Semester Ganjil 2019/2020 (Pilihan I) Prodi Sarjana Teknik Kimia Universitas Riau Perkembangan Luas Kebun Sawit dan Produksi CPO Indonesia tahun 1968 - 2015 Impor Minyak Sawit oleh Negara-negara di Erofa [dalam ribu ton] Sawit dan produk-produknya The African oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) Berasal (origin) dari Afrika Barat dan Tengah. Sampai ke Indonesia dibawa Belanda pada tahun 1848. Mulai dibudidayakan di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh pada tahun 1911. The African oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) Pohon Tidak bercabang dan monoceis; daun sekitar 40–50 lembar; (24/teahun), 10–11 m pada 25 sampai 35 tahun. Buah Berbiji dan memiliki daging buah serta inti yang keras, yang memiliki 1, biasanya 2, dan kadang 3 inti sawit. Minyak Sawit • Minyak daging buah (mesokrap) berwarna merah orange, dikenal dengan crude palm oil (CPO) dan merupakan produk utama. • Minyak inti sawit tidak berwarna dan dikenal dengan minyak inti sawit (PKO). • Nisbah CPO terhadap PKO sekitar 10:1, dan 90% penggunaan minyak sawit untuk makanan. Minyak Sawit • PKO biasanya difraksionasi atau dihidrogenasi untuk penggunaannya sebagai bahan pangan (seperti minyak kelapa). • PKO juga digunakan untuk bahan baku industri, sebagai alternatif bagi minyak kelapa, dalam pembuatan sabun berkualitas tinggi dan sumber asam lemak rantai sedang dan pendek. The American Palm Oil (Elaeis oleifera) Berdasarkan Tebal Cangkang • Daging buah tipis • Cangkang 2 – 8 mm • Inti besar dan tidak terdapat cincin serabut. • Berasal dari Kebun Raya Bogor dan dikembangkan di Deli, dikenal dengan Deli Dura. Berdasarkan Tebal Cangkang • Daging buah tebal • Tidak mempunyai cangkang, terdapat cincin serabut yang mengelilingi inti. • Intinya kecil sekali. • Dikenal sebagai “pohon bapak” untuk persilangan. Berdasarkan Tebal Cangkang • Hasil persilangan antara tipe Dura dan Pisifera. • Tebal cangkang 0,5 – 4 mm, mempunyai cincin serabut • Perbandingan daging buah terhadap buah 60% - 90%, kadar minyak 22% - 24%. Perbandingan tiga jenis sawit Tenera hasil persilangan Dura dan Pisifera Tenera hasil persilangan Dura dan Pisifera Tipe buah sawit berdasarkan warna Tipe Nigrescens • Ciri-ciri buah mentah berwarna ungu (violet) sampai hitam. • Setelah buah matang, warna buah berubah menjadi merah-kuning. • Tipe ini mudah dijumpai dimana-mana. Tipe buah sawit berdasarkan warna Tipe Virescens • Ciri buah mentah berwarna hijau. • Setelah matang, buah menjadi merah–kuning (oranye) tetapi bagian ujungnya tetap kehijau – hijauan. • Tipe ini sudah jarang dijumpai di lapangan Tipe buah sawit berdasarkan warna Tipe Albascens Ciri buah muda berwarna kuning pucat. Buah masak berwarna kuning tua karena mengandung karotein. Ujung buah berwarna ungu kehitam–hitaman. Tipe ini sudah sulit dijumpai dan kurang disukai untuk dibudidayakan. Produsen benih sawit resmi di Indonesia Potensi Produksi Rencana Produksi No Produsen (Butir) (Butir) 1. PT. PPKS 50,000,000 35,000,000 2. PT. Socfin Indonesia 40,000,000 32,000,000 3. PT. London Sumatera 25,000,000 20,000,000 4. PT. Dami Mas Sejahtera 30,000,000 20,000,000 5. PT. Tunggal Yunus Estate 20,000,000 15,000,000 6. PT. Bina Sawit Makmur 30,000,000 10,000,000 7. PT. Tania Selatan 4,000,000 3,000,000 8. PT. Bakti Tani Nusantara 20,000,000 18,000,000 Jumlah 219,000,000 153,000,000 Perbandingan produksi TBS dari benih sawit asli (bersertifikat) dan sawit asalan (tidak bersertifikat) Beberapa Varietas Kelapa Sawit Unggul yang diproduksi di Indonesia Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P PPKS 540 Rerata produksi: 28,1 ton (High mesocarp) TBS/ha/tahun. Rendemen minyak: 27,4%. Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun. Rasio inti/buah: 5,3 % Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P PPKS 718 • Rerata produksi: 26,5 ton (Big bunch) TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 23,9%. • Produksi CPO: 6,9 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 8,7 %. • Pertumbuhan meninggi: 75 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P PPKS 239 (High CPO & PKO) • Rerata produksi: 32 ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 25,8%. • Produksi CPO: 8,4 ton/ha/tahun. • Produksi PKO: 1,3 ton/ha. • Rasio inti/buah: 8,9 %. • Pertumbuhan meninggi: 62,5 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P Simalungun • Rerata produksi: 28,4 ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 26,5%. • Produksi CPO: 7,53 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 9,2 %. • Pertumbuhan meninggi: 75- 80 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P Langkat • Rerata produksi: 27,5 ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 26,3%. • Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 9,3 % • Pertumbuhan meninggi: 60- 70 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P Sungai Pancur • Rerata produksi: 25-28 ton (Dumpy) TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 23-26%. • Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah : 6,5 %. • Pertumbuhan meninggi: 40- 55 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P LaMe • Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 23-26%. • Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 6,9 %. • Pertumbuhan meninggi: 50- 70 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P Avros • Rerata produksi: 24-27 ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 23-26%. • Produksi CPO: 5,5-7 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 6,6 %. • Pertumbuhan meninggi: 60- 80 cm/tahun. Varitas unggul yang tersedia di PPKS Medan D x P Yangambi • Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun. • Rendemen minyak: 23-26%. • Produksi CPO: 5,8-7,3 ton/ha/tahun. • Rasio inti/buah: 7,2 %. • Pertumbuhan meninggi: 60- 70 cm/tahun. question