Anda di halaman 1dari 17

tajam

terputusnya kontinuitas jaringan


kerusakan organ intra abdomen

organ berongga: usus obstruksi usus

Evisasi: luka terbuka usus terjepit


akumulasi gas dan cairan di lumen usus penurunan perfusi oksigen
eviserasi/usus terburai obstruksi usus
distensi nekrosis usus
port de entri masuknya mikroorganisme aliran darah terganggu
tekanan intralumen bertambah/meningkat kerusakan vili-vili usus
proses inflamasi dilatasi pd lumen usus
tekanan vena dan kapiler turun penurunan kemampuan abso
sitokin proinflamasi (IL 1, IL 3, IL 6, histamin, bradikinin, serotonin, TNF α)
perfusi oksigen ke jaringan sedikit aliran limfe, kapiler, vena port

Peningkatan permeabilitas kapiler nekrosis usus sirkulasi enterohepatik menu

perpindahan cairan ke peritoneum venus return sedikit


merusak saraf msenterika dan meisner
mikroorganisme masuk ke peritoneum. Penurunan Cardian Ou
penurunan peristaltik usus

ileus paralitik
penurunan perpusi oksigen
gangguan absorbsi cairan & elektrolit
iskhemia
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
kerusakan vili vili usus

penurunan kemampuan absorbsi

aliran limfe, kapiler, vena portahepatika ↓

sirkulasi enterohepatik↓
Baroreseptor
venous return ↓
Impuls vasomotor medula oblongata
PRELOAD↓

penurunan Cardian Output stimulasi saraf simpatis

vasokonstriksi PD

pompa jantung meningkat


Pituitari posterior

HR ↑ TD ↑
produksi ADH

Stimulus Jungstaglomerolus
produksi urine ↓

Angiotensin I
OLIGURIA/ANURIA
RENIN

Angiotensin II

Vasokonstriksi

TD↓
Tumpul

organ padat cedera deselerasi:tabrakan/pukulan

ruptur hepar, pankreas, ginjal, lien peningkatan tekanan intra abdomen

perdarahan masif bengkak di organ intra abdomen


penurunan perfusi oksigen
kehilangan banyak cairan proses fagositosis (IL6, IL3, TnFα,Bradikinin, histamin, prostaglanding, serotonin)
nekrosis usus
vasodilatasi
kerusakan vili-vili usus
perpindahan cairan intravskuler ke interstisisal
penurunan kemampuan absorbsi
tekanan cairan di intravaskuler menurun
aliran limfe, kapiler, vena porta, hepar, vena hepatica, jantung

sirkulasi enterohepatik menurun

venus return sedikit

Penurunan Cardian Output


SYOK HIPOVOLEMIK

FASE KOMPENSASI

Ginjal Hepar

memproduksi Aldosteron memproduksi kortisol

Retensi Na, K merangsang glukoneogenesis

Volume Intravaskular ↑ pembentukan glukosa ↑

Pituitari posterior TD ↑ HIPERGLIKEMI

produksi ADH

produksi urine ↓ Gangguan sinaps ↓

OLIGURIA/ANURIA hantaran neuron↓


PENURUNAN KESADARAN
Trauma Pelvis

cedera akselerasi trauma, osteomielitis, osteoporosis

trauma jaringan integumen (ekimosis) fraktur NYERI

kerusakan integritas jaringan diskontinuitas jaringan CEMAS

kerusakan vaskuler deformitas pergeseran fragmen tulang merangsang hormon epineprin

hematom di lapisan viseral gangguan fungsi laserasi kulit merangsang saraf simpatis

hipoperpusi arteri abdomen GANGGUAN MOBILITAS FISIK putusnya arteri /vena tachicardia

metabolisme anaerob perdarahan masif vasokonstriksi, baroreceptor

glikolisis: 2 ATP dan asam laktat kehilangan volume cairan cardiac output↓

perfusi oksigen berkurang suplai oksigen ↓

iskemia organ HIPOKSIA

penurunan Cardiac Output.


FASE PROGRESIF FASE IREVERSIBEL

Vasokonstriksi lama Jantung Ginjal

aliran darah ke kapiler ↓ vasokonstriksi lama perfusi ↓

hipoxia sel CO2↓ GFR ↓

metabolisme Anaerob perfusi O2 ke coroner ↓ Ischemia Tubular

ATP ↓ gangguan sistem konduksi fungsi ginjal ↓

kegagalan pompa Na, K SA Node, AV Node, BB, Serabut Purkinje H+ diretensi

kerusakan sel ARITMIA HCO 3 ‫־‬

Beban kerja jantung>


Perfusi arteri Coronari ↓ ASIDOSIS
MYOCARDIAL DEPRESAN cardiomegali

kemampuan jantung kiri berkontraksi ↓

regurgitasi cairan ke paru-paru

Edema Paru
ang hormon epineprin

ang saraf simpatis

triksi, baroreceptor
Ischemia Tubular

fungsi ginjal ↓

H+ diretensi

ASIDOSIS
Tajam
terputusnya kontinuitas jaringan
kerusakan organ intra abdomen

organ berongga: usus obstruksi usus

Evisasi: luka terbuka usus terjepit


akumulasi gas dan cairan di lumen usus penurunan perfusi oksigen
eviserasi/usus terburai obstruksi usus
distensi nekrosis usus
port de entri masuknya mikroorganisme aliran darah terganggu
tekanan intralumen bertambah/meningkat kerusakan vili-vili usus
proses inflamasi dilatasi pd lumen usus
tekanan vena dan kapiler turun penurunan kemampuan absorbsi
sitokin proinflamasi (IL 1, IL 3, IL 6, histamin, bradikinin, serotonin, TNF α)
perfusi oksigen ke jaringan sedikit aliran limfe, kapiler, vena porta, hepar, ve

Peningkatan permeabilitas kapiler nekrosis usus sirkulasi enterohepatik menurun

perpindahan cairan ke peritoneum venus return sedikit


merusak saraf msenterika dan meisner
mikroorganisme masuk ke peritoneum. Penurunan Cardian Output
penurunan peristaltik usus

ileus paralitik
penurunan perpusi oksigen
gangguan absorbsi cairan & elektrolit
iskhemia
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
kerusakan vili vili usus

penurunan kemampuan absorbsi

aliran limfe, kapiler, vena portahepatika ↓


sirkulasi enterohepatik↓
Baroreseptor
venous return ↓
Impuls vasomotor medula oblongata
PRELOAD↓

penurunan Cardian Output stimulasi saraf simpatis

vasokonstriksi PD

pompa jantung meningkat


Pituitari posterior

HR ↑ TD ↑
produksi ADH

Stimulus Jungstaglomerolus
produksi urine ↓

Angiotensin I
OLIGURIA/ANURIA

RENIN

Angiotensin II

Vasokonstriksi

TD↓
Tumpul

organ padat cedera deselerasi:tabrakan/pukulan cedera akselerasi

ruptur hepar, pankreas, ginjal, lien peningkatan tekanan intra abdomen trauma jaringan integumen (ekimosis)

perdarahan masif bengkak di organ intra abdomen kerusakan integritas jaringan

kehilangan banyak cairan proses fagositosis (IL6, IL3, TnFα,Bradikinin, histamin, prostaglanding, serotonin) kerusakan vaskuler

vasodilatasi hematom di lapisan viseral

perpindahan cairan intravskuler ke interstisisal hipoperpusi arteri abdomen


si
tekanan cairan di intravaskuler menurun metabolisme anaerob
hepar, vena hepatica, jantung
glikolisis: 2 ATP dan asam laktat
n
perfusi oksigen berkurang

iskemia organ
put
penurunan Cardiac Output.

SYOK HIPOVOLEMIK

FASE KOMPENSASI FASE PROGRESIF


Ginjal Hepar Vasokonstriksi lama

memproduksi Aldosteron memproduksi kortisol aliran darah ke kapiler ↓

Retensi Na, K merangsang glukoneogenesis hipoxia sel

Volume Intravaskular ↑ pembentukan glukosa ↑ metabolisme Anaerob

TD ↑ HIPERGLIKEMI ATP ↓

kegagalan pompa Na, K

Gangguan sinaps ↓ kerusakan sel

hantaran neuron↓ Perfusi arteri Coronari ↓

MYOCARDIAL DEPRESAN
PENURUNAN KESADARAN
Trauma Pelvis

trauma, osteomielitis, osteoporosis

mosis) fraktur NYERI

diskontinuitas jaringan CEMAS

deformitas pergeseran fragmen tulang merangsang hormon epineprin

gangguan fungsi laserasi kulit merangsang saraf simpatis

GANGGUAN MOBILITAS FISIK putusnya arteri /vena tachicardia

perdarahan masif vasokonstriksi, baroreceptor

kehilangan volume cairan cardiac output↓

suplai oksigen ↓

HIPOKSIA

ut.

FASE IREVERSIBEL
Jantung Ginjal

vasokonstriksi lama perfusi ↓

CO2↓ GFR ↓

perfusi O2 ke coroner ↓ Ischemia Tubular

gangguan sistem konduksi fungsi ginjal ↓

SA Node, AV Node, BB, Serabut Purkinje H+ diretensi

ARITMIA HCO 3 ‫־‬

Beban kerja jantung>


ASIDOSIS

cardiomegali

kemampuan jantung kiri berkontraksi ↓

regurgitasi cairan ke paru-paru

Edema Paru

Anda mungkin juga menyukai