garis besar oli, bahan bakar, pendingin. (AF _ACL) 41% added to water
~ OLI

• Oli di gunakan dalam engine dan peralatan kerja dalam beberapa kondisi yang ekstrem ( temperatur tinggi dan tekanan
tinggi ), dan oli itu sendiri akan rusak oleh karena penggunaan. Selalu gunakan oli yang temperatur dan derajatnya cocok
dengan penggunaan yang dibefkan di dalam Buku Pedoman Operasi dan Perawatan. Bahkan meskipun oli tidak kotor,
gantilah selalu oli setelah waktu penggantiannya tiba.
• Oil seperti juga darah dalam tubuh manusia, maka hati-hatilah selalu ketika mengganti agar tidak ada kotoran yang
masuk ( air, partikel logam, kotoran, dll ). Umumnya masalah di dalam mesin disebabkan oleh masuknya kotoran. Dalam
menangani oli usahakan jangan sampai kotoran masuk ketika menyimpan atau menambah oli
• Jangan mencampur atau menambah oli.
• Selalu tambahkan jumlah oli yang sesuai saat menambah
• Oli yang terlalu banyak atau tedalu sedikit di dalam engine juga akan mengakibatkan problem.
• Jika oli dalam perlengkapan keda tidak jernih, kemungkinan oli telah tercampur air atau udam masuk didalam sirkuit
Dalam kasus ini, hubungi distributor Komatsu anda ,
• Ketika menggand oli, gantilah selalu filter yang berhubungan pada waktu yang sama
• Kami menganjurkan anda untuk membuat analisa mengenai oli secam periodic untuk memeriksa kondisi mesin.
• Bagi mereka yang menginginkan menggunakan fasilitas service lni, hubungi distributor Komatsu
~ Bahan Bakar

• Pompa bahan bakar adalah instrument adalah yang paling presisi, jika bahan bakar yang mengandung air atau kotoran
digunakan, pompanya tidak akan bekerja dengan sempuma.
• Lebih berhati-hati untuk tidak membiarkan kotoran masuk ke dalam bahan bakar ketika menvimpan atau menambah.
• Selalu gunakan bahan bakar khusus seperti dianjurkan dalam Buku Pedoman Operasi dan Perawatan. Bahan bakar mungkin bisa
menjadi kental karena pengaruh temperatur ketika di gunakan ( khususnya dalam temperatur di bawah 15° C ), sehingga
perlu untuk mengganti dengan bahan bakar yang sesuai dengan temperatur sekitar.
• Untuk mencegah kelembaban udara dari pengembunan dan pembentukan air di dalam tangki bahan bakar, isilah selalu tangki
sampai penuh setelah selesai bekerja.
• Sebelum menghidupkan engine, atau ketika telah lewat 10-menit pengisian bahan bakar, buanglah sedimen dan air dari tangki.
• Jika engine kehabisan bahan bakar, atau jika filter telah diganti, perlu untuk membuang udara dari circuit.

~ Air pendingin
• Air sungai sangat banyak mengandung kalsium dan kotoran lain, jadi jika air ini digunakan, kerak akan menempel pada
engine dan radiator, dan bal ini akan menyebabkan pembahan ketahanan dan overheating. Jangan menggunakan air yang tidak
bisa diminum untuk pengisian radiator.
• Apabila menggunakan zat antibeku asli Komatsu di dalam air pendinginnya ketika mesin dikapalkan. Zat antibeku ini efektif
untuk mencegah karat pada sistem pendingin, Zat ini dapat digunakan secara continue selama 2 tahun atau 400 jam. Oleh
karenanya, dapat juga dipakai di daerah panas.
• Zat anti beku adalah zat bisa terbakar, jadi hati-hati untuk tidak membuangnya ke dalam api atau benda yang sedang terbakar.
• Perbandingan antara zat antibeku dengan air berbeda-beda tergantung pada temperatur disekitarnya.
• Rincian mengenai perbandingan campuran.
• Jika engine overheat, tunggu beberapa saat agar temperatur engine turun sebelum menambah air pendingin.
• Jika air pendinginnya rendah, akan menyebabkan overheating dan juga akan menyebabkan problem dengan timbulnya karat
dari gelembung udam di dalam air pendingin.
~ Grease
• Grease di gunakan untuk mencegah puntiran dan bunyi pada sambungan ( joints ).
• Nipple tidak tennasuk dalam bagian perawatan, nipple hanya untuk memeriksa, sehingga tidak perlu di grease. Jika beberapa
bagian menjadi kaku setelah digunakan dalam waken yang lama, berikan grease.
• Selalu bersihkan grease yang lama dengan menekan keluar pada saat melakukan penggeseran. Hati-hati pada saat
membersihkan grease yang lama di tempat yang lama debu dan kotoran dalam grease akan menyebabkan keausan pada
bagian yang berputar.
~ Menyimpan oli dan bahan bakar
• Simpan dalam nrangan untuk mencegah dari air, debu dan kotoran lain masuk ke dalamnya.
• Pada saat menyimpan drum terletak disamping ( untuk mencegah tejadinya embun ). Jikaa drum harus disimpan di luar, tutup
drum dengan kain anti air atau peralatan lainnya untuk melindungi.
• Untuk mencegah perubahan kualitas selanta penyimpanan, pastikan untuk menggunakan sesuai urutan ( gunakan o1i yang
lama atau bahan bakar yang pertama ).
~ Filter ( penyaring )
• Filter mempakan bagian pengaman yang sangat penting, mencegah kotoran didalam sirkuit bahan bakar dan sirkuit udara
masuk kedalam peralatan dan menyebabkan masalah. Ganti semua filter secara berkala Untuk detailnya, lihat Buku
Pengoperasian dan Perawatan. Tetapi, jika bekerja pada kondisi berat, adalah penting untuk menentukan penggantian filter
pada interval yang lebih pendek sesuai dengan jenis dan bahan bakar ( kandungan belerang ) yang digunakan
• Jangan membersihkan filter ( Catridge type ) dan menggunakannya lagi. Selalu ganti dengan filter baru.
• Pada saat mengganti filter oli, cek apakah anda serbuk logam yang terjebak pada filter bebas. Jika ada serbuk logam, silahkan
hubungi distributor Komatsu.
• Jangan membuka bungkusan filter selama belum digunakan.
• Selalu gunakan filter asli Komatsu.
b. Garis besar sistem electric
• Jika wiring basah atau penyekat msak, sistem listrik bocor dan ini dapat menyebabkan tidak berfungsinya mesin.
• Perbaiki yang berhubungan dengan sistem listrik yaitu ( 1 ) periksa kekencangan fan belt, ( 2 ) periksa kerusakan atau keausan
pada fan belt, dan ( 3 ) periksa level air battery.
• Jangan melepas atau membongkar komponen listrik lain yang terpasang pada mesin.
• Jangan memasang beberapa komponen listrik lain dart yang dianjurkan oleh Komatsu
• Hati-hati, jaga agar sistem listrik bebas dari air pada saat mencuci mesin atau pada saat hujan.
• Kontroler untuk sistem pengontrol bisa menyebabkan tidak berfungsi dikarenakan gangguan gelombang dart luar,
sebelum memasang radio receiver dan walkie - talkie atau citizen band, konsultasikan dengan distributor Komatsu anda.

• Pada saat operasi didaerah pantai, bersihkan sistem listrik untuk mencegah korosi.

• Ketika memasang car cooler atau periengkapan elektrik yang lain, hubungkan peralatan tadi kesambungan sumber
tenaga tersendiri, penambahan tenaga tidak boleh dihubungkan ke fuse, starting switch atau battery relay.

c. Garis besar sistem hydraulic

Selama beroperasi dan segera setelah operasi berakhir, suhu pada sistem hidrolik masih tinggi. Ditambah lagi dengan
tekanan hidrolik yang tinggi digunakan dalam sistem. Berhati-hatilah ketika memeriksa dan merawat sistem hidrolik.

• Matikan mesin pada permukaan tanah yang rata, turunkan bucket ke tanah, kemudian atur sehingga tidak ada tekanan
digunakan ke sirkuit silinder.

• Selalu mematikan engine.

• Segera setelah operasi, oli hidrolik dan.oli pelumas pada temperatur tinggi dan tekanan tinggi, maka tunggu agar sistem
oli turun sebelum mulai melakukan perawatan Ketika suhu turun, di sirkuit mungkin masih ada tekanan di dalamnya,
sehingga ketika mendorongkan plug atau screw, atau sambungan hose, jangan berdiri di depan komponen, kendorkan
pelan-pelan untuk membuang tekanan di dalamnya sebelum melepaskannya.

• Ketika melaksanakan pemeriksaan atau perawatan pada sirkuit hidrolik, buanglah selalu udara dari tangki hidrolik untuk
menghilangkan tekanan didalamnya.

• Perawatan berkala meliputi pemeriksaaa tinggi di hidrolik, penggantian filter dan mengisi off hidrolik

• Apabila hose bertekanan tinggi, dll, dibuka, periksa O-ring dari kerusakan, bila perlu diganti.

• Setelah elemen filter hidrolik dan strainer dibersihkan atau diganti, atau sistem hidrolik diperbaiki atau diganti atau pipa
hidrolik dibuka, buang udara dari sirkuit hidrolik

• Accumulator diisi dengan gas nitrogen bertekanan thiggi. Salah dalam penanganan bisa berbahaya Untuk prosedur
penanganan
PEMILIHAN BAHAN BAKAR DAN PENDINGIN DAN PELUMAS

 ASTM D975 No.1

Tabel Capacity diatas untuk machine D375A-5


Keterangan

• Jika kandungan belerang lebih kecil dari 0,5%, penggantian oli setiap jam perawatan berkala digambarkan dalam buku
ini. Gantilah oli sesuai tabel jika kandungan belerang di alas 0,5%.

Kandungan Sulfur dalam bahan bakar Jarak waktu mengganti oli di engine oil pan
0,5 - 1,0% ½ dari jarak waktu yang biasa
Diatas 1,0% ¼ dari jarak waktu yang biasa

• Pada saat menghidupkan engine dalam temperatur di bawah 0° C, pastikan menggunakan oil engine SAE IOW-30 dan SAE
15W40, meskipun temperatur naik sampai 10° C lebih atau di siang hari.

• Gunakan API klasifikasi CD untuk oil engine dan jika API klasifikasi CC, turunkan interval penggantian oli menjadi
setengahnya.

• Tidak jadi masalah jika oli single grade dicampur dengan oli multigrade ( SAE 10 W - 30, 15W-40 ) tetapi pastikan
penambahan oil single grade sesuai dengan temperature di dalam label.

• Kami menganjurkan oli asli Komatsu yang telah diformulasikan dengan spesifik dan disetujui untuk digunakan pada
engine dan perlengkapan kerja hidrolik.

Kapasitas yang sesuai : Jumlah total oli temasuk oli untuk komponen dan oli didalam pipa
Kapasitas pengisian : Jumlah oli yang dibutuhkan untuk pengisian sistem selama pemeriksaan dan perawatan yang normal.

ASTM : American Society of testing and Material


SAE : Society Automotive Engineers
API : American Petroleum Institute
JENIS – JENIS PELUMAS.
PENGGANTIAN BERKALA DARI SUKU CADAN - SUKU CADANG PENGAMAN.

Untuk menjamin keselamatan sepanjang waktu ketika mengoperasikan atau menjalankan mesin, pemakaian mesin harus
selalu dipelihara secara berkala. Sebagai tambahan, untuk meningkatkan, pemakai harus melakukan penggantian suku
cadang secara berkala, seperti yang ditunjukkan dalam tabel pada halaman berikut. Suku cadang - suku cadang ini, terutama
yang berhubungan dekat dengan keamanan dan pencegahan kebakaran.
A. DIESEL FUEL

Diesel fuel merupakan hasil proses distilasi terhadap crude oil, dengan cara memanaskan crude oil.
Gambar berikut menunjukkan proses distilasi sehingga diperoleh diesel fuel. Crude oil dituangkan dari
bagian atas tower pemisah dan dipanaskan pada bagian bawah. Akibat proses pemanasan diperoleh
berbagai tingkatan hasil distilasi berdasar boiling point yang berbeda.

Petroleum gas
(Propane, Butane, dll)
Temperature terendah pada bagian tas

Boiling point ºC

Rendah
Light gasoline

Heavy gasoline 30 s.d 180


Kerosene

Boiling point
170 s.d 250
Light diesel oil
Heavy diesel oil
240 s.d 350
Residual oil

Tinggi
Min 350
Heat

Fuel yang digunakan pada diesel adalah light diesel Oil yang memiliki boiling Point 240º C – 350º C dan
dihasil dari proses distilasi setelah kerosene. Field dari jenis light diesel oil ini sesuai dipergunakan untuk
diesel engine kecil maupun besar kecepatan tinggi. Komatsu merekomendasikan light diesel oil
sebagai bahan bakar untuk engine Komatsu.
Hal – hal penting yang perlu diperhatikan pada spesifikasi fuel adalah :

1. Specific Gravity.

Fuel dengan viskositas dan boiling point tinggi memiliki specific gravity yang lebih besar dari pada fuel
dengan viskositas dan boiling point rendah. Pada suhu konstan dan panjang langkah injeksi yang
sama diperoleh jumlah bahan bakar yang diijinkan lebih banyak dibanding dengan specific yang tinggi.

2. Flash Point.

Fuel dengan flash point rendah lebih mudah penyalaannya ( ignition ), perlu penanganan yang hati –
hati terhadap fuel dengan flash point rendah. Flash point merupakan nilai yang lebih menunjukkan
temperatur penyalaan bahan bakar.

3. Kandungan sulfur.

Kandungan sulfur pada fuel akan bereaksi dengan oksigen pada saat pembakaran sehingga
menghasilkan Asam Sulfat ( Sulfuric Acid ).
Asam sulfat ini akan bersifat korosif terhadap engine. Maksimum kandungan sulfur pada fuel 0.5 %
dengan jadwal penggantian oli setiap 250 Hm. Bila kandungan sulfur pada fuel lebih tinggi dari 0.5 %
jadwal penggantian oli harus dipercepat.

4. Pour Point.

Pour point menunjukkan temperature terendah fuel dapat mengalir, pour point tinggi mengakibatkan
fuel susah mengalir sehingga mengakibatkan kemampuan starting pada daerah dingin menjadi buruk
5. Cetane Number.

Cetane number merupakan nilai menunjukkkan kemudahan pembakaran fuel. Cetane number sangat
menentukan kemudahan start dan pembakaran. Cetane number rendah mengakibatkan kebakaran
buruk, terjadinya pembakaran tunda ( detonasi ), sulit start, pada temperatur rendah tercampurnya oli
oleh fuel yang tidak terbakar. Cetane number tinggi mengakibatkan pembakaran mudah sehingga
terjadi knocking pada ruang bakar.

6. Ash Content.

Ash pada fuel sebenarnya terdiri dari tiga tipe yaitu particle padat ( solid particle ), campuran garam
inorganic ( in organic salt solution ) dan oli soluble organic. Rata – rata kandungan ash ( ash content )
pada fuel yang digunakan pada Diesel oil adalah 0.02 – 0.03 %. Kenaikan kandungan ash disebabkan
oleh debu dan kotoran dari luar.

Masing – masing produk engine memiliki spesifikasi fuel yang dipersyaratkan dalam penggunaan.
Gunakan spesifikasi fuel sesuai rekomendasi dalam mengoperasikan engine.

Penanganan Fuel

Fuel harus ditangani secara hati – hati agar tidak terjadi kontaminasi terhadap air, debu, kotoran atau
minyak tanah.

~ Jangan menggunakan pompa dan hose bergantian untuk diesel fuel, kerosene dan oli.
~ Bila fuel disimpan dalam drum :

• Tempatkan drum terlindung dari sinar matahari atau panas serta air hujan.
• Tumpuk drum pada posisi mendatar dan posisikan tutup drum tertutup oleh fuel ( tutup fuel pada
posisi jam 3 atau jam 9 ).

~ Gunakan fuel reservoir ( fuel tank ) untuk penyimpanan fuel dalam skala besar dan pastikan adanya
drain cock untuk membuang endapan atau air.
B. LUBRICANT.

Terdapat dua jenis lubricant yang biasa digunakan pada pemakaian sehari – hari yaitu solid
Lubricant dan liquid lubricant . Oli merupakan jenis liquid lubricant sedangkan grease merupakan salah
satu bentuk solid lubricant.

1. Oil ( Liquid lubricant )

Oil dibuat dari “ base oil “ ( bahan dasar ) dan “ aditive “ ( bahan tambahan ). Terdapat tiga jenis base
oil yang digunakan :
~ Crude oil ( minyak bumi ) :• Parrafinis base oil
• Naptanic base oil
• Aromatic base oil
~ Natural oil ( Minyak nabati )
~ Syntetic oil ( Bahan Kimia )

2. Additive

Additive adalah bahan tambahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat mutu oil seperti :
~ Extreme pressure – memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan.
~ Viskositas Index ( VI ) improves memperbaiki nilai viskositas oli.
~ Anti wear memperbaiki sifat oli utnuk me ncegah keausan.
~ Anti Rust / corrosion mmeperbaiki sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosin.
~ Oxidation inhibitor memperbaiki sifat oli terhadap peristiwa oksidasi
~ Dispersant
~ Anti foam memperbaiki sifat oli agar oli tidak mudah berbusa, dll.
~ Ditergent sebagai pembersih/pelarut kotoran

Oil terbuat dari 80 – 85 % bases oil dan 15 – 20 % additive. Mutu oil tidak dapat ditentukan hanya
dengan melihat bentuk fisik maupun merasakannya dengan panca indra kita.
Oli diklasifikasikan ke dalam 5 macam jenis oli :
~ Engine oil.
~ Hydraulic oil.
~ Gear oil.
~ Brake oil.
~ Automotatic Transmission Fluida ( ATF ).

Semua jenis oil tersebut memiliki sifat kekentalan, yang diukur berdasar atas angka kekentalan
kinematisnya. Kekentalan kinematis pelumas diuji menggunakan beberapa metode uji. Salah satunya
menggunakan metode uji dengan standard viscosity cinematic yang dinyatakan dalam centi stoke
( cST ).
Berdasarkan pada nilai viscosity cinematic tersebut oil dikelompokkan pada grade-grade tertentu
dalam viscosity grade.

Viscosity grade adalah angka yang menunjukkan tingkat kekentalan pelumas. Terdapat beberapa
standard kekentalan oil yang dikeluarkan oleh beberapa badan internasional sebagai pedoman
standard kekentalan pelumas, yaitu :

1. SAE ( Society Of Automatic Engineers ) dengan skala SAE 10, SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 20W-50,
SAE 90 dst,

2. AGMA ( American Gear Manufacture Association ) dengan skala GL1, GL 2, GL 3, GL 4, 5, 6, 7, 8, 8A.

3. ISO ( International Standardization Organization ) dengan skala 32 – 1500.

4. API ( American Petroleum Institute )


• Oli untuk Gasoline Engine : SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SI dan SJ.
• Oli untuk Diesel Engine : CA, CB, CC, CD, CE, CF, CG dan CH
3. Viskositas Index.

Viscosity Index adalah bilangan atau angka yang menunjukkan kestabilan kekentalan oil terhadap
perubahahn temperature. Oil berubah kekentalannya akibat pengaruh panas atau temperature, oil akan
menjadi encer akibat panas.
Oil berdasar viscosity indexnya dikelompokkan menjadi empat golongan :
a. Rendah ( bila nilai viskositas indexnya 1 – 29 )
b. Sedang ( bila nilai viskositas indexnya 30 – 79 )
c. Tinggi ( bila nilai viskositas indexnya 80 – 100 )
d. Sangat tinggi ( bila nilai viscosity indexnya diatas 100 )

Contoh berikut menunjukkan oili dengan viscosity grade yang sama tetapi viscosity indexnya berbeda.
Perbedaannya ada dibawah tabel ini :
Nama Oli No SAE Viskostas Index Visc Cinematic 40ºC Visc kin 100 ºC
Mesran B-30 30 103 91 cST 10.79 cST
Mesran 30 30 107 98 cST 11.63 cST

• No SAE menunjukkan viscosity grade yang dikeluarkan SAE.

Mesran 30 memiliki viscosity index yang lebih tinggi dibanding mesran B-30 karena memiliki ketahanan
temperature yang lebih baik.
Pelumas yang digunakan pada mesin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh
pembuat mesin. Contoh berikut menjelaskan jenis produk dan spesifikasi pemakaian yang berbeda.
Jenis Produk Pelumas Spesefikasi pemakaian
1. Mesran dianjurkan untuk melumasi kendaraan dengan bahan bakar bensin dengan
menghendaki pelumasan yang sempurna.

2. Mesran B Dianjurkan untuk pelumas mesin diesel non turbocharge yang memakai bahan bakar
solar dan mesin bensin yang memerlukan pelumas jenis ini.

3. Meditran Dianjurkan untuk melumasi mesin diesel putaran tinggi beban ringan dengan
turbocharge dan mesin bensin yang memerlukan pelumas jenis ini.

4. Meditran S D Dianjurkan untuk pelumas mesin diesel yang dilengkapi dengan supercharge
dan menggunakan bahan bakar solar.

4. GREASE ( Solid Lubricant )

Grease merupakan pelumas berbentuk padat. Terbuat dari minyak pelumas yang dipadatkan dengan
campuran sabun metalic atau non sabun metalic dan additive. Berikut schematic beban yang digunakan
pada pembuatan grease.

Base Oil + Additive + Thickening Agent + Filler


• Extreme Pressure • Calcium Soap (Ca) Graphite
• Anti wear • Lithium Soap (Li) MSO2
• Anti Corrosion • Sodium Soap (Sa) Copper, Hake, dll
• Oxidation inhibit • Aluminum Soap (Al)
• Pour point • Silica Gel
• VI improver’s • Betane
• Anti foam

Liquid Lubricant (Oil)

Semi Solid Lubricant ( Grease )


Klasifikasi Grease.

OIL diklasifikasikan berdasar tingkat kekentalan, sedangkan grease diklasifikasikan berdasarkan tingkat kekerasaan
(consistency). Klasifikasi tingkat kekerasan grease ditentukan oleh National Lubricating Grease Institute (NLGI), yang
membagi tingkat kekerasan grease menjadi 9 tingkat kekerasaan ( 000 ~ 6 ). Penetuan kekerasan ini diuji berdasar
persyaratan uji ASTM D217 ( American Standard to Testing and Material ) dengan mengukur jarak penetrasi grease
( 1/10 mm ). Pada temperature 25ºC dengan alat one quarter scale cone equipment. Table berikut menunjukkan
klasifikasi tingkat kekentalan grease yang ditetapkan oleh NLGI.

NLGI No Penetration at 25ºC { ASTM D (1/10 mm)}

000 445 / 475

00 400 / 430

0 355 / 385

1 310 / 340

2 265 / 295

3 220 / 250

4 175 / 205

5 130 / 160

6 85 / 115
Spesifikasi Grease.

Spesifiaksi grease dipengaruhi oleh ciri fisik grease yang menetukan kemampuan grease sebagai pelumas.

~ Penetration atau penetrasi adalah kemampuan grease melakukan penetrasi dipengaruhi oleh kekentalan grease. Semakin kental
/ keras grease angka penetrasinya semakin kecil. Grease dengan kemampuan penetrasi tinggi akan mampu memberikan
pelumasan pada celah yang kecil dengan baik.
~ Drop point atau titik leleh adalah titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas. Drop point menentukan suhu kerja
maksimum grease yang biasanya ditentukan dibawah drop point.

Pokok – pokok pelumasan yang benar.

~ Pastikan bahwa jenis pelumas yang digunakan sesuai untuk setiap titik / bagian pelumasan sesuai rekomendasi pembuat mesin.
~ Berikan pelumasan atau penggantian pada selang waktu yang tetap sesuai rekomendasi pembuat mesin.
~ Berikan pelumasan atau penggantian pelumas dengan cara yang tepat dan sesuai petunjuk OMM.
~ Berikan pelumasan dalam jumlah yang tepat sesuai petunjuk perawatan dan pengoperasian.
~ Jaga agar pelumas tetap bersih dengan cara menutup tempatnya dan menjaga kebersihan ruang penyimpanannya.
~ Berikan pelumasan dengan peralatan yang bersih dan cegah terjadinya kontaminasi pelumas.

Penyimpanan dan penanganan pelumas.

Pelumas sedapat mungkin di bawah atap sehingga tidak terpengaruh cuaca. Apapun bentuk kemasan / tempat pelumas bila
sudah pernah dibuka dan isinya sudah dipakai haruslah ditutup kembali. Bila penyimpanan drum yang belum dibuka diluar
tidak dapat dihindarkan maka beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan.

~ Drum sebaiknya disimpan dengan posisi tidur, dengan posisi tutup membentuk garis horizontal ( jam tiga atau sembilan ).
~ Bila oleh suatu sebab drum harus disimpan berdiri, drum harus terlepas dari tanah dan diletakkan dengan posisi terbalik
(tutup dibawah). Bila tidak mungkin posisikan drum miring agar air hujan tidak mengenai tutup.
~ Gunakan lap untuk membersihkan hose, pipa atau peralatan lain, tetapi jangan gunakan lap dari bahan katun wool lepas
yang cenderung meninggalkan serat pada saat digunakan lap.
5. COOLANT

Coolant adalah zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine. Fungsi utama coolant adalah
sebagai penyerap panas, pada bagian – bagian engine seperti cylinder block & cylinder head.

~ Memiliki sifat penyerap panas / sebagai media pemindah panas.


~ Mencegah terjadinya / timbulnya endapan pada sirkuit system pendingin.
~ Tidak berakibat korosif logam besi tembaga ataupun aluminum.

Air merupakan media praktis sebagai penyerap panas walaupun demikian lambat laun air dapat
menyebabkan korosi dan karena kandungan mineral dalam air dapat mengakibatkan timbulnya endapan
pada permukaan saluran pendingin.
Clorida, sulfat, magnesium dan calsium pada air dapat menyebabkan scale deposit dan sludge deposit
atau korosi.
Air yang telah mengalami distilasi atau detonisasi direkomendasikan penggunaannya untuk
mengurangi efek yang dibutuhkan oleh kandungan mineral pada air. Kandungan maksimum
mineral dalam air pendingin ditunjukkan dalam tabel berikut :

Nilai maksimum yang diijinkan

Minerals Parts per million Grains per galon

Chloride 40 2.5
Sulfates 100 5.8
Total Dissolved 340 20
Magnesium & Calsium 170 10

Selain batas maksimum kandungan mineral air tidak boleh bersifat asam atau bersifat basa atau
memiliki pH 7, selain air itu harus bersih, tidak berwarna dan tidak berasa.
6. BATTERY ELECTROLYTE.

Battery menghasilkan arus berdasarkan reaksi kimia antara material aktif seperti plate dan asam sulfat
(sulfuric acid) dari larutan electrolyte. Larutan electrolyte tersebut dari campuran antara air suling ( H2O ) dan
asam sulfat (H2SO4) dengan konsentarsi larutan H2O 64 % dan H2SO4 36 %. Skema berikut menggambarkan
komposisi larutan electrolyte.

64 % WATER + 36 % ACID = ELECTROLYTE


SP.GR = 1.00 SP.GR = 1.835 SP.GR = 1.270

Electrolyte pada saat kondisi battery fuel charge merupakan campuran dari concentrate asam sulfat pada air
seperti pada skema diatas yang memiliki specific gravity 1.270 pada suhu 27ºC.

Tegangan pada cell battery tergantung pada perbedaan kimia antara plate ( aktif material ) dan konsentrasi
atau kandungan electrolyte. Battery terdiri dari plate positif yang terbuat dari peroksida timbal ( PbO2 ), plate
negatif yang terbuat dari timbal (Pb) dan larutan electrolyte ( H2SO4 ). Pada saat discharge arus battery
dihasilkan dan peristiwa reaksi kimia sbb :

Plate positif (PbO2) terbuat dari campuran antara timbal (Pb) dan Oksigen (O2). Sedangkan asam sulfat ( S )
dan oksigen. Oksigen pada plat positif dan Hydrogen pada asam sulfat bereaksi membentuk air ( H2O ). Pada saat
yang sama timbal ( Pb ) Pada plate positif maupun negatif beraksi dengan SO4 sehingga menjadi PbSO4.

PbO2 + 2H2SO4 + Pb PbSO4 + 2H2O + PbSO4 (Charge )


PENGGANTIAN BERKALA DARI SUKU CADANG - SUKU CADANG PENGAMAN.

Untuk menjamin keselamatan sepanjang waktu ketika mengoperasikan atau menjalankan mesin, pemakaian mesin harus selalu dipelihara
secara berkala. Sebagai tambahan, untuk meningkatkan, pemakai harus melakukan penggantian suku cadang secara berkala, seperti yang
ditunjukkan dalam tabel pada halaman berikut. Suku cadang - suku cadang ini, terutama yang berhubungan dekat dengan keamanan dan
pencegahan kebakaran.

Akan tetapi sulit menentukan kondisi suku hanya dengan perawatan berkala, jadi semua harus diganti, setelah tiba waktu yang telah
ditentukan, tanpa memperdulikan kondisi suku cadang – suku cadang tersebut. Ini diperlukan untuk menjamin bahwa semuanya tetap
berfungsi dengan sempuma.

Akan tetapi, jika suku cadang -suku cadang ini memperlihatkan suatu keabnormalan sebelum waktu penggantian tiba, semua harus diperbaiki
atau segera. Jika penjepit - penjepit slang menunjukan suatu keburukan seperti cacat atau retak, ganti penjepit yang sama dengan yang
digunakan pada slang.

Lakukan pemeriksaan berikut pada slang hydraulic sebagai tambahan pada daftar penggantian berkala suku cadang berikut ini. Jika suatu
keabnormalan ditemukan, kencangkan, ganti atau lakukan tindakan lain yang diperlukan.

Kategori pemeriksaan Bagian yang diperiksa


Periksa sebelum motor dihidupkan Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
Periksalah berkala (pemeriksaan bulanan) penutup celah bahan bakar atau selang - selang
Pemeriksaan berkala (pemeriksaan bulanan) Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
penutup celah bahan bakar atau selang - selang
hydraulic. Kerusakan (retak, aus dan robek) pada bahan
bakar atau selang hydraulic
Pemeriksaan berkala (pemeriksaan bulanan)
Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
penutup celah bahan bakar atau selang - selang
D85ESS - 2 hydraulic. Gangguan, keburukan, melintir, rusak (retak,
aus dan robek) pada bahan bakar atau selang hydraulic
Item Part No. Part Name Weight Q'ty Replacement Frequency
07063-01054 Element 1
Power train filter - Every 250 hours service
(07000-72100) (O-ring) (1)
Engine oil filter 600-211-1230 Cartridge - 1 Every 500 hours service
Fuel filter 600-311-8292 Cartridge - 1 Every 500 hours service
Corrosion
611-411-1150 Cartridge - 1 Every 1000 hours service
resistor
Hydraulic oil 07063-01100 Element 1
- Every 2000 hours service
filter (07000-02135) (O-ring) (1)
6125-81-70321 Element ass'y - 1 -
Air cleaner Outer element
600-181-4300 - 1 -
ass'y
Electrical intake
6150-11-4820 Gasket - 2 -
air heater
184-70-11314 Cutting edge 52.9 Kg 3
150-70-21356 End bit (left) 26.2 Kg 1
Blade
150-70-21346 End bit (right) 26.2 Kg 1 -
(Angledozer)
(02090-11270) (Bolt) -- (36)
(02290-11219) (Nut) -- (36)

MEMBERSIHKAN BAGIAN SISTEM PENDINGIN.

Peringatan

• Begitu engine dimatikan, air dalam sistem pendingin masih panas dan bisa mengakibatkan luka-luka. Tunggu beberapa
saat hingga engine dingin sebelum mengeringkan atau membuang air.

• Selama mengeringkan air dengan engine hidup, adalah sangat berbahaya bila anda berada di bawah mesin karena
mungkin secara tiba- tiba mesin bergerak. Jadi selama enginenya hidup, jangan berada di bawah kolong mesin.

• Jangan melepas tutup radiator pada saat engine berada pada suhu kerja Pada suhu operasi, air pendingin akan
bertekanan. Gelembung dan uap panas akan keluar dari radiator dan dapat menyebabkan luka. Tunggulah sampai engine
dingin dan tutup radiator cukup dingin jika disentuh tangan. Lepaskan tutup secara perlahan – lahan sampai tekanan
udara turun

• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin dengan mengganti air pendingin dan corrosion resistor tabel di bawah ini :
• Hentikan mesin pada tempat yang rata bila hendak membersihkan atau mengganti air pendingin.

• Gunakan cairan antibeku tipe permanen Jika untuk beberapa alasan tidak memungkinkan menggunakan antibeku type
permanen, gunakanlah antibeku yang berisi ethylene glycol.

• Super coolant (AF-ACL) mempunyai efek anti karat sebaik efek anti freeze. Perbandingan anti freeze dengan air
tergantung pada suhu udara sekitar, tetapi untuk menghasilkan efek anti karat, perbandingan minimum 30 % dengan
volume yang diperlukan.

• Pada saat menentukan perbandingan anti beku dengan air, periksa suhu terendah yang terjadi dan tentukan tabel nilai
percampuran yang diberikan dibawah ini.

Ketika menentukan nilai pencampuran sebaiknya memperkirakan temperatur l00 C lebih rendah dari aktualnya

Campuran air dan anti beku


Jenis Pendingin Membersihkan bagian dalam sistem pendingin dan Penggantian corrosion
penggantian air pendingin resistor
Antibeku type permanen (Type Setiap tahun (autumn) atau setiap 2000 jam, mana yang Setiap 1000 jam dan pada
untuk semua cuaca) lebih dulu tercapai saat membersihkan bagian
dalam sistem pendingin
dan pada saat penggantian
Antibeku type non permanen
Setiap 6 bulan (spring, autumn) (buang antibeku saat
yang mengandung Ethylene glycol
musim spring dan tambahkan antibeku saat autmn
(winter, type satu cuaca)
Jika tidak mengandung anti freeze Setiap 6 bulan atau setiap 2000 jam, mana yang lebih
dulu tercapai
Peringatan

Antibeku mudah terbakar, jadi jauhkan dari sumber api.


• Gunakan air minum sebagai pendingin. Jika sungai, air sumur atau air yang lain yang
harus digunakan, hubungi distributor Komatsu
• Kami menganjurkan untuk menggunakan alat pengukur density antibeku untuk
mengontrol pencampuran yang sesuai

Peringatan

Ketika membuka drain plug, hindari penyemprotan pendingin ke diri anda

• Siapkan kontainer untuk menampung buangan air pendingin dengan kapasitas : Min 32 (8.5 US gal,7.1 UK gal).

1. Buka cartridge corrosion resistor dipasang, tutup valve (1).


2. Putar radiator cap (2) pelan – pelan untuk membukanya.
3. Buka tutup bagian bawah, kemudian atur kontainer untuk menampung air pendingin di bawah drain valve (3). Buka drain valve (3)
pada bagian dasar radiator untuk membuang air.
4. Setelah mebuka air, tutup drain valve (3) dan isi dengan air PAM
5. Buka drain valve (3) putar engine pada low idling, dan cuci air melewati sistem selama 10 menit. Ketika mengerjakan ini, atur
kecepatan mengisi dan membuang air sehingga radiator selalu penuh. Disaat mencuci dengan air melewati sistem, awasi dengan hati
– hati sehinggga hose tempat air masuk tidak keluar dari lubang pengisian air pada radiator.
6. Setelah mencuci, matikan engine, buka drain valve (3), kemudian tutup lagi setelah semua air keluar.
7. Setelah membuang air , bersihkan dengan zat pembersih. Kami menganjurkan menggunakan zat pembersih asli Komatsu. Untuk detail
metode pembersih, lihat intsruksi yang diberikan oleh zat pembersih.
8. Setelah bersih, buka drain valve (3) untuk membuang semua air pendingin, kemudian tutup drain valve dan pelan – pelan isi dengan
air bersih.

9. Ketika air keluar mendekati tempat pengisi air, buka drain valve (3), hidupkan
engine pada low idling, dan lanjutkan untuk mengalihkan air melewati sistem
sampai bersih tanpa warna keluar. Ketika mengerjakan ini, atur kecepatan
pengisian dan pembuang air sehingga radiator selalu penuh.

10. Ketika air benar – benar bersih, matikan engine, tutup drain valve (3)
11. Ganti cartridge corrosion resistor dan buka valve (1).Untuk detail penggantian corrosion resistor, (Iihat SERVICES SETIAP 1000 JAM).
12. Pasang tutup di bagian bawah
13. Tambahkan airpendingin sampai air melebihi dari pengisi air. Buka valve (4) pembuang udara pada after cooler dan tambahkan air
pendingin sampai air melebihi dari pengisi air. Ketika air naik mendekati lubang pengisi air, tutup valve pembuang udara pada after cooler.
14. Untuk membuka udara di dalam air pendingin, putar engine selama 5 (lima) menit pada low idling, kemudian 5 (lima) menit berikutnya
pada high idling.
15. Setelah membuang air pendingin pada receiver tank (5), bersihkan didalam receiver tank dan isi air pada ketinggian antaia FULL dan LOW.
16. Matikan engine, tunggu kira - kira 3 (tiga) menit, tambahkan air pendingin sampai mendekati lubang pengisi air radiator, kemudian
kencangkan cap (2).

AKIBAT YANG DI SEBABKAN KUALITAS AIR


PENDINGIN BURUKKAVITASI (CAVITATION) PADA
DINDING LUAR CYLINDER

Sebagian dari air pendingin di sekeliling cylinder menerima


getaran (vibration) akibat proses pembakaran yang terjadi
pada ruang bakar.Pertama-tama, pada phase tekanan rendah A. Kavitasi
dari vibrasi, uap jenuh dari air membentuk gelembung udara.
B. Kavitasi
Pada phase tekanan tinggi, gelembung tadi kolaps dan pecah.
Dengan pecahnya gelembung tadi, air dengan cepat mengisi C. Retak
kekosongan tersebut, menimbulkan gelombang kejut yang
memukul dan mengikis permukaan metal.
Kerusakan yang ditimbulkannya berupa lubang-lubang kecil
(pitting) pada dinding luar cylinder yang bersinggungan
dengan air pendingin. Lubang-lubang kecil ini membesar dan
semakin dalam hingga akhimya mengakibatkan keretakan
pada cylinder. Sisi dukung piston (thrust side piston) dan liner
adalah bagian yang paling banyak mengalami kavitasi ini,
terutama pada bagian atas dan bawahnya.
PENYEBAB KAVITASI

• Vibrasi yang berlebihan dan abnormal dari cylinder liner.


• Air pendingin yang ads bercampur dengan udara akibat jumlah yang tidak cukup.
• Menggunakan air pendingin yang tidak cocok.
• Banyak kotoran dan benda - benda asing terikut di dalam air pendingin.

Kerusakan yang lebih lanjut dari kavitasi ini adalah erosi (pengikisan) yang berkembang pada daerah dimana aliran air pendingin terhambat.
Sampah dan kerak air yang dihasilkan oleh proses pengikisan ini membuat aliran air pendingin semakin terhambat dan pads akhimya semakin
mempercepat terjadinya kavitasi erosi.

A. Lokasi karat
B. Crevice seal
C. O - ring

PENYEBAB KERUSAKAN

• Vibrasi yang abnormal dari Cyl.Liner


• Menggunakan air pendingin yang tidak cocok
• Gelembung udara pada air pendingin B
• Corrosion Resistor tidak berfungsi C
PEMERIKSAAN, PEMBERSIHAN DAN PENGGANTIAN AIR CLEANER

Peringatan
• Jangan membersihkan atau mengganti saringan udara dalam engine keadaan hidup.
• Dengan menggunakan udara bertekanan, bersihkan saringan, gunakan kacamata untuk
melindungi mata.

Pemeriksaan
Bila saringan udara buntu, monitor (1) menyala, bersihkan saringan udara

Membersihkan saringan bagian luar

1. Buka engine hood, kendorkan wing nut (2), kemudian lepas cover (6). Lepas wing nut (5),
kemudian keluarkan saringan (6).

2. Buka saringan (3), kemudian hindarkan kotoran atau debu masuk, gunakan perban atau kain
bersih untuk menutup ujung penghubung udara pada saringan udara

3. Bersihkan body bagian dalam saringan udara dan tutupnya

4. Semprotkan udam kering bertekanan secara langsung (karang dari 700 kpa (7 kg/cm2 , 100 psi) ke
saringan (3) dari dalam sepanjang lipatan, kemudian arahkan semprotan itu dari luar sepanjang
lipatan dan lagi dari dalam.

a. Lepas satu sticker di saringan bagan luar ketika saringan bagian luar dibersihkan.
b. Ganti saringan bagian luar yang telah dibersihkan 6 kali berulang-ulang atau telah digunakan
setahun. Ganti saringan bagian dalam pada waktu yang sama.
c. Ganti saringan bagian luar dan dalam ketika monitor lamp (1) menyala dengan segera tanpa
harus menunggu saringan bagian luar telah dibersihkan sebanyak 6 kali.
d. Periksa nut/mur pengikat saringan bagian dalam dari kendorkan dan bila perlu kencangkan
kembali.
e. Bila lubang kecil atau tipis pada komponen terdapat pada saringan ketika dicheck dengan
cahaya lampu setelah dibersihkan, ganti saringan.
CATATAN :

Jangan gunakan saringan yang lipatan atau gasket atau sealnya rusak. Ketika
membersihkan saringan, jangan memukul atau menghentak dengan benda keens.

f. Lepas kain atau perban yang digunakan untuk menutup pada step 1.
g. Pasang saringan udara yang bersih dan ikat dengan wing nut
h. Bila seal washer (4) rusak atau ulir pada wing nut (2) rusak, ganti, dengan part yang
baru.
i. Buka vacuator valve (5) dan bersihkan dengan udara bertekanan, setelah bersih,
pasang lagi.

Mengganti saringan bagian dalam


1. Pertama lepas saringan bagian luar, kemudian buka saringan bagian dalam.
2. Tempatkan cover pada air intake untuk mencegah debu masuk.
3. Bersihkan body dalam saringan udara, kemudian buka cover dari air intake part pada
step 2.
4. Pasang saringan bagian dalam baru dan kencangkan dengan nut.
5. Atur saringan bagian luar dengan baik dan ikat wing nut.

CARA MERAWAT AIR CLEANER

1. Air Cleaner Mempunyai Andil Yang Sangat Besar Dalam Pencegahan


Penyakit Pernafasan Pada Engine.

Apakah yang dimaksud dengan penyakit pernapasan pada engine ?

Ini adalah gangguan pada engine untuk mesin-mesin konstruksi yang beroperasi
pada daerah berdebu. Jika engine mendapat gangguan ini silinder dan piston akan
mengalami keausan secara cepat. Akibataya tenaga yang diharapkan tidak dapat
diperoleh sedangkan pemakaian bahan bakar menjadi boros, gas buang berwarna
hitam, dan pemakaian oli pun menjadi tinggi. Kerusakan ini akhimya akan
menyebabkan engine tersebut harus dibawa ke workshop untuk dioverhaul

2. Konstruksi Air Clear.


3. Mencegah Engine Dari Debu Pasir

Air cleaner dilengkapi untuk menghisap hanya udara saja dan menyingkirkan kotoran dan debu.

AKIBAT YANG DISEBABKAN ADANYA KERUSAKAN PADA AIR CLEANER

LECET (SCUFFING) PADA CYL. LINER DAN PISTON


Karena berhubungan langsung dengan gas pembakaran, piston dan liner harus memulai selaras dengan kenaikan temperatur gas, dan
sebaliknya juga harus menyusut ketika didinginkan oleh oil pelumas. Karena pada saat engine hidup, piston dan liner harus selalu ikut
membesar dan mengecil. Jika, oleh karena satu sebab, film oli yang melapisi dinding cylinder rusak, kontak langsung metal dengan metal
antara piston dan liner akan terjadi dan akan mengakibatkan lecet (scuffing) juga gerusan (seizure) pada dinding-dindingnya. Kerusakan yang
berupa gerusan memanjang ini biasanya terjadi pada bagian sudut kanan dari piston pin
Penyebab kerusakan

• Pemuaian yang berlebihan akibat overheating.


• Dibebani secara penuh dengan mengejut dan dimatikan tiba-tiba tanpa langkah pendinginan.
• Menggunakan oli yang tidak cocok
• Oli engine kurang atau tekanannya rendah.
• Kenaikan abnormal dari temperatur oli resin.
• Celah bebas piston yang tidak memadai.
• Debu dan kotoran masuk lewat sistem pemasukan udara

KERUSAKAN PADA KOMPONEN-KOMPONEN ENGINE DAN PENYEBABNYA

Engine-engine pada peralatan konstruksi pada biasanya selalu dioperasikan pada tingkat kecepatan tinggi dan beban yang berat. Panas dan
gas pembakaran, kondisi oli pelumas dan kualitas bahan bakar serta air pendingin yang dipakai sangat berpengaruh terhadap kerusakan yang
terjadi. Part - part pada ruang pembakaran (Combustion Chamber) seperti, bagian bawah cylinder head, valve, valve seats, piston dan liner,
akan menerima suhu tinggi hingga 700 C dan tekanan pembakaran hingga 30 atm terutama pada saat engine dibebani secara penuh.
Kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal yang saling terkait dengan rumit. Di sisi lain,
crankshaft, connecting rod dan bearing-bearing metalnya akan mengalami keausan secara perlahan. Problemnya adalah, apakah telah
terjadi keausan abnormal yang berlebihan atau tidak Walaupun demikian, pada umumnya kerusakan - kerusakan. yang ada, banyak
disebabkan oleh faktor perawatan yang kurang memadai serta teknik pengoperasian yang keliru. Unsur-unsur perawatan yang berpengaruh
langsung terhadap keruskaan yang terjadi diantaranya adalah:

Oli Pelumas

Bagian-bagian engine yang saling bergesekan dilumasi, dibilas dan disekat oleh oli pelumas. Dalam kondisi normalpun akibat suhu tinggi yang
harus diterima, oli pelumas akan mengalami proses oksidasi, sedang blow by dari gas pembakaran akan membuat oli menjadi kotor. Selain itu,
kebocoran minyak solar akan menurunkan viskositas dan kualitas dari oli sendiri, sementar kebocoran air pendingin akan membuat oli menjadi
teremulsi.

Yang lebih penting lagi adalah, pemilihan jenis oli pelumas umuk engine haruslah disesuaikan dengan temperatur sekeliling. Jika kekentalan
(viskositas) oli terlalu tinggi akan menimbulkan kesulitan pada saat starting dan mempertinggi kerugian gesek yang terjadi. Sementara jika
kekentalan (viskositas) oli terlalu rendah, film oli akan pecah dan kontak langsung metal dengan metal akan terjadi.
Air Pendingin

Bagian luar pada cylinder liner dan bagian dalam dari cylinder head, dikelilingi oleh water jacket yang mendinginkan dan mencegah kenaikan
suhu secara abnormal dari ruang pembakaran. Jika jenis air yang tidak tepat, jumlah air yang ada tidak mencukupi atau corrosion resistor
yang tidak berfungsi secara memadai, kerak air dan kerak akan timbul sehingga menyebabkan penyumbatan - penyumbatan pada aliran air
pendingin serta kavitasi yang mengakibatkan timbulnya pitting pada dinding luar cylinder liner.

Udara (Debu)

Peralatan konstruksi, biasanya dioperasikan pada kondisi udara yang sangat berdebu. Oleh sebab itu, menyaring udara yang dibutuhkan
engine dari debu-debu yang ada dengan menggunakan sebuah air cleaner atau filter, mutlak harus dilakukan.

Element filter yang sobek, kerusakan gasket pada sistem pemasukan udara atau clamp pengikat yang kendor akan menyebabkan ikut
tersedotnya debu ke dalam ruang pembakaran dan merusak oli film pada bagian yang saling bergesekan sehingga menimbulkan gerusan pada
liner dan piston serta kemacetan pada piston ring.

Cara Mengoperasikan

Didalam pengoperasian suatu peralatan, tindakan pemanasan (warming up) ndalah hal yang tidak boleh dilakukan. Perhatian khusus hares
selalu kita berikan terhadap tekanan dan suhu oli pelumas, serta temperatur air pendingin melalui meter-meter dan gauges yang ada pada
panel kontrol. Pembebanan berlebihan, akselarasi mengejut dan kasar serta mematikan mesin secara mendadak harus dipindahkan.
Membebani engine secara berlebihan, membebani engine pada tingkat kecepatan tinggi tanpa pemanasan lebih dahulu, dan akselarasi secara
kasar dan mengejut, akan membuat komponen - komponen putar utama dari engine dipaksa berputar dalam putaran tinggi dengan pleumas
dan celah bebas antara parts yang tidak memadai. Gerusan dan goresan akan terjadi karena ini.
Air Cleaner

Jika air cleaner menjadi buntu atau rusak


dibawah ini adalah problem-problem yang akan
terjadi
Engine Oil Filter

Jika oil filter tersumbat atau buntu, berikut ini


adalah beberapa problem yang mungkin terjadi
Fuel Filter

Jika fuel filter buntu atau rusak, berikut ini


adalah beberapa problem yang mungkin
terjadi
Hydraulic Filter

Jika hidrolik filter buntu atau rusak, berikut ini adalah beberapa problem yang mungkin terjadi
PEMERIKSAAN LEVEL DARI ELECTROLYTE BATTERY

Peringatan

• Untuk mencegah gas meledak, jangan mendekatkan membakar atau


menyalakan api dekat battery.

• Electrolyte battery adalah berbahaya, jika mengenai mata atau kulit anda,
cucilah dengan air banyak dan konsultasikan ke dokter.

2. Buka tutup (1), dan periksa batas electrolyte sesuai ketentuan 10 sampai 12 mm (0,40 sampai 0,47 in) diatas plate). Jika batas elektrolit
adalah rendah, tambahkan air suling sampai batas yang diperlukam Jika elektrolit sampai tumpah, tambahkanlah larutan asam sulfat.
3. Bersihkan lubang udara pada tutup battery dan kencangkan tutup dengan rapat.
Ketika menambahkan air suling dalam cuaca dingin, tambahkan sebelum memulai operasi ketika di pagi hari untuk mencegah elektrolit dari
kebekuan.
Battery
Ketika suhu disekitar menunur, kapasitas battery juga akan menurun dan kadang-kadang electrolyte akan membeku jika isi battery rendah.
Jaga agar kapasitas isi battery tetap 100 % dan lindungi dari suhu yang dingin, dengan demikian mesin siap distart pada pagi berikutnya.
• Ukur berat jenis dari electrolyte dan dapatkan angka pengisian dari tabel berikut :

• Jika tinggi permukaan electrolyte rendah, tambahkan air soling pada


pagi hari sebelum memulai pekerjaan, sebagai pengganti setelah Suhu Cairan
selesai bekerja setiap hari. Hal ini untuk mencegah electrolyte membeku Kadar Pengisian
20° C 0°C -10° C -20° C
pada malam hari.
100% 1.38 1.29 1.30 1.31
! Untuk menghindari ledakan gas, jangan membawa api atau percik 90% 1.26 1.27 1.28 1.29
bunga api didekat battery
80% 1.24 1.25 1.26 1.27
! Jika electrolyte mengenai kulit atau pakaian anda, segera cuci dengan 75% 1.23 1.24 1.25 1.26
air bersih
Kondisi normal belt mempunyai defleksi kira-kira 3 mm ( 0.12 in ) ketika
ditekan dengan ibu jari dengan gaya kira-kira 6 kg ( 13 Ib ) pada titik
tengah antara pulley alternator dan Pulley fan.

• Gaya tekan ketika menggunakan tension gauge : 60 - 65 kg (132.3-


143.3 lb)

Penyetelan

1. Kendorkan lock nut ( 1 ) dan baut ( 2 ) dan ( 3 ), kemudian stel


ketegangan dengan bolt penyetel ( 4 ).

2. Setelah penyetelan, kencangkan baut ( 2 ) dan ( 3 ), putar baut


penyetel ( 4 ) kembali ½ putaran, kemudian kencangkan lock nut (1).

• Pengencangan Torque

• Lock nut (1) : 6.75 ± 0.75 kgm (48.8 + 5.4 Ibft)

• Baut (2), (3) : 11.25 ± 1. 25 kgm (81.4 ± 9,0 lbft)

3. Periksa kerusakan pulley, dan keausan alur dan belt. Yakinkan


pemeriksaan belt tidak bersentuhan dengan bagian bawah groove.

4. Jika belt kendor dan tidak bisa di stel, atau jika putus atau terkoyak,
ganti belt.

5. Setelah pergantian belt, operasikan 1 jam, kemudian stel kembali.


PENYETELAN KETEGANGAN TRACK BULLDOZER

Prosedur Inspeksi
a. Parkir unit pada tempat yang datar ( transmissi posisi netral, tanpa di Brake)
b. Letakan mistar / balok yang rata dan lurus diatas shoe antara carrier roller dan idler.
c. Ukur jarak mistar / balok dengan grouser shoe pada bagian tengah antara carrier
roller dan idler.
d. Apabila jaraknya tidak 20 - 30 mm, berarti ketegangan track tidak pada nilai
standard, maka ketegangan track perlu di stel / adjust kembali.

Prosedur Penyetelan Ketegangan Track


a. Dengan menggunakan grease pump, injeksikan grease pada fitting grease.
b. Periksa ketegangan track apakah sudah sesuai dengan standard atau belum.
c. Perhatikan jarak S ( seperti pada gambar ) apabila mencapai 0 mm berarti keausan
link ass'y sudah maksimal.

Cara mengurangi ketegangan track


a. Keluarkan grease dengan mendorongkan lubricator no .1,
b. Putar lubricator no. 1 maksimum satu putaran.
c. Apabila grease tidak keluar, gerakan unit maju dan mundur.
d. Kencangkan lubricator no. 1
e. Periksa ketegangan track, apakah sudah mencapai nilai standard atau belum.
f Periksa ketegangan track, apabila belum mencapai nilai standard, lakukan lagi
langkah a - e.
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN KETEGANGAN TRACK EXCAVATOR

Peringatan
Laksanakan pengoperasian ini dengan dua pekerja Operator harus menggerakan
masih sesuai dengan tanda dari pekerja lainnya.
Kekencangan track diperiksa dengan chassis dinaikkan, sehingga sangat berbahaya
bila mesin diturunkan dengan salah selama pemeriksaan. Jangan menggerakan mesin
pada saat seseorang melaksanakan pengukuran.
Keausan pin dan bushing pada undercarriage akan berubah dengan kondisi kerja dan
jenis tanah. Maka dari itu pemeriksaan yang terus menerus pada ketegangan track
sehingga akan menjaga ketegangan track tetap standard.
Laksanakan pemeiksaan dan penyetelan di bawah kondisi yang sama ketika operasi
(pada jobsite dimana track beroperasi di lumpur).
Pemeriksaan

1. Naikkan chassis dengan boom dan arm. Ketika mengerjakan ini, operasikan lever
secara perlahan.

2. Ukur celah antara dasar track frame dan permukaan bagian atas track shoe,
ambil posisi yang aman bila terjadi chassis turun ke bawah.

Celah standard : 331 + 20 mm (13.0 ± 0.8 in)


Posisi pengukuran.

PC 300, 350 : Track roller ke empat dari sprocket


PC 300LC, 350LC : Ditengah - tengah diantara track roller ke empat dan ke
lima dari sprocket.

Bila kekencangan track tidak sesuai standard, stel sesuai cara berikut ini.
Penyetelan
PERINGATAN
Grease di dalam mekanisme penyetelan di bawah tekanan yang tinggi. Grease yang berasal
dari plug (1) yang bertekanan dapat menembus tubuh yang bisa menyebabkan luka atau
kematian. Untuk alasan ini, jangan mengendorkan plug (1) lebih dari satu putaran.
Jangan mengendorkan komponen selain dari pada plug (1). Maka dari itu, jangan
menghadapkan wajah anda ke plug (1). Bila kekencangan track tidak tercapai dengan
prosedur ini, silahkan hubungi distributor Komatsu anda

Ketika menambahkan ketegangan

Siapkan grease gun.


1. Pumpakan grease melewati grease fitting (2) dengan grease gun.
2. Untuk memeriksa kekencangan yang benar telah tercapapai, gerakan mesin maju dan
mundur.
3. Periksa kekencaugan track lagi, dan bila kekencangan tidak benar stel lagi.
4. Lanjutkan memompa grease sampai S menjadi O mm. Bila kekencangan masih kendor,
pin dan bushing mengalami keausan yang berlebihan, maka mereka harus diputar atau
diganti.

Ketika mengendorkan ketegangan


PERINGATAN
Sangatlah berbahaya mengeluarkan grease dengan metode yang lain kecuali prosedur yang
diberikan di bawah ini. Bila kekencangan track tidak tercapai dengan prosedur ini, seilahkan
menghubungi distributor Komatsu anda.
1. Kendorkan plug ( 1 ) secara perlahan untuk melepas grease.
2. Putar plug ( 1 ) maksimum 1 putaran.
3. Bila grease tidak keluar secara halus, gerakan mesin maju dan mundur pada jarak yang
pendek.
4. Kencangkan plug ( 1 ).
5. Untuk memeriksa bahwa ketegangan telah tercapai, gerakan mesin maju dan mundur.
6. Periksa ketegangan track plug lagi, dan bila ketegangan tidak benar, stel lagi.
A. PERHATIAN SAAT PERAWATAN

1. Sebelum Melaksanakan Perawatan

LABEL PERINGATAN

• Jika ada orang lain menstart engine atau mengoperasikan control sementara anda sedang melakukan perbaikan atau pelumasan, bisa
berakibat luka yang serius atau kematian
• Pasang SELALU LABEL PERINGATAN pada control lever didalam kabin operator untuk memperingatkan kepada orang lain bahwa anda
sedang memperbaiki mesin Bila perlu pasang label tambahan disekitar mesin.
• Label -label dibawah ini disediakan oleh distributor Komatsu anda (Part No. 09963 - 03000).

TOOLS YANG LAYAK

• Gunakan selalu tools yang sesuai dengan tugas. Penggunaan peralatan yang rusak kualitas rendah atau tidak tepat dapat mengakibatkan
luka pada diri anda.

PENGGANTIAN SECARA BERKALA UNTUK KEAMANAN PARTS YANG KRITIS

• Gantilah komponen-komponen yang berhubungan dengan kebakaran berikut ini secara berkala
Fuel system : fuel hose, hose return dan tutup tabung bahan bakar.
Hydraulic system : pump outlet hose dan semua cabang hose untuk pompa depan dan belakang.
• Gantilah semua komponen itu secara berkala dengan yang baru, dengan mengabaikan apakah komponen tersebut nampak tidak cacat.
Komponen komponen tersebut setiap saat mengalami gangguan.
• Ganti atau perbaiki tiap-tiap komponen jika telah ditemukan rusak, meskipun mereka tidak mencapai waktu yang telah ditemukan.
MATIKAN ENGINE SEBELUM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN

• Ketika melaksanakan pemeriksaan dan perawatan, hentikan dan parkir mesin ditempat yang
rata dan keras.
• Apabila sedang melakukan perawatan perlu untuk menghidupkan engine seperti ketika
membersihkan bagian dalam radiator, tempatkan tuas safety lock ke posisi LOCK dan lakukan
berdua.
• Salah satu dari kedua orang harus duduk ditempat duduk operator agar waktu dapat mematikan
engine segera bila perlu. Ia juga harus berhati - hati untuk tidak menggerakan tuas karena
kesalahan. Sentuhlah tuas hanya ketika memang harus dioperasikan.

ATURAN YANG HARUS DIIKUTI KETIKA MENGISI BAHAN BAKAR ATAU OLI

• Bahan bakar atau oli yang tumpah bisa menyebabkan anda tergelincir. Bersihkan segera jika
anda melihat ada oli atau bahan bakar yang tumpah.
• Kencangkan selalu tutup pengisian oli bahan bakar dengan baik
• Jangan sekali - kali menggerakan bahan bakar untuk membersihkan parts.
• Tambahkan bahan bakar dan oli ditempat yang berventilasi baik

LEVEL AIR RADIATOR

• Jika perlu menambah air radiator, matikan terlebih dahulu engine dan biarkan engine dan
rediatomya dingin sebelum menambahkan air.
• Kendorkan dengan perlahan-bahan tutup untuk memberaskan tekanan sebelum membuka
tutup.
PENGGUNAAN PENERANGAN

• Ketika memeriksa bahan bakar, oli, poendingin, atau cairan battery,


gunakan selalu penerangan yang anti meledak. Jika tidak menggunakan
peralatan penerangan, bisa menimbulkan bahaya ledakan

2. Selama Perawatan.

PERSONIL

• Hanya personil yang berwewenang yang dapat memperbaiki dan menservis


mesin. Pencegahan secara extra harus dilakukan ketika mengerinda,
mengelas dan penggunaan palu godam

PERALATAN KERJA

• Tempatkan peralatan yang telah dilepas dari mesin ke tempat yang aman.
Jika peralatan tersebut terjatuh dan menimpa anda atau orang lain, dapat
mengakibatkan luka serius.

BEKERJA DI BAWAH MESIN

• Turunkan selalu alat perlengkapan kerja yang dapat bergerak ke tanah atau
ke posisi yang paling rendah sebelum melaksanakan perbaikan atau
penggantian di bawah mesin.
JAGA AGAR TEMPAT MESIN SELALU BERSIH

• Tumpahan oli, grease atau alat lain yang tergeletak berserakan ditempat kersa
sangat membahayakan terhadap keselamatan anda karena benda tersebut dapat
membuat anda tergelincir atau jauh. Jaga agar mesin anda selalu bersih dan
rapih.

• Jika terdapat air yang masuk kedalam sistem listrik, bisa menimbutkan bahaya
karena mungkin mesin mungkin akan tidak mau bergerak dengan tiba-tiba.
Jangan gunakan air atau uap air untuk membersihkan sensor, konektor, atau
bagian dalam mangan operator.

PERHAT1AN TERHADAP BATTERY

• Ketika sedang memperbaiki sistem listrik atau ketika melakukan pengelasan,


lepaskan terminal (-) (negatif) battery untuk menghentikan aliran arus.

MENANGANI HOSE BERTEKANAN TINGGI

PERHATIAN TERHADAP OLI BERTEKANAN TINGGI

• Jangan lupa bawa sirkuit peralatan kerja

• Jangan menambahkan, menguras oli atau melakukan perawatan atau inspeksi


sebelum benar-benar membebaskan tekanan dari dalam.

• Jika kebocoran oli dari hose yang kecil bertekanan tinggi, sangat berbahaya jika
semburan oli yang bertekanan tinggi mengenai kulit atau mata anda. Kenakanlah
selalu kacamata safety dan sarung tangan tebal dan gunakan potongan papan
tebal atau lembaran kayu untuk memeriksa kebocoran oli.

• Jika anda terkena oleh semburan oil bertekanan tinggi, segera konsultasikan
dengan dokter untuk pengobatan yang sesuai.
PERHATIAN KETIKA MELAKUKAN PERAWATAN PADA TEMPERATUR ATAU TEKANAN
YANG TINGGI

• Segera setelah berhend operasi, air pendingin engine dan oli pada semua bagian
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Pada kondisi ini, jika tutup dilepas atau oli atau air
dikuras, atau filter diganti, bisa mengakibatkan kulit terbakar atau luka lainnya. Tunggu agar
temperature turun, kemudian lakukan inspeksi dan perawatan seperti yang telah dijelaskan
dalam buku pedoman ini.

PERHATIAN KETIKA NIENGGUNAKAN GREASE BERTEKANAN TINGGI SAAT MENYETEL


KEKENCANGAN TRACK

Grease yang dipompakan kedalam sistem penyetelan kekencangan track adalah bertekanan
tinggi. Jika prosedur yang spesifik untuk perawatan tidak diikuti ketika melakukan penyetelan,
plug atau fitting bisa terlempar keluar dan menyebabkan kerusakan atau luka luka.

• Ketika mendorongkan plug pengiring grease, jangan sekali - kali mengendorkan lebih dari satu
putaran.
• Jangan sekali - kali menghadapkan muka, tangan, kaki atau bagian badan anda lainnya secara
langsung dimuka plug pengering grease atau valve.

FAN DAN BELT YANG SEDANG BERPUTAR

• Menjauhkan dari bagian yang sedang berputar dan berhati - hati agar tidak membiarkan
apapun terperangkap olehnya
• Jika badan anda atau tools menyentuh kipas atau lain fan belt, badan atau tool bisa terpotong
terbang, untuk itu jangan menyentuh bagian yang sedang berputar.

MATERIAL BEKAS

• Jangan sekali kali membuang oli bekas kedalam sistem sekolah, sungai dan sebagainya
• Tampunglah selalu oli yang dikuras dari mesin kedalam wadah. Jangan sekali kali membuang
oli langsung ke kanan.
• Patuhi peraturan dan hukum yang berlaku ketika membuang benda yang tidak berguna
seperti oli, bahan bakar, pendingin, cairan pembersih, filter battery dan lain lain.
POSISI UNTUKMENEMPATKAN LABEL PENAHAN

Jagalah selalu label tetap bersih. Jika hilang atau rusak, pasanglah atau ganti dengan yang baru. Terhadap label lain sebagai tambahan dari
label yang terdaftar di bawah, jadi perlakukanlah dengan cara yang sama.
Label pengaman mungkin tersedia selain dalam bahas Inggris. Untuk mendapatkan label yang tersedia, hubungi distributor Komatsu anda

Posisi Untuk Memasang Label Pengaman


1. Peringatan ketika meninggalkan tempat duduk operator (203-00-61270)

2. Peringatan sebelum mengopearsikan mesin (203-00-61291)


3. Peringatan pengoperasian, pemeriksaan
dan perawatan (14X-98-11580)

4. Peringatan pada tegangan tinggi


(203-00-61310)
5. Peringatan ketika menyetel
track (14X-98-11551)

6. Peringatan untuk oli panas


(203-00-61260)

7. Peringatan ketika menyetel kekencangan


track (14X-98-11551)
8. Menjauh dari area swing (20Y-00-21270)

9. Peringatan dari air panas (14X-98-11531)

10.Peringatan ketika membuka jendela depan (203-00-61280)

Anda mungkin juga menyukai