Anda di halaman 1dari 5

Pagi nan indah, angin berderu menerpa sang wajah

Sementara dingin menyelimuti setiap langkah


Renungan setiap langkahnya hanya tentang kejayaan
Pikiran di setiap langkah pun hanya tentang keberhasilan

Detik demi detik hingga hari demi hari


Begitu cepat terlewati
Wajahnya tiada terpancar rasa jenuh sama sekali
Semangatnya selalu menggelora

Tiada kata-kata yang seindah tutur katanya


Tiada hari tanpa sebuah bakti
Tiada penawar yang seindah senyumnya
Tiada benih kasih yang tercecer di luar sana
Kecuali hanya pada murid-muridnya

Jikalau dia kan melangkah pergi


Langkah yang penuh pengorbanan
Jikalau dirinya telah tiada,
Pasti kan selalu ada yang mengenangnya
Dan itu guru, dia pahlawan tanpa lencana

“Pengabdian Tanpa Batas.”


Tak bisa kami bayangkan
Apa jadinya diri ini tanpa guru
Apa jadinya negeri ini tanpa guru
Dan bagaimana nasib generasi bangsa ini tanpa guru

Guru, orang yang mengajar tentang aksara


Bermacam-macam pengetahuan pun ilmu
Pondasi negeri yang tak kenal balas jasa
Pembangu asa bagi setiap generasi bangsa

Tak mudah baginya


Selalu ada tantangan dan ujian
Tuk mewujudkannya
Sebab dunia tak seindah dongeng dan cerita

Kesabaran, itulah cobaan yang selalu ada


Di setiap dia menghantar pelajaran
Materi, itulah godaan yang berat baginya
Karna kini banyak yang mengejar materi ketimbang keberkahan

Ikhlas, adalah pelajaran berharga


Di setiap langkah kakinya
Tak pedulia tentang apa saja
Dia selalu menjalankan tugasnya

Bukan sebagai pekerja


Namun sebagai orang tua
Bagi murid-muridnya
Dia menganggap itu dengan pengabdian
Pengabdian yang tiada batas.

Lirik yang lama

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru


Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan


Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Lirik lagu Terima Kasih Guru

Terima Kasih Guru

Terima Kasihku Ku Ucapkan


Pada Guruku Yang Tulus
Ilmu Yang Berguna
Slalu Di Limpahkan
Untuk Bekalku Nanti

Setiap Hariku Di Bimbingnya


Agar Tumbuhlah Bakatku
Kan Ku Ingat Slalu Nasihat Guruku
Trima Kasihku Guruku

Guruku tersayang, guru tercinta

Pagiku cerahku
Matahari bersinar
Kugendong tas merahku
Di pundak

S'lamat pagi semua


Kunantikan dirimu
Di depan kelasmu
Menantikan kami

Reff:
Guru tersayang...
Guru tercinta...
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis..
Mengerti banyak hal
Guruku Terima kasihku

Nakalnya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala maaf
Kau berikan

Guru tersayang
Guru tercinta
Terima kasihku....
(Dua kali)

Contoh Teks Pidato dengan Tema "Waktu"

Achernarft 01.40
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat, Guru Bahasa Indonesia Bapak Agus Salim
Dan teman- temanku yang berbahagia
Pertama- tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
melimpahkan kesehatan kepada kita, sehingga dapat berkumpul pada acara hari ini. Sholawat
serta salam, senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah membawa kita ke jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Sebelumnya, izinkan saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Salim yang
telah memperkenankan saya untuk berdiri di sini dan membahas tentang “Waktu”
Kemarin adalah sejarah, hari ini usaha, dan hari esok adalah misteri. Jika hari ini kita
tidak mampu menghargai waktu, maka hari esok pun tidak segan untuk tidak menghargai kita.
Hal itu sangat mungkin terjadi karena segala sesuatu di dunia ini layaknya bumerang. Tau
bumerang kan? Itu lah senjata tradisional suku Aborigin suku asli Australia. Tergantung
bagaimana kita memperlakukannya. Kita melakukan hal tidak baik, maka kita juga sangat
mungkin untuk mendapat perlakuan tidak baik pula.
Banyak dari kita yang masih tidak peduli dengan waktu atau dengan kata lain kita sering
menyia- nyiakan waktu. Contoh kecil, dalam mengerjakan tugas rumah, kita berfikir “Ah nanti
saja. Masih satu minggu” untuk tugas kelompok, kita berfikir “Nggausah buru- buru. Kan ada
temen yang lan inih. Pasti selese” sadarkah pada saat itu kita melakukan hal mengerikan yang
bernama penundaan? Satu hal yang istimewa dari penundaan adalah bahwa tugas yang
dibebankan pada kita tetap harus diselesaikan, sementara waktu yang tersisa semakin hari
semakin sedikit. Sementara itu, seperti orang Inggris katakan “Waktu adalah uang” dan orang
Arab mengungkapkan “Waktu laksana pedang”.
Waktu laksana pedang. Jika kita tidak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang
tersebut akan menebas diri kita sendiri. Begitu pula dengan waktu. Jika kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan baik, maka kita akan menyesal pada akhirnya nanti.
Mungkin banyak dari kita yang telah merencanakan sesuatu tetapi batal dilaksanakan,
hanya karena tidak pandai dalam memanfaatkan waktu. Padahal waktu tidak akan pernah
kembali, dan waktu tidak akan bisa kembali. Membiarkan waktu terbuang sia- sia dengan
anggapan esok masih ada waktu adalah salah satu tanda kita tidak mengerti, tidak memahami,
betapa pentingnya menghargai waktu. Ada pepatah Arab yang mengungkapkan “Tidak akan
kembali hari- hari yang telah lampau”.
Kita dapat mencapai hal yang luar biasa, jika kita dapat menghargai waktu kita sendiri.
Inilah yang menjadi tantangan kita, yaitu mengisi waktu dengan hal yang bernilai tinggi,
bermanfaat, dan meninggalkan kegiatan yang tidak bermanfaat. Semakin kita menghargai waktu,
semakin kita merasakan keajaiban waktu.
Dan teman- teman, hidup ini adalah pilihan. Kita sekali lagi bebas untuk menentukan apa
yang kita lakukan pada hari ini, saat ini. dan setiap pilihan yang kita ambil pasti memiliki resiko.
Terkadang hidup ini tentang dua bagian. Gelap, dan lebih gelap. Tetapi kedua hal itu
tidak penting jika kita tetap ingat, untuk menyalakan titik cahaya di dalam hati kita, yang disebut
iman.
Temen- temen setuju kan, waktu penting?
Akusih setuju. Kalo yang ngga setuju ya terserah. Saran saja, lakukan kegiatan positif
untuk kebaikan di dunia dan di akhirat nanti. Karena seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa
waktu adalah pedang. Di sisi lain, kita tidak tahu apakah masih ada hari esok untuk masing-
masing diri kita.
Semoga dengan apa yang saya sampaikan ini, tidak membuat teman- teman ilfeel
terhadap saya karna saya di sini tidak bermaksud menggurui, namun di sini saya bermaksud
untuk mengajak teman- teman menjadi lebih baik dengan cara menghargai waktu seperti
menghargai diri kita sendiri. Dan semoga masih ada waktu untuk kita berbenah diri agar menjadi
lebih baik.
Sekian dari saya, terimakasih atas perhatian teman- teman, dan tidak lupa saya meminta
maaf apabila banyak tutur kata yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai