Anda di halaman 1dari 17

RATING:

200+ FAKTOR RANKING


DI GOOGLE

Mungking sebagian besar dari Anda sudah pernah tau soal faktor-faktor
ranking di Google, dan kalau pun belum tau bisa coba ketik di Google
kata kunci tersebut maka akan muncul banyak blog yang telah
memposting artikelnya.

Nah, di ebook sederhana ini tujuannya bukan sekedar ingin memberitahu


Anda apa saja 200 faktor SEO tersebut, tapi sekaligus mengingatkan
efek dari masing-masing faktor tersebut (dengan rating), apakah masih
kuat atau ada pengaruhnya pada ranking webmu atau tidak.

Untuk itu, saya memberi rating untuk tiap-tiap faktornya dengan angka
A, B, C, dan D, sebagaimana ilustrasi berikut:

A: SANGAT KUAT

B: KUAT

C: CUKUP KUAT
RATING
D: KURANG KUAT

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


FAKTOR DOMAIN
1. Umur Domain - Ini pernyataan Matt Cutts langsung bahwa
Google menjadikan domain sebagai salah satu faktor
ranking, sekalipun pengaruhnya tidak jadi penentu utama
ranking, apalagi tidak didukung dengan skor Domain
Authority yang tinggi. (D) Ingin tahu bagaimana
pernyataan Matt langsung, silahkan lihat videonya di sini:
http://www.youtube.com/watch?v=-
pnpg00FWJY&feature=player_embedded
2. Keyword pada Domain – Dulu Google menjadikan
keyword pada domain sebagai faktor utama. Tapi
sekarang, sekalipun tidak begitu kuat pengaruhnya,
keyword tersebut tetap memberi signal relevansi pada
webmu. Itu sebabnya, saat melakukan pencarian di mesin
pencarinya, Google biasanya masih mem-bold keyword
yang muncul di domain. (C)
3. Keyword pada Kata Pertama di Domain – Menurut
banyak pakar SEO, domain yang dimulai dengan kata kunci
memiliki keunggulan dibandingkan situs yang tidak
memiliki kata kunci di domain mereka atau memiliki kata
kunci di tengah atau akhir domain mereka. Tapi dari hasil

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


pengamatan penulis di pencarian Google langsung,
ternyata baik dia di awal, tengah, atau akhir domain, sama
sekali tidak ada bedanya. Intinya, yang penting ada. (D)
4. Panjangnya waktu registrasi domain – Maksudnya,
(berdasarkan pernytaan paten Google) domain yang
bernilai adalah biasanya telah dibayar atau diperpanjang
untuk beberapa tahun kedepan, sedangkan domain yang
kurang bernilai biasanya jarang digunakan lebih dari
setahun sehingga hanya diregistrasi untuk setahun saja.
Itulah sebabnya domain yang telah diregistrasi untuk
jangka waktu beberapa tahun kedepan jadi faktor penanda
legitimasinya dan rankingnya. (C)
5. Keyword pada Subdomain – Berdasarkan pernyataan Moz
di 2011 bahwa ia sepakat kalau keyword yang muncul pada
subdomain dapat menyokong ranking suatu web. Lalu
bagaimana dengan sekarang? Ya, masih ada pengaruhnya
karena penulis cek langsung di Google, beberapa web
seperti softonic.com masih melakukannya dan masih selalu
ranking. Tapi sekalipun demikian, faktor rankingnya bisa
jadi bukan hanya karena teknik ini, tapi mungkin karena
webnya sudah dioptimasi sedemikian rupa. (C)

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


6. Histori dari Domain – Domain yang kepemilikannya tidak
tetap atau berubah-rubah (berdasarkan data Whois) dapat
memberikan info pada Google untuk 'mereset' historinya,
dalam hal ini "meniadakan link yang mengarah ke domain
tersebut. (B)
7. Exact Match Domain: Disingkat EMD, yaitu domain yang
keywordnya sesuai dengan temanya . EMD ini masih bisa
memberikan sedikit efek kalau didukung dengan webnya
yang berkualitas. Tapi bila tidak, - berdasarkan pernyataan
Matt Cutts langsung – akan mengurangi keunggulannya di
SERP. (D)
8. Whois privat dan tidak – Situs Whois (seperti whois.com)
adalah situs yang menampilkan data dari pemilik dan
pengelola suatu domain. Biasanya ada yang bisa diketahui
data pemiliknya, tapi ada juga yang disembunyikan. Kalau
di Rumahweb.com biaya privat domain Rp. 10.000 per
bulan. Nah, kalau kamu buat data whois domainmu privat
maka kata Matt Cutts hal tersebut sesuatu yang tidak
lazim, kalau kita ibaratnya ada 'ada udang dibalik batu'.
Dankalau bicara soal author authority, kurang lebih ini bisa
dikaitkan. (B)

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


9. Owner Whois yang dipenalti - Jika Google
mengidentifikasi orang tertentu sebagai spammer, masuk
akal jika ia mencermati situs lain yang dimiliki oleh orang
tersebut. Maksudnya, jangan sampai nama author-mu
terindentifikasi spam karena bisa jadi webmu yang lain
dengan whois sama juga akan kena dampaknya. (B)
10. Ekstensi TLD Negara – TLD adalah singkatan dari Top
Level Domain. Memiliki domain dengan ekstensi Negara
tertentu, seperti .id, .uk, .sg , akan membantu situs
tersebut ranking di pencarian lokal berdasarkan negaranya,
tapi sebaliknya, membatasi kemampuan situs tersebut
untuk ranking di pencarian global. (B)

FAKTOR LAMAN/PAGE
11. Keyword di Judul Artikel - Judul pada halaman web atau
artikel adalah bagian kedua yang paling penting dari artikel
(selain dari artikel dari halaman itu sendiri), dank arena itu
memberikan signal On-Page SEO yang kuat. (A)
12. Judul yang Diawali dengan Keyword – Kalau menurut
data dari Moz, judul yang dimulai dengan keyword
cenderung berforma lebih baik dari pada keyword yang

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


terletak di akhir judul. Tapi kalau dari hasil pengamatan
penulis sendiri, bahkan dari blog penulis sendiri, sekalipun
keywornya tidak di awal sering juga mengalahkan ranking
dari judul artikel yang keywordnya di awal. Yah, kembali
lagi ke optimasi dan faktor lainnya. (B)
13. Keyword pada Deskripsi Artikel – Ini merupakan sinyal
relevansi. Pengaruhnya tidak terlalu wah, tapi tetap bisa
memberikan perbedaan di banding yang tidak melakukan
teknik ini. (B)
14. Keyword yang Muncul di tag H1 – Tag H1 adalah 'tag title
kedua' yang memberikan sinyal relevansi ke Google. (B)
15. Keyword sebagai Phrase yang Paling Sering Digunakan
dalam Artikel/Laman – Membuat keyword yang
ditargetkan muncul lebih sering dari yang lainnya juga
sebagai signal relevansi. Tapi, jangan sampai berlebihan.
Kalau artikelnya tidak terlalu panjang maksimal 3 kali saja,
atau kalau artikelnya panjang minimal per 2-3 paragraf saja
dimunculkan, tapi itu pun tetap harus dibuat seperti natural
dengan menggunakan sinonim kata atau pharesenya. (B)
16. Artikel yang Panjang – Artikel yang panjang cenderung
memiliki cakupan pencarian yang luas dan juga lebih
disukai oleh Google. Berdasarkan hasil riset dari

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


SERPIQ.com bahwa konten yang panjang sangat erat
kaitannya dengan posisi SERP dari sebuah web. (A)
17. Kepadatan Keyword – Meski tak sepenting dulu,
kepadatan kata kunci masih merupakan sesuatu yang
Google gunakan untuk menentukan topik sebuah halaman
web. Tapi ingat! Menggunakan keyword berlebihan dalam
satu halaman bisa membuat halaman tersebut kena
penalty. Untuk artikel yang di bawah 1000 kata, 3 kali
pengulangan saja sudah cukup, selebihnya gunakan LSI
saja. (C)
18. Latent Semantic Indexing Keywords (LSI) dalam Artikel
– Kalau diterjemahkan, LSI = Pengindeksan kata terkait
yang tersembunyi . Tapi sebenarnya maksudnya adalah
kata kunci yang digunakan dalam artikel untuk membantu
mesin pencari mengekstrak makna dari kata-kata yang
memiliki lebih dari satu makna. Misal, Apple apakah yang
dimaksud komputer atau buah, maka jika artikelnya
dimaksudkan untuk membahas merek Apple maka
usahakan menyertakan kata komputer, imac, atau desktop
di dalamnya. Nah, menyertakan keyword LSI dalam konten
bisa jadi signal dari kualitas konten tersebut. (B)

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


19. LSI Keyword pada Judul dan Deskripsi – Sama halnya
dengan LSI pada konten, LSI pada judul dan deskripsi juga
bisa jadi signal dari kualitasnya. (B)
20. Kecepatan Loading Page via HTML – Baik Google
maupun Bing menggunakan kecepatan loading halaman
sebagai faktor rankingnya. Terlebih, karena laba-laba atau
pengindeks dari mesin pencari dapat menghitung
kecepatan situsmu secara akurat berdasarkan kode dari
halamanmu. (A)
21. Artikel Duplikat – Artikel yang sama dalam webmu,
sekalipun sedikit dimodifikasi kata-katanya, akan
berpengaruh negative pada visibilitas (kemunculan)
webmu di mesin pencari. (A)
22. Rel=Canonical – Kalau pengaturan rel=canonical ini
digunakan dengan baik maka penggunaan tag ini dapat
mencegah google mempertimbankan duplikat konten
dalam webmu. (B)
23. Kecepatan Loading Laman via Chrome – Google dapat
juga menggunakan data pengguna dari browser
ciptaannya, Chrome, untuk memperoleh penanganan yang
lebih baik pada waktu loading sebuah laman karena ini
mencakup kecepatan server, penggunaan CDN dan non-

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


HTML lainnya yang berkaitan dengan sinyal kecepatan
situs. Ini artinya, semakin baik kecepatan dari loading
laman webmu maka akan memberi data postif dari
pengguna pada google yang berujung pada ranking yang
lebih baik. (A)
24. Optimasi Gambar – Gambar pada laman artikel atau
lainnya bisa mengirimkan sinyal relevansi yang penting
pada mesin pencari melalui nama filenya, all text, title,
deskripsi dan caption-nya. Karena itu, pastikan setiap
gambar yang kamu gunakan sudah dioptimasi dengan
baik. (A)
25. Keterkinian dari Update Konten – Update dari Google
Caffeine menyukai konten yang baru saja diupdate,
terutama untuk tema pencarian yang sensitive terhadap
waktu (yang ada masanya). Ini merupakan faktor penting
dimana Google menunjukkan tanggal dari update terakhir
dari sebuah laman untuk laman tertentu di hasil pencarian
dari mesin pencarinya. (C)
26. Tingkatan/Besarnya Update dari Kontenmu –
Pengeditan atau perubahan yang signifikan pada konten di
webmu juga merupakan faktor freshness
(penyegaran/pembaruan) yang mana ini mempengaruhi

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


ranking juga. Jadi, menambahkan atau menghapus (lalu
menambah) banyak bagian di dalam artikelmu lebih
signifikan dibanding hanya mengedit beberapa kata saja.
(C)
27. Histori Update dari Update sebuah Laman – Seberapa
seringkah laman di webmu diupdate? Tiap hari, mingguan
atau mungkin 3 tahun sekali? Ya, frekuensi update laman
juga memainkan peran dalam faktor freshness. Untuk itu,
jika kamu punya kesempatan untuk selalu melakukan
update pada artikelmu maka lakukanlah. (C)
28. Penonjolan Keyword – Membuat keyword muncul pada
100 kata pertama dari konten webmu merupakan sinyal
relevancy yang kuat. (B)
29. Keyword dalam H2 atau H3 Tags – Membuat keywordmu
muncul pada subheading H2 atau H3 dapat menjadi sinyal
relevansi, sekalipun tidak begitu kuat saat ini. (C)
30. Susunan Kata dari Keyword – Kesesuaian yang persis dari
keyword yang dicari oleh pengguna mesin pencari dengan
keyword yang ada dalam kontenmu umumnya akan
memiliki ranking yang lebih baik dari pada phrase keyword
yang sama tapi susunannya berbeda. Contohnya: kamu
cari di google "cara membuat blog gratis", maka blog yang

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


menulis dengan kata kunci persis "cara membuat blog
gratis" akan lebih bagus rankingnya dari pada yang menulis
"cara gratis membuat blog". Itulah sebabnya mengapa riset
kata kunci itu penting sekali. (A)
31. Kualitas dari Outbound Link (Tautan ke web lain) –
Banyak dari master SEO menyarankan untuk menyertakan
link keluar ke web lain yang authority-nya bagus karena
dapat mengirimkan sinyal trust pada Google. Baiknya
utamakan dari situs besar seperti Wikipedia atau yang
punya domain authority tinggi dan punya relevansi. (B)
32. Grammar dan Ejaan – Struktur bahasa dan ejaan adalah
merupakan sinyal dari kualitas webmu juga, sekalipun oleh
Cutts memberikan pernyataan yang kurang pasti soal
apakah ini penting atau tidak. (D)
33. Konten Copas – Apakah artikel di webmu dari hasil copas
(copy-paste) atau bukan? Jika artikelmu diperoleh dari hasil
copas dari halaman web yang sudah terindeks maka artikel
tersebut tidak akan mendapat ranking atau hanya akan
berada pada pengindeksan pelengkap saja yang tentunya
rankingnya tidak akan bersaing. Dan lebih parah lagi, jika
webmu dilaporkan ke google maka kemungkinan besar
akan terkena penalty. (A)

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


34. Konten Pelengkap yang Bermanfaat – Menurut dokumen
panduan penilai Google yang baru, bahwa konten
pelengkap yang bermanfaat (Helpful Supplementary
Content) merupakan indikasi dari kualitas suatu laman dan
karenanya mempengaruhi rankingnya. Contoh pelengkap
yang dimaksud seperti converter mata uang, kalkulator
pinjaman, jadwal waktu sholat otomatis, dan lainnya. (C)
35. Outbound Link Dofollow yang Berlebihan – Jika webmu
memiliki terlalu banyak outbound link dofollow maka akan
mempengaruhi kualitas SEOnya, dan tentunya akan
berdampak pada menurunnya ranking page webmu. (B)
36. Multimedia – Gambar, video dan multimedia lainnya dapat
memberikan sinyal kualitas dari konten webmu. Untuk itu,
pastikan setiap posting artikel atau membuat laman
tertentu untuk menyertakan minimal satu dari yang
disebutkan di atas. (A)
37. Jumlah Internal Link yang Mengarah ke Laman – Jumlah
internal link yang mengarah pada sebuah laman
mengindikasikan pentingnya laman tersebut, bertalian
dengan laman lain pada web tersebut. (C)
38. Kualitas dari Internal Link yang Mengarah ke Laman –
Internal link dari halaman yang memiliki page authority

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


yang bagus lebih kuat efeknya dari pada halaman yang
tidak memiliki authority yang baik. (B)
39. Broken Link – Terlalu banyak broken link (link error/tidak
aktif) pada sebuah laman dapat memberi tanda bahwa web
tersebut telah ditinggalkan atau diabaikan. Dokumen
Pedoman Penilai Google (The Google Rater Guidelines
Document) menggunakan broken link layaknya menilai
kualitas halaman utama web. (B)
40. Reading Level – Ini soal simple atau mudah tidaknya
artikel dalam webmu dibaca. Sudah tidak diragukan lagi
bahwa Google mengestimasi level keterbacaan dari sebuah
laman web. Kuncinya biar bisa menghasilkan artikel yang
punya reading level yang bagus adalah usahakan setiap
kalimat yang ditulis singkat / pendek, serta menggunakan
kata-kata yang simple. Selain itu, buat setiap paragrafnya
tidak terlalu panjang, paling tidak 2-3 bari saja per
paragraph. Cek reading level artikelmu di sini
https://readable.io/url/ (publish artikelmu lalu copy dan
paster URLnya disitu) (B)
41. Link Affiliasi – Web afiliasi sebenarnya web yang dibenci
Google (karena web afiliasi umumnya memiliki kualitas
artikel yang rendah ). Untuk yang masih wajar sebenarnya

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


tidak akan mempengaruhi ranking webmu. Tapi, jika sudah
terlalu banyak link afiliasi dalam webmu, maka algoritma
Google akan memperhatikan sinyal kualitas lainnya untuk
memastikan kalau webmu bukan situs afiliasi. Salah satu
solusinya adalah membuat halaman disclosure khusus soal
afiliasi di webmu. (D)
42. HTML errors/W3C validation – Error HTML dalam sebuah
web dapat menjadi sinyal dari web berkualitas rendah.
Biasanya orang menggunakan https://validator.w3.org/
untuk memvalidasi kode webnya. Hanya saja, banyak yang
berpendapat bahwa validasi WC3 merupakan sinyal yang
tidak kuat. (C)
43. Laman dari Web dengan Domain Authority Bagus –
Laman atau artikel dari web yang memiliki ranking domain
authority yang tinggi akan memperoleh ranking yang lebih
tinggi dibanding dengan laman dari domain authority yang
rendah. (A)
44. Pagerank (PR) laman – Korelasinya dengan seo saat ini
tidak terlalu kuat. Dan Google saat ini tidak lagi melakukan
update terhadap ranking PR. Tapi sekalipun demikian,
bukan berarti bahwa PR tidak lagi mempengaruhi ranking
web dan tidak lagi ada dalam algoritma Google. Karena

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


kenyataannya kita masih bisa menemukan laman dengan
PR tinggi cenderung memiliki ranking yang lebih baik dari
yang ber-PR rendah. (D)
45. Panjang URL – Jurnal mesin pencari menyebutkan bahwa
URL yang terlalu panjang dapat mempengaruhi peluang
visibilitinya di mesin pencari. Jadi, semakin pendek URL
dari konten yang kamu publis maka akan semakin bagus.
Contoh: judul artikelnya "Cara Membuat Blog Gratis yang
Lengkap dan Simple", nah biar SEO friendly maka URLnya
cukup seperti ini : http://blogcara.com/membuat-blog . (B)
46. Path URL – Path adalah lokasi dan nama file yang
dikunjungi dalam web. Semakin dekat laman dengan
halaman utama (homepage) makan akan mendapat sedikit
dorongan authority. Contoh, kalau judulnya "Cara
Membuat Blog", maka path yang bagus adalah
http://blogcara.com/membuat-blog , sedang yang buruk:
http://blogcara.com/panduan/blogging/membuat-blog (D)
47. Peran Editor Manusia – Sekalipun google tidak pernah
memberikan pernyataannya, Google telah membuat paten
untuk sebuah system yang memungkinkan pengeditan dari
manusia langsung yang dapat memberikan pengaruh pada
SERP (ranking laman pada pencarian). Oleh karena itu,

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


menciptakan artikel berkualitas dalam pandangan manusia
langsung (bukan mesin) sangat perlu diperhatikan (A)
48. Laman Kategori – Kategori dimana laman berada adalah
salah satu sinyal relevansi. Maksudnya, sebuah laman yang
merupakan bagian dari kategori yang memiliki keterkaitan
erat sudah seharusnya mendapatkan nilai SEO berupa
sinyal relevansi dibandingkan dengan halaman yang dalam
kategori yang tidak terkait atau kurang terkait. (C)
49. Wordpress Tags – Ini untuk pengguna Wordpress. Tags
merupakan sinyal relevansi spesifik wordpress menurut
Yoast.com (salah satu penyedia plugin SEO untuk web
Wordpress). (D)
50. Keyword dalam URL – Ini adalah salah satu sinyal relvansi
yang penting dimana kata kunci yang kamu targetkan ada
dalam URL artikel atau lamanmu. (A)

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM


---------------------------------------

Yup, sampai disini dulu ulasannya!

Adapun lanjutan dari 200+ Faktor SEO yang saya janjikan akan
diberikan pada bulan selanjutnya (kurang lebih 150 faktor lagi).

Gunanya, tidak semua 200+ faktor diberikan sekaligus, biar


bulan depan (setelah praktek ilmunya) kita bisa berkomunikasi
lagi dan sekaligus bincang-bincang soal kendala anda
menerapkan ilmunya.

.:: SEKIAN ::.

RATING: 200+ FAKTOR RANKING DI GOOGLE MENTORBACKLINK.COM

Anda mungkin juga menyukai