Anda di halaman 1dari 45

MODUL PELATIHAN

KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI
BAB 1

JADI PENGUSAHA MANDIRI (JAPRI) _______________________________________________ 1

- Karakter Pengusaha Sukses ________________________________________________ 2


- Menjadi Pengusaha yang Beretika___________________________________________ 4
BAB 2

GALI IDE USAHA MU____________________________________________________________ 5

- Analisis Pros Cons (Aspek Positif dan Aspek Negatif) ____________________________ 5


- Analisis SWOT __________________________________________________________ 8
- Analisis Pesaing _________________________________________________________ 10
BAB 3

KENALI USAHA MU _____________________________________________________________ 11

- Siapa Konsumen Produkku? _______________________________________________ 11


- Keunggulan Bersaing _____________________________________________________ 14
BAB 4

PRODUKSI DAN PROYEKSI KEUANGAN _____________________________________________ 16

- Sumber Daya Utama, Modal Awal, dan Alur Produksi ___________________________ 17


- Biaya Produksi __________________________________________________________ 20
- Menentapkan Harga Jual __________________________________________________ 23
- Perkiraan Perhitungan Biaya Operasional _____________________________________ 24
- Perhitungan Untuk Menutupi Biaya Operasional _______________________________ 24
- Perhitungan Balik Modal __________________________________________________ 25
- Target Produksi, Penjualan dan Perkiraan Laba Kotor ___________________________ 27
BAB 5

PEMASARAN __________________________________________________________________ 29

- Mengembangkan Strategi Pemasaran yang Efektif ______________________________ 29


- Anggaran Pemasaran _____________________________________________________ 31
BAB 6

RANCANGAN KEUANGAN USAHA MU _____________________________________________ 33

- Keuangan Pribadi dan Keuangan Usaha ______________________________________ 33


- Mengelola Keuangan Usaha _______________________________________________ 36
- Pencatatan Keuangan ____________________________________________________ 37
BAB 7

RANCANGAN USAHA MU ________________________________________________________ 38

- Membuat Rencana Usaha (Business Plan)_____________________________________ 38


Kalau bisa sukses
Muda,
Kenapa harus nunggu tua.

-Billy Boen-
JAPRI MODUL 2018 | 1

BAB 1
JADI PENGUSAHA MANDIRI (JAPRI)

Apa itu program JAPRI:

Program JAPRI terdiri dari beberapa komponen kegiatan termasuk pelatihan soft skiils berisi
pembekalan motivasi, bagaimana mencari ide bisnis, meningkatkan kepercayaan diri untuk
mulai berusaha, diikuti oleh pelatihan hard skills berisi teknis keterampilan wirausaha dan
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan, dan pendampingan kewirausahaan.
Program JAPRI menyasar anak muda usia 18-30 tahun, agar berani mulai membangun usaha
sehingga mampu memiliki usaha sendiri, serta membiayai kebutuhan hidup secara mandiri.

Tujuan program JAPRI:

1. Menggerakkan minat berwirausaha dan kemampuan untuk berani mengambil resiko di


kalangan anak muda kurang mampu dengan dukungan dari keluarga dan masyarakat.

2. Memfasilitasi anak muda kurang mampu yang memiliki potensi berwirausaha dengan
pengetahuan dan keterampilan untuk memulai dan mengembangkan usaha sesuai dengan
kebutuhan pasar.

3. Memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi peserta pdogram, termasuk pembinaan,


pendampingan, modal awal usaha, serta hubungan dengan komunitas usaha.

JAPRI MODUL 2018 | 2


Jadwal Pelaksanaan Program JAPRI:

AGENDA PELAKSANAAN
Pendaftaran Program JAdi Pengusaha mandiRI (JAPRI) September 2017
Lokakarya Kewirausahaan (Soft Skills Training) Oktober 2017
Pelatihan Kewirausahaan (Enterpreneurship Training) Desember 2017
Mengkaji Rencana Usaha Peserta Desember 2017- Januari 2018
Pelatihan Kemimpinan Diri (Self Leadership:Readiness to
Change Training) dan Pemberian Modal Usaha Bagi Usaha Januari 2018
Terpilih
Pembinaan dan Pendampingan Usaha (Coaching dan Januari – September 2018
Mentoring Bisnis)
Fasilitasi Pameran Usaha Februari – September 2018

AYO JADI PENGUSAHA MANDIRI!


KARAKTER PENGUSAHA SUKSES
Terlepas dari apapun arti kesuksesan, terdapat ciri-ciri umum yang dimiliki oleh pengusaha
sukses. Sebagian besar dari ciri-ciri tersebut dapat dipelajari melalui latihan dan
mengembangkan sikap optimis. Beberapa hal di bawah ini adalah karakter-karakter pengusaha
sukses.

1. Buat passion jadi usaha


Kinerja yang luar biasa lahir dari
kegembiraan yang luat biasa dari
menjalankannya
Rene Suhardono (Carrer Coach)

PASSION WILL DRIVE AWESOME RESULT!


Apa yang kita dapatkan dari yusaha kita seharusnya adalah bentuk kepuasan pribadi.
Jika kita tidak menikmati appa yang kita lakukan, kemungkinan besar kita juga tidak
mempunyai rasa memiliki yang kuat terhadap usaha kita. Dan jika kita tidak menikmati
dan merasa memiliki apa yang kita lakukan, kemungkinan besar usaha kita tidak akan
berhasil.
JAPRI MODUL 2018 | 3

2. Jalankan dengan serius


Kita tidak dapat berharap untuk mendulang sukses dalam usaha kecuali jika kita benar-
benar serius dan percaya pada barang atau jasa yang kita jual. Terlalu banyak pengusaha
yang tidak cukup serius dalam menjalankan usahanya dan tidak cukup percaya pada
barang atau jasa yang mereka jual, sehingga mereka tidak cukup berani berkompetisi
dengan pengusaha lain.

3. Rencanakan semuanya dengan matang


Merencanakan setiap hal dalam usaha bukan hanya keharusan, tapi juga kebiasaan yang
harus dikembangkan, diterapkan, dan dipelihara oleh setiap pengusaha. Membuat
rencana usaha sangat penting untuk kita bisa membuat atau mengambil langkah yang
tepat sesuai kenyataan. Rencana usaha juga dapat meminimalisir kesahalah dari awal
akibat kurangnya persiapan dan bisa mengukur keberhasilan dari langkah yang diambil.

4. Mengelola uang dengan bijak


Memgelola keuangan merupakan keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang
pengusaha. Keterampilan yang paling penting dari mengelola keuangan sebuah usaha
adalah memisahkan pengelolaan keuangan pribadi dan usaha. Pencatatan yang rutin
dan lengkap juga menjadi kebiasaan yang sangat baik bagi sebuah usaha. Dari
pencatatan tersebut dapat dilihat dengan jelas kemana aliran uang usaha kita berputar.
Aliran darah dari setiap perusahaan adalah arus kas. Kita membutuhkan untuk membeli
perlengkapan dan peralatan usaha, mempromosikan usaha, dan tidak lupa untuk
mengkaji diri sendiri atas waktu yang kita pergunakan dalan menjalankan usaha
tersebut. Oleh karena itu, semua pengusaha dalam menjalankan usaha tersebut. Oleh
karena itu, semua pengusaha harus menjadi manajer keuangan yang bijak untuk
menjamin ketersediaan aliran kas untuk kebutuhan anda.

5. Fokus terhadap konsumen dan pelanggan


Usaha kita bukan tentang barang atau jasa yang kita jual. Usaha kita juga bukan tentang
harga dari barang dan jasa yang kita jual. Usaha kita bukan persaingan mengalahkan
pengusaha yang lain. Usaha kita adalah tentang konsumen dan pelanggan (people-
centered). Pendekatan apa yang kita lakukan untuk bisa mengetahui keinginan dan
kebutuhan konsumen dan pelanggan atas suatu barang atau jasa.

Setelah kita mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, apa yang bisa kita lakukan
terhadap produk barang atau jasa yang kita jual agar bisa memenuhi kepuasan tersebut
diatas. Konsumen dan pelanggan adalah orang-orang yang membuat keputusan akhir
apakah barang atau jasa kita layak dibeli atau tidak. Jadi fokuslah untuk terus mencari
tahu bagaimana produk kita bisa terus menerus memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen dan pelanggan.
JAPRI MODUL 2018 | 4

6. Ciptakan keunggulan kompetitif


Barang atau jasa harus memiliki keunikan yang jelas (added value). Hal ini dilakukan agar
konsumen dan pelanggan memiliki alasan untuk memilih membeli barang atau jasa kita
dibandingkan milik pesaing. Keunikan bisa dari manfaat barang atau jasa yang kita jual,
bisa juga layanan atau produk yang berbeda dari para pesaing.

MENJADI PENGUSAHA YANG BERETIKA

Untuk menjadi pengusaha yang sukses, seseorang harus mampu menjalankan bisnis secara
bertika. Etika usaha merupakan komponen dasar dan penting yang harus selalu dipegang oleh
seorang pengusaha dalam menjalankan setiap proses dalam usahanya. Etika dalam hal ini
adalah cara-cara dalam melakukan kegiatan usaha, yang mencakup sikap atau moral pengusaha
dalam lingkungan usaha serta masyarakat dan pelaku didalam rantai nilai usahanya.

Seorang pengusaha yang baik akan senantiasa mengelola dan menjalankan usahanya secara
sehat, tidak merugikan orang lain, dan bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berikut adalah beberapa cara untuk menjadi pengusaha yang beretika.

1. Jujur
Kejujuran merupakan salah satu hal penting untuk bisa sukses dalam menjalankan usaha
dengan membangun kepercayaan konsumen, pelanggan, dan masyarakat. Kita harus
bersikap jujur dalam segala hal, muali dari hanya memberikan informasi hingga proses
menganalisa kekurangan barang/jasa yang kita tawarkan.

2. Komitmen
Seorang pengusaha dapat dipercaya jika ia senantiasa berusaha memenuhi janji dan
komitmen yang pernah dibuat. Tidak hanya itu, seorang pengusaha juga harus senantiasa
berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sejak usahanya
dimulai sampai saat usahanya sudah besar dan sukses. Hal inilah yang akan membuat suatu
produk atau jasa selalu dicintai oleh konsumennya.

3. Loyalitas / Kesetiaan
Loyalitas adalah hal yang sangat diperlukan agar usaha dapat berjalan dengan baik tanpa
menimbulkan konflik. Loyalitas dapat ditunjukkan dengan bekerja sesuai dengan tujuan
usaha serta tidak mencampurkan masalah usaha dengan masalah pribadi. Kita juga dapat
menunjukkan loyalitas dengan memberikan seluruh kemampuan yang kita miliki demi
perkembangan usaha ke arah yang lebih baik.

4. Kepedulian
Seorang pengusaha harus menjadi pribadi yang menunjukkan kepedulian, simpatik, dan baik
hati. Kita harus memahami bahwa keputusan dalam usaha tidak hanya berpengaruh bagi
pengusahaan, namun juga masyarakat dan lingkungan di sekitar usaha. Seorang pengusaha
JAPRI MODUL 2018 | 5

harus mampu memberikan keputusan yang memiliki paling banyak manfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.

5. Mematuhi Aturan
Dunia usaha tentu memiliki berbagai aturan yang telah ditetapkan secara tertulis maupu
tidak tertulis. Patauhilah seluruh aturan tersebut agar dapat menjadi pengusaha yang
disegani masyarakat dan lingkungan dan sesuai dengan hukum dan perundangan yang
berlaku di Indonesia.

BAB 2
GALI IDE USAHA MU
ANALISA PROS-CONS (ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF)

Analisa Pros-Cons adalah suatu cara untuk menilai


apakah ide usaha yang diusulkan layak untuk dijalankan
atau tidak. Caranya dengan membandingkan aspek
positif dan aspek negative dari masing-masing ide usaha.
Analisa sederhana ini digunakan jika terdapat lebih dari
satu ide usaha, misalkan dua, tiga atau lebih. Dengan
menggunakan analisa pros-cons ini, kita dapat
menentukan satu ide usaha yang dinilai paling baik.

Sumber Gamber : freepik.com

Dalam analisa ini, pengusaha harus dapat mencari, mengumpulkan, dan mencatat
semua informasi yang terkait dengan usulan ide usaha dan kemudian
mengelompokkan apakah informasi tersebut termasuk aspek positif (Pros) atau
termasuk aspek negative (Cons). Beberapa informasi yang harus didata adalah:

1. Keahlian yang dimiliki pengusaha untuk menjalankan usaha tersebut


Pengusaha harus dapat mengetahui keahlian yang dimiliki. Keahlian yang
dimaksud disini merupakan berbagai hal yang dikuasai oleh pengusaha untuk
mendukung usaha yang akan dijalankan. Misalkan kemampuan memasak,
JAPRI MODUL 2018 | 6

kemampuan membuat kue, kemampuanmenggambar, kemampuan


mengoperasikan computer, dan keterampilan lain sebagiannya.

2. Ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan


Pengusaha harus mengetahui apakah bahan baku yang dibutuhkan tersedia atau
tidak. Jika tersedia, dimana bahan baku tersebut tersedia dan apakah jumlahnya
mencukupi untuk kegiatan produksi. Jika tidak tersedia, pengusaha harus
memikirkan bahan baku pengganti. Misalkan si A ingin memulai usaha keripik
bayam kemasan maka si A harus mengetahui bahan yang digunakan untuk
membuat keripik bayam (bayam, terigu, minyak goring, dan lain sebagiannya)
tersedia atau tidak.

3. Kemudahan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan


Setelah mengetahui bahan baku yang dibutuhkan, [engusaha juga harus
mengetahui apakah bahan yang dibutukan tersebut mudah atau sulit didapat.
Apakah bahan baku yang dibutuhkan dapat dibeli di pasar-pasar terdekat, atau
hatus mencari ke wilayah lain. Apakah bahan baku tersebut dapat diperoleh
kapanpun, atau hanya didapat secara musiman.

4. Kemampuan dalam memproduksi dalam satu periode

Pengusaha harus mengetahui berapa jumlah produk yang mampu dibuat dalam satu periode
produksi. Misalnya dalam menjalankan usaha keripik bayam, si A mampu membuat 3 kilo gram
keripik bayam dalam satu hari. Dari 3 kilo gram keripik bayam tersebut, si A mampu mengemasnya
menjadi 30 kemasan keripik bayam siap jual.

5. Keberadaan dan jumlah pesaing yang mempunyai produk sejenis

Pengusaha juga harus mengetahui apakah ada pengusaha lain yang menjual produk yang sejenis
dengan yang dibuat. Jika ada, berapa nbanyak pengusaha yang menjual produk tersebut. Misalnya si
A, membuat dan menjual keripik bayam, ternyata di wilayah tempat tinggalnya ada 2 orang lain yang
menjual produk sejenis.
JAPRI MODUL 2018 | 7

Pros (Apek Positif) Cons (Aspek Negatif)


1. ………………………………………………
1. ………………………………………………
2. ………………………………………………
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
4. ………………………………………………
5. ………………………………………………
5. ………………………………………………
6. ………………………………………………
6. ………………………………………………
7. ………………………………………………
7. ………………………………………………
8. ………………………………………………
8. ………………………………………………
9. ………………………………………………
9. ………………………………………………
Total Aspek Positif yang dimiliki: Total Aspek Negatif yang dimiliki:

Tabel di atas ini adalah contoh tabel untuk analisa pros-cons. Tabel ini du=igunakan untuk satu ide
usaha. Jika memiliki dua ide usaha, maka harus dibuat dua tabel. Setelah mengetahui apa saja aspek
positif dan aspek negatif yang dimiliki, keseluruhan poin-poin tersebut ditotal. Tabel usaha yang
memiliki total aspek positif lebih banyak dari total aspek negatif yang dinilai paling layak untuk
dijalankan.

Contoh, si A memiliki dua ide usaha yaitu usaha keripik bayam dan usaha kue bolu. Setelah membuat
tabel aspek positif (pros) dan aspek negatif (cons) di atas, didapatkan hasil sebagai berikut:

Usaha Keripik Bayam Usaha Kue Bolu


Total aspek positif (pros): 7 Total aspek positif (pros): 6
Total aspek negatif (cons): 5 Total aspek negatif (cons): 5
Jumlah: 7-5 = 2 Jumlah: 6-5 = 1

Jika dilihat pada hasil di atas, maka didapati usaha keripik bayam memiliki hasil aspek positif yang
lebih tinggi dari pada usaha kue bolu. Maka ide usaha keripik bayam lebih layak untuk dijalankan.
JAPRI MODUL 2018 | 8

ANALISA SWOT

Setelah terpilih satu ide usaha dari analisa aspek positif – aspek negatif (pros –
cons), tahap selanjutnya adalah melakukan analisa SWOT yang dapat membantu
pengusaha dalam mencari, mengumpulkan, dan mencatat informasi yang lebih
detail dan rinci, sehingga pengusaha mampu untuk memaksimalkan apa yang
dimiliki dan mengatasi kelemahan dan ancaman yang akan muncul.

Analisa SWOT adalah suatu cara yang digunakan untuk menilai dan mengukur
kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) yang dimiliki oleh
pengusaha, serta melihat peluang (Opportunities) dan mencari informasi adanya
ancaman/gangguan (Threats) dari usulan produk dan pasar. Informasi yang
digunakan dalam analisa SWOT adalah informasi yang berasal dari usulan ide
usaha yang telah lolos analisa pros-cons.

Kondisi Internal Pengusaha Kondisi Eksternal Pengusaha


(Dalam diri pengusaha) (Di luar diri pengusaha)
Strengths Weaknesses Opportunities
Threats (Ancaman)
(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang)
Belum ada yang
Menyukai tantangan Mudah bosan Bahan baku sulit dicari
menjual di wilayah itu

Setelah melakukan SWOT, pengusaha dapat memikirkan cara untuk


memaksimalkan kekuatannya, mengatasi kelemahannya, memanfaatkan peluang
yang ada, dan bersiap menghadapi ancaman dan gangguan yang muncul. Dengan
analisa SWOT, maka pengusaha dapat menilai dengan lebih dalam mengenai:

 Apa saja kekuatan (strength) yang dimiliki sehingga mampu mengambil


keuntungan atau manfaat dari peluang (opportunity) yang ada;
 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang dapat menghalangi
pengusaha dalam menjalankan usahanya;
JAPRI MODUL 2018 | 9

 Bagaimana kekuatan (strength) tersebut mampu menghadapi


ancaman/gangguan (threat) menjadi nyata.
 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang dapat membuat
ancaman/gangguan (threat) menjadi nyata.
JAPRI MODUL 2018 | 10

ANALISA PESAING

Saat ini bisa dipastikan banyak pengusaha yang menjual produk sejenis, Contohnya
adalah pisang goreng. Dalam suatu wilayah pasti ada lebih dari satu pengusaha yang menjual
pisang goreng, bahkan bisa 5 orang pengusaha menjual produk yang sama. Konsumen tidak
mungkin akan membeli dari seluruh penjual yang ada, konsumen hanya akan membeli dari
satu penjual saja sehingga masing-masing penjual itu bersaing untuk mendapatkan calon
konsumen. Penjual akan berusaha mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya, berusaha
agar produknya lah yang dipilih dan diminati konsumen, dengan begitu, usahanya akan
semakin laris dan maju. Kondisi seperti itulah yang dinamakan persaingan. Pengusaha yang
bisa memenangkan persaingan, usahanya akan maju dan bertahan. Maka dari itu, sangat
penting bagi seorang pengusaha untuk mengetahui siapa pesaingnya agar dapat membuat
sesuatu yang “berbeda” dan mendapatkan tempat di hati konsumen.

Tabel analisa pesaing ini digunakan untuk pesaing yang menjual produk sejenis. Berikut
adalah tabel sederhana untuk menganalisa pesaing:

Cara Mengatasi
Nama Pesaing Kelebihan Kekurangan
Persaingan
a. Harga yang paling  Rasa produk
a. Rasa enak mahal diantara harus enak
yang lain  Kemasan
b. Penjual kurang produk harus
b. Kemasan bagus ramah bagus
Pesaing 1  Harga sedikit
c. Tidak menerima lebih murah
c. Produk dapat
utang  Pelayanan
diantar
harus cepat
dan ramah
d. Pelayanan cepat

a. a.

Pesaing 2 b. b.

c. c.

a. a.

Pesaing 3 b. b.

c. c.
JAPRI MODUL 2018 | 11

Dari tabel analisa di atas, pengusaha dapat menentukan perbaikan produk dan
layanan agar menjadi nomor satu di antara para pesaing. Dari analisa ini pula,
pengusaha dapat membuat inovasi (sesuatu yang baru) dari produk yang dibuat.

BAB 3
KENALI USAHA MU
SIAPA KONSUMEN PRODUK KU?

Seorang pengusaha tidak mungkin bisa menjual semua barang atau jasa yang
dibutuhkan konsumen, karena kebutuhan konsumen berbeda-beda. Jenis kelamin,
usia, tingkat pendapatan, lokasi dan tempat tinggal bisa menyebabkan perbedaan
kebutuhan tersebut.

Contohnya, makanan. Sama-sama bubur, tetapi bubur untuk bayi dan orang dewasa
berbeda. Contoh lain adalah baju, di mana baju untuk laki-laki dan perempuan sangat
berbeda. Dari segi usia pun berbeda, seperti baju bayi laki-laki, baju bayi
perempuan, baju remaja laki-laki, dan baju remaja perempuan.

Dikarenakan begitu banyak pilihan produk barang atau jasa yang ditawarkan, maka
seorang penjual harus memilih calon konsumen yang akan dipenuhi kebutuhannya.
Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk memahami kriteria calon konsumen.
Kriteria tersebut meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendapatan, tempat tinggal,
dan yang lainnya. Tabel di bawah ini akan membantu untuk menentukan konsumen
mana yang akan dipilih.
JAPRI MODUL 2018 | 12

Alasan memilih
Kriteria Kelompok Yang dipilih
kelompok tersebut
a. Laki-laki
Jenis Kelamin b. Perempuan

a. Bayi – balita
b. Remaja
Usia c. Dewasa
d. Manula

a. Atas
b. Menengah
Tingkat Pendapatan
c. Bawah

a. Pedesaan
Tempat Tinggal b. Perkotaan

Kriteria Lain

…………………………...

Pengusaha diperbolehkan memilih lebih dari satu kelompok konsumen jika mereka
mempunyai kebutuhan yang sama. Pengusaha juga diperbolehkan menulis kriteria lain
yang dianggap perlu untuk diketahui. Contoh, pengisiannya adalah sebagai berikut:

Kiki ingin menjual keripik bayam. Untuk memudahkannya dalam mendapatkan


konsumen, Kiki harus dapat menentukan kriteria dan ciri-ciri dari calon
konsumennya sendiri. Oleh karenanya, Kiki pun membuat tabel analisa konsumen di
bawah ini.
JAPRI MODUL 2018 | 13

Alasan memilih
Kriteria Kelompok Yang dipilih
kelompok tersebut
c. Laki-laki Tidak ada perbedaan
Laki-laki dan
Jenis Kelamin d. Perempuan dalam mengkonsumsi
perempuan
keripik bayam
e. Bayi – balita
f. Remaja
Remaja dan dewasa
Usia g. Dewasa Remaja dan dewasa
suka camilan
h. Manula

d. Atas
Harga yang terjangkau
e. Menengah
Tingkat Pendapatan Menengah untuk kalangan
f. Bawah
menengah
c. Pedesaan Kebutuhan akan
Tempat Tinggal d. Perkotaan Perkotaan camilan di kota lebih
besar
Kriteria Lain

…………………………...

Dari penjelasan di atas, maka calon konsumen yang ditarget adalah remaja dan
dewasa baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki tingkat pendapatan
menengah dan bertempat tinggal di perkotaan.

Setelah target calon konsumen telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
membuat slogan. Slogan adalah salah satu cara untuk membuat target calon
konsumen ingat dengan barang atau jasa yang dijual pengusaha. Slogan juga akan
membedakan barang atau jasa yang dijual seorang pengusaha dengan pengusaha lain.
Slogan harus singkat, mudah diingat, mudah diucapkan, dan ada hubungannya dengan
keunggulan barang atau jasa yang dijual.

Sebagai contoh, Kiki dapat menggunakan slogan sebagai berikut untuk keripik
bayamnya.

“Keripik Bayam Japri. Enak, Bergizi, dan Kekinian.”


JAPRI MODUL 2018 | 14

KEUNGGULAN BARANG
Dalam menjalankan usaha, seorang pengusaha pasti akan menghadapi persaingan. Beberapa
pesaing sudah diidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Ada beberapa cara untuk
menghadapi, bertahan, dan unggul dalam persaingan tersebut. Salah satu adalah dengan memiliki
keunggulan bersaing. Suatu usaha dikatakan memiliki keunggulan bersaing jika usaha tersebut
mempunyai sesuatu yang berbeda dari yang dimiliki oleh pesaing dan melakukan sesuatu lebih
baik dari pesaing. Ada dua cara untuk menciptakan keunggulan bersaing, yaitu:

1. Biaya produksi yang lebih murah


Biaya produksi yang lebih murah dapat dilakukan melalu beberapa hal.
Misalnya dengan menciptakan proses produksi yang mudah, mencari
supplier (pemasok) bahan baku yang murah namun tetap sesuai dengan
standar, membeli bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak (grosir),
sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pada harga eceran.

Dengan demikian, pengusaha dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah
dibandingkan harga pesaing, namun, tetap memiliki kualitas produksi yang sama bahkan bisa
lebih baik. Selain itu, dengan biaya produksi yang murah, pengusaha juga bisa mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.

2. Menciptakan perbedaan dengan produk pesaing


Untuk mendapatkan tempat di hati konsumen, produk yang dijual haruslah berbeda dengan
produk sejenis lainnya. Perbedaan disini bukan hanya sekedar berbeda penampilan atau rasa,
namun perbedaan yang benar-benar dibutuhkan dan memberi manfaat lebih bagi konsumen dan
pelanggan. Menciptakan perbedaan unik yang belum dimiliki oleh pesaing, yang membuat
konsumen senang dan ingat dengan produk kita dan ingin terus melakukan pembelian.

Berikut merupakan ilustrasi yang menunjukan perbedaan antara usaha yang memiliki
keunggulan bersaing (keunikan dan perbedaan dengan usaha lain).

A.Usaha warung Kopi

Gambar A: Warung kopi biasa Gambar B: Warung kopi dengan Wi-Fi gratis
JAPRI MODUL 2018 | 15

Gambar diatas menunjukan dua jenis usaha yang sama yaitu warung kopi (warkop). Gambar A
menunjukan sebuah warung kopi biasa yang tidak memiliki keunikan atau perbedaan dengan
warung kopi pada umumnya. Sementara gambar B menunjukan sebuah warung kopi yang
menyediakan Wi-Fi (internet) gratis bagi pelanggan yang datang. Dari kedua usaha tersebut,
dapat disimpulkan bahwa usaha gambar A tidak memiliki keunggulan bersaing. Sementara,
usaha pada gambar B memiliki keunggulan bersaing yaitu free Wi-Fi (internet gratis).

B. Usaha nasi goreng

Gambar A: Nasi goreng biasa

Gambar diatas menunjukan duan produk yang sama yaitu nasi goring. Gambar A menunjukan
sebuah nasi goreng biasa seperti nasi goreng pada umumnya. Sementara gambar B menunjukan
nasi goreng pelangi yang memiliki warna yang unik menyerupai pelangi yang jarang dijumpai
pada nasi goreng pada umumnya. Dari kedua produk ini, dapat disimpulkan bahwa produk pada
gambar A tidakmemiliki keunggulan bersaing. Sementara produk pada gambar B memiliki
kenggulanm bersaing yaitu warna nasi goreng yang menyerupai pelangi.

Serkarang, ayo pikirkan keunggulan apa dari usaha dan produk mu yang bisa kamu tawarkan
kepada konsumen, sehingga konsumen bisa terus ingat dan terus membeli produk mu.
JAPRI MODUL 2018 | 16

BAB 4
PRODUKSI DAN PROYEKSI
KEUANGAN
Produksi adalah suatu kegiatan untuk membuat barang/jasa yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan orang lain. Dikatan produksi saat mengolah barang mentah menjadi bahan setengah
jadi atau mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Misalny, seorang penjahit mengolah
kain menjadi pakaian yang siap dipakai, atau pabrik roti mengolah beberap abahan baku untuk
menjadi roti yang siap dimakan. Proses produksi merupakan salah satu tahapan penting dalam
sebuah usaha yang harus direncanakan dan dipikirkan dengan matang karenga berkaitan daengan
biaya yang dikeluarakan dan kualitas barang/jasa yang dihasilkan. Sebelum melakukan produksi,
pastikan biaya produksi harus dihitung dengan benar agar pengusaha tidak mengalami kerugian.
Yuk diisi pertanyaan di bawah ini:

Apa produk yang akan


anda buat dan jual

Kripik Bayam
JAPRI MODUL 2018 | 17

SUMBER DAYA UTAMA, MODAL AWAL, DAN ALUR PRODUKSI


Dalam memproduksi suatu barang atau jasa, mengetahui sumber daya utama dan alur proses
produksi merupakan hal penting. Dalam memulai sebuah usaha, sumber daya utama dibagi
menjadi dua, yaitu peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung terciptany suatu
produk dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi. Berikut ini akan dibahas
satu per satu peralatan, bahan baku , dan alur proses produksi:

1. Peralatan yang digunakan


Dalam membuat suatu produk pasti dibutuhkan alat-alat untuk
mendukung proses produksi. Contoh untuk produksi jahitan,
maka dibutuhkan benang, gunting, penggaris, dan sebagainya.
Jika membuat kue, maka membutuhkan kompor, wajan, panci,
dan lain sebagainya. Nah, untuk membantu proses produksi
barang yang akan dibuat, tuliskan dibawah ini, alat apa saja yang
akan diperlukan untuk digunakan dalam proses pembuatan
produksi sebuah usaha agar bisa berjalan dengan lancar. Pastikan
alat yang digunakan telah tersedia dan dalam kondisi bersih, layak
pakai, tidak rusak, dan tidak menyebabkan kecelakaan.
JAPRI MODUL 2018 | 18

No ALAT YANG DIGUNAKAN JUMLAH (UNIT) SUDAH BIAYA


YG DIBUTUHKAN DIMILIKI/BELUM (RP)
1 Wajan 2 Sudah 1 100.000
2 Kompor 1 Belum 350.000
3 Baskom 3 Sudah 1 50.000
4 Sendok penggorengan 1 Sudah
5 Sendok makan 2 Sudah
6 Tabung LPG 1 Belum 150.000
7 Timbangan 1 Sedah
TOTAL 650.000

Selain mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan, terdapat juga beberapa biaya – biaya
yang harus dikeluarkan pada awal suatu usaha agar dapat memulai usaha dengan lancar :

1. Biaya promosi awal.


2. Biaya sewa tempat (jika dibayar dimuka dalam jangka waktu tertentu, maka biaya sewa
tempat dimasukkan ke dalam rincian biaya di atas, tetapi jika dibayar tiap bulan, biaya
sewa tempat masuk ke biaya operasional bulanan).
3. Biaya risiko. Jumlah uang yang disediakan sebagai uang jaga-jaga jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti produk basi, tidak terjual, tepung tumpah, telur pecah, dll.
4. Uang untuk membeli-membeli bahan baku awal produksi.

No BIAYA-BIAYA KETERANGAN BIAYA


(RP)
1 Biaya promosi awal Banner dan brosur 500.000
(biaya pemasaran)
2 Biaya sewa tempat - 0
(jika dibayar dimuka)
3 Biaya resiko - 100.000
(untuk jaga-jaga)
4 Biaya bahan baku dan produksi awal - 120.000
TOTAL 720.000

Sehingga, total modal awal yang dibutuhkan saat memulai usaha, yaitu:

Biaya untuk membeli peralatan (a) = 650.000


JAPRI MODUL 2018 | 19

Biaya lainnya (b) = 720.000

Total (a) + (b) = Rp. 1.370.000

2 Memahami dengan pasti alur proses produksi


Untuk memastikan barang atau jasa yang diproduksi memiliki kualitas yang baik,
pengusaha harus memahami setiap tahap dalam produksi yang dilakukan. Isilah kotak
dibawah ini untuk memastikan bahwa kita mengetahui langkah-langkah dalam membuat
produk, mulai dari saat menyiapkan bahan baku hingga barang siap untuk dijual.

Berikut adalah contoh proses produksi keripik bayam. Jumlah langkah produksi bisa
berbeda-beda, tergantung dari proses produksi yang akan dilakukan.

Tahap 1
Pembelian seluruh
bahan baku Tahap Akhir (siap jual)
Masukkan dalam
kemasan, timbang, beri
label, dan quality control
Tahap 2
Daun bayam dicuci
bersih terlebih Tahap 9
dahulu lalu tiriskan Tunggu hingga matang,
angkat, dan tiriskan
Tahap 3
Mencapur semua Tahap 8
tepung menjadi satu
Panaskan minyak dan
dan diaduk rata
goreng bayam yang
sudah dicelup ke
Tahap 4 adonan (lakukan sampai
Memasukkan semua selesai)
bumbu yang
dihaluskan ke dalam Tahap 7
campuran tepung Celupkan tiap lembar
bayam ke dalam
Tahap 5 adonan
Menambahkan
garam dan penyedap Tahap 6
rasa dan aduk hingga Tuangkan air sedikit
merata demi sedikit sambil
diaduk hingga adonan
pas
JAPRI MODUL 2018 | 20

Dengan menuliskan alur produksi di atas, akan membantu pengusaha untuk memastikan bahwa
proses produksi sudah dilaksanakan dengan benar dari awal hingga akhir, tidak ada tahapan
yang terlewat, sehingga kualitas produk yang dihasilkan akan selalu sama dan terjaga.

BIAYA PRODUKSI
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk yang akan dijual. Biaya produksi
merupakan biaya tidak tetap, karena besar kecilnya biaya tergantung dari sedikit/banyaknya
jumlah produk yang akan dibuat. Jika yang dibuat banyak maka biayanya akan besar, tetapi jika
yang dibuat hanya sedikit maka biayanya juga hanya sedikit. Dalam menghitung biaya produksi,
ada 3 hal yang harus diperhitungkan, yaitu:

a. Biaya Bahan Baku Langsung (BBBL) yaitu bahan baku


utama yang digunakan dalam produksi yang tidak bisa
digantikan bahan lain. Misalnya, untuk membuat
pisang
goreng, yang termasuk BBBL adalah pisang, tepung,
telur, air, dan lainnya.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) yaitu biaya untuk


membayar orang yang melakukan proses pembuatan
produk.

c. Biaya Pendukung yaitu biaya yang mendukung dalam


proses produksi namun diluar biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang
termasuk disini sebagai pelengkap atau pendukung
saja.
Biasanya yang termasuk biaya pendukung seperti biaya
kemasan, dan sebagainya.
JAPRI MODUL 2018 | 21

Jika 3 biaya-biaya di atas dijumlahkan, maka total 3 biaya tersebut


disebut Harga Pokok Penjualan atau Biasa disingkat HPP.

Apakah penting menghitung HPP? SANGAT PENTING..!!


Agar bisa diketahui berapa modal yang dibutuhkan untuk proses
produksi. Dengan mengetahui biaya yang dikeluarkan, pengusaha
bisa menetapkan harga jual dengan benar.

Bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan (HPP)? Berikut merupakan cara mudah
untuk menghitung harga pokok penjualan dengan contoh produk keripik bayam.

Biaya Bahan Jumlah Merek/Nama Harga


Produksi Toko
/Nama Penjual
Daun bayam 50 lembar Pasar A 10.000
Tepung beras 250 gr Rose Brand 2.500
Tepung kanji 50 gr
Biaya Bawang putih 4 siung
Bahan Bawang merah 5 butir
Baku Kemiri 3 butir
Langsung Garam Secukupnya
(BBBL) Air Secukupnya
(A)
TOTAL Rp. 50.000
Biaya Jumlah Tenaga Biaya per Total BTKL yang
Produksi Kerja yang orang Harus dibayar
dibutuhkan
Biaya Tenaga 1 5.000 (B) Rp. 5.000
Kerja Langsung

Untuk mempermudah pengusaha menentukan biaya produksi (Harga Pokok Penjualan),


silahkan gunakan tabel biaya produksi dibawah ini:
JAPRI MODUL 2018 | 22

Biaya Bahan Jumlah Harga


Produksi
Kemasan 5 biji ................
Biaya Label 5 biji ................
Pendukung Kantong plastik 5 biji ................
Bensin ................
Total (C) Rp. 5.000

HPP = (A) + (B) + (C)

Setelah dihitung HPPnya, tahap berikutnya adalah mencari HPP per produk/unit/bungkus.
Caranya mudah, HPP yang telah dihitung diatas, dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Berikut ini contoh tabel sederhana yang bisa digunakan untuk menghitung HPP dengan contoh
produk keripik bayam.

No Biaya Produksi Jumlah Biaya


1 Total biaya bahan baku langsung Rp. 50.000
(misal: Bayam, tepung, minyak, garam, dll)
2 Biaya tenaga kerja langsung Rp. 5.000
(misal: Komisi produksi)
3 Biaya pendukung Rp. 5.000
(misal: Bensin untuk kulakan, kemasan, label)
4 TOTAL BIAYA PRODUKSI (HPP) Rp. 60.000
5 Jumlah produk yang dihasilkan 5 bungkus
6 HPP per unit (HPP dibagi dengan jumlah produk Rp. 12.000
yang dihasilkan = Rp. 60.000 : 5 bungkus dll)

Dari perhitungan di atas, bisa dilihat dengan biaya produksi sebesar Rp. 60.000 menghasilkan 5
bungkus keripik bayam, maka HPP per bungkus didapati dari HPP yaitu Rp. 60.000 dibagi jumlah
produk yang dihasilkan yaitu 5 bungkus sehingga diketahui HPP per bungkus adalah Rp. 12.000.
JAPRI MODUL 2018 | 23

Artinya, RP. 12.000 itu adalah biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu bungkus keripik
bayam.

MENETAPKAN HARGA JUAL

Jika untuk membuat satu bungkus


keripik bayam biayanya adalah Rp.
12.000, maka akan ku jual dengan
harga berapa ya agar tidak rugi?

Tidak ada acara khusus untuk menentukan harga jual suatu produk,
karena biasanya pengusaha menetapkan berdasarkan harga pasar
dan juga harga pesaing. Namun harga jual HARUS lebih besar dari
harga pokok penjualan produk agar tidak rugi.

Tabel berikut ini akan membantu menetapkan harga jual


sehingga bisa diketahui laba kotor setiap produknya.
JAPRI MODUL 2018 | 24

No ITEM HARGA
A HPP per bungkus keripik bayam Rp. 12.000
B Perkiraan Harga Jual Keripik Bayam Rp. 15.000
per Bungkus
Keuntungan Kotor Per Unit Rp. 3.000

PERKIRAAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL


Selain biaya produksi, dalam melakukan suatu usaha ada biaya lain yang dikeluarkan oleh
seorang pengusaha, yaitu biaya operasional. Jika biaya produksi termasuk biaya tidak tetap,
maka biaya operasional termasuk biaya tetap. Dikatakan biaya tetap karena biaya yang
dikeluarkan jumlahnya relatif tetap setiap bulannya. Yang dimaksud biaya operasional (biaya
tetap) adalah biaya yang dikeluarkan setiap bulan untuk mendukung berjalannya suatu usaha,
seperti biaya listrik, biaya air, biaya pegawai (jika ada), biaya promosi, dan lain-lain. Berikut ini
adalah perkiraan biaya operasional yang mungkin dikeluarkan untuk mendukung berjalannya
suatu usaha.

No Biaya Operasional Jumlah


1 Sewa Tempat Rp. 100.000
2 Listrik dan Air Rp. 100.000
3 Biaya Promosi Rp. 50.000
4 Gaji Rp. 500.000
5 Lain-lain …………………
TOTAL BIAYA OPERASIONAL TIAP BULAN RP. 750.000

PERHITUNGAN UNTUK MENUTUP BIAYA OPERASIONAL


Biaya operasional sangat dimungkinkan keluar setiap bulan untuk mendukung jalannya suatu
usaha. Jumlah biaya operasional bersifat tetap dan tidak tergantung dari jumlah produk yang
terjual. Contoh biaya sewa tempat Rp. 100.000 jika keripik bayam terjual 100 bungkus per
bulan, biaya sewa tempat juga Rp. 100.000. Agar pengusaha tidak rugi, maka ada jumlah
JAPRI MODUL 2018 | 25

minimal yang harus terjual setiap bulannya agar bisa menutup biaya operasional, istilahnya
Break Even Point (BEP). Break Even Point (BEP) adalah kondisi pengusaha tidak mengalami
kerugian, tapi juga belum mendapatkan keuntungan. Berapa yang harus dijual setiap bulannya
agar pengusaha tidak rugi? Berikut ini cara menghitungnya.

BEP (Unit) = Total Biaya Operasional

Laba Kotor per Unit

Jika biaya operasional setiap bulannya adalah Rp. 750.000, dengan menggnakan rumus di atas,
maka berikut ini adalah jumlah yang harus diproduksi dan dijual agar tidak rugi:

BEP (Unit) = Rp. 750.000


= 250 bungkus
Rp. 3.000

Dengan biaya operasional sebesar Rp. 750.000 per bulan, maka pengusaha harus menjual 250
bungkus setiap bulannya agar bisa menutup biaya operasional.

PERHITUNGAN BALIK MODAL


Hampir mirip dengan perhitungan untuk menutupi biaya operasional, perhitungan balik modal
ini juga penting untuk dihitung agar bisa diketahui kapan modal seorang pengusaha itu kembali.
Dengan mengetahui kapan modal kembali, seorang pengusaha bisa merencanakan
pengembangan ushanyalebih lanjut. Rumus yang digunakan juga relatif sama, hanya berbeda di
bagian pembagi. Jika sebelumnya yang digunakan sebagai pembagi adalah biaya yang
dikeluarkan sebagai modal awal saat akan memulai usaha. Berikut ini adalah rumus untuk
menghitung berapa unit yang harus terjual supaya modal awalnnya kembali:

Balik Modal (Unit) = Total Biaya Memulai


Laba Kotor per Unit
JAPRI MODUL 2018 | 26

Jadi, missal saat awal memulai usaha membutuhkan modal Rp. 2.000.000, dengan
menggunakan rumus di atas, maka pengusaha akan balik modal dalam :

Balik Modal (Unit) = Rp. 2.000.000


= 667 Unit
Rp. 3.000

Dengan modal Rp. 2.000.000 maka pengusaha tersebut akan balik modal setelah menjual 667
bungkus kerpik bayam. Sekarang, silahkan hitung perkiraan modal usaha mu.
JAPRI MODUL 2018 | 27

TARGET PRODUKSI, PENJUALAN, DAN PERKIRAAN LABA KOTOR


Dalam menjalankan suatu usaha, hendaknya seorang pengusaha mempunyai target produksi dan
penjualan agar semangat dan terarah dalam menjalankan usahanya. Berikut ini adalah contoh
perhitungan perkiraan pendapatan dalam 3 bulan :

Perkiraan Perkiraan
Nama HPP per Harga Jual Laba Kotor Penjualan Laba Kotor
Bulan
Produk bungkus per unit per unit dalam satu dalam satu
bulan bulan

10 bungkus
per hari Rp. 3000
Keripik
Januari 12.000 15.000 3.000 = 300 x 300
Bayam
bungkus = 900.00
per bulan

15 bungkus
per hari Rp. 3.000
Keripik
Februari 12.000 15.000 3.000 = 450 x 450
Bayam
bungkus = 1.350.000
per bulan

20 bungkus
per hari Rp. 3.000
Keripik
Maret 12.000 15.000 3.000 = 600 x 600
Bayam
bungkus = 1.800.000
per bulan

Terjual
Rp.4.050.00
Jumlah dalam 3 bulan : 1.350
0
bungkus

Perkiraan penjualan dan laba kotor sangat bisa berubah tergantung rencana dan target masing-
masing pengusaha. Setelah diketahui laba kotor dan biaya operasional setiap bulan, maka
JAPRI MODUL 2018 | 28

pengusaha bisa mengetahui berapa laba bersih setiap bulannya. Berikut perhitungan
sederhananya :

BULAN
ITEM
Januari Februari Maret
Perkiraan Laba Kotor 900.000 1.350.000 1.800.000
Perkiraan Biaya Operasional 750.000 750.000 750.000

Perkiraan Laba Bersih 150.000 600.000 1.050.000

Catatan :

Selain dengan menggunakan rumus balik modal sebelumnya, dari laba bersih juga bisa
diperhitungkan pada bulan pada bulan keberapa pengusaha akan balik modal.

Balik modal ( bulan ) = Total modal awal

Laba Bersih Rata-rata Per Bulan

Balik modal ( bulan ) = 2.000.000

3,33 bulan

600.000

Dari perhitungan diatas, bisa dilihat bahwa usaha tersebut akan balik modal di bulan keempat.
JAPRI MODUL 2018 | 29

BAB 5
PEMASARAN
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF
Untuk dapat menjual barang/jasa kepada konsumen diperlukan suatu kegiatan pemasaran agar
konsumen mengetahui produk/jasa yang kita jual berikut keunggulannya. Agar dapat menjual
barang/jasa dengan baik, diperlukan suatu strategi pemasaran yang efektif. Hal ini bertujuan agar
pemasaran yang kita lakukan benar-benar dapat menginformasikan produk yang kita jual dan dipahami
dengan jelas oleh target konsumen kita. Namun, sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita ulas sedikit
mengenai makna dari strategi pemasaran.

Strategi : Cara-cara yang dilakukan dengan kemampuan yang dimilki untuk mencapai apa yang
diinginkan ( tujuan )

Pemasaran : Kegiatan-kegiatan yang terdiri dari menentukan harga jual, menetapkan pangsa atau
segmen konsumen, memilih jalur penjualan,mempromosikan produk ditujukan terhadap segmen
konsumen yang dipilih.

Strategi Pemasaran : Cara-cara yang dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki untuk menentukan
harga jual, menetapkan pangsa atau segmen konsumen, memilih jalur penjualan, mempromosikan
produk ditujukan terhadap segmen konsumen yang dipilih

Manfaat strategi pemasaran


 Merencanakan produk dan membuat produk yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
 Menentukan harga jual yang tepat
 Mempromosikan produk dengan cara dan saluran media yang tepat

Strategi pemasaran yang lazim digunakan adalah bauran pemasaran 4P (Marketing Mix). Bauran
pemasaran adalah kombinasi dari 4 kegiatan (4P) yang merupakan inti dari sistem pemasaran.
JAPRI MODUL 2018 | 30

Sumber Gambar : Google

Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)


Bauran pemasaran juga dikenal dengan istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place
(tempat penjualan/jalur distribusi), dan promotion (promosi).

 Product ( Produk ) adalah sesuatu yang ditawarkan ke calon konsumen, baik berupa barang
maupun jasa. Hal-hal yang termasuk product meliputi : variasi, kualitas, desain, merek dan
kemasan.

 Price ( Harga ) adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh calon konsumen untuk
memilki/menikmati barang atau jasa yang diinginkan. Hal-hal yang termasuk price meliputi :
daftar harga dan diskon potongan harga

 Place ( Tempat penjualan / jalur distribusi ) adalah merupakan lokasi atau tempat dimana
calon konsumen bisa dengan menjangkau atau mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan. Hal-hal yang termasuk place meliputi : lokasi penjualan, wilayah penjualan, dan
alat transportasi.

 Promotion ( Promosi ) adalah kegiatan-kegiatan atau cara yang dilakukan oleh pengusaha
untuk mengenalkan barang atau jasa yang dijual dan menarik minat calon konsumen untuk
membeli, termasuk media yang digunakan untuk promosi. Hal-hal yang termasuk promotion
meliputi : brosur, poster, iklan di koran, majalah, radio, media online ( facebook dan
Instagram ), spanduk, dan lain-lain.
JAPRI MODUL 2018 | 31

Sebelum menerapkan 4P diatas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangakan, yaitu :

 Solusi Pelanggan ( Customer Solution ). Barang atau jasa yang dijual harusnya dapat
membantu dan mampu menyelesaikan masalah konsumen.

 Biaya Pelanggan ( Customer Cost ). Barang atau jasa yang akan dibayarkan oleh konsumen
untuk membeli produk tersebut harus sesuai atau setara dengan kebutuhan atau keinginannya.

 Kenyamanan ( Convenience ). Barang atau jasa tersebut mampu menyenangkan konsumen


karena mudah diperoleh dimana-mana.

 Komunikasi ( Communication ). Pengusaha dan konsumen dapat melakukan komunikasi


baik sebelum membeli, saat membeli, maupun sesudah pembelian barang atau jasa.

ANGGARAN PEMASARAN
Setelah menentukan strategi pemasaran, sekarang saatnya menentukan anggaran pemasaran. Hal
terpenting yang harus diingat oleh pengusaha adalah membuat anggaran pemasran yang sesuai
dengan barang atau jasa yang akan dijual dan calon konsumen yang dipilih. Anggaran pemasaran
hanya mencangkup biaya yang timbul dari aktivitas pemasaran saja. Tidak termasuk aktivitas
usaha yang lain, seperti produksi.

Anggaran pemasaran dapat bervariasi dari bulan ke bulan, biasanya tergantung pada situasi dan
kondisi usaha dan konsumen. Ada beberapa bulan dimana permintaan konsumen terhadap barang
atau jasa tertentu cukup banyak, misalnya bulan Juni dan Juli yang mendekati tahun ajaran baru
bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Bila usaha kita menjual seragam sekolah, maka permintaan
konsumen untuk seragam sekolah pada bulan tersebut biasanya lebih banyak daripada bulan-
bulan yang lain. Pada bulan tersebut, anggaran pemasaran dimungkinkan untuk ditingkatkan agar
permintaan konsumen bisa dipenuhi secara maksimal.
JAPRI MODUL 2018 | 32

Contoh Anggaran Pemasaran


Bulan : Desember 2017

Aktivitas : Promosi

Media Promosi Harga per satuan Total Kebutuhan Total Biaya


Brosur Rp.1.000 100 lembar Rp.100.000

Spanduk Rp.100.000 2 buah Rp.200.000

Total Rp.300.000
JAPRI MODUL 2018 | 33

BAB 6
RANCANG KEUANGAN USAHA MU
KEUANGAN PRIBADI DAN KEUANGAN USAHA
Bagi para pengusaha yang baru membangun suatu usaha, memisahkan keuangan
pribadi dengan keuangan usaha sering diabaikan. Padahal itu adalah hal yang sangat
penting ada beberapa alasan mengapa banyak orang senang mencampur kuangan
pribadi dengan keuangan usaha. Penyebab utamanya adalah merasa bahwa uang yang
digunakan untuk usaha adalah uang pribadi

Berikut adalah tips sederhana untuk membuat keuangan usaha dan keuangan pribadi
menjadi sehat dan seimbang.

o Pisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi


Biasakanlah untuk memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi sedari dini.
Walaupun bisnis yang sedang dijalankan masih terbilang kecil, namun keuangan usaha
harus tetap dikelola dan dipisahkan dari keuangan pribadi agar tidak menggangu
perkembangan usaha kedepannya.
o Tentukan jumlah uang yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha
Setelah memisahkan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi, tentukan
beberapa jumlah uang yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha. Hal ini sangat
berguna untuk merencanakan kuangan usaha kita. Jika jumlah uangnya tidak jelas,
maka arus kas usaha kitapun akan tidak jelas.
o Catatan pengeluaran dan pemasukan dengan rapi
Catatlah semua uang yang keluar dan masuk didalam sebuah pembukuan. Adanya
pembukuan bertujuan untuk mengontrol jumlah uang yang keluar dan uang yang
masuk.
o Kurangi resiko dengan cara mengurangi hutang
Mengembangkan usaha dengan cara berhutang, memang diperbolehkan. Namun kita
juga harus waspada, karena jika kondisi keuangan usaha kurang baik, beban cicilan.
JAPRI MODUL 2018 | 34

hutang hanya akan memperburuk keadaan usaha, bahkan dapat juga memperburuk
keuangan pribadi.

o Gaji diri sendiri


Merasa bahwa uang usaha berasal dari uang pribadi akan membuat seorang
pengusaha merasa boleh menggunakan keuntungan untuk keperluan pribadi. Padahal
itu akan membuat pengusaha tersebut kehabisan modal. Jalankan dengan
profesional, gaji diri sendiri agar tidak mengambil keuntungan secara bebas dan
membuat modal habis.

Memisahkan uang usaha dan pribadi artinya bukan berarti kita tidak boleh menggunakan hasil
usaha untuk kepentingan pribadi. Akan tetapi, yang harus diatur adalah berapa yang boleh
diambil untuk memenuhi kebutuhan pribadi, berapa yang seharusnya tetap disimpan sebagai
modal berputar atau pengembangan usaha dan berapa untuk membayar cicilan hutang.
Bagaimana caranya?

o Melakukan pencatatan
Lakukan pencatatan dengan rapih setiap transaksi setiap harisnya. Periksa
kembali catatan anda setiap minggu untuk menghitung berapa uang yang
digunakan untuk memproduksi barang, berapa uang yang didapat dari hasil
penjualan, dan berapa keuntungan setiap hari dan minggunya, sehingga dapat
diketahui keuntungan yang diperoleh dalam sebulan.
o Alokasi dana
Dari keuntungan yang diperoleh, bagilah kedalam beberapa pos sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya:
1. 2,5% untuk zakat
2. 10%untuk ditabung
3. 50% untuk belanja keluarga dan pribadi
4. 25% untuk membayar cicilan hutang
5. 12,5% untuk tabungan usaha atau pengembangan usaha
Jika ingin menikmati jumlah uang yang pasti/tetap untuk kebutuhan pribadi
dan keluarga, maka tentukanlah nilainya bukan berdasarkan presentase tapi
JAPRI MODUL 2018 | 35

berdasarkan nominal. Misalnya 1 juta rupiah sebulan. Penentuan jumlah ini harus
disesuaikan dengan kebutuhan lainnya.

o Memisahkan Uang Usaha dan Uang Pribadi

Uang usaha dianggap sebagai uang pribadi karena usaha 100% milik sendiri.
Berdasarkan anggapan tersebut, pengaturan keuangan untuk kepentingan
pribadi

Selain itu, pemisahan tersebut harus diikuti komitmen untuk tidak


mengambil uang usaha untuk kepentingan pribadi. Untuk langkah ini ada
baiknya pengusaha mempersiapkan lebih dari satu rekening bank/celengan
jadi, rekening untuk kepentingan usaha dengan rekening untuk kepentingan
pribadi dibuat terpisah. Jika suatu saat pengusaha terpaksa mengambil uang
usaha untuk kepentingan pribadi, sebaiknya hal tersebut ditatat
sebagaihutang dan harus segera diganti.

o Memisahkan uang usaha dan uang pribadi


Bukalah rekening di bank khusus untuk usaha yang dijalankan. Pastikan setiap
transaksi jual beli kegiatan usaha menggunakan rekening ini. Buka juga
rekening bank khusus untuk kebutuhan pribadi. Dengan demikian pemisahan
keuangan akan lebih mudah. Tentunya harus disiplin dan tidak tergoda untuk
menggunakan uang usaha dalam keadaan apapun.

Adanya rekening yang terpisah akan membantu pengusaha melihat


pertumbuhan usahanya. Baik dari sisi perputaran modal, maupun pertumbuhan
modal. Di samping itu pengusaha juga bisa mengetahui sudah berapa banyak
biaya yang keluar untuk usaha dan berapa pendapatan yang telah masuk,
apakah usaha masih rugi (minus) atau sudah untung (plus), dan kalaupun rugi
(minus) apakah wajar atau tidak dan sebaginya.
JAPRI MODUL 2018 | 36

Tentu saja tips – tips diatas tidak bisa berjalan tanpa adanya keseriusan pengusaha
untuk diperhatikan. Pengelolaan keuangan yang baik, akan membuat usaha berjalan
dengan baik. Sebaliknya, pengelolaan keuangan yang buruk akan memperburuk
perkembangan usaha, bahkan bisa berdampak pada kehidupan pribadi. Sebagai
pengusaha pemula,pengelolaan keuangan menjadi tantangan tersendiri. Akan
tetapi,hal ini amat sangat bisa dipelajari, sehingga dapat dengan mudah dipraktekan
pada usaha.

Pengelolaan keuangan adalah cara mengelola keuangan yang ada di dalam


usaha. Keuangan yang dimaksud disini meliputi uang masuk
(modal,penjualan,dan lain-lain) dan uang keluar (pembelian alat,bahan
baku,hutang,dll). Pengaturan keuangan dapat dilakukan salah satunya dengan
pencatatan keuangan. Pencatatan dilakukan agar pengusaha dapat mengontrol
pengeluaran dan apakah pengeluaran yang dilakukan memang dibutuhkan atau
tidak. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk pencatatan saat masa
operasional usaha.
JAPRI MODUL 2018 | 37

PENCATATAN KEUANGAN
Nama Usaha :
Bulan : s.d
Mata Uang :

1 23 DAFTAR
cash `
`penerimaan pengeluaran Saldo Tanggal No Dibayarkan
Nota ke/ Keperluaan
Debit Kredit
diterima
dari
JAPRI MODUL 2018 | 38

BAB 7
RANCANG USAHA MU
MEMBUAT RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)
Setelah memahami berbagai hal yang diperlukan untuk memulai sebuah usaha.
Saatnya membuat rencana usaha. Berikut adalah cara muda dalam menyusul
rencana usaha.

A. Informasi Dasar
Nama usaha
Jenis usaha
Deskripsi singkat usaha

Nama Usaha Keripik Bayam JAPRI


Jenis Usaha Kuliner (Camilan Sayur)
Deskripsi Usaha
Keripik bayam dengan merek JAPRI adalah camilan dengan bayam sebagai bahan baku
utamanya. Dibuat dari bahan yang segar, tanpa pengawet dan penyedap rasa, sehingga
aman untuk dikonsumsi setiap hari oleh anak-anak, dewasa, hingga orang tua

B. Produk Usaha
Bagian ini berisi penjelasan mengenai produk usaha yang akan dijual yaitu:
a) Produk (barang/jasa) yang akan ditawarkan kepada konsumen
b) Keunggulan/keunikan masing-masing produk
c) Perbandingan produk yang ditawarkan dengan produk sejenis yang
dijual oleh perusahaan lain
d) Jumlah produksi dari produk yang akan ditawarkan
e) Kemana saja produk-produk tersebut akan dijual (distribusi
JAPRI MODUL 2018 | 39

Produk yang Keunggulan / Perbandingan Jumlah Tempat


ditawarkan keunikan Dengan Produksi Menjual
Produk lain produk
Keripik Rasa enak, Tanpa pengawet 20 biji/hari Kantin
bayam Harga murah, dan mecin sekolah
bergizi

C. Kegiatan Utama (Key Activies)


Bagian ini berisi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan utama apa saja akan
dilakukan dalam usaha-mu, serta siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut.

No. Kegiatan Utama Pelaksana Tugas


1. Membeli bahan baku ke pasar Kiki
2. ........

D. Sumber Daya Utama (Key Resource)


Bagian ini berisi penjelasan mengenai sumber daya apa saja yang dibutuhkan
dalam keseluruhan proses usaha. Sumber daya yang dimaksud di sini berupa
alat, bahan, maupun tenaga kerja yang dilibatkan dalam keseluruhan proses
usaha.

No. Sumber daya Utama


Alat Masak:
1. -kompor
- Tabung gas
- Penggorengan
- ....
Bahan Produksi:
-Bakso
2. -Minyak goreng
-...
Tenaga Kerja
-Tukang goreng
3. -Tukang kemas
-...
4. ...
JAPRI MODUL 2018 | 40

E.Target Konsumen

Bagian ini berisi penjelasan mengenai siapa saja calon konsumen yang akan
menjadi target pemasaran usaha Anda

No. Sumber Daya Utama Spesifik Konsumen

- Siswa SDN 01 Tegal Sari


- Siswa SMPN 8 Tegal Sari
1. Sekolah di Desa Tegal Sari - Siswa SMAN 2 Tegal Sari
- Orang Tua Siswa
- Guru

F. Strategi Pemasaran

Bagian ini berisi penjelasan mengenai cara memasarkan produk agar dapat
diketahui oleh konsumen, serta mampu menarik hati konsumen untuk membeli

c
Harga Jual Tempat Pemasaran Promosi
Produk
Rp.15.000 - Kantin Kantor Dinas Beli 10 gratis 1
Kripik - Kantin Sekolah
Bayam

…….. ……..
JAPRI MODUL 2018 | 41

G. Rencana Keuangan
Bagian ini berisi penjelasan mengenai item-item atau hal-hal apa saja yang akan
dikeluarkan untuk keberlangsungan usaha, beserta perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan. Komponen ini meliputi bagian produksi, pemasaran, operasional,
distribusi, dan semua proses usaha. Tidak usah diisi jika tidak ada dalam usaha yang
anda jalankan

No. ITEM BIAYA

1 Biaya Peralatan dan biaya lain untuk memulai

2 Biaya Operasional

3 Biaya Produksi

4 Biaya Pemasaran

TOTAL
JAPRI MODUL 2018 | 42

Setelah membuat detail biaya diatas, selanjutnya dapat dibuat perhitungan


biaya modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Hal ini untuk mengetahui
berpa banyak modal yang dibutuhkan, serta darimana saja modal tersebut
diperoleh.

Kebutuhan Modal ( Sesuai dengan total Rp…


pernecanaan keuangan ) (I)

Diperoleh dari :

- Bantuan dana program JAPRI Rp …


- Modal pribadi Rp …
- …

TOTAL Rp …
(I)

Anda mungkin juga menyukai