Sinopsis :
Eragon, anak laki-laki berusia 15 tahun, tinggal Bersama paman dan sepupunya di
desa bernama Carvahall. Suatu hari ketika sedang berburuia menemukan batu
berwarna biru yang indah di hutan. Karena mengira benda itu berharga dan bisa
dijual mahal, ia membawa pulang batu itu. Ternyata batu itu telur naga.
Eragon diam-diam memelihara naga itu karena ia tahu pamannya tidak akan
setuju. Dari pendongeng tua bernama Brom, Eragon belajar mengenai naga dan
sejarah mereka. Brom ternyata bukan pendongeng biasa. Saat Eragon terbang
bersama naganya yang dinamainya Saphira, pamannya dibunuh makhluk-makhluk
Ra`zac. Eragon bertekad memburu para Ra`zac yang membunuh pamannya dan
Brom berkeras ikut.
Di perjalanan Brom mengajarkan cara bertarung dengan pedang dan ilmu sihir.
Brom berkata Eragon adalah penerus klan para Penunggang Naga. Dahulu
Penunggang Naga adalah semacam penjaga keamanan di negara Alagaesia,
tempat Eragon tinggal. Seseorang yang menyaksikan telur naga menetas terpilih
menjadi Penunggang. Naga di kisah ini adalah makhluk yang memiliki kekuatan
supranatural dan dapat berkomunikasi dengan para Penunggang.
Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk
Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Sang pengkhianat bernama
Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam,
sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan
membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia
tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang
Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur
berhasil dicuri para Varden (Brom!) dan ditemukan Eragon: Saphira.
Selain ceritanya yang seru, di bagian belakang buku ini juga ada semacam Kamus
Bahasa Kuno yang dipakai para Penunggang untuk mengucapkan mantra-mantra
mereka. Bahasa itu merupakan dasar semua kekuatan. Bahasa Kuno menjabarkan
sifat sejati benda-benda, bukan aspek buatan yang dilihat semua orang. Misalnya,
api disebut brisingr. Itu bukan saja nama untuk api, tapi itulah nama api. Kalau
penggunanya cukup kuat, ia bisa menggunakan brisingr untuk mengarahkan api
ke wujud apapun yang diinginkannya.
Unsur Intrinsik
1. Tema : Petualangan
2. Penokohan :
Eragon : Pemberani, ingin tahu, pantang menyerah
Brom : Bijaksana, kurang sabar
Saphira : Bijaksana, setia
Murtagh : Berwibawa, tenang, pemberani
Arya : Berani, anggun, bijaksana, berwibawa, cantik
Roran : Berani, penyayang, sederhana
Garrow : Sederhana, sabar, bijaksana
Katrina : Lemah lembut, cantik, penyayang
Sloan : Licik, kasar
Galbatorix : Kejam, otoriter, semena-mena
Si Kembar : Iseng, licik, kejam
Urgal : Kejam, jahat
Ra’zac : Kejam, jahat
Angela : Berani, bijaksana, periang, baik hati
Solembum : Bijaksana, baik hati, misterius
Shade Durza : Kejam, licik, jahat
Kaum Varden : Suka bekerjasama, mandiri
Orik : Baik hati, jujur, rajin, cerewet, ramah, keras kepala
Ajihad : Berwibawa, pemimpin yang bijaksana, hati-hati
Hrothgar : Berwibawa, pemimpin yang bijaksana
Kaum Elf : Berwibawa, bijaksana, lembut, angkuh
Kaum Kurcaci : Rajin, suka bergotong-royong, ramah
3. Alur : Campuran
4. Setting :
Waktu : Masa pemerintahan Raja Galbatorix
Tempat : Dataran Alagaësia (Carvahall, Therinsford, Yazuac, Daret,
Teirm, Dras-Leona, Gil’ead, Padang Pasir Hadarac, Pegunungan Beor,
Farthen Dur)
Suasana : Menegangkan
5. Sudut Pandang : Orang ketiga diluar cerita
6. Gaya Bahasa : Sangat mendetail dalam menjelaskan sesuatu
7. Amanat : Terus berjuang dan percaya pada kekuatan mimpi, karena sesuatu
yg hebat berawal dari sebuah mimpi
Unsur Ekstrinsik
Novel Eragon ini merupakan novel terjemahan dan oleh karena itu berlatarkan
kebudayaan barat. Christopher Paolini, pengarang novel ini tinggal di Montana,
dimana pemandangannya yang dramatis memberinya gambaran tentang
Alagaësia. Cintanya pada fantasi dan fiksi ilmiah menginspirasi dirinya untuk mulai
menulis novel pertamanya, Eragon, sewaktu lulus SMU pada usia lima belas tahun
sesudah bersekolah di rumah seumur hidupnya (home-schooling). Ia menjadi
penulis terlaris New York Times pada usia sembilan belas tahun.
Keunggulan Novel
Buku Eragon sangat menarik untuk dibaca, memberikan inspirasi bagi para
pembacanya. Bertemakan petualangan, buku Eragon mengombinasikan sihir
dengan perang tradisional. Penulis benar-benar memiliki konsep yang kuat,
imajinasinya tinggi menjadikan cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih nyata.
Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh,
memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalam
peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yang
terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita.
Kelemahan Novel
Walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci, namun kejadian tiap
harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yang seorang tokoh
minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat
mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekali
terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflik
atau pertarungan.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya
dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di
usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai
dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja.
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara
yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu
dan payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan,
tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-
laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik yang
terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks.
Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial,
sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas.
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis
(pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon
ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin
sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata
lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks
sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
Kelebihan :
Dapat memberikan informasi kepada remaja akan hal-hal mengenai
berpacaran.
Banyak terdapat gambar yang menarik.
Penjelasannya sangat rinci.
Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.
Kekurangan :
Kata-kata dalam buku ini banyak yang sulit untuk dipahami.
Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.