Setiap teknologi dibangun atas dasar teori tertentu. Demikian pula dengan
teknologi instruksional, dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori
psikologi terutama teori belajar dan hasil-hasil penelitian dalam kegiatan
instruksional. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan instruksional
dapat dikelompokan menjadi dua belas macam. Berikut ini diuraikan secara
singkat setiap prinsip tersebut dan diikuti dengan implikasinya dalam kegiatan
instruksional.
a. Respon-respon baru di ulang sebagai akibat dari respon tersebut, baik itu yang
menyenangkan atau tidak. Adapun implikasi prinsip pertama ini kepada
kegiatan instruksional antara lain adalah:
1. Perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan
atau respon yang benar dari siswa.
2. Siswa harus aktif membuat respon, bukan duduk diam dan mendengarkan
saja.
b. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga di bawah
pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang tedapat dalam lingkungan siswa.
Kondisi atau tanda-tanda tersebut berbentuk tulisan, gambar, komunikasi
verbal, keteladanan guru atau perilaku sesama siswa.Impilkasi prinsip kedua ini
adalah perlunya menyatakan tujuan instruksional secara jelas kepada siswa
sebelum pelajaran di mulai agar siswa bersedia belajar lebih rajn. Tujuan
instruksional itu berisi pengetahuan, keterampilan, atau setiap perilaku yang
akan dapat dilakukan siswa setelah menyelesaikan pelajaran.
c. Prilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
frekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian akibat yang
menyenangkan. Implikasinya adalah pemberian isi pelajaran yang berguna pada
siswa di dunia luar ruangan kelas dan memberikan umpan balik berupa imbalan
dan penghargaan terhadap keberhasilan siswa.
g. Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan
balik untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu sebagian besar siswa.
1. tujuan instruksional umum harus dirumuskan dalam bentuk hasil belajar yang
operasional agar dapat dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih khusus.
2. Demonstrasi atau model yang digunakan harus didisain sejalan dengan hasil
analisis tersebut di atas agar dapat menggambarkan secara jelas komponen-
komponen yang termasuk dalam prilaku yang kompleks tersebut.
j. Belajar cenderung menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila siswa
diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam keterampilan
memecahkan masalah. Implikasinya adalah:
1. urutan pelajaran harus di mulai dari yang sederhana dan secara bertahap
menuju kepada yang lebih kompleks agar keberhasilan siswa dalam pelajaran
yang lalu dapat mendorongnya lebih kuat untuk menguasai pelajaran yang akan
datang.
Dalam waktu dua puluh tahun terakhir ini teknologi instruksional telah
berkembang dengan pesat dengan mengambil empat cirri utama, yaitu :
Secara umum ada lima langkah dasar dalam proses desain yakni:
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan
diperoleh.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
1. Menentukan hasil belajar atau prestasi siswa yang bisa diamati dan diukur
(learning outcomes)
4. Menentukan media
5. Menentukan situasi dan kondisi, bahwa respon siswa merupakan contoh perilaku
yang diharapkan
9. Mengadakan revisi kegiatan belajar mengajar bila ternyata respon siswa tidak
sesuai dengan hasil yang ditentukan.