BAB III
PENYELESAIAN PERSAMAAN POLINOMIAL
Metode Graeffe’s dikenal juga dengan metode pengkuadratan akar. Pada metode ini, untuk
menentukan akar-akar dari persamaan polinomial berdasarkan pada pembentukan suatu polinomial
baru dengan derajat yang sama seperti polinomial aslinya tetapi mempunyai akar-akar genap lebih
besar pangkat m dari akar-akar polinomial aslinya.
Polinomial baru mempunyai hubungan antara koefisien dan akar-akarnya sehingga dapat
diselesaikan untuk mendapatkan nilai akar-akar.
Akar-akar dari polinomial asli diperoleh dengan memanfaatkan hubungan eksponensial antara akar-
akar polinomial asli dan polinomial bentukan.
Prosedur pengkuadratan akar untuk mendapatkan polinomial bentukan, sebagai contoh digunakan
persamaan polinomial derajat tiga
f(x).f(-x) = 0
0 = −x 6 + (a21 − 2a2 )x 4 + (−a22 + 2a1 a3 )x 2 + a23 ................ (3)
Persamaan (4) merupakan polinomial bentukan dengan derajat yang sama seperti polinomial aslinya
persamaan (1) yang mempunyai akar-akar negatif dari kuadrat akar-akar polinomial asli (- x1), (-
x2), dan (- x3).
Jika prosedur ini dilakukan kembali, dimulai dengan polinomial bentukan persamaan (4), maka
polinomial derajat tiga lainnya akan diperoleh dimana akarnya negatif dari kuadrat akar-akar
polinomial bentukan persamaan (4) atau pangkat empat dari akar-akar polinomial asli persamaan
(1).
35
METODE NUMERIK 2017
Jika proses pengkuadratan digunakan pada polinomial berderajat n, maka polinomial bentukan akan
mempunyai bentuk umum berikut.
y n + (a21 − 2a2 )y n−1 + (a22 − 2a1 a2 + 2a4 )y n−2 + (a23 − 2a2 a4 + 2a1 a5 − 2a6 )y n−3 +. . . +a2n = 0
atau:
a23
a22
a21 −2a2 a4 n−3
yn + { } y n−1 + {−2a1 a3 } y n=2 + { }y + ⋯ + a2n = 0 ............. (5)
−2a2 2a1 a5
2a4
−2a6
x 3 + a1 x 2 + a2 x + a3 = 0 .............. (6)
Persamaan tersebut mempunyai akar x1, x2, dan x3, dimana x1 ≠ x2 ≠ x3, persamaan (6) dapat
juga diungkapkan dalam bentuk faktorisasi:
f(x) = 0 = (x – x1)(x – x2)(x – x3)
Jika dilakukan perkalian akan menghasilkan persamaan berikut:
Dari persamaan (6) dan (7) diperoleh hubungan antara koefisien dan akar-akar polinomial:
a1 = - (x1 + x2 + x3)
a2 = (x1x2 + x1x3 + x2x3) ............... (8)
a3 = - (x1x2x3)
Akar-akar Enke dari suatu polinomial adalah negatif dari akar-akar polinomial yang dinotasikan
dengan huruf (r).
x1 = - r1
x2 = - r2
x3 = - r3
: :
: :
Xn = - rn
Jika disubstitusikan ke persamaan (8) diperoleh hubungan antara koefisien polinomial dan akar-
akar Enke:
a1 = r1 + r2 + r3
a2 = r1r2 + r1r3 + r2r3 .................. (9)
a3 = r1r2r3
Persamaan (9) di atas sulit diselesaikan karena merupakan persamaan simultan non linier,
sehingga perlu menggunakan metode lain.
36
METODE NUMERIK 2017
Graeffe’s menggunakan suatu metode pengkuadratan akar seperti berikut, perhatikan persamaan
(6) sebelumnya dan dengan menggunakan persamaan (5) diperoleh persamaan polinomial
bentukan.
Karena r1m >> r2m >> r3m dan m cukup besar, maka persamaan (11) dapat disederhanakan
menjadi:
b1 = r1m
b2 = r1m r2m .................. (12)
b3 = r1m r2m r3m
sehingga:
x1 = r1 = ± (b1)1/m
x2 = r2 = ± (b2/b1)1/m .................. (13)
x3 = r3 = ± (b3/b2)1/m
Tanda plus dan minus pada akar, penentuannya menggunakan prinsip pembagian syntetic.
Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan polinomial berikut:
x4 – 6x3 + 8x2 + 2x – 1 = 0
Penyelesaian:
Untuk menentukan koefisien polinomial bentukan dapat menggunakan persamaan (5) dan
hasilnya seperti tabel berikut ini.
37
METODE NUMERIK 2017
38
METODE NUMERIK 2017
Hubungan umum antara koefisien polinomial dan akar-akar Enke dari persamaan polinomial
bentukan derajat tiga adalah:
b1 = r1m + 2r2m
b2 = 2r1m r2m + r2 2m
b3 = r1m r2 2m
Jika proses pengkuadratan dilakukan berulang-ulang, sehingga r1m >> r2m = r3m, maka:
b1 ≡ r1m
b2 ≡ 2r1m r2m
b3 = r1m r2 2m
sehingga:
x1 = r1 = ±(b1 )1/m
b2 1/m
x2 = r2 = ± ( )
2b1
atau:
b3 1/2m
x2 = r2 = ± ( )
b2
b1 ≡ 2r1m
b2 ≡ r1 2m
b3 = r1 2m r3m
Contoh:
Penyelesaian:
Gunakan persamaan (5) pada proses pengkuadratan akar untuk mencari koefisien polinomial
bentukan.
Prosesnya seperti pada tabel berikut ini:
39
METODE NUMERIK 2017
m = 32
b1 = 8,6 . 109
b2 = 1,849 . 1019
b3 = 1,84 . 1019
Iterasi dihentikan saat koefisien b1 setengah hubungan pengkuadratan, nilai akhir (8,6 . 109) pada
dasarnya satu setengah kuadrat dari nilai sebelumnya (1,31 . 105)
Di sini tampak bahwa akar r1 dan r2 adalah akar yang sama, dengan menggunakan persamaan
sebelumnya, maka diperoleh:
1/32
b1 1/m 8,6 . 109
x1 = r1 = ± ( ) = ±( ) = −2,0
2 2
x2 = r2 = ±(b2 )1/2m = ±(1,849 . 1019 )1/64 = −2,0
1/32
b3 1/m 1,84 . 1019
x3 = r3 = ± ( ) = ±( ) = 1,0
b2 1,849 . 1019
40
METODE NUMERIK 2017
C. Akar-Akar Komplek
Dalam proses pengkuadratan akar, adanya akar-akar komplek ditunjukkan dengan adanya tanda
satu atau lebih koefisien berfluktuasi selama proses perhitungan.
Perhatikan suatu polinomial derajat empat yang mempunyai akar-akar riil dan berbeda x1 dan x2
serta konjugat x3 dan x4.
x 4 + a1 x 3 + a 2 x 2 + a 3 x + a 4 = 0
x3 = R𝑒 iθ = R(cos θ + i sin θ) = u + iν
x4 = R𝑒 −iθ = R(cos θ − i sin θ) = u − iν
Dimana:
i = √−1
R = √u2 + ν2
Hubungan antara koefisien dan akar-akar Enke dari polinomial bentukan adalah:
Jika | r1 | > | r2 | > R, maka r1m >> r2m >> Rm, sehingga:
b1 ≡ r1m
b2 ≡ (r1 r2 )m
b3 ≡ 2(r1 r2 R)m cos mθ
b4 = (r1 r2 R2 )m
Dari hubungan persamaan terakhir tampak bahwa tanda koefisien b3 akan berfluktuas dengan
fungsi trigonometri cos mθ tiap kali nilai koefisien baru ditentukan pada proses pengkuadratan.
41
METODE NUMERIK 2017
Contoh:
Tentukan akar-akar dari persamaan polinomial derajat empat berikut:
x4 + x3 – 6x2 – 14x – 12 = 0
Penyelesaian:
sehingga diperoleh:
x1 = r1 = ±(b1 )1/m = ±(3,43 . 1030 )1/64 = 3,0
42
METODE NUMERIK 2017
1/64
b2 1/m 6,333 . 1049
x2 = r2 = ± ( ) = ±( ) = − 2,0
b1 3,43 . 1030
1/128
b4 1/2m 1,169 . 1069
R = ±( ) = ±( ) = ±√2
b2 6,333 . 1049
a1 = −(x1 + x2 + x3 + x4 )
1 = −(3 − 2 + u + u)
u = −1
R = √u2 + v 2
ν = √2 − 1 = 1
x3 = x4 = −(1 + i)
START
READ DATA-DATA
DERAJAT POLINOMIAL : N
JUMLAH ITERASI
READ DATA-DATA
KOEFISIEN POLINOMIAL
WRITE KOEFISIEN
A(I)
43
METODE NUMERIK 2017
SKALA POLINOMIAL
M=2
M = 2.M
STOP
44
METODE NUMERIK 2017
C234567
*******************************************
* METODE : GRAEFFE’S *
* PROGRAM : FORTRAN 77 *
* PROGRAMER : HERRY SUPRIANTO *
*******************************************
C DEFINISI VARIABEL
DIMENSION A(10) , B(10)
C
C INPUT DATA POLINOMIAL
WRITE(*,’(1X,A,\)’)’DERAJAT POLINOMIAL =’
READ(*,’(BN,12)’)N
WRITA(*,’(1X,A,\)’)’JUMLAH ITERASI =’
READ(*,’(BN,12)’)ITMAX
WRITE(*,’(1X,A,\)’)’KOEF. POLINOMIAL AWAL =’
WRITE(*,*)
DO 100 I = 1,N
WRITE(*,’(4X,A,I2,A,\)’)’A(‘,I,’) =’
READ(*,’(BN,E14.7)’)A(I)
100 CONTINUE
DEG = N
SCF=ABS(A(N)**(1./DEG)
WRITE(*,’(1X,A,\)’)’FAKTOR SKALA =’
WRITE(*,’(4X,E14.7)’)SCF
WRITE(*,’(1X,A)’)’KOEFISIEN BENTUKAN :’
WRITE(*,’(1X,A)’)’KOEF. YANG DISKALA M =1’
DO 110 I = 1,N
A(I)=A(I)/SCF**I
WRITE(*,’(4X,E14.7)’)A(I)
110 CONTINUE
M=2
DO 200 IT=1,ITMAX
WRITE(*,’(2X,A,I3)’)’ITERASI NO =’,IT
WRITE(*,’(2X,A,I4)’)’M =’,M
DO 150 I=1,N
S=1.
K=I
J=I
SUM=0.
12 K=K-1
J=J+1
IF(K) 15,15,13
13 IF(J-N) 14,14,17
14 S=-S
SUM=SUM+2.*S*A(K)*A(J)
GO TO 12
15 IF(J-N) 16,16,17
45
METODE NUMERIK 2017
16 B(I)=A(I)**2+SUM-2.*S*A(J)
GO TO 18
18 WRITE(*,’(4X,E14.7)’)B(I)
150 CONTINUE
DO 160 I=1,N
A(I)=B(I)
160 CONTINUE
M=2*M
200 CONTINUE
STOP
END
Metode ini merupakan metode iteratif yang melibatkan pencarian faktor kuadratik:
f(x) = x2 + ux + ν
Dari pendekatan nilai awal u dan ν, proses iterasi akan konvergen sehingga dua akar (r1 dan r2) dapat
ditentukan dari:
−u±√u2 −4ν
r1,2 = ........... (1)
2
Faktor kuadratik pertama yang diperoleh dari proses iterasi memberikan dua akar polinomial.
Dua akar berikutnya diperoleh dengan mengulang proses iterasi untuk faktor kuadratik polinomial
derajat n-2 hasil ekstraksi dari faktor kuadratik untuk dua akar pertama.
Prosedur ini dapat diteruskan untuk mencari seluruh akar dari persamaan polinomial aslinya.
u = an−1⁄an−2
ν = an ⁄an−2
Bentuk umum ekstraksi dari faktor kuadratik x2 + ux + ν pada polinomial derajat n adalah:
Bila polinomial derajat n dibagi dengan faktor kuadratik akan memberikan ekspresi (b) dan
remainder sebagai berikut.
bo = 1
b1 = a1 – u
46
METODE NUMERIK 2017
Persamaan di atas dapat juga diperoleh dengan prosedur pembagian syntetic. Sebagai ilustrasi, lihat
polinomial derajat lima (n = 5) dengan u = ν = 1
ao a1 a2 a3 a4 a5
1 -3 - 10 10 44 - 48
-u=-1 -1 4 7 - 21 - 30
-ν=-1 - 1 4 7 - 21
1 -4 - 7 21 30 - 3
bn-5 b2 = bn-3 b4 = bn-1
b1 = bn-4 b3 = bn-2 b5 = bn
dimana: bo = 1 dan b1 = a1 – u
Dari hasil di atas, maka polinomial derajat lima dapat ditulis sebagai berikut:
(x2 + x + 1)(x3 – 4x2 – 7x + 21) + (x + 1)30 – 3
Dimana remainder: (x + 1)30 – 3 = 30x + 27
Proses iterasi dilakukan terus sampai bn-1 dan bn menjadi nol.
Jika persamaan (3) diekspansikan dalam bentuk Taylor Series, maka bentuk bn-1 dan bn adalah:
𝜕bn 𝜕bn
bn (u + ∆u, ν + ∆ν) = 0 ≅ bn + ∆u + ∆ν
𝜕u 𝜕ν
............. (4)
𝜕bn−1 𝜕bn−1
bn−1 (u + ∆u, ν + ∆ν) = 0 ≅ bn−1 + ∆u + ∆ν
𝜕u 𝜕ν
Derivatif parsial dalam persamaan (4) dapat diperoleh dengan mendeferensialkan persamaan (3).
Derivatof parsial dari persamaan (3) untuk u yang didefinisikan dalam batas c adalah:
∂b1
= −1 = − co
∂u
47
METODE NUMERIK 2017
∂b2
= u − b1 = − c1
∂u
∂b3
= −b2 + c1 u + ν = −c2
∂u
∂b4
= −b3 + c2 u + c1 ν = −c3
∂u
: ...................... (5)
:
∂bn−1
= −bn−2 + cn−3 u + cn−4 ν = −cn−2
∂u
∂bn
= −bn−1 + cn−2 u + cn−3 ν = −cn−1
∂u
Persamaan (7) adalah anolog dengan ekpresi bk pada persamaan (3) dalam batas ak, u dan ν.
48
METODE NUMERIK 2017
Jadi derivatif parsial, atau c dapat diperoleh dari b dengan prosedur pembagian syntetic maupun dari
persamaan (7).
Dari persamaan (5) dan (6), maka persamaan (4) dapat ditulis dalam bentuk:
b cn−2
| n |
bn−1 cn−3
∆u = c
n−1 cn−2
|c |
n−2 cn−3
c bn
| n−1 |
cn−2 bn−1
∆ν = c
n−1 cn−2
|c |
n−2 cn−3
Contoh:
Tentukan akar-akar dari polinomial berikut ini:
x5 – 3x4 – 10x3 + 10x2 + 44x + 48 = 0
Penyelesaian:
Nilai awal u = ν = 1,5
49
METODE NUMERIK 2017
ao a1 a2 a3 a4 a5
1 - 3 - 10 10 44 48
- u = - 1,5 - 1,5 6,75 7,13 - 35,82 - 22,97
- ν = - 1,5 - 1,5 6.75 7,13 - 35,82
−10,79 28,75
| | −469,84
15,31 2,75
∆u1 = = = 0,51
−31,95 28,75
| | −914,40
28,75 2,75
−31,95 −10,79
| | −178,94
28,75 15,31
∆ν1 = = = 0,20
−31,95 28,75 −914,40
| |
28,75 2,75
ao a1 a2 a3 a4 a5
1 -3 - 10 10 44 48
- u = - 2,01 - 2,01 10,07 3,28 - 43,80 - 5,97
- ν = - 1,70 - 1,70 8,51 2,77 - 37,04
Δu2 = - 0,03
Δν2 = 0,31
u3 = u2 + Δu2 = 2,01 – 0,03 = 1,98
ν3 = ν2 + Δν2 = 1,70 + 0,31 = 2,01
Dengan cara yang sama iterasi ke 3 dan 4 dapat dilakukan dan hasilnya seperti berikut:
Δu3 = 0,01
Δν3 = 0,00
50
METODE NUMERIK 2017
Δu4 = 0,01
Δν4 = - 0,01
u5 = u4 + Δu4 = 1,99 + 0,01 = 2,00
ν3 = ν2 + Δν2 = 2,01 - 0,01 = 2,00
Iterasi ke 5:
ao a1 a2 a3 a4 a5
1 -3 - 10 10 44 48
- u = - 2,00 - 2,0 10,0 4,0 - 48,0 0,0
- ν = - 2,00 - 2,0 10,0 4,0 - 48,0
Δu5 = 0,00
Δν5 = 0,00
u5 = 2,00
ν5 = 2,00
−u ± √u2 − 4ν
r1.2 =
2
r1 = −1 + i
r2 = −1 − i
ao a1 a2 a3
1 -5 -2 24
u = 0,0 0 0 0
ν = 0,0 0 0
1 -5 -2 24
0 0
0
1 -5 -2
51
METODE NUMERIK 2017
Δu1 = - 0,52
Δν1 = - 4,59
u2 = - 0,52
ν2 = - 4,59
Iterasi dilanjutkan seperti di atas dengan mengganti nilai u dan ν yang baru, sehingga iterasi terakhir
diperoleh hasil:
u5 = u = - 1,0
ν5 = ν = - 6,0
−u ± √u2 − 4ν
r3,4 =
2
r3 = 3,0
r4 = - 2,0
Untuk: (x – 4) = 0, maka r5 = 4
Jadi akar-akar persamaan polinomialnya adalah:
x1 = - 1 + i
x2 = - 1 – i
x3 = 3,0
x4 = - 2,0
x5 = 4,0
52