A. Defenisi
yang berasal dari ISK atau kontaminasi dari uretra, vagina ataupun dari flora di
periuretral. Dalam keadaan normal, urin baru dan segar adalah steril.
Bakteriuria bermakna yaitu bila ditemukan jumlah koloni > 105/ml spesies
yang sama pada kultur urin dari sampel mid-stream urine. Berikut ini
Pungsi supra pubik Bakteri gram negatif : asal ada kuman >99%
Kateterisasi 95%
kandung kemih
Klinis asimtomatik
B. Epidomologi
ISK terjadi pada 3-5% anak perempuan dan 1% dari anak laki-laki.
Pada anak perempuan, ISK pertama biasanya terjadi pada umur 5 tahun,
dengan puncaknya pada bayi dan anak-anak yang sedang toillete training. Setelah
kedua dalam 18 bulan. Pada anak laki-laki, ISK paling banyak terjadi selama
tahun pertama kehidupan; ISK jauh lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang
perubahan yang mencolok, dimana rasio laki-laki: rasio perempuan adalah 1:10.
infeksi tanpa gejala yang akhirnya didiagnosa oleh aspirasi suprapubik adalah
1. Ginjal
Ginjal terletak diruang retroperitoneal antara vertebra torakal 12 atau lumbal 1 dan
lumbal 4. Panjang dan beratnya bervariasi yaitu lebih kurang 6 cm dan 24 gram pada
bayi yang lahir cukup bulan. Pada bayi baru lahir ginjal sering dapat diraba. Secara
anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal. Didalam
terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas
tubulus kontortus proksimalis, tubulus kontortus distalis dan duktus kolegentes. Darah
kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami
reabsorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air
membentuk urin. Urin yang terbentuk di dalam nefron disalurkan melalui piramid ke
pelviokaliks ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks mayor dan pielum/
pelvis renalis. Mukosa sistem pelviokaliks terdiri atas epitel transisional dan dindingnya
terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urin sampai ke
ureter.
2. Ureter
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin
dari pielum ginjal ke dalam buli-buli. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh
sel-sel transisional, otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan
Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli-buli, secara anatomis terdapat
beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di tempat lain,
sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut
ditempat itu. Tempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah (1) pada perbatasan
antara pelvis renalis dan ureter atau pelvicoureter junction (2) tempat ureter menyilang
arteri iliaka di rongga pelvis dan (3) pada saat ureter masuk ke buli-buli. Ureter masuk
ke buli-buli dalam posisi miring dan berada di dalam otot buli-buli (intramural) ;
keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau
menjadi dua bagian yaitu : ureter pars abdominalis yaitu yang berada dari pelvis renalis
sampai menyilang vasa iliaka dan ureter pars pelvika yaitu mulai dari persilangan
dengan vasa iliaka sampai masuk ke buli-buli. Disamping itu secara radiologis ureter
dibagi dalam tiga bagian yaitu (1) ureter 1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis sampai
batas atas sakrum (2) ureter 1/3 medial mulai dari batas atas sakrum sampai pada batas
bawah sakrum dan (3) ureter 1/3 distal mulai batas bawah sakrum sampai masuk ke
buli-buli.
3. Buli-buli
Buli-buli adalah organ berongga yang berdinding otot polos yang terdiri dari
dua bagian besar: (1) badan (korpus), merupakan bagian utama kandung kemih dimana
urin berkumpul, dan (2) leher (kollum) merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk
corong, berjalan secara inferior dan anterior kedalam daerah segitiga urogenital dan
berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung kemih
Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor. Serat-serat ototnya meluas
kesegala arah dan, bila berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan dalam kandung
kemih. Dengan demikian, kontraksi otot detrusor adalah langkah terpenting untuk
mengosongkan kandung kemih.sel-sel otot polos dari otot detrusor terangkai satu
sama lain sehingga timbul aliran listrik berhambatan rendah dari satu sel otot ke sel
otot lain. Oleh karena itu, potensial aksi dapat menyebar keseluruh otot detrusor, dari
satu sel otot ke sel otot berikutnya, sehingga terjadi kontraksi seluruh kandungan kemih
dengan segera. Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum
Secara anatomi bentuk buli-buli terdiri atas 3 permukaan yaitu (1) permukaan
superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum (2) dua permukaan inferiolateral
dan (3) permukaan posterior. Permukaan superior merupakan lokus minoris (daerah
terlemah) dinding buli-buli. Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter dan
4. Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin ke luar dari buli-buli melalui
proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan
uretra anterior. Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada
perbatasan buli-buli dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada
perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos
yang dipersarafi oleh sistem saraf simpatik sehingga pada saat buli-buli penuh, sfingter
ini terbuka. Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris yang dipersarafi oleh
sistem somatik yang dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat
kencing sfingter ini terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing.
5. Fisiologi Saluran Kemih
mudahnya kehilangan cairan, seperti kehilangan cairan lewat pernafasan yang cepat
atau kegagalan dalam pemasukan cairan. Berat ginjal neonatus sekitar 23 gram, berat
ini akan menjadi dua kali lipat dari semula pada usia 6 bulan dan meningkat pada akhir
satu tahun pertama dan tumbuh seperti ginjal orang dewasa pada saat pubertas yaitu
10 kali ukuran pada saat kelahiran. Ketika bayi dilahirkan, maka ia akan kehilangan
aliran darah dari plasenta, diikuti dengan peningkatan yang tinggi dari aliran darah pada
Neonatus akan menghasilkan 20 – 35 ml dari urin sebanyak 4 kali sehari, tapi ini akan
meningkat sampai 100 – 200 ml sebanyak 10 kali sehari pada hari kesepuluh setelah
lahir. Urin saat produksi pertama memperlihatkan eksresi urea yang sedikit karena pada
saat ini protein lebih banyak digunakan pada bayi dibandingkan dengan jumlah yang
dipecah dalam hati. Resistensi dari anyaman kapiler ginjal berkurang pada minggu
akan tetapi kapsul glomerulus saat lahir dibentuk dari epitel kubus dan belum
sepenuhnya digantikan oleh epitel berlapis gepeng dan baru berfungsi secara penuh
setelah tahun pertama. Nefron yang kecil dan immatur ini juga memiliki Lengkung
Henle yang pendek juga, dimana air dan natrium secara normal diatur, garam (natrium)
sebaiknya tidak ditambahkan ke diet bayi karena tidak dapat diekskresikan dengan
mudah dan natrium yang tersisa akan mempertahankan arteri dan vena, meningkatkan
- Perkembangan Kontinensia
Bayi memiliki keadaan inkontinensia, kemampuan untuk mengontrol pengeluaran
urin tergantung pada sistem renal yang lengkap dan berfungsi, kematangan saraf,
kesempatan yang diberikan kepada anak untuk buang air kecil dan kebiasaan. Anak
dapat menjadi cemas dan melemah jika harapan yang diberikan melebihi kemampuan
membutuhkan sekitar lima tahun untuk anak yang sehat agar tetap terkontrolpada
siang dan malam. Kandung kemih adalah organ yang kompleks yang terbentuk dari
lapisan otot dan dienervasikan oleh kompleks refleks dari tulang belakang dan
koordinasi dari otak. Perlu diingat bahwa jika anak tidak mau buang air kecil, utuk
alasan apapun, mereka dapat memberikan pesan kepada otaknya dari kandung kemih
proses yang dipelajari biasanya pada awal masa kanak-kanak sebagai hasil dari ‘toillete
training’. Seorang bayi tidak mampu berlatih mengontrol proses ini, karena
pengosongan kandung kemih tergantung pada kerja kompleks refleks. Kandung kemih
mereka akan secara volunter mengosongkan diri saat teregang pada volume 15 ml,
seperti yang diketahui pada dewasa rangsangan untuk buang air kecil pada volume 200
ml. Saat kandung kemih penuh dan merangsang reseptor trigonal, dan hasilnya
mengirimkan impuls ke area sakral tulang belakang melalui sistem saraf otonom.
Impuls motorik dari tulang belakang lewat sistem saraf otonom menginisiasi relaksasi
sfingter internal dan kontraksi otot detrusor, yang selanjutnya mengakibatkan urin
keluar dari kandung kemih. Kapasitas kandung kemih anak bervariasi berdasarkan
3-6 bulan 20
6-12 bulan 16
1-2 tahun 12
2-3 tahun 10
3-4 tahun 9
12 tahun 4-6
1 hari 0-20
2 hari 20-50
3 hari 20-60
4 hari 30-70
1 bulan 200-400
2 bulan 300-500
3 bulan 500-700
impuls saraf dapat bergerak melalui tulang belakang menuju pusat kontrol miksi di
otak. Saat kewaspadaan untuk buang air kecil dan keinginan untuk mengontrol miksi
telah berkembang, bersama dengan kematangan biologis dari sistem saraf dan
perkembangan sosial si anak, menjadikan aktivitas sistem saraf pusat mengambil alih
kerja sistem refleks. Kontrol yang baik dapat dimulai pada usia dua tahun saat anak
dapat secara sadar merelaksasikan otot dasar pinggul untuk buang air kecil.
Mengompol pada malam hari adalah suatu pengalaman yang umum pada awal
masa anak-anak; sebuah gangguan pada fungsi neuromuskular yang sering tidak
berbahaya dan akan membaik sendiri. Akan tetapi, mengompol dapat disebabkan oleh
kesedihan yang sangat kuat pada kehidupan berkeluarga. Diagnosis dari enuresis
nokturnal timbul saat aliran involunter dari urin, saat tidur, yang timbul pada anak usia
lima tahun atau lebih, dengan tidak adanya kelainan kongenital atau yang didapat oleh
sistem saraf, ditemukan satu dari banyak penyebab buruknya kontrol buang air kecil
pada malam hari (termasuk stres, riwayat keluarga, infeksi saluran kemih, dan hambatan
perkembangan). Hal itu menunjukkan bagaimana pengeluaran urin diatur, sebagai
bagian dari ritme sirkadia sehari-hari. Pada malam hari kita normalnya menurunkan
kadar ekskresi air, elektrolit, dan sisa-sisa sebagai persiapan menjelang tidur. Meski
begitu, beberapa anak membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan yang lainnya
untuk perkembangan ritme ini; 7% dari anak usia tujuh tahun mengompol di malam
hari. Diperkirakan bahwa pada beberapa anak, hal ini tidak disebabkan oleh volume
urin yang diproduksi pada malam hari atau kandung kemih terlalu kecil untuk
D. Etiologi
simtomatikmaupun yang asimtomatik adalah kuman gram negatif Escherichia coli (E.
dan pada kelainan struktur saluran kemih pada anak laki-laki sering ditemukan Proteus.
E. Faktor Risiko
Bila ISK didiagnosis pada anak, upaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor risiko pada anak (misalnya, anomali anatomi, disfungsi berkemih, dan
bakteri patogen.
Lamanya inkubasi urin dalam kandung kemih akibat beberapa hal merupakan salah
satu faktor terjadinya ISK. Inkubasi urin ini bisa terjadi akibat anak memiliki disfungsi
berkemih atau anak memilih untuk menahan pipisnya. Berbagai keadaan bisa menjadi
berkemih. Sedangkan kebiasaan menahan pipis biasanya terjadi pada anak usia
Bayi laki-laki yang disunat bisa mengurangi risiko ISK sekitar 90% khususnya
selama tahun pertama kehidupan. Risiko ISK pada bayi disunat adalah sekitar 1 dari
1000 jika mereka disunat selama tahun pertama,dan bayi yang tidak disunat memiliki 1
dari 100 risiko terjadinya ISK. Secara keseluruhan, tingkat ISK pada anak laki-laki yang
telah disunat diperkirakan 0,2%-0,4%, dengan tingkat faktor risiko anak laki-laki tidak
disunat menjadi 5-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak laki-laki yang disunat.
F. Klasifikasi
- ISK Atas (upper UTI) merupakan ISK bagian atas terutama parenkim ginjal,
- ISK bawah (lower UTI): bila infeksi di vesika urinaria (sistitis) atau uretra. Batas
antara atas dan bawah adalah hubungan vesikoureter. Untuk membedakan ISK
- ISK kompleks: ISK dengan komplikasi (complicated UTI), adanya infeksi disertai
urolitiasis, parut ginjal, buli-buli neurogenik, dan sebagainya. Dalam kelompok ini
termasuk ISK pada neonatus dan sebagian besar kasus dengan pielonefritis akut.
G. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari ISK pada anak terbagi atas dua macam yaitu manifestasi
klinis yang berasal dari traktur urinarius serta manifestasi klinis sistemiknya.
- Disuria
- Hematuri
- Scoattin
- Demam
- Muntah/ diare
- Nyeri pinggang
- Demam
- Irritable
- Kelihatan sakit
2. Usia prasekolah dan sekolah gejala ISK umumnya terlokalisasi pada saluran
kemih.
Disuria
Polakisuria
Urgency.
Sakit pinggang
Demam
Menggigil
H. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis pada ISK pada anak bisa berdasarkan gejala atau
temuan pada urine, atau bahkan keduanya, tetapi kultur urin sangat diperlukan
untuk konfirmasi dan pemberian terapi yang sesuai. Kecurigaan yang tinggi harus
dipikirkan pada anak demam, terutama ketika demam yang tidak jelas berlangsung
selama dua sampai tiga hari, ini bisa mengurangi angka kejadian ISK yang tidak
Pediatrics (AAP) untuk evaluasi demam (39,0 ° C [102,2 ° F] atau lebih tinggi) yang
dan kultur urine untuk semua kasus pada semua anak laki-laki dengan usia kurang
dari enam bulan dan semua anak perempuan dengan usia kurang dari dua tahun.
Diagnosis ISK yang tepat tergantung pada pengambilan sampel urin yang tepat.
dari kultur urin yang diperoleh melalui aspirasi suprapubik. Meskipun aspirasi
kateterisasi adalah teknik yang paling umum digunakan pada bayi dan anak-
anak muda. Selain untuk pengambilan urin, kateterisasi juga dapat digunakan
untuk mengetahui volume residu urin sehingga dapat mengetahui klinis pasien
midstream untuk anak-anak yang lebih tua dinilai cukup adekuat untuk
melalui urine bag dinilai tidak cukup valid untuk menilai ISK pada anak karena
mungkin diperlukan waktu selama 48 jam untuk budaya menjadi positif. Oleh
karena itu, urine sering dibutuhkan untuk membantu membuat diagnosis awal
ISK. Untuk penapisan pertama adanya ISK atau untuk mengetahui adanya ISK
a. Cara dip slide yaitu suatu gelas objek yang dilapisi media biakan diatasnya,
direndam kedalam pot yang berisi urin didalamnya dan siintubasi sebelum
24 jam.
b. Plastik dip stick test (Multistix, Ames Company) yaitu suatu batang plastic tipis
1) Untuk mengetahui adanya nitrit dalam urin. Bakteri gram negatif dalam
menjadi nitrit. Nitrit paling baik ditemukan bila urin dalam kandung
urin diletakkan diatas gelas objek dan sesudah kering diwarnai dengan
Sebagian besar ISK disebabkan oleh organisme tunggal, kehadiran dua atau lebih
organisme biasanya menunjukkan adanya kontaminasi. Sebuah kultur urin tidak wajib
ISKberulang, episode yang gagal terapi dan pada anak perempuan dengan pyuria tanpa
I. Pemeriksaan Radiologi
K. Pengobatan
a. Antibiotik Paraenteral
Ceftriaxone 50-75 mg/kg/d IV/IM sebagai dosis Tidak digunakan pada bayi < 6
tunggal atau dibagi setiap 12 jam. minggu; antibiotic parenteral
dengan waktu paruh panjang.
Cefotaxime 150 mg/kg/d IV/IM dibagi setiap 6-8 jam. Aman digunakan pada bayi < 6
minggu, digunakan dengan
ampisilin pada bayi usia 2 – 8
minggu.
Ampicillin 100 mg/kg/d IV/IM dibagi setiap 8 jam Digunakan bersama gentamisin
pada neonatus <2 minggu, untuk
kuman enterokokus dan pasien
yang alergi dengan sefalosporin.
Gentamicin Neonatus < 7 hari: 3.5-5 Monitor darah dan fungsi ginjal.
mg/kg/dosis IVsetiap 24 jam
Bayi dan anak < 5 tahun: 2.5
mg/kg/dosisIV setiap 8 jam atau dosis
tunggal dengan fungsi ginjal normal yaitu 5-
7.5 mg/kg/dosis IV setiap 24 jam
b. Antibiotik Oral
Sulfamethoxazole and trimethoprim 6-12 mg/kg TMP, 30-60 mg/kg SMZ, dibagi stiap
12 jam
*Nitrofurantoin dapat digunakan pada infeksi saluran saluran kemih bawah. Tapi, karena
daya penetrasi terhadap jaringan yang terbatas, nitrofurantoin tidak cocok digunakan untuk
pengobatan infeksi pada ginjal.
L. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian fokus yang biasa dilakukan untuk mengkaji keluhan pasien dengan
nosokomial.
- Adakah disuria?
- Adakah urgensi?
- Adakah hesitancy?
konsentrasi urine?
bawah
atas.
penyakitnya?
b. Analisa Data
c. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis, fisik, zat kimia, dan
psikologis.
d. Intervensi
DO :
Urin pasien
berwarna keruh,
terdapat darah,
purulent.
Hasil pemeriksaan
lab adanya bakteri
pathogen
DO :
Mata pasien
terlihat lelah dan
merah
Terdapat
lingkar hitam pada
mata
e. Evaluasi
1) Nyeri teratasi
5) Klien mendapat pengetahuan baru dan mengerti tentang penyakit serta pengobatannya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed SM, Swedlund SK. Evaluation and treatment of urinary tract infection in
children. Diunduh dari http://www.aafp.org/afp/. Diakses 2 Sept 2019.
Carpenito, Lynda Juall. 2008. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ANAK)
OLEH :
NIM. 201910461011041