Anda di halaman 1dari 2

Kasus 1 : “Siswa sering mengalami kesulitan dalam menerapkan sikap jujur ketika proses belajar

berlangsung. Terkadang mereka terlihat bertingkah laku dengan jujur, tapi tanpa kita sadari
ketika materi yang diberikan oleh guru bidang studi belum dapat dipahami, mereka
menyembunyikan hal itu. Mereka bahkan mengatakan bahwa mereka telah memahami materi
tersebut. Bagimana pendapatmu tentang hal ini !!! Dan Apa solusi yang bisa kau berikan ?

Kasus 2 : “Ketika siswa ditanya bagaimana kabar mereka, maka mereka akan menjawab baik-
baik saja. Siswa yang mengalami sedikit masalah seperti ngantuk saat belajar mengatakan
bahwa ia baik-baik saja, padahal ia berkata bohong. Ia merasa takut dan malu untuk
mengatakan bahwa ia masih ngantuk untuk menerima mata pelajaran yang akan diberikan.”
Bagimana pendapatmu tentang kasus di atas!!! Dan utarakan solusimu menyakapi hal tersebut

Kasusu 3 :Ada orang bijak pernah mengatakan, "anak akan melupakan semua nasehat baik dari
orangtuanya, tetapi anak tidak akan pernah lupa dengan perbuatan baik orangtuanya". Tuliskan
hikmah yang bisa kau petik dari pernyataan tersebut ? Jelaskan !

Kasus 4 : Seorang siswa sedang ujian dan kesulitan menjawab soal ujian. Ketika menengok ke
sekitar, dia melihat teman-temannya saling menyontek. Sementara pengawas sedang keluar
ruangan menerima telepon
a. kalo kamu jadi siswa tersebut ,Apa yang akan kamu lakukan?
b. Apa tujuan kamu berperilaku demikian ?

Kasus 5: Seorang siswa hari ini harus menjalani ujian padahal tadi malam dia belum
tuntas/selesai dalam belajar. Namun dia telah membuat catatan di kertas kecil. Siswa tersebut
mengalami kesulitan menjawab soal ujian. Siswa tersebut teringat kertas kecilnya, tapi dia juga
tahu pengawas ujian di ruangannya terkenal disiplin dan tegas.
a. kalo kamu jadi siswa tersebut ,Apa yang akan kamu lakukan?
b. Apa tujuan kamu berperilaku demikian ?
Pecahkan Kasus ini dengan kelompokmu. Dan Presentasikan di depan Kelas !

Sebuah studi kasus tentang kejujuran : Hari itu Dodi pusing bukan kepalang. Sebuah
surat diterimanya, kertas putih dengan logo Tut Wuri Handayani dan nama sekolahnya tertera
sebagai kop surat. Surat yang sebenarnya ditujukan untuk orang tuanya, tapi dengan
keingintahuan yang tinggi, dibukanya surat tersebut. Isi suratnya kali ini agak lebih keras
dibanding dengan 2 surat sebelumnya yang intinya adalah orang tua Dodi harus segera melunasi
uang sekolah yang sudah tertunggak selama 4 bulan sebesar Rp. 2 juta rupiah dalam waktu
seminggu. Pikiran Dodi berpaling teringat wajah kedua orang tuanya yang hanya bekerja sebagai
buruh dan pastinya tidaklah punya uang sebesar itu dalam waktu seminggu.

Perjalanan pulang sekolahnya menjadi teramat panjang baginya. Sesampainya di rumah,


diberikannya surat tersebut kepada orang tuanya dan benar dugaan Dodi kalau orang tuanya
memang tidak bisa mempersiapkan uang sebesar itu dan besar kemungkinan Dodi akan
dikeluarkan dari sekolah jika memang tidak bisa membayar uang tersebut. Dodi duduk
termenung, berdoa kepada Tuhan agar keluarganya diberikan mukjizat karena Dodi sangat ingin
bersekolah dan tidak mau putus sekolah seperti kakaknya terdahulu.

Tak putus-putus Dodi berdoa memohon agar kiranya dia bisa melewati masalah yang
sedang dihadapinya. Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Dodi pulang melalui jalur yang
tidak biasa dia lewati karena jalan tersebut sedang diperbaiki. Meskipun agak jauh tapi karena
hanya itu satu-satunya jalan yang tersedia, maka dengan terpaksa dia berjalan. Di seperempat
akhir jalan itu, Dodi menemukan sebuah dompet hitam tergeletak di pinggir jalan. Ketika dilihat
sekelilingnya tidak ada orang lain, diambilnya dompet tersebut lalu memasukkannya ke dalam
tas dan berjalan lebih cepat dari sebelumnya.

Dengan wajah berpeluh keringat akhirnya Dodi sampai di rumah. Saat itu rumah Dodi
sedang kosong karena kedua orang tuanya dan kakaknya sedang bekerja. Dodi memberanikan
diri membuka dompet tersebut, dan alangkah terkejutnya dia ketika dia melihat ada setumpuk
uang pecahan 100 ribu di dalamnya.

Dihitungnya dan mendapatkan angka tepat Rp. 3 juta. Diperiksanya kembali dompet
tersebut, dan di bagian dalamnya terdapat sebuah kartu tanda pengenal atas nama seorang pria
berdomisili sekitar 10Km dari tempat tinggal Dodi. Dodi galau. " Inikah jawaban dari mukjizat
yang dimintanya dalam setiap doanya ATAU ini adalah sebuah cobaan dari Tuhan kepadanya? "

Jika hal ini terjadi kepada Anda, apa yang akan Anda lakukan jika berada
dalam posisi Dodi??

Anda mungkin juga menyukai