Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

I. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak, melainkan hadir melalui


suatu proses mulai dari pengetahuan sehari-hari dengan melalui pengujian secara
cermat dan pembuktian dengan teliti diperoleh suatu teori, dan pengujian suatu
teori bisa dilakukan dan babak terakhir akan ditemukan hukum-hukum. Filsafat
sebagai manifestasi ilmu pengetahuan telah meletakkan dasar-dasar tradisi
intelektual yang diawali oleh filsuf-filsuf Yunani Kuno di abad ke 6 SM. Dalam
perkembangannya filsafat mengantarkan lahirnya suatu konfigurasi yang
menunjukkan bagaimana cabang-cabang ilmu pengetahuan melepaskan diri dari
keterkaitannya dengan filsafat, yang masing-masing secara mandiri berkembang
menurut metodologinya sendiri-sendiri.

Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara


mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh karena untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan
pembagian atau klasifikasi 3 secara periodik, karena setiap periode menampilkan
ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan
pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Oleh
karena itu periodisasi perkembangan ilmu disini dimulai dari peradaban Yunani
dan diakhiri pada zaman kontemporer.

1. Zaman Pra Yunani Kuno. Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan :
o Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada
pengalaman.
o Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai
fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih
dihubungkan dengan kekuatan magis.
o Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah
menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat
abstraksi.
o Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang
didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.

1
o Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-
peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. (Rizal Muntazir,
1996)

2. Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,


karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu
dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani
pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa
Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan
menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap
kritis inilah menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli pikir
terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada masa itu antara lain
Thales, Phytagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles.

3. Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para theolog di


lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir
semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan
aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini
adalah Ancilla Theologia atau abdi agama. Namun demikian harus
diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi
pada masa ini.

4. Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali


pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah
zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah
menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah
manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin
mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern
sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang
berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-
2
tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus, Johannes
Keppler, Galileo Galilei.

5. Zaman Modern. ( 17 – 19 M) ditandai dengan berbagai penemuan


dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman
modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance.
Seperti Rene Descartes, tokoph yang terkenal sebagai bapak filsafat
modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya
dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri dari dua garis
lurus X dan Y dalam bidang 4 datar. Isaac Newton dengan temuannya
teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for life
(perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan temuannya elektron.

6. Zaman Kontemporer (abad 20 – dan seterusnya). Fisikawan termashur


abad keduapuluh adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam
itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas, tetapi juga tak berubah
status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein
percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu
bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya
penciptaan alam. Disamping teori mengenai fisika, teori alam
semesta, dan lain-lain maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan
penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan
informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat
pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi,
internet, dan lain sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami
kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang
semakin tajam.

II. RUANG LINGKUP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN


DALAM LINGKUP PETERNAKAN

Lingkup peternakan di zaman dulu,orang-orang beternak hanya untuk


memanfaatkan nya untuk konsumsi pribadi dan untuk mempermudah kegiatan

3
sehari-hari. Seperti sapi yang digunakan untuk membajak sawah, kuda digunakan
sebagai kendaraan,dan lain-lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman
pemanfaatan ternak berkembang pesat dalam pengaruh perkembangan iptek,yaitu ;

a. Dalam bidang sumberdaya pangan


Hewan ternak sangat berpengaruh dalam bidang ini karena hewan ternak
seperti sapi,kambing,ayam ,dll. Merupakan sumber protein hewani yang
sangat dibutuhkan tubuh . Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang besar. Protein terdiri dari sejumlah asam amino
yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik.

b. Sosial ekonomi dan pemasaran


pada zaman dulu kita hanya mengetahui manfaat dari beternak hanya
daging,susu,dan telur saja yang bisa dimanfaatkan dari hewan ternak,namun
ternyata ada banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari hasil beternak yang
dapat membangun ekonomi masyarakat contohnya :
 Pemanfaatan feses ternak menjadi pupuk kompos.
 Pemanfaatan feses ternak menjadi biogas.
 Pemanfaatan bulu domba menjadi pakaian berdaya jual tinggi.
 Pemanfaatan kulit hewan ternak sebagai bahan baku benda
kerajinan.
 Pemanfaatan olahan daging,susu,dan telur.
 Dll.

c. Dalam kehidupan sehari-hari


Manfaat hewan ternak tidak hanya sekedar menjadi sumberdaya protein
saja,hewan ternak juga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari yaitu;

 Sebagai hobi
Tulang atau tanduk hewan ternak dapat menjadi hiasan atau
kerajinan. Hewan ternak dapat pula dimanfaatkan sebagai hobi.
Contoh: ayam hias, kelinci, burung hias, dan lain-lain.
 Tenaganya untuk membajak sawah
Di samping untuk menambah kesejahteraan keluarga, pemeliharaan
hewan ternak dimanfaatkan untuk membantu kelancaran aktivitas
mata pencaharian, misalnya sapi atau kerbau untuk mengolah lahan

4
pertanian. Sapi atau kerbau dapat dimanfaatkan tenaganya untuk
membajak sawah.
 Sebagai alat transportasi
Hewan ternak dapat bermanfaat untuk membawakan muatan milik
manusia yang berat menuju tanah yang tidak dapat dicapai dengan
selamat kecuali dengan upaya yang sangat berat. Misalnya kerbau,
kuda, gajah, unta, dan lain-lain.

III. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM LINGKUP


PETERNAKAN

Pengembangan ilmu pengetahuan dalam lingkup peternakan sudah


berkembang sejak 9.000 SM. Peternakan semakin berkembang pada masa
Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah
perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya
diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya
(wol). Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil
kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.
Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.

Di era modern saat ini manusia tidak ada puas-puas nya untuk meningkatkan
kualitas serta ketersediaan nya produksi-produksi ternak. Dengan sifat manusia
yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga tercipta teknologi-teknologi
serta system-sistem yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas serta
ketersediaan produksi ternak. Yang dulunya manusia hanya sekedar beternak
secara tradisional. Kini kita dapat melihat proses beternak menggunakan mesin-
mesin canggih yang dipengaruhi dengan perkembangan iptek demi menjaga
ketersediaan dan kualitas ternak.

Akan tetapi di Indonesia sendiri masih menerapkan pemeliharaan ternak dengan


cara untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput
pada siang hari.Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara,
diantaranya adalah: kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas
berkeliaran tanpa kandang. Cara pemeliharaan ternak ini sangat itdak efektif dalam
meningkatkan hasil produksi dan kualitas hasil ternak.

5
DAFTAR PUSTAKA

 https://media.neliti.com/media/publications/173605-ID-sejarah-
klasifikasi-dan-strategi-perkemb.pdf
 https://www.alodokter.com/petik-manfaat-protein-dari-sumber-sumber-
ini
 https://id.wikipedia.org/wiki/Ternak
 https://radarpekalongan.co.id/19111/cara-merawat-dan-manfaat-hewan-
ternak-bagi-kehidupan-manusia/

Anda mungkin juga menyukai