Anda di halaman 1dari 5

Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.

1, Januari 2019 44

KEBIASAAN MEROKOK DAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS MOLOMPAR BELANG KECAMATAN BELANG
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2018
Jurgen M. Uguy*, Jeini Ester Nelwan*, Sekplin A.S. Sekeon*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius pada saat ini adalah
hipertensi. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 di Sulawesi Utara prevalensi hipertensi sebesar
27,1%. Merokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik dengan pendekatan cros sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah Kerja Puskesmas Molompar Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara.
Responden penelitian sebanyak 96 responden. Pengukuran tekanan darah mengunakan alat ukur
tensimeter digital dan kuesioner untuk mengukur kebiasaan merokok responden. Analisis data
menggunakan uji Khi Kuadrat. Hasil analisis data menunjukkan nilai p=0,571 (p>0,05). Hal ini
berarti tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Molompar Belang Kecamatan Belang Tahun 2018.

Kata Kunci : Hipertensi, Kebiasaan Merokok, Minahasa Tenggara

ABSTRACT
Non-communicable diseases that are a very serious health problem at this time are hypertension.
2013 Basic Health Research Results in North Sulawesi the prevalence of hypertension was 27.1%.
Smoking is one of the risk factors for hypertension. The purpose of this study was to determine the
relationship between smoking habits and the incidence of hypertension. This study was an
observational analytic study with a cross sectional approach. This research was carried out in the
Work Area of Molompar Health Center, Belang District, Southeast Minahasa Regency. The
research respondents were 96 respondents. Blood pressure measurement uses a digital tensimeter
measuring instrument and a questionnaire to measure the smoking habits of respondents. Data
analysis using the Chi Square test. The results of data analysis showed a value of p = 0.571 (p>
0.05). This means that there is no relationship between smoking habits and the incidence of
hypertension in the Work Area of Molompar Belang Health Center, Belang District, 2018.

Keywords : Hypertension, Smoking habits, Minahasa Tenggara

PENDAHULUAN juta orang meninggal akibat hipertensi


Penyakit Tidak Menular (PTM) (WHO, 2013).
merupakan penyebab kematian di dunia, Penyakit kardiovaskular global
68% dari 56 juta kematian yang terjadi menyumbang sekitar 17 juta kematian
pada tahun 2012. Hipertensi atau per tahun, komplikasi kejadian
tekanan darah tinggi yang tidak hipertensi mencapai 9,4 juta populasi di
ditangani akan merusak suatu organ dunia setiap tahunnya. Hipertensi masih
target seperti stroke, terjadinya penyakit menjadi masalah kesehatan yang sangat
jantung coroner, penyakit jantung serius pada saat ini. Hipertensi adalah
hingga berujung pada kematian. Di suatu keadaan dimana tekanan darah
seluruh dunia hampir setiap tahun ada 7
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 1, Januari 2019 45

seseorang (sistolik ≥140 mmHg) dan/ dominan dalam polusi ruangan tertutup
(diastolic ≥90 mmHg) (WHO, 2013). karena dapat memberikan polutan
Merokok merupakan faktor risiko seperti gas serta logam-logam berat
yang dapat di kendalikan, dibutuhkan yang membahayakan seseorang baik tua,
waktu sepuluh detik untuk nikotin mudah dewasa dan anak-anak (Suiraoka,
menuju ke otak. Cara kerja nikotin yaitu 2012).
memberikan sinyal kepada kelenjar Puskesmas Molompar Belang
adrenal untuk bisa memberikan terletak di Kecamatan Belang,
Epinephrine (adrenalin) kepada otak. Kabupaten Minahasa Tenggara yang
Merokok 2 batang saja, tekanan darah merupakan daerah pesisir di Kecamatan
bisa meningkat sampai 10 mmHg. Belang. Sesuai dengan hasil wawancara
Namun demikian, apabila perokok berat dengan Kepala Puskesmas Molompar
maka seseorang beresiko tekanan darah Belang, bahwa merokok merupakan
akan terus meningkat (Gardner, 2007). perubahan gaya hidup yang memicu
Laporan mengenai penyakit tidak peningkatan kasus penderita hipertensi,
menular di DinKes Kabupaten Minahasa dari hasil wawancara bahwa sebagian
Tenggara, dimana hipertensi memiliki masyarakat itu merokok pada saat
kasus yang paling tinggi dengan jumlah berkerja. Kebiasaan itu dilakukan
sebanyak 14.351 kasus (Dinkes Mitra, sebagian besar laki-laki yang berprofesi
2017). Kasus hipertensi tertinggi sebagai nelayan, petani, buruh, dan
ditemukan di PKM Molompar Belang pegawai (Profil Puskesmas Molompar
yang memiliki penderita hipertensi Belang, 2017). Maksud dalam penelitian
sebanyak 3016 kasus dan menjadi ini mencari hubungan antara kebiasaan
puskesmas yang memiliki kasus merokok dengan kejadian hipertensi di
hipertensi tertinggi di semua puskesmas Puskesmas Molompar Belang.
(Dinkes Mitra, 2017).
Dampak negatif dari merokok yaitu METODE PENELITIAN
memiliki kecendurungan yang lebih Penelitian ini menggunakan pendekatan
besar mengalami gangguan jantung Cross-sectional Study, dilaksanakan di
karena menghirup tar dan nikotin 2 kali desa Watuliney Puskesmas Molompar
lebih banyak, CO 5 kali lebih banyak Belang Kecamatan Belang pada Tahun
dan ammonia 50 kali lebih banyak. 2018. Responden sebanyak 96 orang.
Polusi lingkungan yang menyebabkan Pengumpulan data mengunakan
kematian terbesar karena asap rokok kuesioner.
dikategorikan sebagai faktor yang
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 1, Januari 2019 46

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis yang di dapat antara


Pada bagian ini dijelaskan distribusi kebiasaan merokok dengan kejadian
responden berdasarkan jenis kelamin hipertensi, 30 responden yang merokok,
dan umur (Tabel 1 dan 2). Selain itu, 20 responden yang memiliki kebiasaan
dijelaskan hubungan antara merokok merokok menderita hipertensi. Chi
dan hipertensi (Tabel 3). Square menunjukkan hasil p=0,571
Tabel 1. Jenis Kelamin (p>0,05), disimpulkan tidak ada
Jenis N % hubungan merokok dengan hipertensi di
Kelamin
Laki-laki 52 54,2 Puskesmas Molompar Belang. Hasil di
Perempuan 44 45,8 Puskesmas Molompar Belang lebih
Total 96 100.0
Jenis kelamin yang paling banyak laki- banyak responden perokok sedang 11-20
laki yaitu 52 responden (54,2%), batang perhari dibandingkan perokok
perempuan 44 (45,8%). dengan >20 batanng perhari sebanyak 4
responden dan hampir semua perokok
memiliki lama merokok 11-20 tahun.
Usia rata-rata perokok adalah pada
kategori 46-60 tahun. Hampir semua
responden yang merokok yaitu pada saat
bekerja, sebagian besar responden
merupakan perokok aktif.
Penelitian yang dilakukan oleh
Suprihatin (2016) menyatakkan tidak
Umur responden didapat paling tinggi
memiliki hubungan antara merokok
yaitu pada kelompok umur 46-60 tahun
dengan kejadian hipertensi di PKM
sebanyak 45 responden (46,9%).
Nguter dimana p=0,795 (p>0,05). Suoth
et al (2014) menunjukkan hubungan
kebiasaan merokok dengan kejadian
hipertensi pada pasien di PKM
Kolongan Minut tidak memiliki
hubungan.
Penelitian yang sejalan dari
penelitian Agustina dan Sari (2014)
faktor-faktor yang berhubungan dengan
hipertensi pada lansia di atas umur 65
tahun menunjukkan bahwa merokok,
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 1, Januari 2019 47

kelebihan berat badan, dan jenis kelamin hipertensi. Hipertensi bisa menyebabkan
tidak mempunyai hubungan kejadian beberapa penyakit mematikan apabila
hipertensi pada umur 65 tahun ke atas di dibiarkan antara lain yaitu penyakit
PKM Pekanbaru. jantung koroner (Nelwan et al, 2017).
Puspita dan Haskas, (2014)
hipertensi pada pasien memiliki risiko KESIMPULAN
dimana responden yang berobat di Merokok dengan kejadian hipertensi
poliklinik RSUD labuang baji Makassar, tidak memiliki hubungan di PKM
menunjukkan bahwa merokok tidak Molompar Belang.
berhubungan dengan kejadian
hipertensi. SARAN
Hasil dalam penelitian ini kebiasaan Berdasarkan hasil penelitian ini maka
merokok dengan kejadian hipertensi perlu lebih dalam melakukan penelitian
yaitu: masalah merokok dan hipertensi pada
1. Hipertensi memiliki beberapa populasi masyarakat berumur < 45 tahun
faktor, bukan hanya dengan atau pada kelompok umur dewasa muda.
perilaku merokok (multikausal).
2. Beberapa penelitian menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa faktor yang paling besar Agustina, S., & Sari, S. M. 2014.
Faktor-Faktor yang
pengaruhnya yaitu usia.
Berhubungan dengan
Bertambahnya usia tekanan darah Hipertensi Pada Lansia di Atas
Umur 65 Tahun. Jurnal
rentan meningkat, dinding arteri
Kesehatan Komunitas, 2(4),
mengalami penebalan dikarenakan 180-186.
Dinas Kabupaten Minahasa Tenggara.
penumpukan zat kolagen,
2017. Data primer Puskesmas
sehingga pembuluh darah Se-Kabupaten Minahasa
Tenggara: Dinkes Kabupaten
menyempit dan menjadi kaku.
Minahasa Tenggara.
Dalam penelitian ini, responden Gardner, F. S., 2007. Smart Treatment
for high Blood Presssure.
paling banyak berumur 45 tahun ke
Jakarta: Prestasi Pustaka
atas. Hal inilah yang menyebabkan Publisher.
Kesehatan, K. 2013. Riset Kesehatan
pengaruh merokok tidak ditemukan
Dasar (Riskesdas). Kemenkes
dalam penelitian ini. RI. Jakarta
Nelwan, E. J., Widjajanto, E., Andarini,
Namun perlu diperhatikan jika
S., & Djati, M. S. (2017).
responden berumur < 45 tahun maka Modified Risk Factors for
Coronary Heart Disease
kemungkinan kebiasaan merokok bisa
(CHD) in Minahasa Ethnic
merokok tidak ada hubungan dengan Group From Manado City
Indonesia. The Journal of
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 1, Januari 2019 48

Experimental Life Suiraoka, 2012. Penyakit Degeneratif.


Science, 6(2), 88-94. Yogyakarta : Nuhamedika.
Nelwan, J. E., Widjajanto, E., Andarini, Suoth, M., Bidjuni, H., & Malara, R.
S., Djati, S., & Sumampouw, (2014). Gaya hidup dengan
O. J. 2018. The Role of kejadian hipertensi di PKM
Mapalus Culture by Minahasa kolongan Kab. Minut. Jurnal
Ethnic in North Sulawesi to the Keperawatan, 2(1).
Coronary Heart Disease Suprihatin, A., B. Raharjo, dan
Incidents. Wijayanti, A.C. (2016).
Puskesmas Molompar Belang. 2017. Kebiasaan Merokok, Aktifitas
Data primer 10 Penyakit Fisik, Riwayat keluarga
Menonjol. Watuliney. dengan Kejadian Hipertensi di
Puspita, E., & Haskas, Y. (2014). Faktor PKM Nguter, Universitas
risiko kejadian hipertensi pada Muhammadiyah Surakarta.
pasien yang berobat di WHO, 2013. A Global Brief on
poliklinik rumah sakit umum Hypertension: Silent Killer,
daerah labuang baji Global Public Health
makassar. Jurnal Ilmiah http:apps.who.int/iris/bitstream
Kesehatan Diagnosis, 5(1), 58- /10665/79059/1/WHO_DCO_
64. WHD_2013. 2_eng.pdf?ua=1-
Diakses September 2018.

Anda mungkin juga menyukai