Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMBANGUNAN PASAR ONLINE PRODUK PETERNAKAN

OLEH:

FADLI HASDIN
I011191289

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya internet,Internet dapat mempengaruhi bisnis
yang lebih modern dan maju di masa yang akan datang sehingga perkembangan
ekonomi tersebut serta telekomunikasi diharapkan dapat mampu menciptakan
infrastruktur informasi baru di era digital. E-commerce dapat digunakan oleh banyak
perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka secara cepat dan detail
mengenai produk tersebut secara jelas, hal itu akan mempermudah dalam
mempromosikan produk dalam konsumen. E-commerce (electronic commerce) juga
memiliki pangsa pasar yang luas karena banyaknya pengguna internet yang
semakin lama semakin banyak digunakan oleh khalayak luas baik pemerintah
maupun masyarakat umum, pengertian dari e-commerce atau electronic commerce
adalah suatu konsep yang menjelaskan proses pembelian, penjualan dan
pertukaran produk, service dan informasi melalui jaringan komputer yaitu internet
(Turban, 2002).

Usaha ternak bagi masyarakat masih cenderung bersifat usaha sampingan


atau belum sepenuhnya berorientasi komersial, sehingga sistem usaha yang
dilakukan masih konvensional dengan skala pemilikan usaha yang relatif kecil.
Apabila usaha peternakan ingin dijadikan sebagai sumber pendapatan utama bagi
masyarakat, perlu upaya pengembangan usaha agar menjadi kegiatan usaha pokok
berbasis komersil. Usaha ternak komersil dapat dilakukan dengan menghimpun
petani-petani kecil menjadi suatu organisasi seperti Sentra Peternakan Rakyat
(SPR) dengan pemasaran berbasis e-commerce. ( Wiradarya, 2004)

Sistem pemasaran berbasis e-commerce membantu peternak dalam


memasarkan ternaknya secara luas. Pemasaran berbasis e-commerce ini semakin
dipermudah dengan adanya aplikasi khusus pemasaran ternak yang dibuat oleh PT
X. Marketplace adalah ruang online pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan
transaksi yang melibatkan barang atau jasa. PT X merupakan suatu perusahaan
marketplace yang membantu dalam pemasaran ternak secara online melalui aplikasi
online.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian E-commerce
Laudon dan Laudon (1998) mendefinisikan electronic commerce sebagai:
“The process of buying and selling goods electronically by consumers and from
company to company through computerized business transaction”. Dari definisi tadi,
ada tiga poin utama dalam electronic commerce yaitu pertama, adanya proses baik
penjualan maupun pembelian seca-ra elektronis. Kedua, adanya konsumen atau
perusahaan. Terakhir, jaringan penggunaan komputer secara on-line untuk
melakukan transaksi bisnis.

Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi bisnis dikenal dengan


istilahElectronic Commerce (E-Commerce). E-Commercedapat terjadi antara
organisasi bisnis dengan konsumen, meliputi penggunaan Internet dan World Wide
Webuntuk penjualan produk dan pelayanan untuk konsumen (Doolin, et al., 2005).
Penggunaan e-commercetelah mengalami peningkatan di Indonesia (DailySocial
dan Veritrans, 2012). Penggunaan internetuntuk transaksi bisnis sudah dianggap
sebagai suatu hal yang penting, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah
pengusaha yang menggunakan e-commerce dalam perusahaannya.

Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah


penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses
bisnis.Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan
komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk. McLeod
Pearson (2008 : 59). Menurut Shely Cashman (2007 : 83) E-commerce atau
kependekan dari elektronik commerce (perdagangan secara electronic), merupakan
transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.Siapapun
yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki
cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat
berpartisipasi dalam e-commerce.
Keunggulan e-commerce
Daya tarik e-commerce bagi dunia bisnis di antaranya adalah karena ia
mempunyai keung-gulan berikut:
 Efisien
Perusahaan bisa memperoleh efisiensi baik dari sisi pemasaran,
tenaga kerja, dan overhead cost. Sebagai contoh, mereka tidak perlu setiap
kali mencetak katalog baru dan mengirimkannya (faxcimile) ke tiap
konsumen karena konsumen bisa melihat langsung di website mengenai
perubahan jenis dan harga barang dari detik ke detik.
 Efektif
Internet memungkinkan untuk menjangkau konsumen secara lebih
luas dan cepat. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan bisa membuka
virtual shop 24 jam non stop dengan menampilkan informasi tentang produk
dan prosedur pembelian secara on line di internet. Calon konsumen bisa
dimanjakan dengan tampilan grafis yang menawan bahkan dengan
animasi/video yang bisa dijalankan dengan software tertentu misal: Real
Player.
PEMBAHASAN
E-commerce terhdapa produk Peternakan
Ternak ruminansia memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai
pemanfaatan daging, wol, kulit, dan susu. Wiradarya (2004) menyatakan usaha
ternak bagi masyarakat masih cenderung bersifat usaha sampingan atau belum
sepenuhnya berorientasi komersial, sehingga sistem usaha yang dilakukan masih
konvensional dengan skala pemilikan usaha yang relatif kecil. Apabila usaha
peternakan ingin dijadikan sebagai sumber pendapatan utama bagi masyarakat,
perlu upaya pengembangan usaha agar menjadi kegiatan usaha pokok berbasis
komersil. Usaha ternak komersil dapat dilakukan dengan menghimpun petani-petani
kecil menjadi suatu organisasi seperti Sentra Peternakan Rakyat (SPR) dengan
pemasaran berbasis e-commerce.

Seiring dengan perkembangan era digital, akses internet semakin mudah


dijangkau oleh masyarakat. Data yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia, pengguna internet terus tumbuh sejak abad ke-18. Pada tahun
1998 pengguna internet di Indonesia hanya 0,5 juta orang dan naik menjadi 132,7
juta pengguna di tahun 2016. Pengguna internet yang terus tumbuh semakin
meningkatkan frekuensi akses internet. Akses internet yang dilakukan masyarakat
memiliki tujuan beragam seperti berkirim pesan, memasarkan produk, dan
berbelanja online. Chen et al. (2010) menyatakan berbelanja online merupakan
suatu dampak dari penggunaan internet yang memungkinkan konsumen untuk
menyebarkan positive word of mouth yang akan memberikan efek promosi ke
konsumen lain. Efek promosi yang diberikan dari kegiatan berbelanja online tersebut
memberikan peluang dalam pemasaran produk. Efek promosi berbelanja online
membantu dalam pemasaran produk lebih luas dengan sistem e-commerce.

E-commerce adalah strategi komersial baru yang mengarah pada


peningkatan kualitas produk dan layanan serta perbaikan ditingkat layanan
penyediaan sementara link persyaratan organisasi, pemasok, juga konsumen ke
arah mengurangi biaya (Shaw et al. 2012). Sistem pemasaran berbasis e-commerce
membantu peternak dalam memasarkan ternaknya secara luas. Pemasaran
berbasis e-commerce ini semakin dipermudah dengan adanya aplikasi khusus
pemasaran ternak yang dibuat oleh PT X. Marketplace adalah ruang online pembeli
dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi yang melibatkan barang atau jasa.
PT X merupakan suatu perusahaan marketplace yang membantu dalam pemasaran
ternak secara online melalui aplikasi online.

Aplikasi tenak online PT X sebagai marketplace dilengkapi informasi tentang


jenis, bangsa, bobot, dan keterangan lainnya mengenai ternak yang dipasarkan,
sehingga penjualan tetap aman dilakukan meskipun melalui dunia maya. Oleh
karena itu, dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi online dalam
melakukan pemasaran ternak maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai sistem
pemasaran online ternak mengggunakan aplikasi online.
PENUTUP
Simpulan
Internet telah menghadirkan cara dan peluang baru dalam bisnis. Banyak
aspek yang harus dipertimbangkan dengan kehadiran e-commerce yang
sebelumnya mungkin belum pernah ada dalam praktik bisnis konvensional.
Meskipun semakin banyak pengguna e-commerce hal ini tidak bisa diartikan bahwa
transaksi e-commerce telah sepenuhnya aman.

Agar tercipta rasa aman dan untuk mengurangi resiko maka salah satu hal
penting adalah aspek kepercayaan antara pihak penjual dan pembeli yang mungkin
belum pernah bertemu secara fisik. Aspek kepercayaan ini bisa tum-buh kalau
didukung dengan hadirnya beberapa persyaratan dasar misal: adanya certification
authority. Karena begitu besarnya potensi masalah e-commerce, maka semua pihak
yang berkompeten harus mencermatinya sejak dini dan membuat aturan main yang
jelas sehingga resiko tersebut tidak menjadi kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA

Achjari, D. 2000. Potensi manfaat dan problem di e-commerce.Jurnal Ekonomi dan


Bisnis Indonesia : Yogyakarta 15(3) : 388 – 95.
Aco, A dan Andi, HE Analisis Bisnis E-Commerce pada Mahasiswa Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar Jurusan Teknik Informatika FSAINSTEK
UINAM.
Aprilia, L. Cyrilla, L dan Burhanuddin. 2018 Analisis Strategi Pemasaran Ternak
Berbasis E-Commerce di PT X : 16(3) :121-29

Anda mungkin juga menyukai