Anda di halaman 1dari 13

7.

Pelatihan Dukungan SEO dalam membantu mengenalkan produk dan


website
o Pengertian Search Engine Optimization (SEO) - SERP (Search Engine Result page)
SEO adalah kependekan dari “search engine optimization.” Teknik ini merupakan upaya
mengoptimasi website agar mendapat ranking teratas di hasil pencarian Google. Dengan SEO, situs
akan mudah orang temukan sehingga berpotensi menyedot lebih banyak trafik. SEO Google cukup
menentukan keberhasilan web. Dengan search engine optimization yang oke, website akan
menjaring lebih banyak potensi trafik.
Bahkan faktanya, 53% trafik website datang dari pencarian organik (SEO). Pencarian organik
yaitu aktivitas mencari informasi dengan memasukkan keyword tertentu ke Google.
Dan bukan sekadar trafik, jangkauan audiens Anda juga tepat alias sesuai tujuan situs
(meningkatkan branding, bertransaksi, sumber informasi, dll).
Google memiliki tool bernama web crawler. Web crawler inilah yang membantu Google
mengumpulkan berbagai konten di internet, menyimpannya ke database atau lemari penyimpanan
mesin pencari, hingga mengolahnya. Cara kerja SEO setelah Anda merilis website ataupun
memposting konten baru di blog.
• Crawling: proses mengumpulkan dan menyimpan halaman
website yang baru rilis ataupun yang barusan di-update;
• Indexing: proses saat Google mempelajari struktur website, kualitas dan relevansi konten bagi
kebutuhan audiens, serta kredibilitas setiap halaman website yang tersimpan dalam database-
nya;
• Pulling result (ranking): Google menyusun daftar halaman website terbaik untuk mengisi
ranking tertinggi di hasil pencarian (SERP).

o Manfaat SEO bagi sales online


Tentunya, jumlah trafik berpengaruh terhadap keberhasilan website untuk mencapai tujuannya.
Lengkapnya, berikut manfaat SEO yang sayang Anda lewatkan:
1. Memudahkan Audiens Menemukan Website
SEO adalah strategi jitu untuk memudahkan target audiens menemukan website Anda.
2. Menjaring Target Audiens yang Tepat
Tak hanya membantu audiens menemukan website, SEO Google
juga memungkinkan Anda menjaring target audiens yang tepat.
3. Membangun membangun merek / Brand
Cara paling simpel yang bisa orang lakukan untuk menemukan produk yang mereka inginkan yaitu:
mencari info di Google.
4. Sebagai Investasi Jangka Panjang
SEO Google mampu memperbesar kesempatan bisnis. Apalagi, hasil pencarian yang relevan bisa
mempengaruhi 39% keputusan calon pembeli.
5. Meningkatkan Penjualan dan Konversi
Cara kerja SERP untuk menyajikan rekomendasi konten ke audiens:
• Audiens memasukkan keyword tertentu ke dalam kotak kueri
pencarian Google;
• Google menganalisis keyword tersebut (mulai dari ejaan, serta sinonim kata) supaya bisa
memberikan hasil pencarian terbaik ;
• Dari seluruh halaman website yang ada di database,
Google mencari konten yang memuat keyword yang audiens masukkan;
• Dengan algoritma Google, Google melakukan analisa konten dan website untuk memastikan
informasinya relevan serta terpercaya bagi audiens;
• Google mempertimbangkan karakteristik audiens. Mulai dari lokasi, histori penelusuran,
serta setelah penelusuran (SafeSearch Filters: filter untuk memberikan konten yang aman bagi
audiens);
• Google SERP menampilkan daftar konten terbaik bagi audiens.

o Jenis-jenis SEO
SEO On Page
Tujuan: mengoptimasi konten website sehingga mudah
ditemukan target pasar
SEO on page adalah upaya untuk mengoptimasi SEO pada bagian depan website. Aspek-aspek yang
dimaksimalkan yaitu:
1. Permalink;
2. Judul konten;
3. Struktur konten;
4. Gambar konten;
5. Sebaran keyword;
6. Kualitas konten;
7. Internal link;
8. Elemen SEO (meta description, tag, dll);
Semakin relevan isi konten dengan keyword yang Anda bidik, kebutuhan audiens pun makin
terjawab dan Google akan meroketkan ranking website Anda.

SEO On Off
Tujuan: membantu Google memahami seberapa besar manfaat dan relevansi konten bagi
orang lain
SEO off page adalah upaya untuk mengoptimasi SEO di luar website. Berikut aspek-aspek SEO off
page yang bisa Anda tingkatkan:
• Link building (aktivitas untuk mendapatkan link dari website lain alias backlink);
• Peningkatan DA (Domain Authority: skor untuk
memprediksi peluang ranking website di Google);
• Peningkatan PA (Page Authority: skor yang menunjukkan peluang sebuah halaman website
berada di ranking teratas Google);
• Promosi konten lewat sosial media dan channel Sales lainnya;
• Guest blog (kegiatan untuk memasang artikel berkualitas Anda di website lain yang di
dalamnya terdapat backlink ke situs Anda).

Technical SEO
Tujuan: mengoptimasi struktur website sehingga performanya maksimal dan diterima
Google
Technical SEO merupakan usaha mengoptimasi SEO di bagian dalam website. Secara garis besar,
ini aspek yang masuk wilayah SEO technical:
1. Kecepatan website;
2. Struktur website;
3. XML Sitemap;
4. Keamanan situs (SSL);
5. Tema responsive;
6. Layout website;
7. Navigasi.
Menerapkan technical SEO, website Anda akan memiliki struktur yang bagus dan mudah dibaca
oleh search engine. Alhasil, peluang Google mau mengindeks situs Anda pun lebih besar.

1. Domain Factor
Domain adalah alamat suatu website. Misalnya: cybersacademy.id. Sedangkan domain factors yaitu
hal-hal berkaitan dengan domain yang berdampak ke performa SEO Anda.A pa sajakah domain
factor yang menjadi indikator SEO?
• Ejaan yang jelas dan mudah diketik. Dengan ejaan yang sederhana, Nama domain akan
lebih mudah diketikkan audiens dan mengurangi kemungkinan typo;
• Ukuran domain. Domain yang panjang akan terlalu rumit untuk
dipahami baik Google dan audiens.
Seperti www.tokoniaunikdancantiksekali.com;
• Usia domain. Sebenarnya, usia domain tidak terlalu berpengaruh bagi SEO. Namun, semakin
Anda mengoptimasi website dari lama, SEO-nya akan makin oke;
• Sejarah domain. Jika Anda membeli domain yang pernah dipakai dan punya sejarah kurang
oke (banyak aktivitas spam), maka akan cukup berpengaruh terhadap performa SEO.

2. Desain dan Struktur Website


Pada pembahasan Technical SEO, Anda sudah tahu sekilas pentingnya struktur website, yaitu:
memaksimalkan performa situs dan memudahkan Google memahami konteks situs.
Struktur website harus SEO-friendly. Maksudnya, website Anda harus:
• Mudah diakses;
• Cepat diakses;
• Struktur website rapi;
• Menu navigasi jelas;
• Link yang mudah dikenali;
• Judul konten dan URL unik;
• Konten berkualitas;
• Kombinasi warna yang pas;
• Tampilan konsisten di browser;
• Call to Action jelas;
• Form sederhana;
• Responsif / mobile-friendly.

3. Keamanan Website (SSL/TLS)


Sejak 2014, Google mengutamakan situs-situs yang aman bagi audiens. Cara Google mengenali
keamanan situs yaitu dengan melihat apakah situs memasang SSL/TLS atau tidak.
Sebagai info, SSL/TLS merupakan protokol keamanan untuk melindungi seluruh aliran data
pada website. Website yang memasang SSL/TLS pasti punya tanda gembok pada URL di address bar.

4. Kecepatan Website
Sejak 2018, Google menetapkan kecepatan loading website (di desktop, mobile, tablet) sebagai
salah satu indikator utama SEO.
Setidaknya, kecepatan website terbaik menurut Google yaitu sekitar dua detik. Untuk memperjelas
bayangan Anda, kira-kira seperti ini rentang kecepatan website:
✓ Sangat cepat: 1 detik
✓ Cepat: 2 detik
✓ Biasa saja: 2 hingga 3 detik
✓ Lambat: 3 hingga 4 detik
✓ Sangat lambat: di atas 4 detik

5. Penggunaan Keyword
Pastinya anda sudah tahu bahwa keyword adalah indicator SEO yang cukup mendasar. Sebab
memasukkan kata kunci ke Google adalah cara audiens menemukan website Anda. Biasanya,
pemula atau pakar SEO memilih keyword yang punya volume besar. Sebab, volume besar
mencerminkan banyaknya audiens yang mencari tahu informasi dengan kata kunci tersebut.
Karena itu, strategi penggunaan keyword pun bergeser. Anda bisa membidik beberapa
keyword sekaligus: LSI (Latent Semantic Indexing) ataupun Long tail keyword.
Bukan sinonim, LSI keyword merupakan istilah atau kata- kata yang dianggap relevan secara
semantik oleh mesin pencari. Dengan menambahkan LSI, konten pun semakin kaya informasi.

6. Topik Konten
Indikator SEO berikutnya, topik konten. Meski terlihat sepele, salah pilih topik konten bisa
berakibat fatal.
Lho, ini website saya tapi masa milih topiknya nggak bisa bebas?
Begini, Anda bebas memilih topik apapun. Meski begitu, usahakan topik konten yang Anda
pilih saling berkaitan. Misalnya anda punya blog teknologi, sediakanlah beberapa topik utama
seperti digital sales, web development dan design, dsb. Semua topik ini saling berkaitan dengan
topik utama blog yaitu teknologi.

7. Search Intent
Search intent adalah tujuan pengguna ketika menelusuri keyword pencarian. Misalnya, ketika
audiens memasukkan kata kunci ‘lokasi Cybers Global Indonesia’ di Google. Kemungkinan besar,
mereka sedang mencari layanan membuat alamat perusahaan .

8. Struktur Konten
Indikator SEO berikutnya, struktur konten.
Salah satu cara Google untuk membaca konten Anda yaitu melihat penggunaan headingnya.
Heading adalah judul dari bagian artikel yang berisi informasi tertentu.
Penggunaan heading pun tidak sembarangan. Meski ada H1 (judul utama konten) hingga
H6 (sub-judul), Anda harus memahami hierarkinya. Semakin mendekati H6, info yang Anda
berikan pun harus semakin detail.
Selain memudahkan Google membaca struktur konten, format heading akan memudahkan
audiens dalam menangkap inti konten secara cepat.

9. Optimasi Gambar
Salah satu elemen yang sering orang sepelekan padahal cukup berdampak pada SEO website
yaitu gambar. Baik itu sampul konten, ilustrasi pendukung, video, ataupun format visual lainnya.
Padahal, image SEO mampu mendongkrak performa website Anda. Baik dari segi kecepatan
hingga kemudahan ditemukan di hasil pencarian. Sebab, algoritma Google mampu membaca
gambar yang Anda posting.

10. Struktur URL


URL alias permalink merupakan link yang akan mengantarkan audiens ke konten atau halaman
website tertentu.
Dengan struktur URL yang sederhana dan jelas kata kuncinya, maka mesin pencari semakin
mudah dalam memahami topik halaman web tersebut.

11. Meta Tag


Meta tag terdiri dari title tag dan meta description. Title tag adalah judul artikel yang muncul
di hasil pencarian. Sedangkan meta description yakni ringkasan konten Anda yang berada di bawah
meta tags.

Apa Saja Faktor SEO Ranking?


Dari pembahasan sebelumnya, Anda tahu bahwa indikator SEO adalah metrik yang dinilai
Google untuk menilai kelayakan website dan kontennya. Nah, indikator tersebut sebenarnya bisa
dikelompokkan menjadi faktor SEO ranking.
Faktor SEO ranking merupakan kriteria yang Google tetapkan untuk mengevaluasi indikator
SEO, di antaranya:
1. Relevancy, yaitu keterkaitan hubungan antara kebutuhan audiens dengan informasi yang
disediakan;
2. Authority, yakni tingkat kredibilitas website atau konten
dalam menyajikan info yang akurat dan relevan;
3. Value, merupakan kualitas website hingga konten untuk memberikan manfaat bagi audiens;
4. User experience, yaitu pengalaman audiens ketika mereka berinteraksi dengan website dan
seluruh elemen di dalamnya.

8. Pelatihan Pemasaran Menggunakan Media Sosial


o Pemahaman media sosial
Sosial media adalah bentuk pemasaran digital yang menggunakan media sosial dan situs web
jaringan untuk mempromosikan produk atau layanan organisasi melalui cara berbayar dan
organik. Ini adalah platform di mana pemasar dapat berinteraksi dengan pelanggan,
menyelesaikan pertanyaan dan keluhan, mengumumkan produk dan layanan baru, mendapatkan
umpan balik dan rekomendasi, serta membangun komunitas mereka. Pemasaran sosial media
melibatkan aktivitas seperti membangun kehadiran di jejaring sosial, menyebarkan kesadaran
merek, melibatkan prospek dan pelanggan melalui konten, mengarahkan lalu lintas ke situs web,
dan sebagainya.
Pemasaran Viral merupakan Teknik pemasaran yang memanfaatkan jaringan sosial, baik itu
melalui dunia maya maupun offline yang bertujuan untuk bisa menyampaikan pesan dan iklan
kepada konsumen di pasaran. Jika dapat didefinisikan secara simple, maka virtual Sales dapat
dikatakan sebagai sebuah bentuk proses sales yang dapat dilakukan secara online ataupun offline
terkait produk/jasa yang Anda miliki kepada konsumen.
Metode sales ini akan dilakukan pihak penyedia barang/jasa yang mana akan disampaikan
melalui informasi entah itu website, video, koran, ebook, dan lainnya. Viral Sales juga masuk
ke dalam bagian strategi sales portofolio. Jika disederhanakan lagi, viral Sales dalam bentuk
offline dapat berupa penyampaian informasi dari mulut ke mulut. Sedangkan jika melalui online
dapat menggunakan media sosial yang saat ini sedang trend di masyarakat.

Strategi Pemasaran virtual dalam usaha :


1. Cari Sesuatu yang Dapat Menjadi Trend dan Booming
Jika Anda menginginkan strategi viral Sales dalam bisnis, maka anda harus pintar-pintar
mencari sesuatu yang nantinya dapat trend dan viral di masyarakat. Dalam hal ini yang berperan
penting adalah timing. Saat seseorang mengetahui dan mempelajari sesuatu ide, mungkin akan
terasa biasa saja saat pertama kali mencari informasi yang terkait tentang ide tersebut.
2. Menjual Produk yang Agak Viral
Tidak ada salahnya jika Anda mengadopsi produk-produk yang saat ini sedang viral ke dalam
bisnis Anda. Karena sifatnya yang musiman, maka jangan terlalu mengharapkan jika penjualan
dapat berjalan jangka panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, tentu saja trend tersebut
nantinya akan digantikan dengan trend yang baru.
3. Cobalah Melakukan Penjualan Offline Melalui Tren Online
Jika Anda memiliki lapak offline yang digunakan untuk berjualan, mengapa tidak mencoba
untuk memanfaatkan trend online yang saat ini memang sedang naik daun. Anda bisa mencoba
menjual produk-produk anda melalui online dan offline. Hal ini tentunya akan mendatangkan
keuntungan yang berkali lipat.
4. Lakukan Kreasi Dengan Konten yang Berkaitan Dengan Tren
Konten adalah segalanya dalam bisnis, baik itu yang dapat menarik perhatian maupun hingga
mengubah niat pengunjung menjadi konsumen tetap. Konten menjadi hal yang paling mudah
digunakan untuk menarik perhatian konsumen di pasaran dikarenakan konten dapat diakses oleh
siapapun. Sehingga buatlah konten semenarik dan sekreatif mungkin yang memang berkaitaan
dengan tren terbaru.

o Pengertian Viral Marketing (Pemasaran yang Viral) & Macam - macam media sosial
1. Facebook
MAU: 2,38 miliar (per 31 Maret 2019) Kelompok Umur: 18-45+ tahun
Industri (B2B dan B2C): E-commerce, retail, Perbankan, layanan keuangan dan asuransi (BFSI),
Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), hiburan, fashion, real estate, berita, kesehatan,
olahraga.
Terlepas dari apakah Anda seorang B2B atau merek B2C, Anda harus hadir di platform
Facebook. Ini menggabungkan fitur-fitur terbaik dari hampir setiap platform media sosial dan
kemungkinan besar audiens Anda juga ikut.
2. Twitter
Anggota: 321 juta (per Februari 2019)
Kelompok Umur: 18-45+
Industri (B2B dan B2C): Berita, teknologi, e-commerce, ritel,
hiburan, perjalanan, olahraga, kesehatan, telekomunikasi, BFSI Twitter memungkinkan Anda
untuk mengekspresikan pendapat Anda dalam 280 karakter. Dikenal sebagai perintis
penggunaan hashtag, Twitter adalah platform media sosial bagi
pengguna untuk berbagi pemikiran, menjangkau merek dan selebriti, serta mengonsumsi
berita dan cuplikan informasi. Merek terutama
menggunakan Twitter untuk layanan pelanggan karena itu adalah platform yang sering
digunakan pelanggan untuk interaksi merek yang tepat waktu.
3. LinkedIn
Anggota : 303 juta (per Mei 2019) Kelompok Umur: 25-45 tahun
Industri (Kebanyakan B2B): Hukum, BFSI, teknologi, manufaktur, pemasaran ,
pendidikan, pekerjaan.
Hadir di LinkedIn adalah wajib bagi organisasi B2B
karena menawarkan banyak peluang untuk mengembangkan bisnis Anda. Meski brand
B2B mendominasi LinkedIn, brand B2C juga menggunakannya meski hanya untuk mencari
calon karyawan. Bagi individu, LinkedIn adalah platform
yang bagus untuk menampilkan keahlian dan menjadikan diri mereka sebagai
pemimpin pemikiran di ceruk mereka. Merek dapat
menggunakan halaman perusahaan LinkedIn seperti halaman Facebook sambil menjaga nadanya
tetap profesional.
4. Instagram
Anggota : 1 miliar (per Maret 2019) Kelompok Umur: 18-35 tahun
Industri (B2C): E-commerce, fashion, retail, makanan dan minuman, kecantikan, perjalanan,
fotografi, hiburan, real estat
Instagram adalah platform visual berbasis seluler yang memungkinkan Anda berbagi gambar
dan video. Popularitas Instagram telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan
diperkirakan akan tumbuh lebih besar karena konsumen terus menyukai video vertikal, video
langsung, dan cerita. Instagram meluncurkan platform video vertikal yang disebut IGTV yang
memungkinkan Anda untuk berbagi video dengan durasi lebih dari satu menit.
Jika Anda menjual produk fisik, maka Anda harus mencoba Belanja di Instagram. Ini adalah
fitur hebat yang diklaim oleh banyak pakar sebagai masa depan perdagangan sosial.
5. YouTube
Anggota : 1,9 miliar (per Februari 2019) Kelompok Umur: 18-55+ tahun
Industri (B2B dan B2C): Hampir semua industri yang dapat membuat konten video
untuk SALES
YouTube adalah platform berbagi video online yang memungkinkan Anda melihat,
membagikan, dan mengupload konten video. Pertumbuhan eksponensial pemasaran video telah
mendorong merek untuk membuat dan berbagi konten video di YouTube secara ekstensif. Jika
Anda berencana untuk bergabung dengan YouTube, berikut tiga fakta untuk Anda
pertimbangkan:
- YouTube adalah mesin pencari terpopuler kedua setelah Google
- Dimiliki oleh Google
- Jika pesaing Anda sudah ada di YouTube, itu akan lebih menantang untuk membuat merek
bisnis Anda lebih terlihat.
6. Pinterest
Anggota : 265 juta (per Desember 2018) Kelompok Umur: 18-45 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Seni, DIY, kerajinan, kecantikan, fashion, e-commerce,
arsitektur, makanan, fotografi
Pinterest adalah platform visual yang bagus bagi individu dan merek untuk mencari inspirasi
upaya artistik dan mempromosikan aktivitas DIY. Anda akan menemukan banyak sekali ide
dalam bentuk pin (gambar) dan papan (kumpulan gambar) tentang suatu topik.
Meskipun Pinterest sangat populer di kalangan wanita di tahun- tahun awalnya, perubahan telah
diamati dalam penggunaannya pada tahun 2016 di mana pengguna wanita turun dari 83% –
60%. Merek dapat membuat akun bisnis di Pinterest serta menjalankan iklan untuk menjangkau
audiens target mereka.
7. Snapchat
Anggota : 287 juta (per Januari 2019) Kelompok Umur: 18-35 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Kesehatan, fashion, makanan dan minuman, live event / konser,
retail
Snapchat adalah platform visual eksklusif seluler lainnya yang menjadi terkenal karena
visibilitas konten pendeknya. Gambar dan video yang diposting di Snapchat menghilang
setelah 24 jam. Snapchat adalah platform sosial paling populer di kalangan milenial dan
pengguna gen Z. Platform ini juga dikenal dengan lensa wajah (filter). Karena kontennya
berumur pendek, Snapchat cocok untuk membuat konten yang mentah dan asli.
Selain membangun merek secara organik, organisasi dapat
menjalankan iklan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
8. TikTok
MAU: 1 miliar (per Juni 2019) Kelompok Umur: 10-29 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Hiburan, Fashion, Drama, hampir semua industri yang dapat
membuat konten video yang menarik Mirip dengan Snapchat dan Instagram, TikTok bersifat
eksklusif untuk seluler. Aplikasi ini, bagaimanapun, terutama berorientasi pada video dan
melayani audiens yang jauh lebih muda sehingga pemasar dapat memilihnya untuk secara khusus
menargetkan pengguna Gen Z.
Pemasaran influencer dan promosi berbayar baru saja mulai muncul. Oleh karena itu, ia
memiliki potensi yang luar biasa untuk mendorong kampanye viral berbiaya rendah.

o Strategi sosial media sales


Di bagian ini, kita akan melihat bagaimana Anda bisa mulai membuat strategi sosial media
Sales untuk merek Anda yang akan memberi keuntungan bisnis.
Langkah 1: Jalankan Audit Media Sosial
Sebelum Anda menetapkan tujuan dan membuat rencana sosial media Sales, selalu ada baiknya
untuk memulai dengan menganalisis apa yang berhasil untuk bisnis Anda di masa lalu. Kunjungi
bagian analitik / wawasan dari akun media sosial Anda dan perhatikan karakteristik demografis
audiens, lokasi, jenis konten apa yang telah berfungsi, dan sebagainya.
Demikian pula, kunjungi sumber lalu lintas rujukan di Google Analytics (atau alat analisis
yang Anda gunakan) untuk memahami platform mana yang paling berguna untuk mengarahkan
lalu lintas ke situs web. Analisis pesaing akan memungkinkan Anda melacak apa yang saat ini
berhasil dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam hal media sosial. Ini akan
membantu Anda membentuk strategi media sosial yang efektif untuk organisasi Anda.
Langkah 2: Tetapkan Sasaran dan Tentukan Metrik
Apa tujuan merek Anda melalui media sosial? Apakah untuk meningkatkan kesadaran
merek, menghasilkan prospek, memberikan dukungan pelanggan, atau meningkatkan
keterlibatan dan jangkauan merek? Namun, memiliki tujuan saja tidak cukup. Tentukan metrik
yang dapat mengidentifikasi apakah Anda telah mencapai tujuan Anda atau tidak.
Misalnya, jika Anda ingin meningkatkan kesadaran merek, metrik idealnya adalah followers
yang akan Anda kumpulkan dalam jangka waktu tertentu. Beri angka dan kerangka waktu.
Mengadopsi filosofi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time Bound)
adalah cara ideal untuk menentukan tujuan dan metrik Anda.
Langkah 3: Teliti Target Audiens Anda
Langkah mengaudit media sosial sudah memberi Anda beberapa wawasan tentang audiens
Anda. Langkah selanjutnya adalah menentukan persona audiens yang mewakili ciri khas
pengguna seperti industri mereka, penunjukan pekerjaan, preferensi konten, demografis,
karakteristik psikografis, dll.
Analisis pesaing juga akan membantu Anda memahami platform yang lebih disukai audiens
Anda untuk menghabiskan waktu. Misalnya, jika pesaing memiliki pengikut yang signifikan
di Facebook dibandingkan dengan platform lain, Anda dapat berasumsi bahwa audiens Anda
lebih aktif di Facebook.
Langkah 4: Tentukan Strategi Konten
Sosial media Sales Anda juga berfungsi sebagai media distribusi untuk pengalaman konten
bisnis. Konten Anda harus berusaha untuk menghibur, menginformasikan, melibatkan, dan
membujuk audiens Anda.
Strategi konten harus didasarkan pada tujuan dan target pasar Anda. Identifikasi tantangan
utama audiens dan prospek Anda dan cari tahu bagaimana Anda dapat menyelesaikannya melalui
konten Anda. Ini membentuk dasar untuk strategi konten Anda. Merumuskan kalender konten
bisa menjadi ide terbaik untuk mengotomatiskan pengeposan media sosial Anda sehingga Anda
tidak merasa terhalang secara kreatif dalam pengeposan setiap hari.
Langkah 4: Tentukan Strategi Konten
Sosial media Sales Anda juga berfungsi sebagai media distribusi untuk pengalaman konten
bisnis. Konten Anda harus berusaha untuk menghibur, menginformasikan, melibatkan, dan
membujuk audiens Anda.
Strategi konten harus didasarkan pada tujuan dan target pasar Anda. Identifikasi tantangan
utama audiens dan prospek Anda dan cari tahu bagaimana Anda dapat menyelesaikannya melalui
konten Anda. Ini membentuk dasar untuk strategi konten Anda. Merumuskan kalender konten
bisa menjadi ide terbaik untuk mengotomatiskan pengeposan media sosial Anda sehingga Anda
tidak merasa terhalang secara kreatif dalam pengeposan setiap hari.
Langkah 6: Pantau, Ukur, dan Optimalkan
Setelah roda berputar, Anda perlu memantau aktivitas media sosial Anda secara konstan.
Lacak apa yang berhasil dan fokus untuk melakukan lebih dari itu. Hentikan aktivitas yang
tidak berfungsi atau hanya membuang buang waktu.
Sebagian besar pembelajaran media sosial berasal dari eksperimen, jadi jangan berkecil hati
jika beberapa aktivitas tidak memberikan hasil apa pun. Anda harus terus memodifikasi
pendekatan Anda sampai Anda mencapai titik yang tepat.

o Cara Memasarkan Produk Melalui Media Sosial


1. Strategi Media Sosial Sales dengan Membangun Kredibilitas
Membangun kepercayaan untuk suatu bisnis di media sosial tidaklah serumit yang
dibayangkan. Kamu tidak harus memiliki banyak pengikut atau followers, tapi hanya perlu
menghubungkan bisnis kamu dengan orang-orang yang tepat.
Kamu bisa memulai proses ini dengan membangun brand awareness. Hal yang bisa kamu
lakukan untuk membangun brand awareness yaitu dengan menciptakan visibilitas online yang
merupakan representasi dari bisnis kamu. Kamu bisa mulai mengembangkan bisnis kamu dengan
menggambarkan identitas brand secara visual. Kamu juga harus mendesain tampilan website,
blog, dan media sosial sesuai dengan jenis bisnis kamu. Apabila tidak dapat melakukannya
sendiri, kamu juga bisa meminta bantuan kepada desain profesional untuk mendesainkan blog
dan website kamu agar lebih menarik.
2. Menarik Pelanggan Potensial
Strategi media sosial Sales untuk bisnis skala kecil juga bisa dilakukan melalui Facebook dan
Instagram. Media sosial ini bisa kamu gunakan untuk menarik calon pelanggan baru.
Sebelum melakukan media sosial Sales malalui Facebook, langkah pertama yang harus kamu
lakukan yaitu memastikan setup seotagging pada page
Facebook dengan benar. Setelah itu kamu bisa mengajak teman-teman Facebook untuk
menjadi konsumen potensial kamu.
3. Membangun Relasi di Media Sosial
Koneksi merupakan hal terpenting dari media sosial. Memiliki koneksi yang bagus akan
memudahkan langkah kamu untuk melakukan pemasaran produk. Sehingga, kamupun harus
bisa memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk mulai membangun jaringan dengan
pihak- pihak yang berpotensial menjadi konsumen kamu.
4. Membagi Konten yang Diakurasikan
Media sosial merupakan salah satu tempat dimana akurasi sebuah konten memiliki nilai yang
sangat penting. Sehingga kamu harus bisa menjaga konten agar tetap relevan dan terus
berkembang. Proses akurasi sebuah konten juga merupakan proses untuk menemukan konten
yang berkualitas dari seluruh website yang nantinya akan kamu bagikan di media sosial.
Kamu harus bisa memilih konten yang berkualitas dan bermanfaat. Mengakurasikan suatu
konten sangatlah penting untuk dilakukan karena memiliki beberapa manfaat, diantaranya
yaitu dapat meningkatkan rangking SEO pada mesin pencari, membangun bisnis dengan baik,
meningkatkan keterlibatan pada media sosial dan menambah jumlah followers.
5. Membuat Konten yang Valuable
Kamu harus bisa memastikan bahwa setiap bagian konten yang kamu buat telah memiliki
pesan yang berharga bagi pembaca, sehingga mereka akan mengulang untuk mengunjungi
website kamu. Ciri konten yang valuable yaitu dapat menjawab pertanyaan para pembacanya,
dapat menyelesaikan masalah dan memberikan manfaat bagi yang membacanya. Dengan
memposting konten yang valuable, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat seperti reputasi
bisnis semakin membaik, ranking SEO semakin tinggi, para influencer akan
merekomendasikan konten bisnis kamu serta membuka peluang bagi bisnis kamu untuk bisa
diliput oleh media.
6. Crowdsource Untuk Konten Menarik dan Otentik
Hal ini bisa kamu lakukan dengan membuat hashtag menarik terhadap bisnis kamu. Hashtag
tersebut bisa kamu gunakan untuk melacak interaksi dengan pelanggan kamu.
7. Berpartisipasi Dalam Kelompok dan Komunitas Online
Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok dan komunitas online. Di komunitas ini, kamu
bisa melakukan diskusi dengan pebisnis lain tentang bisnis yang sedang kamu jalankan. Di sini
kamu juga dapat bertanya mengenai solusi dari masalah-
masalah bisnis yang sedang kamu alami. Selain itu, kamu juga bisa menularkan
pengetahuan bisnis yang kamu punya ke anggota komunitas yang lain.
8. Menggunakan Media Sosial Sebagai Ruang Untuk Mengadakan Percakapan yang
Menarik
Tidak hanya bisa membantu pelanggan untuk mendapatkan informasi yang berguna, tetapi
media sosial juga membantu kamu untuk bisa berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Kamu
juga bisa menyimpan dokumentasi dari semua aktivitas penting di media sosial.
9. Batasi Platform Media Sosial Kamu
Salah satu tips yang juga penting untuk diperhatikan oleh bisnis skala kecil yaitu menemukan
beberapa platform sosial media, di mana kamu bisa membangun eksistensi yang kuat di sana.
Banyaknya platform yang tersedia akan membuat kamu sulit untuk membangun keberadaan
yang kuat di setiap platform. Menggunakan banyak sosial media tanpa adanya fokus yang jelas
juga akan sangat membuang waktu karena tidak akan memberikan hasil apapun.

o Cara menentukan kanal sosial media yang tepat


Secara umum, kebanyakan orang hanya aktif di 2 -3 kanal sosial media; yang paling umum
adalah Facebook, Instagram, dan Twitter. Nah, dalam memutuskan kanal sosial media apa yang
paling tepat, kita juga harus ingat bahwa jenis sosial media yang nyaman bagi kita belum tentu
merupakan kanal yang lebih disukai oleh pelanggan kita.
Dari banyaknya pilihan media sosial, mana yang paling sesuai dengan produk/layanan dan
tentunya brand atau merek dagang dari bisnis kita? Bagaimana cara menentukan hal ini? Berikut
ini adalah beberapa hal yang bisa kita jadikan pertimbangan dalam memilih suatu kanal :
1. Apa jenis bisnis kita?
Apakah kita bekerja di ranah B2B (Business to Business), atau B2C (Bussiness to Customer)
atau retail? Atau keduanya? Hal ini penting untuk dijawab, sebab masing-masing kanal media
sosial memiliki kelebihan tersendiri untuk masing-masing jenis bisnis.
2. Bagaimana karakteristik konsumen kita?
Jika jenis usaha kita adalah B2B, maka perusahaan seperti apa saja yang menjadi klien kita?
Bergerak di sektor apa?
Jika jenis usaha kita adalah B2C, maka berapa rentang usia konsumen yang umumnya membeli
produk kita? Berapa rentang tingkat penghasilan mereka?
3. Media sosial apa yang paling sering dikunjungi pengunjung dan pelanggan kita?
Untuk menjawab hal ini, kita perlu melakukan evaluasi terlebih dulu. Caranya bisa dengan
melakukan survei sederhana kepada konsumen kita; memberikan kuisioner dalam rentang
waktu tertentu, bisa dengan ngobrol-ngobrol dan menanyakan akun media sosial mereka, atau
bisa juga dengan mengundang pelanggan untuk menjadi teman atau follow akun mereka (bisa
dengan akun pribadi dan usaha). Saat ini, baik perusahaan (konsumen B2B), maupun individu
(konsumen B2C) umumnya memiliki akun media sosial. Karenanya, penting bagi kita untuk
sebisa mungkin mendekatkan usaha kita pada konsumen dengan cara “berada” di jaringan
media sosial yang sama.

o Tolak ukur menentukan keberhasilan dalam memanfaatkan media sosial


Dua tipe pengukuran keberhasilan kampanye pemasaran lewat media sosial. Ada dua tipe
pengukuran keberhasilan kampanye pemasaran lewat media sosial, yaitu:
1.Ongoing Analytics
Ongoing analytics berguna bagi brand agar selalu dapat mengikuti perkembangan dan
pembicaraan audiens di media sosial. Dengan begitu kita dapat mengetahui bagaimana
tanggapan masyarakat terhadap kampanye yang dijalankan.
2. Campaign-Focused Metrics
Campaign-Focused Metrics berguna bagi brand dalam memahami dampak dari kampanye
pemasaran yang dilakukan. Dengan melakukan metode ini, membuat para pemasar dapat
mengetahui apakah campaign yang mereka jalankan tersebut berhasil mencapai objektif yang
telah ditentukan atau tidak.
Dan agar brand dapat mengukur secara efektif keberhasilan dari kampanye Sales yang mereka
jalankan, maka mereka perlu untuk menggabungkan kedua metode pengukuran ini.

Langkah langkah untuk mengukur keberhasilan


1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai
Sebelum memulai segala aktivitas kampanye pemasaran lewat media sosial, sebaiknya brand
terlebih dahulu menentukan tujuan- tujuan apa yang ingin dicapai. Misalnya, apakah
ingin meningkatkan brand awareness? Atau, malah mendorong penjualan ? Langkah
berikutnya, brand juga perlu menentukan channel media sosial apa saja yang akan mereka
gunakan dalam kampanye pemasaran yang dijalankan.
Dalam menentukan channel ini, brand perlu mengidentifikasi dengan jeli kira-kira media sosial
mana yang benar-benar dapat efektif untuk mencapai objektif yang telah mereka tentukan.
Karena semakin banyak jenis media sosial yang dipakai, maka akan semakin bertambah pula
sumber daya finansial, manusia, dan waktu yang diperlukan untuk melakukan kampanye SALES
tersebut.
2. Menentukan ukuran
Setelah menentukan tujuan, langkah berikutnya adalah menentukan keberhasilan pencapaian
objektif.
Sebagai contoh:
Apabila ingin mengetahui tingkat awareness, maka brand bisa menggunakan pengukuran
seperti pertumbuhan jumlah pengikut (followers), jangkauan konten di media sosial (reach),
eksposur konten di media sosial (views), dan lain sebagainya.
Apabila ingin mengukur tingkat keterlibatan audiens (engagement) di media sosial, maka
jumlah like, komentar, dan share bisa digunakan sebagai ukuran.
3. Melakukan pengukuran
Dalam melakukan pengukuran ini, brand dapat melihatnya dengananalytics tools yang telah
disediakan secara gratis oleh masing-masing platform media sosial yang digunakan. Namun,
apabila masih merasa kurang dengan fitur yang disediakan oleh platform media sosial tersebut,
brand bisa juga menggunakan berbagai layanan berbayar yang mungkin menyediakan fitur
analisis yang lebih lengkap.
5. Melakukan penyesuaian dan kembali ke langkah pertama
Langkah terakhir yang penting dilakukan adalah melakukan identifikasi dan menganalisis
kampanye pemasaran yang dijalankan. Sehingga dapat mengetahui hal-hal apa yang membuat
kampanye tersebut berhasil dan bagian mana dari kampanye tersebut yang tidak memiliki
performa yang baik. Dengan begitu, brand dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan pada
kampanye pemasaran berikutnya dan kemudian kembali ke langkah pertama.
Beberapa hal yang perlu diidentifikasi dalam tahap ini antara lain:
• Apakah tujuan - tujuan yang ditentukan sudah tepat?
• Apakah ukuran - ukuran yang ditentukan untuk mengukur
keberhasilan pencapaian tujuan sudah tepat?
• Apakah konten - konten digital yang digunakan sudah tepat untuk mendukung pencapaian
tujuan kampanye pemasaran ?

9. Pelatihan Pemasaran menggunakan Media Video


o Youtube sebagai tool sales online
YouTube adalah layanan video hosting online yang memungkinkan orang untuk berbagi video
mereka.
Bisnis dan individu menggunakan YouTube untuk berbagi atau menemukan video, termasuk
hiburan, promosi dan instruksi. YouTube merupakan layanan video hosting yang paling populer,
diikuti oleh layanan lainnya yang serupa seperti Facebook, Vimeo, Vine, Blip, dan Flickr.
YouTube Sales adalah salah satu strategi Sales yang dapat dilakukan guna meningkatkan
penjualan melalui platform YouTube. Strategi digital Sales ini memang menjadi opsi yang tepat
untuk mempromosikan produk atau layanan jasa mereka.
1. MENGIDENTIFIKASI APA YANG DILAKUKAN KOMPETITOR DI YOUTUBE.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita perlu mengidentifikasi langkah-langkah dan usaha
apa saja yang sudah dilakukan oleh para kompetitor kita dalam mempromosikan produk dan
layanan jasa mereka. Setelah rekan pembaca telah mengidentifikasi hal ini, cobalah untuk
merancang strategi SALES yang berbeda namun tetap unik dan menarik banyak perhatian dari
pengguna YouTube. Misalnya, rekan pembaca bergerak di bidang fashion. Mungkin kompetitor
Anda sudah terlebih dahulu membuat video yang menampilkan detail baju dan memadu
padankan baju dengan fashion lainnya yang terlihat kece. Nah, saatnya rekan pembaca
melakukan hal yang berbeda dari itu!
2. Channel YouTube harus Memiliki Fokus yang Jelas.
Setelah rekan pembaca mengetahui apa saja yang dilakukan para kompetitor pada strategi
SALES mereka, kita tidak perlu terburu-buru untuk membuat video dan mengunggahnya di
Youtube. Namun, kita perlu memikirkan gagasan yang jelas tentang fokus dan tujuan dari
channel YouTube kita.
Fokus yang jelas akan sangat membantu kita dalam menentukan strategi SALES . Contoh
sederhananya, kita akan memiliki gambaran yang jelas tentang apa tujuan yang ingin kita raih
dari setiap video yang diluncurkan di akun YouTube? Dan, apa tujuan akhir kita dari semua
promosi video di Youtube? Apakah kita hanya ingin meningkatkan penjualan? Atau, kita ingin
produk dan layanan jasa kita bisa terkenal sampai ke pasar internasional?
3. Channel YouTube Harus Target Audiens yang Spesifik.
Menentukan target audiens yang spesifik adalah fondasi kesuksesan dari channel YouTube
kita. Masalahnya, jika target audiens kita terlalu luas, maka channel YouTube kita akan sulit
untuk menonjol dari berbagai channel lainnya. Sedihnya, konten-konten kita bisa tenggelam di
antara gundukan video-video lain, sehingga tidak bisa mendapat perhatian dari para pengikut
Youtube.
Poin kedua dan ketiga ini saling berkaitan satu sama lain. Dengan kata lain, channel YouTube
yang baik akan memiliki fokus dan target audiens yang jelas. Sehingga, strategi SALES yang
mereka rancang juga bisa direncanakan dengan sejelas mungkin.
4. Menentukan Genre Video juga Sangat Penting Loh!
Ketika fokus dan target audiens dari konten-konten video kita sudah terancang dengan jelas,
sekarang waktunya untuk menentukan genre atau jenis video yang akan diunggah di dalam
channel YouTube kita. Ada berbagai genre video yang bisa kita pilih di dalam aplikasi YouTube,
antara lain sebagai berikut:
• Panduan video game.
• Video tutorial (bisa untuk semua subjek). Contoh, jika produk yang rekan pembaca jual adalah
peralatan make up, rekan pembaca bisa membuat video tutorial make up.
• Video ulasan produk.
• Video seputar kiat-kiat kehidupan (lifehacks).
• Blog video (Vlog), dan lain sebagainya.
5. Pastikan Video YouTube kita Memiliki Kualitas yang Tinggi.
Video yang berkualitas tinggi juga akan membantu calon pelanggan untuk melihat
produk yang kita jual secara detail, serta mendapatkan informasi yang rinci dari layanan jasa
yang kita tawarkan kepada calon pelanggan di aplikasi YouTube.
Rekan pembaca tidak perlu mengorek kocek hanya untuk membuat video yang
berkualitas tinggi. Cukup gunakan ponsel pintar, kamera, camera recorder, atau kamera
webcam yang berkualitas tinggi (seperti GoPro). Setidaknya rekan pembaca perlu merekam
dengan 1080p untuk bisa mendapatkan video yang berkualitas. Selain itu, kita juga bisa
menggunakan beberapa perangkat lunak lainnya untuk menyunting video. Beberapa perangkat
yang bisa digunakan sebagai berikut:
• Mikrofon eksternal.
• Ring Light atau cincin cahaya yang berbentuk bundar.
• Tripod, dan lain sebagainya.
6. Jangan Lupa untuk Menggunakan Kata Kunci yang Tepat.
Agar strategi SALES kita berhasil bersaing dengan para kompetitor lainnya di aplikasi
YouTube, maka kita harus memilih kata kunci yang tepat untuk dimasukkan ke dalam judul,
deskripsi dan hashtag (tagar) di video kita. Kenyataannya, sekitar 70% video di YouTube
berhasil ditemukan dan mendapat perhatian dari para pengguna YouTube karena para
pengunggahnya menggunakan kata kunci yang tepat. Sehingga, mudah untuk dilacak oleh
para audiens. Judul video akan memberitahu para pengunjung tentang apa isi dari video
tersebut. Judul video bisa dibuat dengan semenarik mungkin, namun harus tetap relevan
dengan konten video yang diberikan. Jangan lupa untuk berfokus memberikan nilai-nilai
penting di dalam video kita dengan sangat jelas dan ringkas.
7. Sertakan Beberapa Kalimat Ajakan di dalam Deskripsi Video.
Prinsipnya, semakin banyak audiens yang menonton video kita, semakin banyak yang
memberi respon video kita, dan semakin banyak pelanggan tetap (subscriber) yang mengikuti
channel YouTube kita, maka akan semakin mudah bagi kita dalam mengimplementasikan
strategi SALES di aplikasi YouTube.Ada beberapa kalimat ajakan yang dapat kita sertakan di
dalam deskripsi video untuk mengajak keterlibatan dari para pengunjung video kita di
YouTube, antara lain:
• Silakan menilai video ini.
• Jangan lupa untuk mengikuti saya di Twitter (berikan nama twitter rekan pembaca).
• Temukan saya di Facebook (berikan nama akun Facebook rekan pembaca).
• Jangan lupa untuk berlangganan (subscribe) video saya.
• Kunjungi blog saya untuk video yang lebih bagus.
• Silakan berikan komentar Anda.
• Bagikan video ini ke orang-orang spesial Anda, dan lain sebagainya.
8. Memiliki Jadwal yang Pasti dalam Mengunggah Video.
Dengan jadwal pengunggahan video yang tetap, kita akan menjalankan strategi
SALES dengan baik dan teratur. Jangan mengunggah video dengan jadwal yang tidak teratur
atau “asal- asalan semau gue”. Mengapa? Karena para pengikut kita di channel YouTube atau
para pengunjung baru akan menganggap bahwa kita tidak konsisten dalam mempromosikan
produk dan layanan jasa di aplikasi YouTube.
9. Jangan Lupa untuk Mempromosikan Video Baru Kita.
Ketika kita sudah membuat video baru dan mengunggahnya di channel YouTube
kita, jangan lupa untuk mempromosikannya di media sosial kita lainnya. Misalnya, sertakan
link video baru kita ke dalam InstaStory di Instagram, Facebook, Twitter atau bahkan di
Whatsapp story. Sertakan link dan caption singkat untuk menginformasikan para pengikut
media sosial Anda bahwa ada video baru yang menarik untuk ditonton.

o Bagaimana youtube bekerja


YouTube merupakan platform yang sangat besar dengan banyaknya pengunjung yang melihat
video setiap harinya. Dilansir dari Digital Organics, YouTube memiliki lalu lintas serta
penonton yang luar biasa dengan lebih dari 1,3 miliar orang menggunakan YouTube.
Lalu menurut Hub Spot, YouTube juga bisa menjadi platform bagi kamu untuk membantu
meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) dan dapat memunculkan keberadaan produk
atau jasamu. Sehingga bisa dikatakan, YouTube merupakan mesin pencari terbesar kedua
setelah Google. Dengan begitu, kamu bisa membuat channel YouTube sendiri sebagai strategi
SALES mu di YouTube.

o Cara mengoptimalkan SEO untuk Video


1. Judul
Sama seperti halnya dengan mengoptimalkan SEO pada sebuah website, mengoptimalkan
judul dan deskripsi di video juga sangat penting. Judul merupakan hal pertama kali yang akan
dibaca oleh pengunjung, sehingga mereka akan memutuskan untuk mengklik video tersebut
atau tidak.
Oleh karena itu, dilansir dari Hub Spot, pastikan judul yang kamu pasang menarik dan
membuat penasaran sehingga orang akan mengklik video tersebut. Ada baiknya untuk
melakukan keyword research terlebih dahulu supaya mendapatkan kata kunci yang banyak
dicari oleh orang.
2. Deskripsi
Selain judul, kamu juga harus mengoptimalkan deskripsi video kamu di YouTube. Dilansir
dari Hub Spot, YouTube hanya menampilkan dua hingga tiga baris pertama (sekitar 100
karakter) dari deskripsi video kamu.
Ketika kamu menuliskan deskripsi lebih dari 100 karakter, maka pengunjung harus mengklik
“Tampilkan lebih banyak” untuk melihat sisanya.
Oleh karena itu, penting untuk meletakkan CTA (Call to Action) serta link di awal deskripsi
supaya orang dapat menuju situs website kamu dengan mudah.
3. Tag
Selanjutnya, perhatikan tag dari video kamu. Usahakan tag serelevan mungkin dengan
keyword yang kamu gunakan. Pasalnya, tag video kamu akan menghubungkan videomu ke
video lain yang kontennya serupa, sehingga akan memperluas jangkauanmu.
4. Thumbnail
Thumbnail atau gambar utama yang menarik tentu akan menumbuhkan minat audiens untuk
mengklik video kamu. Nantinya, thumbnail akan dilihat oleh pengunjung saat pertama kali
menelusuri video di dalam pencarian. Dengan demikian, usahakan untuk membuat thumbnail
yang menarik dan unik supaya dapat meningkatkan pengunjung.

o Berinteraksi dengan penonton


a. Ajak mereka untuk membagikan konten mu
Yap, kamu pasti sudah mengetahui hal ini. Memang terkesan seperti template yang hampir
digunakan oleh semua content creator, namun hal ini memiliki peranan yang cukup penting
dalam mempromosikan video mu.
b. Dengarkan penontonmu
Sebenarnya tidak semua komentar harus dijawab. Kamu bisa memilih beberapa yang positif
dan membalas atau menyukai komentar mereka. Ketika membalas komentar penonton,
biasanya mereka menghargai upaya kamu untuk berinteraksi dengan mereka.
c. Ajak mereka untuk berpartisipasi
Hal ini sebenarnya cukup tricky, karena tergantung bagaimana kamu dapat membagun
hubungan yang baik dengan para penonton mu. Ketika sudah merasa akrab dengan penonton,
kamu dapat meminta mereka menyarankan ide konten di akhir video atau di bagian komentar.
Pastikan kamu memilih ide terbaik dan membuat video seputar topik tersebut

Anda mungkin juga menyukai