Anda di halaman 1dari 3

Optimized 14 minutes ago

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-koreksi-fiskal/
View original

Pengertian Koreksi Fiskal, Penyebab, Jenis, Dan Tujuannya


Agar perusahaan berjalan dengan baik, tentu diperlukan pengelolaan keuangan yang tepat. Maka
dari itu, di semua perusahaan pasti diterapkan teori akuntansi. Di dalam materi ini, ada yang
namanya koreksi fiskal, yaitu intervensi dalam pengelolaan uang perusahaan yang melibatkan
pencatatan transaksi antara pihak dalam maupun pihak luar contohnya dengan dirjen pajak.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian koreksi fiskal dan hubungannya dengan laporan
keuangan, berikut kami jelaskan secara singkat. Silakan disimak semoga bisa bermanfaat bagi
Anda yang tertarik dengan manajemen bisnis.
Pengertian Koreksi Fiskal
Koreksi fiskal adalah aktivitas pembetulan pencatatan keuangan yang akan dilaporkan ke dirjen
pajak dan selainnya. Biasanya, revisi ini dilakukan, jika draft laporan tidak sesuai dengan format
yang menjadi standar pajak.
Pengertian lainnya adalah, koreksi fiskal merupakan tindakan penyesuaian draft keuangan wajib
pajak dengan standar perpajakan sebelum biaya pajak disetorkan. Hal ini untuk meminimalisir
kesalahan yang muncul akibat kesalahan antara pengelolaan akuntansi komersial penghasilan
dengan pajak. Hal ini tentunya berhubungan dengan akuntansi perpajakan.
Penyebab Terjadinya Koreksi Fiskal
1. Beda Waktu
Koreksi terjadi manakala terdapat beda waktu masuknya penghasilan yang dicatat di cash basis
untuk periode lama. Contohnya lebih dari satu tahun.
Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena lambatnya penagihan piutang, bisa pula karena
terjadinya penyusutan laba.
2. Beda Tetap
Beda tetap maksudnya adalah ditemukannya transaksi perusahaan yang sejatinya tidak menjadi
standar wajib pajak. Contohnya adalah penghasilan dari sumbangan dan semacamnya. Jika ini
dipaksakan masuk ke dalam draft, tentu akan terjadi perbedaan di pajak. Sehingga koreksi perlu
dilakukan.
Namun, ada transaksi “beda tetap”, tetapi masih harus dibayarkan pajaknya. Diantaranya adalah
penghasilan dari sewa tanah, perpindahan harta, bunga deposito dan yang lain.
Jenis Koreksi Fiskal
Pada umumnya, terdapat dua jenis koreksi fiskal, yaitu koreksi positif dan koreksi negatif. Koreksi
positif ialah, perbaikan yang dilakukan pada catatan penghasilan dan biaya yang berefek pada
kenaikan jumlah biaya wajib pajak.
Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah perbaikan yang dilakukan justru hasilnya mengurangi
jumlah biaya pajak. Sehingga beban pajak menjadi lebih ringan.
Contoh Koreksi Fiskal Negatif
Contoh koreksi fiskal negatif adalah terjadinya selisih penyusutan yang disebut “amortisasi
komersial”. Namun, syaratnya penyusutan tersebut harus dibawah nominal amortisasi fiskal.
Untuk penghitungannya sendiri menggunakan sistem saldo, baik tegak lurus maupun naik turun.
Ini juga berlaku untuk penyusutan aset perusahaan. Namun, terlebih dahulu harus dipisah antara
aset bangunan dengan aset non bangunan. Pemetaan ini diperlukan, semata untuk menyesuaikan
dengan draft pajak. Karena di sana, aset semacam ini dipilah-pilah sesuai bentuknya.
Contoh Koreksi Fiskal Positif
Contoh fiskal positif diantaranya adalah pembagian laba atau penghasilan. Apapun labelnya,
setiap penghasilan pasti kena wajib pajak. Untuk lebih jelas, berikut beberapa list contoh fiskal
positif, yaitu:
Sanksi administrasi berupa denda
Biaya untuk kepentingan pribadi wajib pajak
Imbalan pekerjaan yang diberikan dalam bentuk natural
Harta hibah dan sumbangan
Premi asuransi kesehatan dwiguna
asuransi bea siswa
Tujuan Koreksi Fiskal
Seperti dijelaskan di muka, koreksi fiskal adalah kegiatan membaca kembali dan memperbaiki
draft pajak perusahaan sebelum beban pajaknya disetorkan. Artinya, tujuan koreksi fiskal adalah
melakukan penyesuaian antara penghasilan dengan wajib pajak. Sehingga tidak terjadi kesalahan
penghitungan.
Tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi draf laporan sesuai regulasi yang dikeluarkan Dirjen
Pajak. Supaya tidak terjadi kerancuan, mana transaksi yang dikenai wajib pajak mana yang tidak.
Untuk meminimalisir kesalahan perhitungan pajak pada bisnis, ada baiknya Anda menggunakan
software akuntansi uang sudah mendukung fitur perpajakan yang lengkap seperti Accurate Online.
Dengan Accurate Online Anda bisa meminimalisir perhitungan pajak pada setiap kegiatan bisnis
penjualan scara otomatis, karena Accurate Online memiliki fitur ini.
Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui Link ini.

Ingin mengetahui info lainnya seputar bisnis & akuntansi? Silahkan baca artikel pilihan kami
dibawah ini :
Pengertian Akuntansi Perbankan, Prinsip, Dan Manfaatnya
Pengertian Invoice, Fungsi, Dan Jenisnya Dalam Bisnis
Pengertian Kurs, Jenis, Dan Faktor Yang Mempengaruhinya
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Lengkap
Pengertian, Penilaian, Dan Contoh Solvabilitas Dalam Bisnis
By sugi|September 6th, 2019|Akuntansi
Related Posts

Pengertian Neraca, Manfaat, Unsur, Dan Contoh Neraca Pada Akuntansi


October 21st, 2019 | 0 Comments

Accurate Online : Solusi Terbaik Untuk Kemudahan Bisnis Waralaba Anda


October 14th, 2019 | 0 Comments
Popular
Recent

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel


November 1st, 2018

3 Sistem Pemungutan Pajak Yang Berlaku di Indonesia


November 13th, 2018

Siapa Saja Pemakai Informasi Akuntansi di Dunia Bisnis?


October 22nd, 2018
Kategori
Akuntansi
Berita
Bisnis
Event
Fitur
Investasi
Karir
Keuangan
Manajemen
Marketing
Pajak

PRODUK
Accurate Online
Accurate Desktop
Rene POS
DUKUNGAN
Pusat Bantuan
Download
TENTANG CPSSOFT
Perusahaan
Kegiatan
Blog
KONTAK
Partner Resmi
Hubungi Kami
Copyright © 2019 PT Cipta Piranti Sejahtera | All Rights Reserved | Kebijakan Privasi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Anda mungkin juga menyukai