Anda di halaman 1dari 3

Peluang Jumlah Tapak pemutusan pada molekul DNA oleh enzim endonuclease restriksi tipe

II

Seleksi Klon Rekombinan


Southern mengembangkan metode untuk mendeteksi fragmen di dalam sel agarose yang
komplementer dengan urutan RNA atau DNA tertentu yang dikenal dengan Southern Blotting
yang kemudian dikembangkan untuk menganalisis RNA dan protein yang dikenal dengan
Nothern dan Western blotting. Tahap Southern blotting:
1. Isolasi DNA dan pemotongan DNA
2. Fragmentasi DNA dengan elektroforesis
3. Transfer DNA ke membrane (blot)
4. Hibridasi DNA
5. Deteksi DNA

Tahapan Southern Blotting


Manfaat Rekayasa Genetika
1. Analisis Genetik
Teknik ini memungkinkan pengadaan kumpulan klon, pemetaan genetic maupun
fisik, penetapan urutan nukleotida dan keseluruhan kromosom. Peta fisik yang dihasilkan
memperlihatkan seluruh gen pada genom yang ditandai ileh urutan nukleotida. Analisis
genetic manusia jika sudah memungkinkan orang membuat peta kelamin genetic manusia
dengan bantuan penanda RFLP dan juga berupaya meneliti untuk mengklon gen yang
menyebabkan kelainan.
2. Diagnosis Molekuler Penyakit Manusia
Tekonologi DNA rekombinan digunakan untuk menganalisis kelainan genetic.
Sebagai contoh deteksi molekuler Thelessemia dan Sickle cell anemia.
3. Terapi Gen
Kemampuan mengisolasi dan mengklon gen spesifik manusia sekarang sedang
digunakan dalam bidang kedokteran untuk menangani kelainan menurun dengan
mengganti gen cacat dengan salinan gen normal. Terapi gen menggunakan pemanfaatan
vector virus.
Panduan terapi gen mencakup beberapa:
- Gen harus diisolasi dan di transfer
- Cara transfer gen yang efektif harus ada
- Jaringan target harus dapat tercapai
- Tidak boleh menyakiti pasien dan sudah tidak ada cara yang efektif
4. Sidik Jari DNA
RFLP sudah digunakan untuk membedakan salinan gen yang normal dari yang
mutan dan dapat digunakan sebagai penanda genetic, karena polimorfisme tersebut
diwariskan dalam pola kodominan. Pola pita yang dihasilkan ketika urutan VNTR
dipotong dengan menggunakan enzim restriksi endonuclease dan divisualisasikan dengan
Southern botting atau yang dikenal dengan sidik jari DNA. RFLP tersebut ekuivalen
dengan sidik jari konvensional karena pola yang dihasilkan berbeda pada setiap orang.
5. Bioteknologi
Di bidang pertanian
Kesulitan analisis genetic tanaman disebabkan oleh : (1) pertumbuhan tanaman
lambat, umur pergantian generasi lama, (2) besarnya genom tanaman, (3) memiliki dinding
sel yang mengelilingi selnya. Misalnya tumbuhan memerlukan nitrogen untuk membuat
protein, tetapi tidak dapat memanfaatkan langsung dari udara misalnya jagung, sehingga
perlu pupuk atau produk samping organisme lain seperti kacang tanah yang mana mampu
memfiksasi nitrogen. Apabila jagung mampu memfiksasi nitrogen secara mandiri, tentu
sangat menekan biaya pertanian, sehingga perlu adanya rekayasa gen.

PERTANYAAN
Eliza Fitri Kamaliya (170341615027)
1. Bagaimana pengaruh ukuran molekul DNA pada proses elektroforesis?
Jawab: Semakin besar ukuran molekulnya, semakin rendah laju migrasinya. Sehingga
ketika elektroforesis dapat dibandingkan dengan laju migrasi fragmen yang telah
diketahui ukurannya.
2. Bagaimana perbedaan hasil dari pemotongan DNA menyamping dan berhadapan?
Jawab: Pemotongan DNA pada posisi menyamping akan menghasilkan ujung 5’ atau
ujung 3’ yang lancip, sedangkan pemotongan dengan posisi berhadapan akan
mengjasilkan ujung yang tumpul

Anda mungkin juga menyukai