BAB I
PENDAHULUAN
melatih siswa bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, (2) siswa
mampu menjadi tutor sebaya, (3) memupuk rasa kebersamaan antar siswa,
1
2
(NHT) ini, relatif mudah diterapkan di dalam kelas sehingga guru dan
serta guru lebih mudah menyiapkan bahan materi pelajaran dan media
terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa pun dapat lebih
terlihat dari sikap aktif, kreatif, serta inovatif siswa dalam menghadapi
pembelajaran tersebut. Hal ini juga disampaikan oleh Endang dan Harmini
dilakukan.
negara yang di survei. Survei TIMSS mengambil fokus pada domain isi
2
3
Indonesia pada posisi 34 dari 48 negara, tahun 2003 pada posisi 35 dari 46
negara, tahun 2007 pada posisi 36 dari 49 negara, tahun 2011 pada posisi
tergolong rendah.
untuk kelas rendah (I, II dan III) masih tergabung dalam tema, sedangkan
untuk kelas tinggi (IV, V dan VI) sudah terpisah dari mata pelajaran lain
dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua dan KD
Kurikulum 2013 ini, uraian tentang prosedur terlihat begitu panjang dan
2019 antara peneliti dengan guru kelas IV serta siswa kelas V SD Negeri
cocok digunakan untuk materi keliling dan luas persegi, persegi panjang
menyelesaikan soal dikarenakan lupa akan rumus keliling dan luas persegi,
persegi panjang dan segitiga. Saat peneliti menanyakan kepada salah satu
siswa tentang rumus keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan
segitiga siswa ragu – ragu menjawabnya bahkan ada siswa yang tidak bisa
membedakan antara rumus keliling dan luas. Oleh karena itu, kesiapan
oleh guru.
Tengah Semester (UTS) tahun ajaran 2017/2018. Berikut ini tabel 1.1 nilai
(KBM) dengan nilai >72 ada sebanyak 7 siswa dari 22 siswa atau
nilai >72 ada sebanyak 3 siswa dari 22 siswa atau sebanyak 13,64 %.
Sedangkan siswa dengan nilai <72 ada sebanyak 19 siswa dari 22 siswa
pada materi segitiga dan segiempat siswa mengalami kesulitan, ada juga
diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat mengetahui hasil
belajar siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
Salah satu solusi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
proses pembelajaran salah satu materi yang dibahas yaitu keliling dan luas
NHT ini dapat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
karena dalam menjawab soal tergantung dari nomor yang dipilih guru
berdasarkan undian yang dilakukan. Jadi, semua siswa harus siap dan
Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian ini berdasarkan latar
belakang masalah tersebut antara lain:
1. Saat proses pembelajaran, guru hanya sedikit menguasai model
pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah berdasarkan judul yaitu Pengaruh Model
Keliling dan Luas Bangun Datar Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gugus II
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
Duo?”
10
E. Asumsi Penelitian
Pada penelitian ini peneliti berasumsi bahwa dengan
belajar siswa terutama pada materi keliling dan luas persegi, persegi
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
penggunaan model NHT dan hasil belajar matematika. Selain itu, hasil
2. Manfaat Praktis
hari.
pembelajaran matematika.
perhatian siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT)
a. Pengertian Numbered Head Together
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
kelompok tersebut.
12
13
Tabel 3
Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1 Guru membagi siswa Membentuk
Penomoran menjadi beberapa kelompok
kelompok atau tim
yang beranggotakan
4 atau 5 orang dan
memberi nomor
sehingga tiap siswa
dalam kelompok
tersebut memiliki
nomor yang berbeda.
Pemberian nomor
pada siswa dalam
suatu kelompok
disesuaikan dengan
banyaknya siswa
dalam kelompok
tersebut.
Tahap 2 Guru mengajukan Siswa
Pengajuan pertanyaan memperhatikan
Pertanyaan bervariasi dari yang pertanyaan dari
(Questioning) spesifik hingga yang guru
bersifat umum
Tahap 3 Guru mengawasi Siswa berpikir
Berpikir bersama siswa bersama untuk
(Head Together) menggambarkan
dan meyakinkan
bahwa tiap
anggota dalam
timnya telah
mengetahui
jawaban tersebut
Tahap 4 Guru memanggil Satu nomor yang
Pemberian satu nomor tertentu ditunjuk
jawaban kemudian siswa dari menjawab
(Answering) tiap kelompok pertanyaan yang
dengan nomor yang telah ditentukan
sama mengangkat oleh guru
tangan dan
menyiapkan jawaban
15
dipahami.
model NHT yaitu: (a) melatih siswa bekerja sama dan menghargai
pendapat orang lain, (b) siswa mampu menjadi tutor sebaya, (c)
sama bisa terpanggil oleh guru, (2) tidak semua anggota ditiap
pada materi keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga
2. Pembelajaran Konvensional
ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan oleh guru dengan
kegiatan pembelajaran.
3. Hasil Belajar
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes
penguasaan siswa.
hasil belajar ada lima yaitu: (1) informasi verbal (2) keterampilan
afektif).
20
segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua dan
serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua dan KD 4.9
a. Persegi
1) Pengertian Persegi
sama panjang.
EFGH . Keliling (K) dari suatu persegi adalah jumlah dari sisi –
K = 𝑎+𝑎+𝑎+𝑎= 4×𝑎
22
𝐿=𝑎×𝑎
b. Persegi Panjang
c. Luas Segitiga
Geometri
a) Fase 1:Penomoran
satu nomor.
d) Fase 4: Menjawab
seluruh kelas.
eksperimen ini:
perhitungan effect size, diperoleh sebesar 0,60 (kriteria sedang). Hal ini
24
terhadap hasil belajar siswa pada materi KPK dan FPB kelas IV SDN
14 Pontianak Selatan.
berada pada kategori hasil belajar baik lebih tinggi satu tingkat dari
pecahan sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,11 > 1,67,
Kelas V SDN 13 Parit Putus, Agam. Analisis data diperoleh hasil thitung
2,190 dan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 1,685 sehingga
C. Kerangka Berpikir
merupakan penelitian yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu
Jadi dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang dibagi menjadi
dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Untuk mengetahui kondisi awal
kedua kelas tersebut dilakukan tes awal yang disebut dengan pretest.
menggunakan Model NHT dan pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional.
berupa posttest, hasil posttest inilah yang akan diuji menggunakan Uji-T.
1 sebagai berikut :
27
Pre test
Post-test
Uji t-test
D. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
eksperimen.
ini:
O X O
O O
Gambar 3. Desain non- equivalent pretest-posttest control group design
Keterangan :
kelas kontrol dan kelas eksperimen terlebih dahulu dipilih melalui uji
29
30
di sekolah dasar negeri yang akan terpilih sebagai sampel. Alasan lain
pengaruh model kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada
Duo.
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki
31
penentuan sampel daerah bila objek yang akan diteliti sangat luas.
subjek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Teknik
daerah yang akan dijadikan sampel dilakukan secara acak yaitu cara
undian.
kelas IV SDN 08 Luhak Nan Duo memiliki kelas paralel yaitu kelas
IVA dan IVB dengan banyak siswa pada kelas IVA 22 orang siswa
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 08 Luhak Nan Duo yang terdaftar
Kelas IV merupakan kelas paralel yang terdiri dari kelas IVA yang
dengan cara diberikan pretest pada kedua kelas yaitu kelas IV A dan IV B,
dari hasil pretest tersebut dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil
dan kelas dengan hasil pretest yang tinggi dijadikan kelas kontrol.
a. Kelas Eksperimen
IVB SD Negeri 08 Luhak Nan Duo. Dilihat dari rata – rata hasil pretest
b. Kelas Kontrol
Sampel terpilih sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas IVA SD Negeri
08 Luhak Nan Duo. Dilihat dari rata – rata hasil pretest lebih tinggi yaitu
47,50.
mengukur variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
tertulis dalam bentuk tes objektif dengan jenis tes pilihan ganda dengan
indikator pembelajaran yang akan diberikan kepada kedua kelas baik kelas
Namun, sebelum tes diberikan kepada kelas sampel, tes terlebih dahulu
dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga. Uji coba tes
tes dikatakan layak digunakan jika telah dianalisis dengan beberapa cara
berikut:
34
c. Merumuskan indikator
2. Kisi-kisi Insrumen
Kisi-kisi instrument dirancang terlebih dahulu sebelum instrument
siswa. Kisi – kisi instrumen pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4:
ng
...
K = 96 cm
a. 96 cm c.20
28 cm
b. 76 cm cm d. 20 cm
panjang, adalah.... m
segitiga) a. 1600 m c. 80 m
b. 100 m d. 8000 m
divalidasi. Soal di serahkan ke validator pada tanggal 14 Maret 2019 dan selesai
pada tanggal 27 Maret 2019. Dari hasil validasi terdapat beberapa soal yang
memerlukan revisi yaitu nomor 11,12,13,14, 22, 24, 26, dan 30. Hasil dari revisi
Jika
b. 6 cm d. 8 cm b. 6 cm d. 8 cm
13. Diketahui segitiga ABC. 13. Diketahui segitiga ABC.
Panjang AB = 6 cm, AC = 5 Panjang AB = 6 cm, AC = 5
cm, dan BC = 9 cm. cm, dan BC = 9 cm.
Tentukan keliling segitiga Tentukan keliling segitiga
tersebut! tersebut!
a. 40 cm c. 20 cm a. 40 cm c. 20 cm
b. 30 cm d. 50 cm b. 30 cm d. 50 cm
14. Kasim mewarnai yang 14. Kasim mewarnai yang
berbentuk segitiga dengan berbentuk segitiga dengan
cat tinta yang memiliki cat tinta yang memiliki
panjang 42 cm dan tinggi 38 panjang 42 cm dan tinggi 38
cm. Tiap 1 cm2 cm. Tiap 1 cm2
membutuhkan biaya Rp membutuhkan biaya Rp
125,. Berapa biaya yang 12.500,. Berapa biaya yang
dibutuhkan untuk mewarnai dibutuhkan untuk mewarnai
lukisantersebut ? lukisan tersebut ?
a. Rp. 99. 750, - a. Rp. 9.975.000, -
b. Rp. 88. 750,- b. Rp. 8.875.000,-
c. Rp. 77. 750, - c. Rp. 7.775.000, -
d. Rp. 66. 750,- d. Rp. 6.675.000,-
22. Luas persegi panjang 260 cm2. 22. Luas persegi panjang 260 cm2.
Jika lebarnya 20 cm. Jika lebarnya 20 cm. Tentukan
Tentukan panjangnya . . panjangnya . .
a. 13 cm c. 19 cm a. 13 cm c. 19 cm
b. 16 cm d. 22 cm b. 16 cm d. 22 cm
24. Perhatikan gambar berikut! 24. Perhatikan gambar berikut!
Lukisan berbentuk persegi Lukisan berbentuk persegi
panjang berukuran 40 cm x panjang berukuran 40 cm x 50
50 cm dipasang pada bingkai cm dipasang pada bingkai
berbentuk persegi dengan berbentuk persegi dengan
panjang sisi 60 cm! panjang sisi 60 cm!
15 cm 8cm 15 cm 8 cm
12 cm 12 cm
43
sekolah lain di luar sekolah tempat penelitian tapi dalam gugus yang
sama yaitu pada kelas IV SDN 01 Luhak Nan Duo. Setelah soal tes
Arikunto (2012) sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat
dimana setiap jawaban benar diberi bobot nilai 1 dan jawaban salah
diberi bobot nilai 0. Kemudian hasil uji coba instrument tersebut perlu
44
penelitian.
efektif diberikan pada tipe tes multiple choice atau pilihan ganda,
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
rpbis = 𝑆𝑡
√𝑞
Keterangan :
𝑟√𝑛−2
thitung = √1− 𝑟 2
45
Keterangan:
thitung = nilai thitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Butir soal yang tergolong memiliki validitas yang baik adalah soal
dengan kriteria cukup sampai dengan sangat tinggi. Demikian soal dengan
didapatlah hasilnya yaitu dari 30 butir soal terdapat 10 butir soal yang
tidak valid, karena thitung < ttabel. Sepuluh butir soal yang tidak valid adalah
butir soal nomor 4, 6, 9, 11, 13, 16, 18, 21, 22,dan 25. Data hasil uji coba
𝑛 𝑆 2 −∑𝑝𝑞
r11 = [ ][ ]
𝑛−1 𝑆2
Keterangan :
dirasakan terlalu sulit oleh siswa dan tidak terlalu mudah. Soal
yang terlalu mudah atau terlalu sulit harus direvisi atau diganti.
soal termasuk soal yang mudah, sedang dan sukar. Sudjana (2009)
soal dengan kategori mudah, 50% dengan kategori sedang dan 20%
adalah:
𝐵
P=
𝐽𝑠
Keterangan:
+
+ +
- -
0,00 0,10 0,20 0,80 0,90 1,00
Keterangan:
+ = dapat digunakan
- = harus diperbaiki
+ = sebaiknya diperbaiki
dan 29. Soal dengan kriteria sedang sebanyak empat belas butir
kriteria sukar sebanyak 6 butir soal yaitu soal nomor 3, 17, 18, 25,
28 dan 30.
𝐵𝐴 𝐵𝐵
DP = −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan :
DP = Daya pembeda soal
BA = Jumlah peserta kelompok atas
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
JA = Jumlah peserta kelompok atas
JB = Jumlah peserta kelompok bawah
Butir soal yang memiliki daya beda yang baik adalah soal
dengan kriteria sedang sampai dengan baik sekali. Untuk soal yang
51
dengan kriteria jelek ada 7 butir soal (4, 6, 11, 13, 16, 18, dan 25),
kriteria soal cukup ada 11 butir soal (2, 3, 10, 17, 19, 20, 21, 22,
28, 29 dan 30), dan soal dengan krieria baik ada 12 butir soal (1, 5,
D. Pengumpulan Data
penelitian ini akan digunakan sebagai bahan analisis atas penelitian yang
a. Tes
52
setiap soal.
b. Dokumentasi
2. Waktu Penelitian
2018/ 2019 pada saat pembelajaran matematika dengan materi keliling dan
luas persegi, persegipanjang dan segitiga yakni dari minggu keempat bulan
pertemuan pada kelas kontrol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
Head Together (NHT) dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada
ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel indenpenden/ variabel bebas dan
variabel bebas.
untuk menguji hipotesis yang diajukan. Adapun tujuan analisis data pada
1. Uji Normalitas
Menurut Riduwan (2008) uji normalitas dilakukan dengan
berikut:
berurutan
Lh = |F(z) – S(z)|
n)
9. Membuat kesimpulan :
normal
56
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat
F, yaitu:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
3. Uji Hipotesis
sesuai dengan hasil penelitian atau tidak. Hasil data diperoleh dan
Mann- Whiyney.
statistik.
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
57
𝐻1 ∶ 𝜇1 > 𝜇2
Dengan penjelasanya,
X1 − 𝑋̅2
𝑡=
1 1
𝑆√𝑛 + 𝑛
1 2
Dengan,
Keterangan :
dengan dua kriteria yang berbeda. Pengujian ini disebut juga pengujian
yang disebut U. Prosedur yang dilakukan untuk uji Uji Mann- Whiyney.
sampel
𝑛1 (𝑛2+1)
U1 = n1n2 + − 𝑅1
2
Dan
𝑛1 (𝑛2+1)
U1 = n1n2 + − 𝑅1
2
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
berikut:
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel 1
n2 : Jumlah sampel 2
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 08 Luhak Nan Duo tahun ajaran
Berdasarkan hasil pretest yang telah dilakukan pada kedua kelas, maka
dipilihlah kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas
Kelas Kontrol
66
67
Tabel 4.1 Pretest dan posttest Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pretest Posttest
Data Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 25 25 60 50
Nilai Tertinggi 70 60 85 80
Rata-rata 50,70 45.00 75.25 69.5
Median 50 45 75 70
Modus 55 40 85 70
Varian 119.67 105.986 69.67105 68.15789
Standar Deviasi 10.94 10.294 8.346919 8.255779
Jumlah Siswa 22 22 22 22
posttest kedua kelas. Terlihat bahwa nilai pretest terendah yang diperoleh
siswa kelas eksperimen sebesar 25 dan kelas kontrol sebesar 25 dan nilai
kontrol adalah 60. Selain itu terlihat pula, nilai rata-rata yang diperoleh
kelas eksperimen 32,75 dan kelas kontrol adalah 35,75. Sedangkan pada
dan kelas kontrol adalah 80. Selain itu, nilai rata-rata kedua kelompok
eksperimen dan 69,5 untuk kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa
ini.
68
80
77.95
60 69.77
0
E. Pe E.Po K. Pe K.Po
Dari gambar diagram 4.1 diatas dapat dilihat bahwa selisih rata –
rata nilai pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 3,00.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Data Akhir
Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2 di atas menunjukan Lhitung Pretest dan Posttest pada kelas
0,179) < 0190, dan dapat disimpulkan bahwa data sampel kelas
dan Posttest juga menunjukan Lhitung yang lebih kecil dari Ltabel yaitu;
(0,121 dan 0,125) < 0,190, sehingga data sampel kelas kontrol
homogenitas adalah jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka data tersebut
homogen, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka data tersebut tidak
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Data Statistik
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Varian 119,671 105,986 69,671 68,157
Varian
119,671 69,671
Terbesar
Varian
105,986 68,157
Terkecil
F(max)hitung 1,129 1,022
F(max)table 2,168 2,168
Kesimpulan Homogen Homogen
70
menunjukan F(max) hitung lebih kecil dari F(max) tabel, maka sampel
hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan
homogen.
d. Pengujian Hipotesis
Hasil uji t pretest pada kelas sampel penelitian dapat dilihat pada
lampiran 19.
ditolah Ho diterima)
0,083 dan ttabel = 1,685 dengan taraf signifikasi 0.05 dan derajat
dilihat pada tabel 4.5 dan perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 2.
Keterangan Posttest
Kelompok Eksperimen Kontrol
N 20 20
Rata-rata 75,25 69,50
Thitung 2,190
Ttabel 1,685
Kesimpulan Terdapat pengaruh (Ha diterima
Ho ditolak)
2,190 dan ttabel = 1,685 dengan taraf signifikasi 0.05 dan derajat
2. Pembahasan
teori belajar disebukan semakin banyak siswa yang terlibat, maka semakin
Sesuai dengan teori Bruner (dalam Hosnan, 2014:35) yang disebut dengan
free discovery learning. Dimana dalam proses belajar dengan baik dan kreatif
lain siswa yang lebih banyak terlibat sedangkan guru sebagai fasilator untuk
kelas diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kedua kelas
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tes awal
atau pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas eksperimen
73
161).
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk melihat
Lhitung data pretestpadakelas eksperimen sebesar 0,168 dan Lhitung data pretest
kelas kontrol sebesar 0,179, dimana Ltabel = 0,190. Hal ini menunjukkan
bahwa data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdisrtibusi normal
karena Lhitung < Ltabel. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas, dari uji
tersebut diperoleh F hitung<F tabel: 1,129 < 2,168 dan dapat dianyatakan kedua
data pretest pada kedua kelas. Dari hasil perhitungan, diperoleh t hitung = -
0,083, sedangkan t tabel(0,05,38) = 1,685, sehingga t hitung< t tabel yang berarti tidak
tedapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada kedua kelas. Setelah data
pretest dianalisis dan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas
sampel memiliki data yang berdistribusi normal dan memiliki variansi yang
homogen
kelas IVA dan kelas kontrol adalah kelas IVB. Setelah itu, pada kedua kelas
(2011:82-83) yaitu :
a. Penomoran
b. Mengajukan Pertanyaan
c. Berpikir Bersama
kelompoknya.
d. Menjawab
yang terpilih adalah nomor dua, maka setiap nomor kepala dua
Begitu seterusnya.
76
dan layang-layang diatas, siswa menjadi lebih aktif antara satu dengan
sungguh, bagi siswa yang pandai dapat menjadi tutor sebaya untuk
kelompok”.
layang-layang.
tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Setelah itu dilakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil uji
dan pada kelas kontrol L hitung = 0,125 dimana L tabel = 0,190. Sehingga
Parit Putus,Agam.
pembelajaran.
A. Simpulan
dengan standar deviasi yang diperoleh 8,34 dan nilai rata-rata kelas
ttabel pada taraf kepercayaan α 0,05 adalah 1,685, sehingga t hitung > t tabel.
lebih tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol dan
dari analisis data yang dihasilkan pengaruh yang signifikan antara kedua
Putus, Agam.
B. Saran
79
80
DAFTAR RUJUKAN
Juliana. 2013. “Pengaruh Kooperatif Teknik Nht Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SDN 14 Pontianak Selatan.” Jurnal. (online)
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=105725&val=1342.
diakses pada tanggal 28 Desember 2018)
Hamdayana, Jumanta 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, M. 2014.Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Radja,. (2018, April). Stunting dan peringkat PISA Indonesia. Antara News