Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa toddler yang berada pada usia 12 sampai 36 bulan merupakan
masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi. Meskipun bisa menjadi saat yang sangat
menantang bagi orang tua dan anak karena masing-masing belajar untuk
mengetahui satu sama lain dengan lebih baik, pada masa ini merupakan
periode penting untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak
(Wong, 2009).
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler
di Indonesia cukup besar, yaitu sekitar 17.091.762 jiwa dari 87,9 juta anak
Indonesia. Anak dalam usia toddler, dimana pada masa tersebut memerlukan
pembinaan terhadap tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas yang dapat diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi
dan intervensi penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan
kemandirian berlangsung optimal sesuai umur anak.
Orang tua memiliki peranan penting dalam optimalisasi
perkembangan anak, memberikan stimulasi dalam semua aspek
perkembangan baik motorik kasar maupun motorik halus, bahasa, dan
personal sosial. Pengetahuan orang tua terutama ibu sangat berperan
terhadap perilaku anak dan membentuk tumbuh kembang yang optimal.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet
training terhadap pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training
b. Mengidentifikasi pelaksanaan toilet training
c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training
terhadap pelaksanaan toilet training
3. Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
3. Manfaat Penulisan
1. Bagi Ibu Diharapkan dari penelitian ini ibu atau orang tua memahami
pentingnya menerapkan toilet training pada anak dan ibu bisa meluangkan
waktu untuk melatih anak sejak dini agar anak mampu melalukan toilet
training secara mandiri.
2. Bagi Pendidikan Keperawatan Dapat memberikan motivasi pada ibu untuk
mendidik anak dalam melakukan toilet training sehingga anak mampu
melakukan buang air kecil dan buang air besar dengan baik dan benar sesuai
usia anak.
3. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan toilet
training pada anak usia toddler.
4. Sistematika Penulisan
a. BAB I Pendahuluan
(latar belakang; tujuan penulisan; manfaat penulisan; sistematika penulisan)
b. BAB II Tinjauan Teoritis
(definisi, penyebab , Strategipenatalaksanaan tindakan keperawatan,tubuh
kembang fisik ,askep )
c. BAB III Penutup (kesimpulan dan saran)
d. Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Toodler adalah tahap perkembangan anak usia 1-4tahun dimana pada usia ini
anak akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sebuah
kebutuhannya secara mandiri atau otonomi.
Usia toodler adalah usia antara 1-4tahun, dimana seorang anak mulai belajar
menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang mendasari bagaimana
derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat pendidikan, kepercayaan diri,
kemampuan bersosialisasi serta kemampuan diri seorang anak dimasa mendatang.
Anak usia toodler (1-4tahun) mempunyai sistem control tubuh yang mulai
membaik, hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal. Pengalaman dan
perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga terdekat,
mereka mulai berinteraksi dengan teman, mengembangkan perilaku/moral secara
simbolis, kemampuan berbahasa yang minimal sebagai sumber pelayanan
kesehatan. Perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang
anak usia toodler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal.
2. penyebab
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan – 3 tahun, adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan caramemberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya.Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi
ataudikendalikan, maka anak ! anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak berani
danmalu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan bergantung pada
oranglain. sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh untuk memahami dan
memilikikemampuan dan pengetahuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai
tugas perkembangannya yaitu
Kemandirian .
a. Karakteristik umum
1. Karakterisitik yang menonjol pada perut toodler merupakan hasil
dari otot-otot abdomen yang kurang berkembang
2. Kaki bengkok yang kas yang terjadi terus menerus pada toodler
karena otot kaki harus menopang berat badan yang terlalu besar
3. Tinggi badan:
Rata-rata 7,5cm pertahun
Untuk usia 2tahun tinggi badan 86,6cm
Tinggi badan pada usia 2tahun diharapkan setengah tinggi
badan pada saat dewasa
4. Berat badan:
Rata-rata naik 1,8-2,7kg pertahun, pada usia 2tahun berat
badannya rata-rata 12,3kg
Berat badan naik 4x pada usia 2,5tahun
5. Lingkar kepala
Usia 1-2tahunlingkar copula sama dengan lingkar dada
Lingkar kepala meningkat total pada tahun ke 2 yaitu
2,5tahun, kemudian meningkat secara perlahan-lahan rata-
rata 0,5inchi tiap tahun sampai 5tahun kemudian
6. Nutrisi
Kalori yang dibutuhkan 102kcal/kg/hari
Protein yang dibutuhkan 112g/kg/hari
Pada usia 18bulan, toodler mengalami anoreksia, dan
menjadi anak yang suka memilih makanan, mempunyai
makanan kesukaan, dan pada suatu waktu makan dalam
jumlah yang besar dan dilain waktu makan sangat sedikit
Toodler lebih suka makan sendiri dan dalam porsi yang kecil
untuk merangsang makannya. Frekuensi makan-makanan
kecil dapat diganti dengan makan-makanan lengkap
7. Pola tidur
Total jumlah jam tidur dikurangi selama 2tahun ke 2
menjadi 12jam/hari
Sebagian toodler tidur siang setiap harinya berakhir sampai
pada tahun ke 2 atau ke 3
Masalah tidur biasanya karena takut atau berpisah dengan
orangtua
8. Kesehatan gigi
Gigi primer sejumlah 20 lengkap pada usia 2,5tahun
Kunjungan pemeriksaan gigi yang pertama sebaiknya bukan
karna traumatic dan dilakukan sebelum toodler berusia
2,5tahun
Gigi dibersihkan dengan sikat yang lembut dan air. Pasta
gigi tidak berbuih dan jika mengandung florida ini sangat
berbahaya jika ditelan
Penambahan florida diperlukan jika air tidak mengandung
florida dan seharusnya makanannya tidak menyebabkan gigi
karies, seperti gula-gula
9. Bahasa
Saat 2tahun toodler bicara 300 kata, menggunakan 2-3 prae
dan juga menggunakan proun
Saat 2,5tahun toodler sua menyebutkan bagian depan atau
belakangnya saja
10.Perkembangan psikososial (erikson)
Kehilangan orangtua
Cemas terhadap orang-orang yang baru
Suara yang keras, vakum cleaner
Pergi tidur
Binatang yang besar
Dkungan emosi, kenyamanan, dan pemberian contohyang
sederhana dapat mengurangi ketakutan pada toodler
Sosialisasi
12.Interaksi toodler didominasi oleh sifat keagaam, sifat negative, dan
ketidaktergangtungan
13.Kecemasan berpisah yang memuncak berbeda-beda pada toodler,
pergantian terhadap benda-benda tertentu sangat penting
khususnya selama waktu berpisah, seperti saat tidur siang
14.Kemarahan dapat digunakan untuk menyatakan
ketidaktergantungan dan pengabaian terhadap mereka
5. Perkembangan motoric
a) Motoric kasar
Usia 15bulan, berjalan tanpa bantuan
Usia 18bulan, berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
Usia 24bulan, berjalan naik turun dalam satu waktu
Usia 30bulan, melompat dengan kedua kaki
b) Motoric halus
Usia 15bulan, menyusun dua balok menar dan scribbles secara
spontan
Usia 18bulan, menyusun 3-4balok menara
Usia 24bulan, membuat gerakan yang lurus
Usia 30bulan, menyusun 8 balok menara
1. Jatuh
Jatuh, menganjurkan kepada orangtua untuk memasang pengaman tempat
tidur, memasang pagar/pegangan pada tangga, menutup semua jendela
yang terbuka, baru menganjurkan toodler untuk bermain
2. Aspirasi
Aspirasi dan keracunan: anjurkan orangtua meletakkan semua zat-zat
yang beracub terkunci, jauh dari jangkauan anak-anak. Karena anak dapat
memanjat dan membukanya, pastikan obat dalam keadaan tertutup dan
pindahkan barang-barang yang kecil, yang mudah mengakibatkan
aspirasi dari lingkungan anak
3. Lemas kekurangan oksigen
Anjurkan orangtua untuk mengajarkan kepada toodler keamanan di air
untuk membantu mencegah tenggelam di bak mandi atau kolam
B. Perkembangan psikoseksual
Fase anal, 8bulan-4tahun meliputi daerah anus dan pantat, dan aktifitas
seksual berpusat pada pengeluaran dan menahan kotoran tubuh. Tahap ini
focus pada perubahan dari fase oral ke anal, dengan penekanan pada kontrol
BAB yaitu kontrol dari neuromuscular dan spinkter analnya.
a. Pengalaman antara kepuasan dan frustasi merupakan akibat dari kontrol
yang berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan mengeluarkan
b. Perkembangan seksualitas
c. Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksploitasi tubuh
d. Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan dengan anatomi dan
eliminasi
e. Perbedaan seks menjadi jelas
1. Toilet training
Adalah tugas utama toodlerhood/ latihan tidak biasa dilakukan usia 18-
24bulan. Tanda-tanda toodler siap latihan:
C. Perkembangan moral
a. Overview Kohlberg
Toodler adalah substage yang pertama yang kas pada tahap
preconvensional, yang meliputi punishment dan orientasi pada
ketaatan.
Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toodler:
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung
membentuk moral yang negative
Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari
hubungan menimbulkan perasaan bersalah pada toodler.
5.ASKEP Sehat Jiwa pada Usia Toodler
1. Pengkajian
a. Pengertian
b. Karakteristik perilaku
2. Diagnosa keperawatan
B. Keluarga
1. Tujuan
a) Memahami perkembangan psikososial pada kanak-kanak yang
normal dan menyimpang
b) Memahami cara menstimulasi cara kemandirian anaknya
c) Mendemontrasikan cara menstimulasikan cara menstimulasi
kemandirian anaknya
d) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi rasa kemandirian
anaknya
2. Tindakan keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan jiwa adalah kemampuan individu dalam kelompok dan
lingkungannya untuk berinteraksi dengan yang lain sebagai cara untuk mencapai
kesejahteraan, perkembangan yang optimal, dengan menggunakan kemampuan
mentalnya (kognisi, afeksi, dan relasi) memiliki prestasi individu serta
kelompoknya konsisten dengan hukum yang berlaku.
B. Saran
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
- Arif, M. K. (2008). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KECEMASAN ORANG TUA TERKAIT HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI
BRSD RAA SOEWONSO PATI. FIKkeS, (Vol 1, No 2 (2008): Keperawatan dan
Kebidanan). Diambil dari http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/160
https://www.academia.edu/37888113/LP_SEHAT_JIWA_TOODLER.doc