Anda di halaman 1dari 4

MSDS 𝑨𝒈𝑵𝑶𝟑

NAMA : Rahmawati Putri Maharani


NIM : 332 19 017
KELAS : 1 - D3 ANALISIS KIMIA

Nama pembimbing : Vilia Darma Paramida ,STP.,M Food.Sc.PhD

Tahun ajaran 2019/2020


1. Nama Bahan Kimia

Nama Bahan : Perak (I) Nitrat


Rumus molekul : AgNO 3
Berat molekul : 169,87 g/mol

2. Cara penyimpanan yang baik :


Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin, kering,, dan berventilasi. Hindari kerusakan fisik,
tempat-tempat yang lembab, sinar matahari langsung, sumber panas, api, penyimpanan di lantai
kayu, bahan-bahan lain yang sifatnya bertentangan dengan perak nitrat, bahan yang mudah menyala,
organik atau bahan mudah teroksidasi lainnya. Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong
karena wadah dapat mempertahankan residu produk (debu, padat); amati semua peringatan dan
tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk.

3. Dampak bagi kesehatan :


Beracun, berbahaya, korosif. menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan tubuh. bisa
fatal jika tertelan. berbahaya jika dihirup. oksidator kuat. dapat menyebabkan kebakaran
apabila kontak dengan bahan lain.
Data rangking bahaya, meliputi :
Kesehatan : 3 (keracunan hebat)
Mudah terbakar: 0 - Tidak ada
Reaktivitas : 3 - parah (oksidator)
Kontak : 3 - parah (Korosif)
Alat pelindung : GOGGLES & SHIELD; jas lab & Apron, Vent HOOD; GLOVES
PROPER
Kode Warna penyimpanan : Kuning (reaktif)

Beberapa efek kesehatan:


a. Inhalasi:
Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan bagian
atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi, radang tenggorokan,
sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu yang mengendap di paru-
paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
b. Tertelan: Korosif.
1Menelan dapat menyebabkan luka bakar parah pada tenggorokan, mulut, dan
perut. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, muntah, diare. Dan beracun.
Gejalanya meliputi nyeri dan terbakar di mulut, menghitamkan kulit dan
selaput lendir, tenggorokan, dan perut, air liur, muntah bahan hitam, diare,
kolaps, syok, koma dan kematian.
c. Kontak Kulit: Korosif.
Gejala kemerahan, nyeri, dan dapat membakar kulit.
d. Kontak Mata: Korosif.
Dapat menyebabkan penglihatan kabur, kemerahan, nyeri, luka bakar jaringan
dan kerusakan mata.
e. Chronic Exposure: jika tertelan secara terus-menerus dapat menyebabkan
perubahan warna kebiruan permanen pada konjungtiva, kulit, dan selaput
lendir. inhalasi berulang dapat menyebabkan penyakit paru-paru. Orang yang
memiliki kelainan kulit, masalah mata atau gangguan fungsi pernafasan
mungkin lebih rentan terhadap efek dari zat.

4. Penanganan
a. Inhalasi:
Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan perhatian medis segera.
b. Ingesti:
Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang banyak. Jangan
pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Segera
beri pertolongan medis.
c. Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit sambil
menghilangkan kontaminan pada pakaian dan sepatu. Segera beri pertolongan
medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum
digunakan kembali.
d. Kontak Mata:
Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sambil dikedip-
kedipkan. Segera beri pertolongan medis.
5. Cara penanganan /pembuangan limbahnya :
Dalam pembuangan limbahnya, dapat dengan mengencerkannya terleih dahulu hingga
konsentrasinya menjadi rendah dan tidak berbahaya lagi.

Anda mungkin juga menyukai