7. IMATURITAS NEUROLOGIK DAUN Kelopak Kelopak Pinna Pinna Keras dan Kartilago
1. Refleks hisap dan menelan imatur TELINGA menyatu membuka, sedikit memutar berbentuk, tebal,
pinna melengkung penuh, lunak, rekoil telinga
2. Apne dan bradikardia berulang datar, , lunak, rekoil segera kaku
3. Perdarahan intraventrikuler terlipat rekoil
lambat
4. Pengaturan perfusi cerebral imatur
5. ROP KELAMIN Skrotum Skrotum Testis di Testis menuju Testis Testis
LAKI2 datar, halus kosong, kanal atas, bawah, rugae dibawah, tergantu
6. Hipotonia
rugae rugae sedikit rugae tegas ng,
samar jarang rugae
dalam
8. IMATURITAS KARDIOLOGIK
1. PDA KELAMIN Klitoris Klitoris Klitoris Labia mayor Labia Labia
2. Hipotensi dan hipertensi PEREMP menonjol, menonjol, menonjol, dan minor mayor mayor
U AN labia datar labia minor labia minor menonjol besar, menutup
kecil membesar monor klitoris
9. IMATURITAS HEMATOLOGIK mengecil dan labia
minor
1. Anemia of prematurity
2. Hiperbilirubinemia JUMLAH
3. DIC , HDN
D. Penilaian UK
1. Penilaian ciri fisik luar (Ballard score)
2. Evaluasi neurologis
3. Gabungan nilai (Dubowitz Score)
C. Malformasi
1. PDA
2. Mikrosefali
3. Retardasi mental
4. Sindroma down
5. Sindroma turner
6. labio-palato-gnatoschizis
7. Fokomelia
8. Defek tabung saraf
9. Kelainan pada jari : sindaktili, polidaktili
Diagnosa BBL
1. Neonatus Aterm/premature/post mature
2. BBLR/normal
3. SMK/KMK/BMK
2. KELAINAN KONGENITAL
A. EPIDEMIOLOGI
1. 3% Bayi lahir dengan kelainan kongenital
2. Angka kematian : 10% pada masa perinatal
& 40% pada usia 1 tahun
Kelainan kongenital :
Kelainan yang sudah ada sejak lahir yang Patogenesis
disebabkan oleh faktor genetik atau non- 1. Malformasi
genetik Proses kelainan yang disebabkan oleh
kegagalan/ketidaksempurnaan dari satu
atau lebih proses embriogenesis
2. Deformasi
Yunda Saraswatu (2016 D)
Bentuk abnormal akibat tekanan mekanik Omphalitis
sehingga yang tadinya normal berubah Infeksi bakterial pada tali pusat (75%
menjadi abnormal misalnya bentuk kaki polimikroba):
bengkok. 1. Staphylococcus aerius
3. Disrupsi 2. Streptococcus grup A
Defek struktur akibat destruksi jaringan 3. E.coli
yang semula normal misalnya akibat 4. Klebsiela pneumoniae
iskemia, perdarahan 5. Proteus mirabilis
4. Displasia Angka kejadian: 0,2-0,7%
Kelainan struktur akibat fungsi atau Faktor resiko:
organisasi sel abnormal. Misalnya 1. BBLR
penyimpangan biokimia sel tertentu 2. Penggunaan katerisasi vena umbilikalis
3. Ketuban pecah dini
Management 4. Infeksi maternal
1. Kelainan yang bersifat fisik : pembedahan Komplikasi
2. Kelainan yang bersifat kognitif, mental : - Stranggulasi tali pusat akibat usus yang masuk
pendidikan sesuai dengan bakat dan IQ anak ke lubang yang sempit terjebak tidak dapat
3. Kelainan yang bersifat fungsi : obat-obatan dikeluarkan
Prognosis : tergantung macam kelainan yang - Terjadi perubahan warna umbilikus menjadi
ditemukan membiru dan disertai nyeri yang hebat
- jika tidak segera dilepas jeratannya dengan
Hernia Umbilikalis operasi akan terjadi kematian jaringan usus
Bagian dari usus yang menonjol melalui (gangren)
pembukaan pusat di otot-otot (Tx: Perawatan tali pusat kering bukan alkohol)
Terjadi akibat otot-otot perut gagal menutup
dengan sempurna digaris tengah perut 1) ASPHYXIA NEONATORUM
dehingga terjadi kelemahan di dinding perut Definisi
Faktor resiko: Prematuritas dan BBLR Progresive hipoksemia dan hiperkapnia yang
(Kenapa? karena semua organ tubuh termasuk disertai metabolik asidosis yang berkembang
sistem otot belum berkembang dengan baik) secara progresif
Tanda dan Gejala Klinis Penyebab : Bayi saat lahir tidak dapat
1. Benjolan di pusar dengan besar bervariasi bernafas secara spontan dan adekwat
2. Warna masih sesuai dengan warna kulit Tanda dan gejala asphyxia:
3. Membesar saat bayi menangis, mengejan 1. Hipoksemia (pO2 <)
4. Kempis saat bayi tidur 2. Hiperkarbia (pCO2>)
Beberapa kasus akan membaik tanpa operasi 3. Asidosis (pH darah<7)
pada usia 1-2 tahun / Menutup sendiri Penilaian asphyxia pada BBL : APGAR Score
(tetap dipantau, jika terjadi perubahan warna
disekitar benjolan menjadi mebiru dengan
nyeri hebat=operasi)
Tatalaksana
Penutupan dengan operasi
Diagnosis
• Anamnesis : usia kehamilan
3) HYALIN MEMBRAN DISEASE (RESPIRATORY
• Manifestasi klinis
DISTRESS SYNDROME)
• Radiologis : Thorax foto
Epidemiologi
• Laboratorium : shake test
• Di US, RDS terjadi pada ± 40.000 bayi per
tahun
Laboratorium
Tanda perbaikan :
• Analisis gas darah : hipoksemia, hipercarbia
1. diuresis spontan
dan asidosis metabolik
2. Sianosis hilang dengan oksigen minimal
• Shake test : aspirat lambung 0,5 ml + 0,5 ml
• Kematian : tersering pada hari ke 2-7 akibat
alkohol 96 % dikocok selama 15 detik dan
emfisema interstitial, pneumothorax,
didiamkan selama 15 menit
perdarahan paru / intraventrikular
Neonatus imatur : gelembung (-) :
• Kematian > beberapa minggu/bulan : akibat
60 % resiko terjadi HMD
bronchopulmonary displasia (BPD) pada
+1 : gelembung < 1/3 tabung : 20 % resiko
penderita dengan ventilasi mekanik (HMD
terjadi HMD
berat).
+2 : gelembung > 1/3 tabung
+3 : gelembung seluruh permukaan &
Radiologi
beberapa gelembung pada dua deret
• X foto thorax :
+4 : gelembung pada >dua deret pada
• Gambaran yang khas baru jelas pada usia 6-12
seluruh permukaan neonatus matur
hari
• Gambaran rontgen HMD dapat dibagi jadi 4
Penatalaksanaan
tingkat:
1. Surfactan terapi segera setelah lahir
1. Stage I : gambaran reticulogranular
Yunda Saraswatu (2016 D)
2. Resusitasi adekwat
3. Koreksi asidosis metabolik
4. Termoregulasi
5. Terapi cairan untuk memaintenance perfusi
6. Observasi ketat di NICU
Komplikasi
Fase akut :
1. kebocoran udara
2. Infeksi
3. perdarahan intrakranial
4. PDA
Fase kronis :
1. penyakit paru kronis
2. retinopathy of prematurity (ROP)
3. kelainan neurologis.
5) SEPSIS NEONATORUM
Definisi
1. Sepsis neonatorum : Infeksi bakteri di
dalam sirkulasi darah pada bayi yang
bersifat invasif
2. Sepsis : respon sistemik akibat infeksi
bakteri
3. Merupakan sindroma (kumpulan gejala)
yang berat dan fatal
4. Angka kejadian : 1,8-18/1000 kelahiran
hidup
5. Merupakan masalah kesehatan utama
pada BBL di negara berkembang
6. Mortalitas dan morbiditas tinggi (42%)