Anda di halaman 1dari 8

KEPALA DESA ................

KABUPATEN .......................................

PERATURAN KEPALA DESA ............................


NOMOR ....... TAHUN 2019

TENTANG
PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ...................... ,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan Desa ....................


Nomor ......... tentang Lembaga Adat dalam upaya mengembangkan nilai
adat untuk kegiatan kesehatan dan lingkungan ;
b. bahwa dalam rangka Gerakan Hidup Bersih dan Sehat, meningkatkan
kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, pencegahan
anak kerdil (stunting), serta upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat
dibidang pelayanan sosial dasar;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c diatas, perlu diatur dan ditetapkan Peraturan Kepala Desa Tentang
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5234);
2. Undang-Undang 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa;
5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 Tentang
Kewenangan Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan
Terpadu
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga;
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa tahun 2019
11. Perda Kabupaten ......... Nomor ........ Tahun ......... Tentang ..........
(lembaranan Daerah Nomor.......... Tahun ........ Tambahan Berita
Daerah Nomor ..........);
12 Perbup ......... Nomor ........ Tahun ......... Tentang .......... (Berita
Daerah Nomor ..........Tahun ......);
13. Peraturan Desa ........ Nomor ......... Tahun ............. Tentang
Lembaga Adat Desa (Lembaran Desa Nomor ...........Tahun ........).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA ............... TENTANG PRILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten ...............
2. Desa adalah Desa ............
3. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa..............
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah badan
Permusyawaratan Desa................
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah
yangbberwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setetmpat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di daerah.
6. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah wadah
partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa , ikut serta dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan Pelayanan masysrakat
Desa.
7. Lembaga Adat Desa adalah lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan
menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa
masyarakat Desa
8. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan
berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal bersakala desa , kewenangan yang
ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota serta kewenangan lain yng ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
9. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena
perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
setelah dibahas dan disepakat bersama Badan Permusyawaratan Desa.
11. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu bentuk
upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi.
12. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKBM adalah
wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Pusat
Kesehatan Masyarakat, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
13. Kelompok Kerja Posyandu yang selanjutnya disebut Pokja Posyandu adalah kelompok
kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan/ pengelolaan Posyandu yang berkedudukan di Desa
14. Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki
waktu untuk mengelola Posyandu.
15. Pengelola Posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan, organisasi
kemasyarakatan, lembaga Swadaya masyarakat, lembaga mitra pemerintah, dan dunia
usaha yang dipilih, bersedia,mampu dan memiliki waktu dan kepedulian terhadap
pelayanan sosial dasar masyarakat di Posyandu.
16. Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan
berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi,
pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan
keluarga dan kesejahteraan sosial.
17. Anak Kerdil (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
18. Pelayanan Gizi adalah rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhn gizi perorangan dan
masyarakat melalui upaya pencegahan, peningkatan, penyembuhan, dan pemulihan yang
dilakukan di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB II
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
Pasal 2
(1) Setiap ibu hamil wajib memeriksakan diri ke Puskesmas, Posyandu, Polindes, Bidan
Desa,maupun Dokter praktik dengan kemampuan masing-masing
(2) Setiap ibu bersalin diwajibkan melahirkan di petugas kesehatan dengan didampingi
suami
(3) Bagi keluarga yang melanggar ayat (2) tersebut diatas akan diberikan sanksi adalah :
a. Peringatan secara lisan dan tertulis
b. Tidak diberikan surat Keterangan lahir untuk keperluan pengurusan akte kelahiran
c. Tidak dihadiri oleh masyarakat acara tahallulan (ngurisan) dan aqikah
BAB III
MEMBERI BAYI ASI EKSKLUSIF
Pasal 3
(1) Setiap bayi lahir wajib diberikan Air Susu Ibu (ASI) oleh ibunya selama enam bulan
(2) Bagi yang melanggar ketentuan ayat (1) tersebut diatas akan diberikan sanksi adalah :
a. Peringatan secara lisan dan tertulis
b. Cemoohan warga
c. Peringatan keras dari petugas

BAB IV
MENIMBANG BAYI DAN BALITA
Pasal 4
(1) Setiap rumah tangga yang memiliki anak umur dibawah lima tahun (balita) diwajibkan
hadir menimbang bayinya setiap bulan di posyandu
(2) Bagi keluarga yang melanggar ketentuan ayat (1) tersebut diatas diberikan sanksi
adalah :
d. Peringatan secara lisan dan tertulis
e. Jemput paksa oleh petugas dan Kepala disun/ RT
f. Denda menyumbangkan PMT (pemberian Makanan tambahan) untuk satu kali
Posyandu

BAB V
MENGGUNAKAN AIR BERSIH
Pasal 5
(1) Setiap rumah tangga diwajibkan menyediakan air bersih untuk kebutuhan keluarga
(2) Bagi keluarga yang melanggar ketentuan ayat (1) tersebut diatas diberikan
peringatan secara lisan dan tertulis
BAB VI
MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN
Pasal 6
(1) Setiap warga masyarakat diwajibkan menyiapkan tempat cuci tangan pakai sabun
(CTPS)
(2) Setiap pemilik/ pengelola usaha/ diwajibkan memeiliki tempat CTPS
(3) Setiap warga masyarakat sebagaiamana ayat (1) dan (2) yang melanggar akan
diberikan sanksi sebagai berikut :
a. Peringatan lisan dan tertulis
b. Denda sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah)

BAB VII
MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT
Pasal 7
(1) Setiap rumah tangga diwajibkan memiliki jamban sehat untuk keluarga
(2) Setip warga dilarang membuang Air besar dan kecil di sembarang tempat
(3) Setiap warga masyarakat sebagaimana ayat (1) dan (2) yang melanggar akan
diberikan sanksi sebagai berikut :
a. Peringatan lisan dan tertulis
b. Cemoohan warga
c. Menyapu halaman masjid

BAB VIII
TIDAK MEROKOK DALAM RUMAH
Pasal 8
(1) Bagi setiap warga perokok dilarang merokok didalam rumah, tempat umum, instansi
Pendidikan, lingkungan kerja dan sarana Kesehatan, serta didekat bayi balita.
(2) Bagi warga yang melanggar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas,
maka akan diberikan sanksi membersihkan tempat ibadah, disita rokoknya dan denda
Rp. 30.000,-
BAB IX
GOTONG ROYONG
Pasal 9
(1) Setiap warga harus siap menjadi pendonor darah apabila warga lainnya membutuhkan
darah sesuai yang diperlukan.
(2) Setiap warga diwajibkan ikut serta dalam kegiatan gotong royong membersihkan
lingkungan setiap hari jumat
(3) Setiap warga wajib membersihkan rumah rumah sendiri dan diwajibkan membuka
jendela rumah dari pagi sampai siang hari.

BAB X
MAKAN BUAH DAN OLAHRAGA
Pasal 10
(1) Setiap keluarga diwajibkan menanam buah dan sayur dengan memanfaatkan
pekarangan rumah
(2) Setiap keluarga diwajibkan mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
(3) Setiap warga diwajibkan membiasakan diri berolah raga minimal 30 menit setiap
hari.
(4) Setiap warga diwajibkan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari

BAB XI
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pasal 11
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap prilaku Hidup bersih dan sehat dilakukan oleh
Kepala Dusun/ Rukun Tetangga masing masing
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas, dikoordinir
oleh Lembaga Adat Desa.
(3) Ketua RT akan memberikan laporan tertulis kepada Kepala Dusun secara rutin minimal
1 kali dalam 1 bulan
(4) Kepala Dusun akan memberikan laporan tertulis kepada Kepala Desa dan Lembaga
Adat secara rutin minimal 1 kali dalam 1 bulan.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Dengan berlakunya Peraturan Kepala Desa ini, maka semua ketentuan yang mengatur dan
bertentangan dengan Peraturan Kepala Desa ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini
dengan penempatannya dalam Berita Desa ........................

Ditetapkan di ...................
Pada tanggal ................
KEPALA DESA .........................,

. ................................

Diundangkan di ..............................
Pada tanggal
SEKRETARIS DESA ............................

.............................................

BERITA DESA ............................. TAHUN 2019 NOMOR ______

Anda mungkin juga menyukai