Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme Trauma Tumpul

Mekanismeterjadinya trauma pada trauma tumpul disebabkan adanya deselerasi cepat


dan adanya organ-organ yang tidak mempunyai kelenturan (noncomplient organs) seperti hati,
limpa, pankreas, danginjal. Kerusakan intra abdominal sekunder untuk kekuatan tumpul pada
abdomen secara umum dapat dijelaskan dengan 3 mekanisme, yaitu1:

1. Saatpengurangankecepatanmenyebabkanperbedaangerak di antarastruktur.
2. Isi intra-abdominal hancur di antaradinding abdomen anterior dancolumna vertebra
atautulangtoraks posterior. Hal inidapatmenyebabkanremuk, biasanya organ padat
(limpa, hati, ginjal) terancam.
3. Gaya kompresieksternal yang menyebabkanpeningkatantekanan intra-abdomen yang
tiba-tibadanmencapaipuncaknyapadaruptur organ berongga.

Patofisiologi yang terjadiberhubungandenganterjadinya trauma abdomen adalah2 :

1. Terjadi perpindahancairanberhubungandengankerusakanpadajaringan,
kehilangandarahdan shock.
2. Perubahanmetabolikdimediasiolehsistemsarafpusatdansistemmakroendokrin,
mikroendokrin.
3. Terjadimasalahkoagulasiataupembekuandihubungkandenganperdarahan massif
dantransfuse multiple.
4. Inflamasi,
infeksidanpembentukanformasidisebabkanolehsekresisaluranpencernaandanmasukny
abakterike peritoneum.
5. Perubahannutrisidanelektrolit yang
terjadikarenaakibatkerusakanintegritasronggasaluranpencernaan.

Berdasaranjenis organ yang cederadapatdibagidua2:


1. Pada organ padatsepertihepardanlimpadengangejalautamaperdarahan
2. Pada organ beronggasepertiususdansaluranempedudengangejalautamaadalah
peritonitis.
Berdasarkandaerah organ yang cederadapatdibagidua, yaitu2:
1. Organ Intraperitoneal
Intraperitoneal abdomen terdiridari organ-organsepertihati, limpa, lambung,
kolontransversum, usushalus, dankolon sigmoid.

i. Limpa
Merupakan organ yang paling seringterkenakerusakan yang diakibatkanoleh trauma
tumpul.Seringterjadiperdarahanmasif yang berasaldarilimpa yang
ruptursehinggasemuaupayadilakukanuntukmemperbaikikerusakan di limpa.

ii. Hepar
Hatidapatmengalamilaserasidikarenakan trauma tumpulataupun trauma
tembus.Hatimerupakan organ yang seringmengalamilaserasi,
sedangkanempedujarangterjadidansulituntukdidiagnosis.Pada trauma tumpul
abdomen denganrupturhatiseringditemukanadanyafraktur costa VII –
IX.Padapemeriksaanfisikseringditemukannyeripada abdomen
kuadrankananatas.Nyeritekandandefansmuskulertidakakantampaksampaiperdarahanp
ada abdomen dapatmenyebabkaniritasi peritoneum (± 2 jam post trauma).
Kecurigaanlaserasihatipada trauma tumpul abdomen apabilaterdapatnyeripada
abdomen kuadrankananatas.Jikakeadaanumumpasienbaik, dapatdilakukan CT
Scanpada abdomen yang hasilnyamenunjukkanadanyalaserasi.
Jikakondisipasiensyok, ataupasien trauma
dengankegawatandapatdilakukanlaparotomiuntukmelihatperdarahanintraperitoneal.Di
temukannyacairanempedupadalavase peritoneal menandakanadanya trauma
padasaluranempedu.Karenaukurandanletaknya, hatimerupakan organ yang sering kali
kerusakandisebabkanoleh trauma tumpul.Hal utama yang
dilakukanapabilaterjadiperlukaan
dihatiyaitumengontrolperdarahandanmendrainasecairanempedu.

iii. Esofagusbawahdanlambung
Karenalambungfleksibeldanletaknya yang mudahberpindah,
sehinggaperlukaanjarangdisebabkanoleh trauma
tumpultapiseringdisebabkanolehlukatembuslangsung.3

iv. Pankreasdan duodenum


Walaupun trauma padapankreasdan duodenum jarangterjadi.Tetapi trauma pada
abdomen yang menyebabkantingkatkematian yang tinggidisebabkanolehperlukaan di
pankreasdan duodenum, halinidisebabkankarenaletaknya yang
sulitterdeteksiapabilaterjadikerusakan.

GejaladanTandaKlinis

Gejala dan tanda klinis trauma abdomen ini bisa menimbulkan manifestasi klinis meliputi adanya
memar,ekimosis, laserasi, robekan, hematoma, atau jejas-jejas yang lain, nyeritekan diatas
daerah abdomen, distensi abdomen, demam, anorexia, mualdanmuntah, takikardia, peningkatan
suhutubuh, adanya tanda “Bruit” (bunyi abnormal pada uskultasi pembuluh darah, biasanya pada
arteri karotis), sesaknafas, hipotensi, penurunan kesadaran, pendarahan, tidak adanya bising
usus pada auskultasi, nyeri spontan.3,4
Pada trauma non-penetrasi/tumpul biasanya terdapat adanya jejas atau ruptur dibagian dalam
abdomen terjadi perdarahan intraabdominal. Apabila trauma terkenausus, motilisasi usus
terganggu sehingga fungsi usus tidak normal dan biasanya akan mengakibatkan peritonitis
dengan gejala mual, muntah, dan BAB hitam/melena. Adanya jejas yang transversal, linear pada
dinding perut (seat-belt sign) harus dicurigai kemungkinan adanya cedera pada usus.
Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa jam setelah trauma. Cedera serius dapat
terjadi walaupun tak terlihat tanda kontusio padadinding abdomen.3,4

Gejala dan tanda dari trauma abdomen sangat tergantung dari organ mana yang terkena,
bila yang terkena organ-organ solid (hati dan lien) maka akan tampak gejala perdarahan secara
umum seperti pucat, anemis bahkan sampai dengan tanda-tanda syok hemoragik. Gejala
perdarahan di intraperitoneal akan ditemukan, pasien mengeluh nyeri dari mulai nyeri ringan
sampai dengan nyerihebat, nyeritekandankadangnyerilepas, defansmuskular (kakuotot), bising
usus menurun, dan pada pasien yang kurusakan tampak perut membesar, dari hasil perkusi
ditemukan bunyi pekak. Bila yang terkena organ perineum gejala yang mungkin timbul adalah
peritonitis yang dapat berlangsung cepat bila organ yang terkena gaster tetapi gejala peritonitis
akan timbul lambat bila usus halus dan kolon yang terkena. Pasien mengeluh nyeri pada seluruh
kuadran abdomen, bising usus menurun, kaku otot (defans muskular), nyeri tekan, nyeri lepas
dan nyeri ketok. Trauma abdomen juga biasanya merupakan kasus yang paling sering dijumpai
dengan multiple trauma, yang melibatkan trauma toraks dimana biasanya ditemukan robekan
tumpul di setiap bagian diafragma, tetapi hemi diafragma kiri lebih sering cedera.3,4

Tanda- tanda spesifik lain yang dijumpai pada trauma abdomen adalah seperti berikut4:

 Tanda Kehrs adalah nyeri di sebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limfa. Tanda
ini ada saat pasien dalam posisi recumbent.
 Tanda Cullen adalah ekimosis periumbilikal pada perdarahan peritoneal.
 Tanda Grey-Turner adalah ekimosis pada sisi tubuh ( pinggang ) pada perdarahan
retroperitoneal.
 Tanda Cooper nail adalah ekimosis pada perineum, skrotum atau labia pada fraktur
pelvis.
 Tanda Balance adalah daerah suara tumpul yang menetap pada kuadran kiri atas ketika.
Dilakukan perkusi pada hematoma limpa.
DaftarPustaka

1. Udeani, John. 2005. Abdominal Trauma Blunt. Department of Emergency Medicine, Charles
Drew University / UCLA School of Medicine. http://www.emedicine.com

2. Khan, Nawas Ali. 2207. Liver Trauma. Chairman of Medical Imaging, Professor of
Radiology, NGHA, King Fahad Hospital, King Abdul Aziz Medical City Riyadh, Saudi
Arabia.http://www.emedicine.com

3. Ahmadsyah, I. Kumpulan KuliahIlmuBedah. Jakarta: BinarupaAksara Publisher, 2009, Bab 2;


Digestif.

4. Scheets,Lynda J.2002.Panduan BelajarKeperawatanEmergency.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai