TESIS
Oleh:
ARDIAN MUSTOFA
18911077
2019
ABSTRAK
Halaman
Halaman
Tabel 1.1 Rekap Penilian Kerja ........................................................... 6
Tabel 1.2 Target dan Aktual Proyek .................................................... 11
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ 52
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................ 68
Tabel 3.2 Pengukuran Skala ................................................................ 70
Tabel 4.1 Deskripsi Tanggapan Variabel Kepemimpinan .................. 84
Tabel 4.2 Deskripsi Tanggapan Variabel Kepuasan .......................... 86
Tabel 4.3 Deskripsi Tanggapan Variabel Organizational Citizenship
Behavior ............................................................................. 88
Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Variabel Kinerja .............................. 92
Tabel 4.5 Outer Loaddings ................................................................. 95
Tabel 4.6 Cross Loaddings ................................................................. 99
Tabel 4.7 Average ............................................................................... 101
Tabel 4.8 Composite Reliability ......................................................... 102
Tabel 4.9 R Square ............................................................................. 103
Tabel 4.10 Path Coefficients ................................................................ 105
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 61
Gambar 3.3 Diagram Jalur ..................................................................... 73
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................. 78
Gambar 4.2 Jenis Kelamin ..................................................................... 79
Gambar 4.3 Pendidikan .......................................................................... 80
Gambar 4.4 Lama Bekerja ...................................................................... 81
Gambar 4.5 Usia ..................................................................................... 82
Gambar 4.6 Hasil Algoritme .................................................................. 94
Gambar 4.7 Hasil Bootstraping .............................................................. 104
BAB I
PENDAHULUAN
Era Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu
ketat dari berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur
sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat
menjawab semua tantangan perkembangan era global Kompasiana (23 maret 2013).
SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang
dilakukan oleh manusia. Manusia merupakan individu yang unik yang memiliki
perbedaan satu sama lain serta dapat berinteraksi dengan berbagai cara. Oleh karena
itu manusia perlu dikelola dan dikoordinasikan dengan baik agar dapat bekerjasama
sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan organisasi Kompasiana (23 maret
2013).
manusia sebagai alat pencapaian tujuan semata. Perusahaan juga harus dapat
memberi perhatian pada kebutuhan, keinginan, dan harapan dari tenaga kerja
terhadap pekerjaan yang mereka geluti. Adanya kesesuaian antara harapan yang
diinginkan oleh karyawan dengan kenyataan yang ada dapat memberikan pengaruh
dengan baik.
kerja yang kondusif. Disamping itu dapat mendorong pegawai untuk berperilaku
sesuai dengan tujuan organisasi yang ditetapkan. Dari berbagai cara yang dilakukan
organisasi pada akhirnya harus dapat pula menimbulkan kinerja dari para
Keefektifan organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi tidak
pengembangan organisasi, karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk
sedang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Handoko (2000: 134) Sikap
kepercayaan, kepuasan kerja, kinerja dan lain-lain. Disadari bahwa tidak ada satu
pun gaya kepemimpinan yang terbaik yang berlaku universal untuk segala situasi
atau lingkungan, maka pendekatan situasional/kontingensi dalam memilih model
pemimpin dan pengikut. Esensi relasi tersebut adalah interaksi antara pribadi yang
Untung (2007:36).
yang bersifat toleransiyang harus dianut oleh setiap pemimpin yang berkeinginan
melampaui target, baik waktu maupun hal yang ingin dicapai dalam sebuah
organisasi kerja. sehingga kinerja setiap individu yang ikut bertanggung jawab
dalam organisasi, wajib hukumnya mendapat pembinaan dari atasan yang tertuang
manusia dalam organisasi, baik dari unsur pimpinan maupun pekerja. Setiap
Menurut Mangkunegara (2009:9) Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja
(output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia
mencapai hasil kerja yang memuaskan, pimpinan harus dapat melakukan banyak
usaha untuk mencapai tujuan organisasi baik oleh pimpinan dengan gaya
Adapun salah satu usaha pemimpin untuk meningkatkan kinerja karyawannya dapat
lebih lajut mengenai hal-hal apa saja yang menyebabkan penurunan kinerja
tersebut.
Gibson et al. dalam Baihaqi (2010: 24) kinerja karyawan merupakan suatu
tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan
relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi.
Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan,
karena dengan penilaian kinerja akan diketahui seberapa baik seseorang telah
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
maupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
periode waktu tertentu. Sehingga kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai
seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Oleh
karena itu, kinerja bukan hanya menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukan
oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang telah dan akan dilakukan oleh seseorang
sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan kedua belah pihak sesuai dengan
perubahaan dalam lingkungan bisnis yang begitu pesat telah mengantarkan pada
sikap dan prestasi yang berbeda dalam pemikiran dan tindakan mereka.
karyawan agar dapat meningkatkan kinerja dan menimbilkan kepuasaan kerja yang
konstruksi milik swasta. Visi perusahaan adalah untuk menjadi perusahaan jasa
mewujudkan kinerja ekselen, tumbuh bersama mitra kerja dan peduli pada
lingkungan.
terkait, sehingga diharapkan mampu mencapai hasil kerja yang efisien dan efektif.
Berikut adalah Rekap Penilaian Kinerja Karyawan selama tahun 2016 PT. Nindya
Karya:
Tabel 1.1
Rekap Penlaian Kinerja Karyawan
Rata-rata Predikat
Bagian Perusahaan Nilai Penilaian
Kinerja
Karyawan
Keuangan & SDM 82 Baik
Produksi 80 Baik
Pemasaran 85 Baik
Procurement 79 Baik
Sumber: Bagian SDM CV Wahyu
Dari tabel diatas terlihat keempat divisi tersebut rata-rata berada diangka 80
pada penilaian kerja karyawan tahun 2016. Sementara target perusahaan berada
pada angka 100, melihat hal tersebut tentu masih jauh dari harapan yang diinginkan
yang hanya berkisar pada angka 79 meskipun termasuk dalam predikat baik.
Angka tertinggi pada penilaian kinerja tahun 2016 tersebut hanya berkisar pada
angka 82 saja yang diraih oleh karyawan yang bekerja di divisi Keuangan dan SDM.
Kinerja karyawan PT. Nindya Karya Cabang Makassar secara umum sudah
baik, namun disisi lain masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diatasi agar
Karyawan harus menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari sebelumnya. Ketika hal
itu terjadi maka tingkat konsentrasi karyawan semakin menurun akibat adanya
sebelumnya. Sementara di sisi lain perusahaan harus mengejar target deviden yang
saja keluar masuk kantor pada saat jam kerja. Dengan adanya hal tersebut maka
kemungkinan kinerja karyawan pun akan menurun, karena karyawan tidak dapat
pekerjaannya selesai, ada kemungkinan tidak maksimal karena waktu yang dimiliki
Selain itu, dengan adanya sumber daya yang masih kurang sementara
oleh satu orang. Pemimpin sering mendelegasikan pekerjaan kepada satu orang
tugas dan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk bisa membuat kinerja karyawan
menjadi tuntutan organisasi saat ini adalah tidak hanya perilaku in- role tetapi juga
citizenship behavior (OCB) yang baik, akan memiliki kinerja yang lebih baik dari
organisasi lain. Perilaku positif karyawan akan mampu mendukung kinerja individu
dan kinerja organisasi untuk perkembangan organisasi yang lebih baik, Winardi
(2012:49).
di tempat kerja yang sesuai dengan penilaian pribadi yang melebihi persyaratan
kerja dasar seseorang. OCB juga dapat dijelaskan sebagai perilaku yang
pada akhirnya memberi kontribusi pada fungsi efektif dari suatu organisasi.
berpengaruh secara positif dan signfikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini
juga merupakan perluasan dari variabel-variabel penelitian yang mempengaruhi
terhadap kinerja karyawan. Artinya karyawan yang memiliki OCB dan memiliki
tanggung jawabnya padahal jika terjalin kerja sama yang baik maka akan bisa
target perusahaan. Terlihat dari beberapa proyek yang sedang berjalan sebagian
penanggung jawab proyek sudah bekerja dengan baik, namun disisi lain masih
banyaknya keluhan dari para karyawan ketika mendekati batas akhir pekerjaan
(OCB) yang memiliki kaitan erat terhadap kinerja karyawan, maka kepuasan juga
Heriyanti (2007: 17) menyatakan bahwa kualitas sumber daya manusia akan
terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja
dapat tercipta dengan sempurna. Membahas kepuasan kerja tidak akan terlepas
rekan kerja, pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
Kepuasan kerja sangat penting bagi aktualisasi diri. Karyawan yang mendapat
yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan
psikologis dan pada gilirannya menjadi frustasi. Karyawan seperti ini akan
sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan,
emosinya tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Oleh karena itu kepuasan
Handoko (2005:196).
hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan motivasi terhadap
kinerja karyawan. Ini berarti bahwa semakin baik kepuasan kerja dan motivasi
karyawan, semakin tinggi kinerja karyawan dan sisi lain, jika pemberian kepuasan
bahwa melalui gaji, promosi, keamanan kerja dan kondisi keamanan kerja,
Fenomena yang terjadi pada Kantor PT. Nindya Karya Cabang Makassar
Tabel 1.2
Target dan Aktual Proyek CV Wahyu
Non Joint
Operation 953.687 644.757 67,62% 1.319.778 170.691 12,93%
Dari tabel di atas, selisih antara target dengan realisasi terlihat jauh, pada
tahun 2015 angka pada proyek yang dikerjakan oleh perusahaan sendiri hanya
mencapai 12,93% artinya masih ada sekitar 87,07% yang belum terealisasikan,
sementara proyek yang dikerjakan bersama perusahaan lain berkisar pada 70,58%,
meskipun tergolong baik namun dari sisi profit angka terlihat kecil karena nilai
proyek juga kecil akibat adanya kerja sama dengan perusahaan lain yang
mengharuskan keuntungan untuk dibagi lagi. Pada tahun 2016 pekerjaan proyek
perusahaan mengalami sedikit peningkatan yang berkisar pada 67,62% dan 39,51%
untuk proyek kerja sama dengan perusahaan lain. Meski mengalami peningkatan
apa yang ditargetkan oleh perusahaan. Nampak bahwa salah satu faktor yang
diharapkan oleh mereka, sehingga perlu adanya perhatian oleh pimpinan untuk
kerja dan lain yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan guna lebih
perlu dikaji lebih jauh lagi melalui suatu penelitian. Berdasarkan fenomena di atas
dan beberapa teori serta adanya penelitian terdahulu, membuat peneliti merasa perlu
mempengaruhi Kepuasan kerja dan kinerja karyawan PT. Nindya Karya Cabang
Makassar.
B. Rumusan Masalah
masalahnya, yaitu :
CV Wahyu?
Wahyu?
C. Tujuan Penelitian
pada CV Wahyu.
pada CV Wahyu.
6. Untuk mengetahui Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
(OCB).
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
E. Sistematika Penulisan
Bab Satu, Pada bab ini akan diuraikan tentang Pendahuluan Penelitian yaitu
sistematika Penulisan.
Bab Dua, Pada bab ini akan diuraikan tentang Tinjauan Teori dan Konsep
Bab Tiga, Pada bab ini akan diuraikan tentang Metode Penelitian yaitu
Waktu dan Lokasi, Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Teknik
Bab Empat, Pada bab ini akan diuraikan tentang Data Temuan dan
yang diuraikan dalam BAB III. Bab ini juga memuat Gagasan Peneliti, serta
Penafsiran atau Penjelasan dan Temuan atau Teori yang diungkap dari lapangan
Bab Lima, Pada bab ini akan diuraikan tentang Temuan Pokok Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
dan Seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar Efektif dan Efisien
balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok
Hal senada diungkapkan Siregar (2000) bahwa sumber daya manusia adalah
sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di dalam organisasi (disebut
3. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai
modal di dalam organisasi bisnis yang dapat mewujudkan menjadi potensi yang
nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
tingkat pendidikan, peluang yang ada. Sumber saya manusia dipandang makin
keunggulan bersaing.
b. Kepemimpinan
yang akan dikumpas tuntas untuk menunjang penelitian mengenai Apa itu
1. Kepemimpinan
orang lain agar mau dan mampu mengikuti kehendaknya dan memberi
inspirasi kepada pihak lain untuk merancang suatu yang lebih bermakna.
– peristiwa bagi para pengikut, pilihan – pilihan atau sasaran bagi kelompok
dukungan dan kerja sama dari orang – orang yang berada di luar kelompok
atau birokrasi.
2. Teori Kepemimpinan
berbagai literatur yang pada umumya membahas hal-hal yang sama. Dari
literatur itu diketahui ada teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan dibuat. Ada pula yang menyatakan bahwa pemimpin itu
pemimpin timbul karena situasinya memungkinkan dia ada. Dan teori paling
Berikut ini akan diuraikan beberapa teori yang tidak asing lagi bagi
Teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri kembali pada zaman
Yunani kuno dan zaman Romawi. Pada waktu itu orang percaya bahwa
Menyadari hal seperti ini, bahwa tidak ada kolerasi sebab akibat
Motivasi.
b. Teori Kelompok
kawan kerjanya.
pelaksanaan kerja.
berorientasi pada tugas atau yang Hard Nosed adalah sangat efektif.
dipergunakan.
dan jabatan.
mengambil keputusan.
inisiatif.
tipe pemimpin yang demokratis lah yang paling tepat untuk organisasi
modern karena:
bawahan
mencapai tujuan
sebagai pemimpin
gaya kepemimpinan:
pemimpin kharismatik:
yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan
lain.
membuat perubahan.
transaksional:
pencapaian.
perbaikan.
keputusan.
transformasional:
mewujudkannya.
4. Teori Situasional
teori yang berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan
adanya asas- asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan
pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki
kepemimpinan tertentu.
harus diarahkan.
didasarkan atas hubungan kurva liner antara perilaku tugas dan perilaku
tepat.
Untuk empat derajat kematangan anggota, dari yang amat matang ke yang
perilaku pemimpin yaitu, (1) perilaku tugas tinggi dan hubungan rendah, (2)
perilaku tugas tinggi dan hubungan tinggi, (3) perilaku tugas rendah dan
relasi tinggi, dan (4) perilaku tugas rendah dan relasi rendah. Keempat gaya
dan mau menerima pendapat dari pengikut. Tetapi pemimpin dalam gaya
ini masih tetap harus terus memberikan pengawasan dan pengarahan
tugas.
pengikut.
dirujuk sebagai instruksi karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu
penggunaan gaya 3 ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide
besar berada pada pihak pengikut. Hal ini sudah sewajarnya karena
berkaitan dengan tugas tertentu dan bergantung pada hal-hal yang ingin
dicapai pemimpin.
sedang (M2), sedang ke tinggi (M3), dan tinggi (M4), maka beberapa
tanda yang menunjukkan tingkat kematangan itu dapat dirujuk. Tiap tingkat
a. Tingkat kematangan M1 (tidak mampu dan tidak ingin), tipe orang M1 ini
kematangan seperti ini adalah orang yang mampu dan mau, atau
sebagai orang yang ikut terlibat dalam proses pencapaian tujuan mempunyai
sifat dan karakter yang berbeda-beda, karena itu menjadi penting untuk
tepat.
7. Sifat Kepemimpinan
lain dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu
kepemimpinan.
kepemimpinan, yaitu:
keinginan sukses.
baru.
Citizenship Behavior (OCB) adalah kebebasan perilaku individu, yang secara tidak
langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward, dan memberi kontribusi pada
keefektifan dan keefisienan fungsi organisasi. OCB juga sebagai perilaku dan sikap
Contohnya meliputi bantuan pada teman kerja untuk meringankan beban kerja
mereka, tidak banyak istirahat, melaksanakan tugas yang tidak diminta, dan
kepada OCB merupakan tidak langsung dan tidak pasti, dibanding dengan
kontribusi formal seperti produktivitas yang tinggi atau teknik yang baik atau solusi
yang inovatif Organ et al. dalam Dian (2014:66) Secara umum, OCB mengacu pada
perilaku yang bukan merupakan bagian dari job description karyawan secara formal
(misalnya, membantu rekan kerja; sopan kepada orang lain), atau perilaku yang
karyawan tidak dihargai secara formal (Jex, 2002). Bogler dan Somech (2005)
sekehendak hati yang diarahkan oleh individu atau organisasi secara keseluruhan.
Dari beberapa pendapat mengenai OCB dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan
perilaku sukarela yang melebihi kebutuhan dasar pekerja seperti membantu rekan
kerja dan sopan kepada orang lain, yang menguntungkan organisasi dan tidak
antusiasme untuk membantu satu sama lain dan tidak mementingkan diri
membantu seorang rekan yang tidak masuk kerja, membantu orang lain
lingkungan kerja.
menjangkau jauh di atas dan jauh ke depan dari panggilan tugas. Seseorang
dan kualitas tugas, dan secara umum mengerjakan di atas dan jauh
Karyawan akan lebih sopan dan bekerja sama dengan yang lain sehingga
proporsinya.
d. Courtesy adalah menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar
perilaku dalam kategori ini adalah secara berkala "menyentuh dasar" rekan
rutin maupun tidak rutin pada organisasi untuk menciptakan kesan baik
(2006)
hasil dari studi ini mempunyai implikasi praktis yang penting dalam proses
sehingga dapat meningkatkan staf OCB. Selain itu menurut Purba dan
c. Masa kerja; Sommer, Bae, dan Luthans (1996) mengemukakan masa kerja
tersebut.
bekerja secara kompak dan efektif untuk saling menutupi kelemahan masing-
masing. Senada dengan temuan George dan Bettenhausen adalah temuan dari
Podsakoff et al. (1997), yang juga menemukan keterkaitan erat antara OCB
dengan kinerja kelompok. Keterkaitan erat terutama terjadi antara OCB
karyawan dilakukan oleh Chen, Hui, dan Sego (1998). Mereka menemukan
kerja lain akan mempercepat penyelesaian tugas rekan kerjanya, dan pada
konflik dengan rekan kerja, akan menolong manajer terhindar dari krisis
manajemen.
yang lebih besar kepada mereka. Ini berarti lebih banyak waktu yang
organisasi.
yang tidak hadir di tempat kerja atau yang mempunyai beban kerja berat
terjadi di lingkungan.
D. Kepuasan Kerja
Menurut Fathoni (2006: 128) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
kerja, kedisplinan, dan prestasi kerja. Sedangkan menurut Robbins (2007: 323)
kerja, kedisplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan,
luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Sedangkan menurut
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja merupakan sikap positif yang dicerminkan oleh karyawan baik didalam
maupun diluar pekerjaan. Sikap tersebut seperti kedisplinan dan prestasi dalam
melaksanakan pekerjaan.
Ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pada karyawan, Nasution
g. Pekerjaan menyediakan umpan balik dari atasan tanpa menyebabkan rasa sakit
yang berumur yang lebih muda hal ini disebabkan karena karyawan yang
tinggi cenderung merasa lebih puas dari pekerjaan ini lebih menunjukkan
kemampuan kerja yang lebih baik dan juga mempunyai penghasilan yang
disiplin kerja.
(2006: 129) yaitu balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat
atau tidak.
E. Kinerja
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
Menurut mangkunegara (2004: 67) kinerja atau prestasi kerja adalah Hasil
kerja secara kualitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas
karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan standart yang telah ditentukan
oleh organisasi kepada karyawan sesuai dengan job deskriptipnya Sondang (2002:
standart keberhasilan yang telah ditentukan oeh instansi kepada karyawan sesuai
dengan job, yang diberikan kepada masing-masing karyawan Kartono (2002: 32).
yang diharapkan Mulyadi (2007: 337). Kegiatan yang memperbaiki kinerja dari
b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
c. Keputusan-keputusan penempatan.
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan
rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius
kinerja maksimal.
a. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang
merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia
motivasi kerja;
kompensasi;
kepadanya.
a. Quantity of work: Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
yang ditentukan.
keterampilannya.
anggota organisasi).
F. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini, seperti yang
sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian yang berhubungan dapat
G. Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
E. Variabel Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Instrumen Penelitian
A. Hasil
3. Struktur Organisasi
5. Penentuan Range
B. Pembahasan
Citizenship Behavior
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN