dr.Haryson Suplementasi mineral yang paling dianjurkan oleh
WHO Vitamin dan mineral adalah suplementasi zat gizi Zat besi berperanan penting dalam: mikro nutrient 1. pertumbuhan dan perkembangan otak Rekomendasi WHO pemberian vitamin dan 2. meningkatkan daya tahan tubuh mineral disesuaikan dg kondisi dan prevalensi masalah kesehatan tersering negara tsb 3. meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar Vitamin dan mineral yg direkomendasikan: Suplementasi Fe: o Vitamin: A, D - diberikan rutin setiap hari selama 3 bulan setiap o -Mineral: Fe, Zn, I tahunnya pada bayi 1. Vitamin A - ditujukan pada negara dengan prevalensi " suplementasi vitamin A bermanfaat: anemia) 40% 1. menurunkan angka kematian sebesar 24% (Data SKRT 2012 prevalensi balita anemia oleh 2. menurunkan kematian akibat diare sebesar 28% berbagai penyebab sebesar 40,5%) "rekomendasi WHO pemberian suplementasi Indonesia belum memiliki data prevalensi nasional vitamin A untuk anema defisiensi besi anak 1. 100.000U pada bayi usia 6-11 bulan 2. 200.000U tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 Pemberian suplementasi besi secara rutin telah bulan direkomendasikan oleh IDAI program ini sudah diimplementasikan Kemenkes RI setiap bulan Februari dan 4. Zink (Zn) Agustus (bulan vitamin A) Kecukupan suplementasi zink terbukti dapat 2. Vitamin D menurunkan insidensi: sinar matahari sangat penting dalam 1. diare dan pneumonia pembentukan vitamin D yang bermanfaat bagi 2. mendukung pertumbuhan linear kesehatan dan pertumbuhan tulang 3. menurunkan angka kematian terkait penyakit AAP merekomendasi pemberian suplementasi infeksi vit D sebesar400 IU pada: 4. Suplementasi zink diberikan rutin selama 1. bayi ASI eksklusif minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali pada bayi 2. bayi yang minum susu formula (1 liter usia 6-23 bulan sehari 3. anak-anak serta remaja 5. Iodium (D) "rekomendasi suplementasi vitamin D secara Iodium merupakan mineral yang penting untuk rutin untuk anak Indonesia belum ada 1. pertumbuhan BB dan TB 2. perkembangan dan kecerdasan otak
Mirah Sancita Dewi (2016 B)
3. Balita kekurangan I memiliki IQ yang lebih rendah 13.5 poin dibandingkan balita yang cukup Iodiun-nya Data Riskesdas 2013, akses rumah tangga di Indonesia thd garam beriodium sebesar 77,1% Rekomendasi wHo, suplementasi iodium hanya diberikan pada Kelompok balita yang rentan kekurangan iodium