Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika kimia perairan membahas beberapa hal mengenai hubungan antara

parameter-parameter kualitas air yang meliputi sifat fisika dan kimiannya salah satu

faktor dari parameter yang sangat berpengaruh terhadap kualitas air yaitu oksigen

terlarut. Kualitas air sering diistilakan kesesuaian atau kecocokan yang

menggambarkan penggunaan tertentu misalnya air minum, perikanan, pengairan,

industry, dan sebagiannya. yuliastuti (2011)

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen=DO) dibutuhkan pada semua jasad renik

sebagai pernapasan. Sumber utama oksigen pada suatu perairan yang berasal dari

udara bebas hasil difusi dan fotosintesis pada organisme yang ada dan hidup di

perairantersebut (SALMIN, 2000). Oksigen mempunyai peran penting dalam

indikator kualitas perairan, karena Oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi

dan reduksi menjadi bahan organic dan anorganik peran oksigen adalah untuk

mengoksidasi bahwa organic dan anorganic dengan hasil akhirnya adalah nutrient

yang dapat memberikan kesuburan diperairan tersebut (Salmin, 2005)

Berdasarkan hal tersebut, perlu diadakan praktikum pengukuran oksigen terlarut

agar dapat mengatahui kadar oksigen terlarut yang terdapat dalam suatu perairan serta

bisa mengatahui prosedur dalam mengukur Oksigen terlarut

1
2.1 Tujuan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini dalam pengamatan oksigen terlarut adalah agar

praktikan dapat mengatahui jumlah kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan.

kegunaanya adalah agar praktikan dapat mengatahui cara menentukan kadar oksigen

terlarut dalam perairan serta metode pengukurannya

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Oksigen terlarut

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) Merupakan salah satu kebutuhan dasar pada

hewan dan tembuhan. Oksigen terlarut berasala dari hasil proses fotosintesis pada

tanaman dari hasil air dan udara yang telah masuk ke dalam air dengan kecepatan

terbatas yang dinyatakan dalam satuan ppm (part per million), oksigen terlarut sering

dibutuhkan oleh semua jasad mahluk hidup sebagai pernapasan, energi merupakan

proses dari metabolisme untuk pertumbuhan dan pembiakan (Salmin 2005)

2.2 Manfaat Oksigen Terlarut Dalam Akuakultur

Oksigen terlarut sangat bermanfaat dalam akuakultur, karna oksigen terlarut

sangat berpengaruh dalam kehidupan ikan, terutama terhadap pertumbuhan,

memperbaiki jaringan dan reproduksi. DO dapat berasal dari difusi oksigen yang

terdapat di atmosfer (sekitar 35%) dari aktifitas fitosintesis oleh tumbuhan air dan

fitoplankton. Ikan dapat hidup di dalam air karna mengkonsumsi oksigen dengan

menggunakan insang (Sugianto.y dkk, 2018)

2.3 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Parameter Lainnya

2.3.1 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Suhu

Suhu adalah suatu sifat fisika perairan yang secara langsung dipengaruhi oleh

adanya radiasi dan perambatan kedalam perairan. (Menurut Sastrawijaya, 2000)

3
menyatakan bahwa suhu berpengaruh besar terhadap kelarutan oksigen, jika suhu

naik maka oksigen yang ada dalam air tersebut akan menurun.

kenaikan suhu akan di pengaruhi oleh penurunan jumlah oksigen terlarut di

dalam air, dan akan meningkatakn kecepatan terhadap reaksi kimia yang menyebabka

ikan dan biota yang ada di dalam peraira tersebut mengalai kematian apabila

mencapai suhu atau melampaui batas 32°C ( Fardiaz, 1992)

2.3.2 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Turbiditas(Kekeruhan)

Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organic dan anorganik yang telah

tersuspensi maupun terlarut seperti (lumpur, pasir, dan bahan organic seperti plankton

dan mikroorganisme lainnya ( Irawan dan Lily, 2013). Kekeruhan atau konsentrasi

bahan yang tersuspensi di dalam suatu perairan akan menurunkan efesien dari

organisme (sembiring, 2008).

2.3.3 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan warna perairan

Terjadinya Perubahan warna pada suatu perairan disebabkan adanya

keberadaan material lain seperti mineral,organism hidup di dalam air, ekstrak mineral

senyawa-senyawa organic dan tumbuhan. Perubahan tersebut diakibatkan adanya

perubahan lingkungan, cuaca dan material lainnya yang ada di perairan tersebut.

(Ariawan dan Ponairan (2004)

4
2.3.4 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Salinitas

Salinitas perairan menggambarkan kandungan garam di dalam suatu perairan

dan besarnya besarnya dinyatakan dalam permil (Efendi 2003). menyatakan bahwa

Salinitas dan Oksigen Terlarut di perairan merupakan parameter kunci dalam

menentukan kualitas perairan tersebut (Menurut Gan-ji (2007)

2.3.5 Hubungan Oksigen Terlarut dengan pH

Derajat keasaman merupakan gambaran jumlah ion hidrogen atau aktivitas

yang ada dalam perairan, nilai derajat keasaman (pH) mencirikan keseimbangan asam

dan basa di perairan dan konsentrasi ion hidrogen dalam pengukuran larutan (Efendi

(2003). Rendahnya nilai pH mengidentifikasi penurunan kualitas perairan yang pada

akhirnya akan berdampak paa biota yang ada di perairan tersebut (Susana (2009)

2.3.6 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Karbondioksida

Karbondioksida merupakan bahan utama dari proses fotosintesis tumbuhan air,

tanpa adanya karbondioksida fotosintesis tidak akan berjalan. Karbondioksida akan

mempengaruhi pH air, yang meyebabkan bereaksi dengan air yang membentuk asam

lemah ( asam karbonat). Karbondioksida berbanding terbalik dengan kandungan

oksigen terlarut

5
2.3.7 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Alkalinitas

Alakalinitas adalah suatu parameter kimia yang menunjukan jumlah ion

karbonat yang meningkat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar.

alkalinitas merupakan gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau kuantitas

anion air yang dapat menetralkan kation hidrogen serta sebagai kapasitas penyangga

terhadap perubahan pH perairan (Effendie, 2000)

2.3.8 Hubungan Oksigen Terlarut Dengan Kesadahan

Kesadahan hamper tidak mempengaruhi budidaya ikan kesadahan akan

mempengaruhi keberadaan unsur-unsur hara yang oleh dibutuhkan oleh fitoplankton

sebagai produsen primer. Proses fotosintesis oleh fitoplankton mikroalga dan

organism air dengan menggunakan CO2, senyawa CO2 di ubah menjadi senyawa

bikarbonat (Syafriadiman (2009)

2.4 Peningkatan dan Penurunan Oksigen Terlarut dala Perairan

Ketersedian oksigen dalam perairan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

proses respirasi dan fotosintesis, selain itu juga secara langsung di pengaruhi oleh

kualitas air tersebut akibat aktifitas respirasi organism dapat menyebabkan

berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air. Terlebih itu proses fotosintesis tidak

terjadi sehingga tumbuhan dan hewan bersaing untuk mendapatkan oksigen

6
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisika Kimia Perairan mengenai Oksigen Terlarut dilaksanakan pada


hari rabu tanggal 18 september 2019 pukul 14:30-17:30 WITA, di laboratorium
budidaya perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, palu
3.2 Alat dan Bahan

Pada Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum dapat dilihat
Tabel 1. Alat dan Bahan ynag digunakan
No Nama Alat Kegunaan
1 Labu Erlenmeyer Wadah untuk titrasi
2 Labu semprot Berisi akuades untuk membilas
3 Gelas ukur Mengukur volume air
4 Pipet tetes Memindahkan cairan dalam volume sedikit
5 Pipet skala memindahkan larutan atau cairan ke dalam
suatu wadah dengan berbagai volume
6 Botol BOD terang Digunakan untuk mengambil sampel larutan
oksigen
7 Alat tulis menulis Untuk mencatat hasil yang di dapatkan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air sampel, larutan Mangano

Sulfat, alkasli-iodida , asam sulfat, amylum dan standar Sodium Thiosulfat

7
3.3 Prosedur Kerja

Berikut merupakan cara kerja pada Oksigen Terlarut :

1. menyiapkan alat dan yang akan digunakan

2. Mengambil air sampel dengan menggunakan botol BOD berukuran 250-300 mL

3. tambahkan 1 mL MnSO4 menggunkan pipet dicelupkan sampai ke dasar botol

4.Tambahka lagi 1 mL larutan alkali-iodida-azide (NaOH +KI) tutuplah botol

tersebut dengan hati-hati sampai tidak tebentuk adanya gelembung udara, sestelah

itu botol tersebut dibolak-balik sampai terbentuk adanya endapan

5. Kemudian bukalah tutup botol denga hati-hati dan tambahkan 1 mL H2SO4 pekat,

botol tersebut di tutup kembali kemudian di bolak balik sehingga terbentuk

kembali endapan larutan.

6. Setelah itu titrasi kembali dengan NaS2O3 hingga terjadi perubahan warna kuning

tua menjadi kuning muda

7. Kemudian yang terakhir teteskan dengan indicator amylum hingga terbentuk

warna biru. Selanjutnya titrasi kembali lagi dengan NaS2O3 hingga berubah warna

menjadi bening.

8
3.4 Analisa Data

Kadar Oksigen Terlarut dalam 1 liter air dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan:

mg/L O2 terlarut = 1000 ×p×N×8


v

dimana: 1000 = mL per liter air


8 = jumlah mg/L O2 setara dengan 0,025 N N2S2O3
v = volume air sampel yang di titrasi
N = Normalitas N2S2O3 (0,025N)
P = volume titran (N2S2O3) yang digunakan

9
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berikut hasil perhitungan oksigen terlarut dapat dilihat pada tabel:

Tabel.2 Hasil perhitungan oksigen terlarut

No Sampel Volume air sampel Volume peniter Total oksigen terlarut


ml ml mg/l
1 Air tawar 25 0,60 4,8

2 Air tawar 25 0,60 4,8

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum dapat dilihat terjadi persamaan antara percobaan 1

dan percobaan 2. Hasil yang di peroleh pada volume penitrat pada percobaan 1, yaitu

0,60 mL dan volume nitrat pada percobaan 2 yaitu 0,60 mL. dari hasil kedua

percobaan tersebut total oksigen terlarut yang di dapatkan 4,8 mg/l. Pada umumnya

para ilmuan mengatakan bahwa hewan air membutuhkan oksigen terlarut dengan

konsentrasi 5.0 mg/l. namun yang menjadi persoalan kebutuhan oksigen terlarut dapat

berbeda beda tergantung pada seberapa besar atau kompoks hewan tersebut hidup.

Hal ini terjadi karena proses bahan organik akan mengendap dan terdekomposisi

menjadi senyawa.

10
V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pada umumnya ilmuan sepakat bahwa hewan air memerlukan oksigen terlarut
dengan konsentrasi 5,0 mg/l. akan tetapi kebutuhan oksigen terlarut berbeda
beda tergantung dari habitat hidup hewan terjadi.
2. Alat-alat yang digunakan yaitu botol semprot, gelas ukur, Erlenmeyer, dan
botol BDO, pipet skala, pipit tetes, karet penghisap
3. Alat yang digunakan memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda beda
sehingga mempermudah proses titrasi.
4. Oksigen Terlarut sangat berpengaruh pada kualitas suatu perairan dan menjadi
dasar suatu kebutuhan pada hewan dan ikan

5.2 Saran

Adapun untuk pengembangan lebih lanjut mengenai praktikum fisika kimia


perairan yaitu untuk praktikan agar lebih tepat waktu lagi dan alat yang digunakan
dalam praktikum fisika kimia perairan agar diperlengkap atau di perbanyak lagi agar
praktikum berjalan dengan tepat dan cepat

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai