Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI

PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VIII-A MTs.


ARRAHMAH KELAPA DUA WETAN CIRACAS JAKARTA TIMUR

Santi Hartika

Abstrak: Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar bagi
siswa Kelas VIII-A Mts. Arrahmah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui
penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran Active
Learning yang diterapkan? (2) Dan apakah penerapan metode pembelajaran Active
Learning dapat meningkatkan prestasi belajar?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan dari Model Kemmis. Dalam
penelitian tindakan yang menggunakan Model Kemmis ini yang pertama-tama
dilakukan antara lain merencanakan penelitian, tindakan dari siklus pertama sampai
siklus tiga, mengadakan observasi dan refleksi pada siswa. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajran Active Learning yang
didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab yang
diterapkan pada materi zakat dapat meningkatkan hasil prestasi belajar. Peningkatan
itu berdasarkan hasil prestasi yang dicapai per siklus. Dari siklus I ke siklus II
meningkat 20,5% dan siklus II ke siklus III meningkat 20%. Jadi penggunaan metode
pembelajaran Active Learning yang sesuai dengan materi akan sangat membantu
kelancaran proses pembelajaran dan dapat menuntaskan KKM.

Kata kunci: Prestasi belajar, zakat , Metode Active Learning

PENDAHULUAN Ada beberapa faktor yang


Pendidikan agama Islam adalah menyebabkan suatu proses belajar
usaha yang berupa bimbingan dan asuhan mengajar tidak efektif dan membosankan
terhadap anak didik agar kelak setelah bagi peserta didik diantaranya kurangnya
selesai pendidikan dapat memahami dan waktu jam pelajaran, guru belum sesuai
mengamalkan ajaran islam Islam dan dengan bidangnya, penggunaan media
menjadikan sebagai pandangan hidup. pembelajaran belum sesuai dengan tujuan
Dan juga pendidikan Islam sebagai pendidikan, tentu saja dengan hal tersebut
pendidika dan As Sunnah. Karena islam anak didik tidak akan paham apa yang
mendorong setiap pemeluknya untuk telah disampaikan oleh guru dalam
memperoleh pendidikan tanpa kenal batas mewujudkan keberhasilan. Seorang guru
(Arief dkk, ,2002 : 30). Untuk menunjang dituntut untuk dapat merencanakan
keberhasilan seorang guru dibutuhkan pengajaran yang sistematis, efektif, dan
guru yang profesional. Dengan demikian, efisien agar pelajaran dapat diterima oleh
guru profesional adalah guru yang siswa secara tuntas dan dapat dipahami.
memiliki keahlian tanggung jawab dan Adanya banyak metode yang
rasa kesejawatan yang didukung oleh etika dikenal dalam dunia pendidikan mungkin
profesi yang kuat (Muhammad, 2003 : guru akan kesulitan dalam memilih
28). metode yang tepat sesuai kondisi siswa,

49
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

karena setiap siswa mempunyai latar yang Maka peneliti menggunakan hipotesis
berbeda dan kemampuan yang berbeda yang dapat dikatakan dugaan sementara
pula. Suatu metode dapat dikatakan baik terhadap hasil penelitian yang masih perlu
dan tepat manakala penerapan atau diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini
pemilihan itu sesuai dengan kebutuhan dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
pembelajaran dan media pembelajaran Ada hubungan yang positif dan searah
yang ada, baik dari diri siswa, suasana terhadap metode pembelajaran Active
kelas ataupun lainnya. Karena guru Learning dengan prestasi belajar Fiqih
merupakan faktor terpenting dalam proses pada siswa kelas VIII-A di MTs.
pembelajaran harus dapat menyiapkan Arrahmah Kelapa Dua Wetan Ciracas.
trik-trik bagaimana agar pelajaran dapat Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Bagi
diterima oleh siswa. siswa agar dapat mencapai pembelajaran
Seperti telah disebutkan didalam dengan maksimal dan mencapai sasaran.
Al-Qur an tentang pembelajaran : 2) Bagi sekolah dapat memilih dan
Artinya:“Hai –orang yang menerapkan metode serta media yang
beriman, jika diminta supaya tepat. 3) Dapat digunakan oleh guru
bergeser dalam suatu majlis, sebagai bahan pertimbangan dalam proses
bergeserlah, Tuhan akan belajar mengajar untuk meningkatkan
memberi kelapangan kualitas pembelajaran. 4) Bagi peneliti
kepadamu”(Q.S. akan bertambah wawasan dan
AlMujadalah.: 11) pengetahuan.

Berdasarkan latar belakang diatas METODE PENELITIAN


dapat dipahami arti penting dari metode Penerapan metode pembelajaran
pembelajran Active Learning untuk Active Learning adalah mempraktekkan
mencapai hasil belajar yang maksimal cara atau prosedur yang kebersihannya
bagi siswa, maka penulis bermaksud adalah didalam belajar dalam upaya untuk
melakukan penelitian dengan judul membelajarkan siswa yang mempunyai
Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih berbagai macam kemampuan yang
Melalui Pembelajaran Active Learning didasarkan pada permasalahan yang
Pada Siswa Kelas VIII-A Mts. Arrahmah muncul dalam pembelajaran mata
Kelapa Dua Wetan Curacas Jakarta Timur pelajaran Fiqih di MTs. Arrahmah Kelapa
Tahun Pelajaran 2015/2016. Dua Wetan Ciracas. Pada penelitian kelas
Untuk mengetahui metode ini, penelitian dibagi tiga siklus. Tiap
pembelajaran Active Learning yang tepat siklus dilaksanakan sesuai dengan
dalam mata pelajaran Fiqih di MTs. perubahan yang dicapai, seperti yang telah
Arrahmah Kelapa Dua Wetan Ciracas dan mempunyai permasalahan setiap siklus.
untuk mengetahui prestasi belajar siswa Pada awal pembelajaran peneliti
pada mata pelajaran Fiqih di MTs. melakukan refleksi terhadap nilai yang
Arrahmah Kelapa Dua Wetan Ciracas dilakukan selama ini.
sesuai dengan standar ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil pada siklus,

50
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

apabila belum ada perkembangan - Melakukan evaluasi yang telah


penguasaan materi, akan dilanjutkan dilakukan, meliputi evaluasi
dengan siklus II, siklus III dan seterusnya jumlah, kebenaran dan waktu
sampai terjadi perubahan pada prestasi setiap jenis tindakan.
anak. Dalam penelitian ini langkah yang - Memperbaiki pelaksanaan
paling tepat untuk meningkatkan tindakan sesuai hasil evaluasi
efektifitas penggunaan metode. Active untuk digunakan pada siklus
Learning. Pada materi zakat adalah selanjutnya.
dengan meningkatkan prestasi dan peran
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Siklus II
Sehubungan dengan hal tersebut, maka a. Perencanaan
tindakan yang tepat adalah dengan - Mengidentifikasi masalah dan
meningkatkan pembelajaran dengan penetapan alternatif pemecahan
melatih dan mengembangkan metode masalah.
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. - Mengembangkan program
Dengan pedoman refleksi awal itu, tindakan II.
maka peneliti menggunakan prosedur b. Tindakan
pelaksanaan penelitian observasi (4) - Pelaksanaan tindakan.
refleksi dalam setiap siklus. kegiatan itu c. Pengamatan
dibagi dalam siklus dengan uraian pokok - Pengumpulan data tindakan II.
kegiatan sebagai berikut : d. Refleksi
Siklus I - Evaluasi tindakan II dan
a. Perencanaan dilanjutkan siklus-siklus
- Merencanakan pembelajaran yang berikutnya apabila siklus II tidak
akan ditetapkan dalam pelaksanaan memuaskan.
belajar mengajar. Untuk itu maka peneliti perlu
- Menentukan pokok bahasan. menggunakan Instrumen penilaian yang
- Mengembangkan skenario digunakan untuk mengumpulkan data
pembelajaran. yang dibutuhkan dalam penelitian berupa
- Mengembangkan format evaluasi. lembar pengamatan dan daftar nilai untuk
- Mengembangkan format observasi mengukur kemampuan siswa dalam
pembelajaran. mengerjakan soal. Dengan Teknik
b. Tindakan pumpulan data dan penilaian dengan
- Menerapkan tindakan yang observasi :
mengacu pada skenario pembelajaran. 1. Data tentang kegiatan pembelajaran
c. Pengamatan dengan metode pembelajaran Active
- Melaksanakan observasi dengan Learning.
memberi format observasi. 2. Data tentang hasil pelaksanaan
- Menilai hasil tindakan yang tindakan didapat dari jawaban siswa.
menggunakan format penelitian. Kemudian penulis menggunakan
d. Refleksi analisa data yang digunakan dalam

51
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

peneliltian diwakili oleh momen refleksi karena mereka menyadari bahwa semua
putaran dari refleksi tindakan putaran metode ada kelebihan dan kelemahannya.
pertama akan diperoleh hasil yang Penggunaan satu metode lebih
kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan membosankan bagi anak didik. Jalan
pembelajaran serta digunakan untuk pengajaran pun tampak kaku, anak kurang
peningkatan pembelajaran, sehingga bergairah dalam belajar. Kejenuhan dan
dengan melakukan refleksi tersebut kemalasan menyelimuti kegiatan belajar
peneliti akan memiliki wawasan otentik anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak
dalam menafsirkan data. menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Berdasarkan hal tersebut maka Ini berarti metode tidak dapat difungsikan
teknik analisis data yang digunakan dalam oleh guru sebagai alat motivasi ekstrinsik
penelitian ini adalah dengan menggunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
teknik analisis deskriptif, kualitatif dengan Untuk itu guru akan menggunakan
prinsip berpikir edukatif yaitu keputusan. metode bervariasi yang sesuai dengan
Keputusan khusus dari data yang konsep pembelajaran Active Learning.
terkumpul kemudian diambil Metode-metode yang digunakan dalam
kesimpulannya secara umum. penelitian tindakan kelas adalah: melalui
tugas dan resitasi, diskusi, demonstrasi
HASIL PENELITIAN DAN dan metode Tanya jawab.
PEMBAHASAN 1. Metode Tugas dan Resitasi
Dalam pembelajaran Active Berkaitan dengan hal tersebut,
Learning guru akan menerapkan berbagai Syaiful, dkk (1997: 96 –99)
metode yang sesuai. Berkaitan dengan hal menjelaskan: Metode Resitasi
tersebut, Khaeruddin (2007: 208) (Penguasaan) adalah metode penyajian
menjelaskan: Pembelajaran Active bahan dimana guru memberikan tugas
Learning adalah model pembelajaran yang tertentu agar siswa melakukan
lebih banyak melibatkan peserta didik kegiatan belajar. Tugas dan resitasi
dalam mengakses berbagai informasi dan tidak sama dengan kegiatan belajar.
pengetahuan untuk dibahas dan dibagi Tugas dan resitasi tidak sama dengan
dalam pembelajaran di kelas, sehingga pekerjaan rumah (PR), tetapi lebih
mereka mendapatkan berbagai luas. Tugas dan resitasi merangsang
pengalaman yang dapat meningkatkan anak untuk aktif belajar baik secara
kompetensinya. Selain itu belajar aktif individual maupun secara kelompok.
juga memungkinkan peserta didik dapat Karena itu tugas dapat diberikan
mengembangkan kemampuan analisis dan secara individual atau dapat pula
sintesis serta mampu merumuskan nilai- secara kelompok. Tugas ini haruslah
nilai baru yang diambil dari hasil analisis dapat dipertanggung Resitasi”.
mereka sendiri. Metode tugas dan resitasi mempunyai
Syaiful, dkk (1997: 83) kelebihan dan kekurangan:
menjelaskan bahwa: dalam mengajar, guru - Kelebihan
jarang sv ekali menggunakan satu metode, a Lebih merangsang siswa

52
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

dalam melakukan berlajar b. Mengembangkan sikap


individu atau kelompok. menghargai pendapat orang
b Dapat mengembangkan lain.
kemandirian siswa diluar c. Memperluas wawasan.
pengawasan guru. d. Membina untuk terbiasa
c Dapat membina tanggung musyawarah untuk mufakat
jawab dan disiplin siswa. dalam pemecahan masalah.
d Dapat mengembangkan - Kekurangan Metode Diskusi
kreatifitas siswa. a. Pembicaraan terkadang
- Kekurangan menyimpang,sehingga
a. Siswa sulit dikontrol, apakah memerlukan waktu yang
benar ia mengerjakan tugas panjang.
ataukah orang lain. b. Tidak dapat dipakai pada
b. Untuk tugas kelompok, tidak kelompok yang besar.
jarang yang aktif mengerjakan c. Peserta mendapat informasi
dan menyelesaikannya oleh yang terbatas.
anggota tertentu saja, d. Mungkin disukai oleh orang-
sedangkan anggota yang lain orang yang suka berbicara
tidak berpartisipasi dengan atau ingin menonjolkan diri.
baik. 3. Metode Demonstrasi
c. Tidak mudah memberikan Berkaitan dengan hal tersebut, Syaiful,
tugas yang sesuai dengan dkk (1997: 102 –103) menjelaskan :
perbedaan individu siswa. Metode demonstrasi adalah cara
d. Sering memberikan tugas yang penyajian bahan pelajaran dengan
monoton (tidak bervariasi) memperagakan atau mempertunjukkan
dapat menimbulkan kebebasan kepada siswa suatu proses, situasi
sikap. atau benda tertentuyang sedang
2. Metode Diskusi dipelajari, baik sebenarnya ataupun
Metode diskusi adalah cara tiruan, yang sering disertai dengan
penyajian pelajaran, dimana siswa penjelasan lesan, dan juga dapat
dihadapkan kapada suatu masalah mengamati dari memperhatikan apa
yang bisa berupa pernyataan atau yang diperlihatkan selama pelajaran
pertanyaan yang bersifat problematik berlangsung.
untuk dibahas dan dipecahkan - Kebaikan Metode Demonstrasi
bersama. a. Dapat membuat pengajaran
- Kebaikan Metode Diskusi menjadi lebih jelas dan lebih
a. Merangsang kreativitas anak konkret, sehingga menghindari
didik dalam bentuk ide, verbalisme (pemahaman secara
gagasan dan terobosan baru kata-kata atau kalimat).
dalam pemecahan suatu b. Siswa lebih mudah memahami
masalah. apa yang dipelajari.

53
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

c. Proses pengajaran lebih memusatkan perhatian siswa,


menarik. sekalipun ketika itu siswa
d. Siswa dirangsang untuk aktif sedang ribut, yang mengantuk
mengamati, menyesuaikan kembali tegar dan hilang
antara teori dengan kenyataan kantuknya.
dan mencoba melakukan b. Merangsang siswa untuk
sendiri. melatih dan mengembangkan
- Kekurangan Metode Demonstrasi daya pikir, termasuk daya
1. Metode ini memerlukan ingatan.
keterampilan guru secara c. Mengembangkan keberanian
khusus karena tanpa ditunjang dan keterampilan siswa dalam
dengan hal itu, pelaksanaan menjawab dan mengemukakan
demonstrasi akan tidak efektif. pendapat
2. Fasililtas seperti peralatan, - Kekurangan Metode Tanya Jawab
tempat dan biaya yang a. Siswa merasa takut, apalagi bila
memadai tidak selalu tersedia guru kurang dapat mendorong
dengan baik. siwa untuk berani, dengan
3. Demonstrasi memerlukan menciptakan suasana yang tidak
kesiapan dan perencanaan yang tegang, melainkan akrab.
matang disamping memerlukan b. Tidak mudah membuat
waktu yang cukup panjang pertanyaan yang sesuai dengan
yang mungkin terpaksa tingkat berpikir dan mudah
mengambil waktu atau jam dipahami siswa.
pelajaran lain. c. Waktu sering banyak terbuang,
4. Metode Tanya Jawab terutama apabila siswa tidak
Berkaitan dengan hal ini, dapat menjawab pertanyaan
Syaiful, dkk (1997: 107) menjelaskan sampai dua atau tiga orang.
bahwa metode Tanya jawab adalah d. Dalam jumlah siswa yang
cara penyajian pelajaran dalam bentuk banyak, tidak mungkin cukup
pertanyaan yang harus dijawab, waktu untuk memberikan
terutama dari guru kepada siswa, pertanyaan kepada setiap siswa.
tetapi dapat pula dari siswa kepada Oleh karena itu pembelajaran
guru. Metode Tanya jawab adalah fiqih dilakukan 1 kali dalam seminggu
yang tertua dan banyak digunakan yang dikemukakan pada hari Rabu
dalam proses pendidikan baik dimulai dari pukul 11.00 WIB Pada
dilingkungan keluarga, masyarakat jam ke 7 dan ke 8. Akan tetapi pada
maupun di sekolah. Metode Tanya siklus II dan III jam belajar diganti
jawab memiliki beberapa kelebihan dari pukul 07.15 WIB Pada jam ke-1
dan kekurangan sebagai berikut : dan ke-2. Pembelajaran ini
- Kelebihan Metode Tanya Jawab dilaksanakan dengan mempergunakan
a. Pertanyaan dapat menarik dan waktu belajar di sekolah.

54
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

Deskripsi Per Siklus 1. Siklus I mendiskusikan materi tentang


a. Perencanaan zakat fitrah pada siswa, waktu
Penelitian 1 dilaksanakan yang digunakan selama
pada hari Rabu tanggal 11 Mei berdiskusi adalah 30 menit.
2015. Untuk mengamati proses 3) Guru mengamati proses
belajar mengajar dengan pembelajaran dan keaktifan
menggunakan metode siswa, waktu yang digunakan
pembelajaran Active Learning selama berlangsungnya proses
yang sesuai untuk meningkatkan diskusi siswa.
kemampuan anak terhadap materi 4) Siswa diberi tugas untuk
zakat fitrah pada mata pelajaran mengerjakan soal dari guru
fiqih. dengan waktu 10 menit.
Perencanaan dimulai 5) Guru bersama-sama murid
dengan memperispkan materi mengoreksi pekerjaan siswa
dengan pokok bahasan zakat fitrah dan menuliskan kesimpulan
dengan metode yang digunakan materi yang telah diajarkan
dalam penelitian ini yaitu selama 20 menit.
menggunakan metode resitasi dan c. Pengamatan
diskusi. Selama pembelajaran
b. Pelaksanaan dan Tindakan berlangsung dilakukan observasi
Dari hasil pengamatan, untuk mengetahui pengaruh
hasil tes lisan dan hasil refleksi kegiatan belajar dalam
menunjukkan bahwa penggunaan menggunakan metode
metode pembelajaran yang sesuai pembelajaran Active Learning
akan mengakibatkan siswa terlibat dalam proses pembelajaran fiqih.
aktif dalam meningkatkan Pada pelaksanaan pembelajaran ini
kemampuan siswa terhadap materi siswa masuk sebanyak 32 anak
pelajaran. Adapun pelaksanaan atau masuk semua.
tindakan sebagai berikut : Berdasarkan pengamatan
1) Guru mengucapkan salam. terlihat data bahwa dengan
2) Guru melakukan apersepsi. menggunakan metode
Pada kesempatan ini guru pembelajaran Active Learning
mengabsen siswa, membahas yaitu metode resitasi dan diskusi,
sedikit tentang materi zakat fitrah maka hasil yang dicapai masih
selama 5 menit. kurang memuaskan. Siswa yang
1) Guru membagi siswa menjadi mendapat nilai lebih dari 75 ada 8
8 kelompok yang terdiri dari 4 anak. Sedangkan yang mendapat
anak, setiap kelompoknya nilai dibawah 75 ada 24 anak. Pada
dengan mempergunakan waktu umumnya nilai anak rendah atau
selama 5 menit. kurang dari KKM karena
2) Guru memberi tugas untuk kurangnya keseriusan dalam

55
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017

mengikuti pembelajaran. sebagai berikut: Pada siklus I


d. Refleksi menggunakan metode resitasi dan diskusi,
Setelah menganalisa hasil siklus II menggunakan metode diskusi dan
tes tertulis, kamudian penulis tanya jawab dan pada pelaksanaan siklus
melakukan refleksi. Penulis III menggunakan metode resitasi, diskusi,
menyadari bahwa penggunaan tanya jawab, dan demonstrasi yang
metode pembelajaran Active diharapkan dapat meningkatkan prestasi
Learning yang sesuai akan belajar. 2) Dapat meningkatkan prestasi
mengaktifkan dan meningkatkan belajar siswa pada materi zakat fitrah mata
prestasi belajar. Akan tetapi hasil pelajaran fiqih kelas IV. Peningkatan
belajar pada siklus I ini belum prestrasi belajar itu dilihat dari
menunjukkan hasil yang meningkatnya hasil nilai rata-rata per
memuaskan dan sebagian siswa siklus, dimulai dari sebelum penelitian
belum aktif mengikuti pelajaran. yaitu 49 ke Siklus I yaitu 56 meningkat 7
Ada beberap siswa yang tidak bisa atau 14,3 %, siklus I ke siklus II yaitu 56
menjawab soal yang diberikan meningkat ke 67, 5 yang berarti
oleh guru. Selain itu sebagian meningkat 11,5 atau 20,54% dan siklus II
murid bercanda dengan temannya, ke siklus III yaitu 67,5 meningkat ke 81
tidak ikut aktif dalam berdiskusi yang berarti meningkat 13,5 atau 20%.
kelompok, keterbatasan waktu Untuk menunjang hal tersebut diatas maka
dalam pembelajaran dan jam seorang guru akan menggunakan sumber
pelajaran yang dilakukan pada belajar, mengulang-ulang pertanyaan juga
siang hari atau jam terakhir, maka melakukan diskusi kelompok agar siswa
pada siklus II peneliti menugaskan lebih aktif dan kreatif.
kembali kepada siswa untuk
mempelajari materi zakat fitrah DAFTAR RUJUKAN
agar pada siklus berikutnya Arief dkk. Pengantar Ilmu dan
mendapat hasil yang memuaskan. Metodologi Pendidikan Islam.
Seputar Proses. Jakarta Selatan.
SIMPULAN DAN SARAN 2002
Berdasarkan hasil penelitian Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. Strategi
menunjukkan penggunaan metode Belajar Mengajar, PT. Rineka
pembelajaran Active Learning yang Cipta : Jakarta 1997
meliputi Metode Resitasi, Metode Khaeruddin, Junaedi Mahfud. Kurikululm
Diskusi, Metode Tanya Jawab, dan Tingkat Satuan Pendidikan Model
Metode Demonstrasi antara lain: 1) Active Learning. Penerbit atau
Penerapan metode pembelajaran Active kerjasama MDC Jateng, 2007
Learning pada pelajaran Fiqih tentang Muhammad, Percikan Perjuangan Guru.
zakat pada Kelas VIII-A Mts. Arrahmah CV. Aneka Ilmu, Semarang, 2003

56

Anda mungkin juga menyukai