Santi Hartika
Abstrak: Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar bagi
siswa Kelas VIII-A Mts. Arrahmah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui
penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran Active
Learning yang diterapkan? (2) Dan apakah penerapan metode pembelajaran Active
Learning dapat meningkatkan prestasi belajar?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan dari Model Kemmis. Dalam
penelitian tindakan yang menggunakan Model Kemmis ini yang pertama-tama
dilakukan antara lain merencanakan penelitian, tindakan dari siklus pertama sampai
siklus tiga, mengadakan observasi dan refleksi pada siswa. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajran Active Learning yang
didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab yang
diterapkan pada materi zakat dapat meningkatkan hasil prestasi belajar. Peningkatan
itu berdasarkan hasil prestasi yang dicapai per siklus. Dari siklus I ke siklus II
meningkat 20,5% dan siklus II ke siklus III meningkat 20%. Jadi penggunaan metode
pembelajaran Active Learning yang sesuai dengan materi akan sangat membantu
kelancaran proses pembelajaran dan dapat menuntaskan KKM.
49
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
karena setiap siswa mempunyai latar yang Maka peneliti menggunakan hipotesis
berbeda dan kemampuan yang berbeda yang dapat dikatakan dugaan sementara
pula. Suatu metode dapat dikatakan baik terhadap hasil penelitian yang masih perlu
dan tepat manakala penerapan atau diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini
pemilihan itu sesuai dengan kebutuhan dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
pembelajaran dan media pembelajaran Ada hubungan yang positif dan searah
yang ada, baik dari diri siswa, suasana terhadap metode pembelajaran Active
kelas ataupun lainnya. Karena guru Learning dengan prestasi belajar Fiqih
merupakan faktor terpenting dalam proses pada siswa kelas VIII-A di MTs.
pembelajaran harus dapat menyiapkan Arrahmah Kelapa Dua Wetan Ciracas.
trik-trik bagaimana agar pelajaran dapat Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Bagi
diterima oleh siswa. siswa agar dapat mencapai pembelajaran
Seperti telah disebutkan didalam dengan maksimal dan mencapai sasaran.
Al-Qur an tentang pembelajaran : 2) Bagi sekolah dapat memilih dan
Artinya:“Hai –orang yang menerapkan metode serta media yang
beriman, jika diminta supaya tepat. 3) Dapat digunakan oleh guru
bergeser dalam suatu majlis, sebagai bahan pertimbangan dalam proses
bergeserlah, Tuhan akan belajar mengajar untuk meningkatkan
memberi kelapangan kualitas pembelajaran. 4) Bagi peneliti
kepadamu”(Q.S. akan bertambah wawasan dan
AlMujadalah.: 11) pengetahuan.
50
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
51
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
peneliltian diwakili oleh momen refleksi karena mereka menyadari bahwa semua
putaran dari refleksi tindakan putaran metode ada kelebihan dan kelemahannya.
pertama akan diperoleh hasil yang Penggunaan satu metode lebih
kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan membosankan bagi anak didik. Jalan
pembelajaran serta digunakan untuk pengajaran pun tampak kaku, anak kurang
peningkatan pembelajaran, sehingga bergairah dalam belajar. Kejenuhan dan
dengan melakukan refleksi tersebut kemalasan menyelimuti kegiatan belajar
peneliti akan memiliki wawasan otentik anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak
dalam menafsirkan data. menguntungkan bagi guru dan anak didik.
Berdasarkan hal tersebut maka Ini berarti metode tidak dapat difungsikan
teknik analisis data yang digunakan dalam oleh guru sebagai alat motivasi ekstrinsik
penelitian ini adalah dengan menggunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
teknik analisis deskriptif, kualitatif dengan Untuk itu guru akan menggunakan
prinsip berpikir edukatif yaitu keputusan. metode bervariasi yang sesuai dengan
Keputusan khusus dari data yang konsep pembelajaran Active Learning.
terkumpul kemudian diambil Metode-metode yang digunakan dalam
kesimpulannya secara umum. penelitian tindakan kelas adalah: melalui
tugas dan resitasi, diskusi, demonstrasi
HASIL PENELITIAN DAN dan metode Tanya jawab.
PEMBAHASAN 1. Metode Tugas dan Resitasi
Dalam pembelajaran Active Berkaitan dengan hal tersebut,
Learning guru akan menerapkan berbagai Syaiful, dkk (1997: 96 –99)
metode yang sesuai. Berkaitan dengan hal menjelaskan: Metode Resitasi
tersebut, Khaeruddin (2007: 208) (Penguasaan) adalah metode penyajian
menjelaskan: Pembelajaran Active bahan dimana guru memberikan tugas
Learning adalah model pembelajaran yang tertentu agar siswa melakukan
lebih banyak melibatkan peserta didik kegiatan belajar. Tugas dan resitasi
dalam mengakses berbagai informasi dan tidak sama dengan kegiatan belajar.
pengetahuan untuk dibahas dan dibagi Tugas dan resitasi tidak sama dengan
dalam pembelajaran di kelas, sehingga pekerjaan rumah (PR), tetapi lebih
mereka mendapatkan berbagai luas. Tugas dan resitasi merangsang
pengalaman yang dapat meningkatkan anak untuk aktif belajar baik secara
kompetensinya. Selain itu belajar aktif individual maupun secara kelompok.
juga memungkinkan peserta didik dapat Karena itu tugas dapat diberikan
mengembangkan kemampuan analisis dan secara individual atau dapat pula
sintesis serta mampu merumuskan nilai- secara kelompok. Tugas ini haruslah
nilai baru yang diambil dari hasil analisis dapat dipertanggung Resitasi”.
mereka sendiri. Metode tugas dan resitasi mempunyai
Syaiful, dkk (1997: 83) kelebihan dan kekurangan:
menjelaskan bahwa: dalam mengajar, guru - Kelebihan
jarang sv ekali menggunakan satu metode, a Lebih merangsang siswa
52
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
53
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
54
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
55
INTEGRALISTIK
No.1/Th. XXVIII/2017, Januari-Juni 2017
56