Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN

PERATURAN DESA KEDUNGJARAN


NO 2 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN DESA
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN

PERATURAN DESA KEDUNGJARAN


NO 2 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA KEDUNGJARAN

Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas


Masyarakat di Desanya.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya,
maka Pemerintah Desa perlu mengambil Kebijakan-Kebijakan yang
mendukung peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat.
c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu
dibuat sebuah Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN


Dan
KEPALA DESA KEDUNGJARAN

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG POLIKLINIK
KESEHATAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan di
hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
4. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa
5. Lembaga Desa adalah seluruh Lembaga atau Organisasi yang ada di Desa seperti LPMD,
KPMD, TP PKK, Karang Taruna, RT/RW dan lain sebagainya.
6. Badan Permusyawaratan Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat BPD,
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
7. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang–undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
8. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintah
Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun
Tetangga) di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
9. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa.
10. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
11. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dan
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan dan atau pelatihan di
bidang kesehatan, memiliki ijasah dan atau sertifikasi tertentu yang mengabdikan diri di
bidang kesehatan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimiliki.
12. Tenaga Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita yang selanjutnya disebut
KIBBLA adalah setiap orang yang mempunyai kompetensi dalam melakukan layanan
KIBBLA baik secara langsung maupun tidak langsung yang bekerja pada sarana
pelayanan kesehatan Pemerintah, swasta maupun mandiri.
13. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan dan dikelola oleh tenaga kesehatan.
14. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
15. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik.
16. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut PKD adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
17. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang selanjutnya disebut KIA untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
18. Bidan Desa adalah bidan yang ditempatkan di desa dan diwajibkan tinggal serta bertugas
melayani masyarakat di wilayah kerjanya.
19. Bidan Praktek Swasta adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan kebidanan
bagi wanita hamil,persalinan normal, nifas,bayi, balita,dan KB.
20. Pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan oleh Dokter atau jika berhalangan
didelegasikan kepada perawat atau Bidan yang ditunjuk untuk menjalankan pengobatan,
perawatan dan lain-lainnya yang ada hubungannya dengan kesehatan.
21. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan,
dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri.
22. ASI Eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada anak usia 0 hari sampai 6 bulan
tanpa pemberian makanan dan minuman lainya.
23. Pelayanan Antenatal adalah Pelayanan kesehatan terpadu yang merupakan pelayanan
Antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil sesuai
pedoman Antenatal Care (ANC).
24. Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian imunisasi pada bayi yang berusia o sampai
dengan 12 bulan yang terdiri dari imunisasi HB 0 (umur 0-7 hari), BCG,Polio 1,2,3,4,
DPT HB Combo 1,2,3 dan campak (umur 9 bulan).
25. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain,dengan bantuan
atau tanpa bantuan.
26. Masa nifas adalah masa paska persalinan sampai 42 hari.
27. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus didalam
tubuhnya.
28. Ibu bersalin adalah wanita yang mengalami proses persalinan.
29. Ibu nifas adalah wanita yang mengalami proses pasca persalinan.
30. Ibu hamil resiko tinggi adalah ibu dengan kehamilan yang beresiko yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
31. Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan / atau bayi.
32. Situasi kegawatdaruratan atau emergensi adalah situasi yang tidak dikehendaki,
mendadak,dan berkembang secara cepat,sehingga menimbulkan bahaya yang mengancam
keselamatan.
33. Neonatal adalah anak usia 0 hari sampai dengan 28 hari.
34. Bayi adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 11 bulan 29 hari.
35. Anak balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.
36. Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perorangan,
kelompok dan masyarakat umum di bidang kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
37. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
38. Tokoh Masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik karena
hartanya, keilmuanya, jabatanya sehingga menjadikan tolak ukur bagi masyarakat lain
dalam menentukan sesuatu.
39. Hak dan Kewajiban adalah sesuatu yang harus diterima dan dikerjakan.
40. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya
disingkat P4K adalah program kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan Desa dalam rangka
peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil.
41. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah - masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
42. Lembaga Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
43. Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah wadah partisipasi bagi masyarakat dalam
mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat desa.
44. Ambulans Desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama
yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk ke
tempat rujukan.
45. Jaminan Persalinan (Jampersal ) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB
pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
46. Dana Sosial Ibu Bersalin (Dasolin) adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan
kekeluargaan dengan pembiayaan sukarela yang bertujuan meningkatkan taraf kesehatan
ibu hamil.
BAB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

(1) Azas Pelayanan kesehatan Desa Kedungjaran adalah perikemanusiaan, keseimbangan,


manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama.
(2) Maksud dari Pelayanan Kesehatan Desa adalah seluruh rangkaian Kegiatan dan kebijakan
yang diambil dan dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat
desa kedungjaran dengan cara memberi Edukasi dan Pendampingan, Pengambilan kebijakan
dan Penganggaran hingga penyediaan sarana prasarana di bidang kesehatan.
(3) Tujuan dari diputuskannya Peraturan Pelayanan Kesehatan Desa adalah :
a. Menciptakan Kebijakan Pelayanan kesehatan di Desa Kedungjaran yang baik dan
bermanfaat.
b. Menciptakan Pelayanan Kesehatan lebih responsif, transparan dan akuntabel :
c. Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan kepada warga, meliputi :
1. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Penyakit terutama Penyakit berbahaya dan
menular.
2. Pencegahan dan Pembasmian Penyakit Menular.
3. Pencegahan Terjadinya Kematian Ibu pada Ibu Hamil Resiko Tinggi, Ibu Pasca
Melahirkan ( Nifas ) serta Kematian Bayi dan Balita ( KIBBLA )
4. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ).
5. Imunisasi Lengkap.
6. Kesehatan Manusia Lanjut Usia ( Manula )
7. Kesehatan Warga secara umum.
8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
9. Pelaksanaan STBM
d. Menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab bersama terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan Edukasi dan Pendampingan Hukum.
e. Peningkatkan kapasitas dan Kwalitas FKD, Kader Posyandu dan Kader Kesehatan
lainnya..

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian kesatu Hak


Pasal 3
(1) Setiap Warga berhak atas kesehatan.
(2) Setiap Warga mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan.
(3) Setiap Warga mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
(4) Setiap Warga berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan
kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
(5) Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
(6) Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan
yang baik.

Bagian kedua Kewajiban


Pasal 4

(1) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan
perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan Kegiatan pembangunan berwawasan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah desa.
(3) Setiap warga masyarakat desa berkewajiban menghormati hak warga lain dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial.
(4) Setiap warga berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan
memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
(5) Setiap Kepala keluarga atau Orangtua atau Pimpinan Perusahaan berkewajiban menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
(6) Setiap warga berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan seperti BPJS baik
mandiri maupun bantuan atau Jaminan Kesehatan lainnya yang diselenggarakan swasta.

BAB VI
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA
Pasal 5

(1) Pemerintah Desa bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina,


dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat.
(2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan
baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
(3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang
bisa diakses oleh seluruh masyarakat guna memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
(4) Pemerintah Desa bertanggungjawab atas ketersediaan sarana mobilisasi Warga yang
membutuhkan pertolongan atau perawatan lanjutan ke fasilitas kesehatan lebih tinggi berupa
sarana akomodasi / ambulan / mobil siaga.
(5) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
(6) Pemerintah Desa bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat
dalam segala bentuk upaya kesehatan.
(7) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang
bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
(8) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui
sistem jaminan sosial nasional bagi warga yang tidak mampu.

BAB V
PELAYANAN KESEHATAN DI DESA
Pasal 6

Posyandu
(1) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Manula serta Keluarga Berencana,
(2) Pelayanan di Posyandu meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
b. Pelayanan Keluarga Berencana.
c. Pelayanan Imunisasi.
d. Pelayanan Peningkatan Gizi.
e. Penanggulangan Diare
f. Sanitasi Dasar.
g. Pemberian Makanan Tambahan.
h. Penyediaan Obat Essensial.
i. Konsultasi Kesehatan Manula.

(3) Hal yang mengatur Tentang Tempat Pelayanan Posyandu, Penganggaran dan Pengkaderan
Posyandu diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pasal 7

Mobil Siaga / Ambulan Desa


(1) Pemerintah Desa wajib memberi Sarana Transportasi yang dikhususkan penggunaannya
untuk transportasi ke dan dari Rumah Sakit.
(2) Guna mengantisipasi kebutuhan akan Sarana Transportasi yang tak bisa terlayani oleh Mobil
Siaga / Ambulan Desa Pemerintah wajib menyiapkan Sarana Transportasi lengkap dengan
Pengemudinya dalam jumlah yang cukup.
(3) Hal yang mengatur Penggunaan dan Biaya atas Pelayanan Mobil Siaga dan Ambulan Desa
diatur dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.
Pasal 8
Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD )
(1) PKD adalah Sarana yang disediakan Pemerintah Desa berupa Fasilitas Tempat yang
dilengkapi alat kesehatan, Persediaan Obat dan Tenaga Kesehatan yang terdidik.
(2) Pelayanan yang diberikan di Poliklinik Kesehatan Desa ( PKD ) Kedungjaran meliputi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar termasuk kefarmasian sederhana
b. Memberikan penyuluhan dan konseling
c. Menolong persalinan ( Gawat Darurat untuk Persalinan Normal ).
d. Penanganan kegawatdaruratan
e. Penanganan penyakit
f. Merujuk
g. Pembinaan kader

(3) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Kesehatan dan Penganggaran diatur dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pasal 9
Satuan Tugas Penanganan Kesehatan
(1) Pemerintah Desa wajib membuat Kebijakan yang mencukupi untuk menangani kejadian Luar
biasa seperti bencana, pemberantasan sarang nyamuk, donor darah dll.
(2) Hal yang mengatur mengenai maksud Tujuan Satuan Tugas, Kader dan Penganggaran diatur
dengan Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pasal 10
Bidan Desa atau Bidan Praktek Swasta
(1) Pemerintah Desa wajib memastikan adanya Pelayanan Kebidanan dalam rangka menekan
angka Kematian Ibu dan Anak.
(2) Pemerintah Desa wajib menyediakan Pelayanan Kebidanan untuk Penanganan Persalinan
Gawat Darurat Normal.
(3) Pemerintah Desa wajib memastikan Tenaga Bidan sudah melaksanakan perlakuan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
(4) Pemerintah wajib memastikan setiap Kelahiran melalui Bidan agar si- Ibu memberikanASI
Eksklusif.
(5) Pemerintah wajib memastikan Bidan dapat memberikan Pelayanan Antenatal kepada semua
ibu hamil sesuai pedoman Antenatal Care (ANC).
(6) Penyediaan Layanan Kebidanan bisa dengan mandiri dari desa, bantuan tenaga bidan dari
Instansi terkait ( Puskesmas ) atau Bidan yang praktek swasta.
(7) Hal yang mengatur Jadwal Praktek, Tenaga Bidan, Biaya dan Penganggaran diatur dengan
Peraturan Desa / Keputusan Kepala Desa tersendiri.

Pasal 11
Advokasi atau Pendampingan Hukum Kesehatan
(1) Pemerintah desa wajib memberikan advokasi atau pendampingan hukum atas kebutuhan
pelayanan kesehatan terhadap warganya yang membutuhkan, seperti :
a. Pendaftaran ke Rumah Sakit.
b. Pendampingan untuk Hak mendapatkan Pelayanan yang memadai di Rumah Sakit.
c. Pendampingan untuk mengurus Surat-surat permohonan keringanan Biaya bagi warga tak
mampu.
d. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan ( BPJS ) baik secara mandiri
maupun bantuan Pemerintah.
e. Pendampingan untuk mendapatkan Jaminan Persalinan ( Jampersal ) .

(2) Pemerintah desa wajib meningkatkan Kemampuan, Kwalitas dan Kapabilitas para Kader
PKK, Kader Posyandu, Kader PKD, Anggota FKD dan Pengurus atau kader kesehatan
lainnya dengan pelatihan yang mencukupi.

BAB VI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 12

(1) Tanggungjawab dan Kewajiban untuk meningkatkan Derajat Kesehatan di Desa adalah
Tanggungjawab dan kewajiban seluruh warga masyarakat desa kedungjaran dengan azas
Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Pemberdayaan Masyarakat dikandung maksud agar Pelaksanaan Program Kesehatan di desa
bisa diawali dengan kesadaran dari masyarakat paling bawah yaitu keluarga.
(3) Program Kesehatan yang dimaksud pada ayat (2) diatas antara lain seperti :
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).
b. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ).
c. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ).
d. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita ( KIBBLA ).
e. Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
f. Pengawasan Minum Obat secara Rutin pada Pengobatan TBC
g. Dll.
(4) Pemerintah Desa bersama Lembaga Desa yang ada, untuk menjalankan ayat (1) di atas wajib
menggali Informasi, saran dan masukan dari masyarakat agar bisa menciptakan kebijakan
yang yang paling tepat.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan
pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan.

Di Keluarkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN

SARIDJO

Diundangkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN

WASDARI

Anda mungkin juga menyukai