A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan pada perundang-undangan sebagai berikut :
a. UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan
b. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
d. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan
e. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
f. Permendagri No. 41 Tahun 2018 tentang Peningkatan Koordinasi Pembinaan
dan Pengawasan Obat dan Makanan di Daerah
g. Inpres No. 3 Tahun 2017 tentang Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan
h. Inpres No. 1 Tahun 207 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
i. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan
j. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan
2. Gambaran Umum
Sumber daya manusia yang berkualitas di lingkungan sekolah dapat diwujudkan
dengan menyediakan pangan yang akan dikonsumsi komunitas sekolah dalam
kondisi aman, bermutu dan bergizi. Pangan yang dikonsumsi komunitas sekolah
dapat berupa pangan jajanan yang tersedia di lingkungan sekolah maupun pangan
jajanan yang berada di luar lingkungan sekolah. Pangan yang beredar saat ini,
termasuk pangan yang dijajakan di kantin sekolah dan atau di lingkungan sekolah,
merupakan pangan yang dihasilkan oleh industri pangan, termasuk industri rumah
tangga pangan (IRTP) dan pangan yang dihasilkan oleh jasa boga yang disebut
pangan siap saji. Keamanan dan mutu produk pangan yang beredar di lingkungan
sekolah ditentukan oleh kebijakan sekolah, tingkat pengetahuan dan kepedulian
pengelola kantin sekolah dan penjaja pangan yang ada di sekitar lingkungan sekolah
serta pengawasan dan pembinaan aktif OPD terkait.
Dalam rangka mewujudkan kemandirian komunitas sekolah dalam melindungi diri
dari peredaran PJAS yang tidak aman dan bermutu, maka perlu dilakukan Bimtek
Keamanan PJAS bagi petugas dari OPD terkait dan komunitas sekolah.
B. TUJUAN
Tujuan kegiatan Bimtek Keamanan PJAS adalah untuk :
1. Mensosialisasikan materi keamanan pangan kepada komunitas sekolah dan lintas
sektor terkait
2. Menumbuhkan komitmen dan meningkatkan koordinasi secara sinergis dan
kontinyu dengan Pemerintah Daerah dan lintas sektor/ instansi di daerah dalam
meningkatkan keamanan PJAS
3. Memberdayakan dan mendorong kemandirian komunitas sekolah dalam penyediaan
PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi
2. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari Bimtek ini adalah :
a. Tersosialisasikannya program keamanan PJAS
b. Tersosialisasikannya materi keamanan pangan
c. Terkumpulnya database peserta (kontak person komunitas sekolah dan lintas
sektor, alamat korespondensi sekolah dan lintas sektor, data pre test dan post
test, data kepuasan pelanggan)
d. Tersosialisasikannya tools monev
3. Indikator Keluaran
Meningkatnya pemahaman komunitas sekolah dan lintas sektor terhadap keamanan
pangan
D. LINGKUP KEGIATAN
1. Input Kegiatan
a. Pedoman pelaksanaan intervensi keamanan PJAS
b. Data komunitas sekolah yang diintervensi
2. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah 14 BB/BPOM (Jakarta, Palembang,
Banjarmasin, Samarinda, Manado, Makassar, Ambon, Mataram, Jayapura,
Bengkulu, Batam, Pangkal Pinang, Sofifi, Mamuju) dan Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelaku Usaha
3. Pelaksana
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Daerah yang berasal dari BB/BPOM
dengan Narasumber berasal dari BB/BPOM dan Dinas Kesehatan. Peserta bimtek
terdiri dari:
1) Komunitas sekolah sebanyak 3 orang, diantaranya terdiri dari :
- Kepala Sekolah/Madrasah (yang akan berperan sebagai Pembuat Kebijakan
Program Keamanan Pangan Sekolah)
- Guru UKS (yang akan berperan sebagai Koordinator lapangan Pelaksanaan
Program PJAS di sekolah/Pembina Kantin Sekolah)
- Pengelola kantin (yang akan berperan sebagai agent of change untuk
produsen PJAS)
2) Sanitarian dari Puskesmas yang menjadi Pembina UKS sekolah yang menjadi
target lokus
3) Fasilitator Sekolah Ramah Anak dibawah koordinasi Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), jika ada
4) Petugas Dinas Pendidikan sebagai Tim Pembina UKS
5) Petugas Kanwil Kemenag sebagai Tim Pembina UKS
Jumlah sekolah yang menjadi peserta Bimtek Keamanan PJAS adalah total sekolah
yang menjadi target intervensi PJAS per propinsi (Tabel 1).
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode Kerja
Bimtek dilaksanakan dalam bentuk pemaparan materi baik offline maupun online,
simulasi dan diskusi.
2. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
a. Rapat pembahasan
Rapat dilakukan untuk membahas persiapan bimtek diantaranya narasumber,
sekolah yang akan diintervensi, materi yang akan disampaikan dan persiapan
teknis lainnya.
b. Penyelenggaraan Bimtek Keamanan PJAS
1) Bimtek Keamanan PJAS diupayakan dapat dibuka secara resmi oleh
Sekretaris Daerah atau Pejabat lain yang mewakili
2) Tim Pelaksana Daerah mempersiapkan tempat penyelenggaraan Bimtek
Keamanan PJAS serta tersedia fasilitas internet untuk penyampaian materi
keamanan pangan online
3) Penyelenggaraan Bimtek selama 1 hari dengan jadwal seperti pada Tabel 2.
4) Materi Bimtek disiapkan oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan
Pelaku Usaha dan dapat dimodifikasi dengan data-data Balai jika diperlukan.
c. Pada saat Bimtek dilakukan pengumpulan database peserta (sekolah dan linsek)
terutama nomor HP dan email (untuk pengiriman link kuesioner online monev)
Evaluasi dan Pelaporan
Hasil dari kegiatan Bimtek Keamanan PJAS disampaikan paling lambat 1 (satu)
bulan setelah pelaksanaan kegiatan melalui melalui database elektronik yang
dibuat oleh Direktorat PMPU
F. JADWAL KEGIATAN
1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Bimtek Keamanan PJAS diselenggarakan segera setelah pertemuan lintas sektor di
daerah. Bimtek berlangsung selama 1 (satu) hari
2. Matriks Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3 Matriks Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Pembahasan X
2 Penyelenggaraan Bimtek X X X X
Keamanan PJAS
3 Evaluasi dan Pelaporan X X X X
G. PENUTUP
Kegiatan Bimtek Keamanan PJAS di daerah diharapkan dapat memberikan gambaran
pemahaman komunitas sekolah terhadap keamanan pangan sehingga dapat diberikan
pola intervensi lanjutan yang tepat yang dapat menunjang peningkatan pemahaman
keamanan pangan.
Lampiran 1 Format Pelaporan (Format Laporan diisi di Google Drive)
Evaluasi dan Pelaporan Bimtek Keamanan PJAS
Balai Besar/ Balai POM : ………………………………………………………
Tempat/tanggal pelaksanaan :…………………………………………….
1. Data Sekolah Peserta Bimtek (tabel ini dapat dilampirkan pada Surat Undangan
Bimtek ke Sekolah)
No Peserta Jumlah
1 Kepala Sekolah
2 Guru
3 Pengelola/Pedagang
Kantin
4 Sanitarian
5 Fasilitator SRA
6 Petugas Dikbud
7 Petugas Kemenag
3. Hasil Pre Test dan Post Test
Nama Nilai Pre Nilai Post
No Nama peserta Jabatan
Sekolah/Instansi Test Test
1
2
3
4. Dokumentasi
Gambar 1 Gambar 2