Anda di halaman 1dari 7

PERAN BIOLOGI MODERN  Sarden

Peranan biologi bidang kedokteran.  PST (protein sel tunggal)


 Cangkok organ tubuh  Tape
 Terapi gen  Tempe
 Metode keluarga berencana (KB)  Tauco
 Bedah plastik  Oncom.
 Teknik pembuatan bayi tabung. Peranan biologi bidang peternakan.
Peranan biologi bidang farmasi.  Memproduksi binatang ternak yang berkarakter unggil
menyerupai binatang pedaging, binatang petelur, binatang
 Antibodi monoklonal yang memproduksi susu yang berkarakter tinggi
 Obat-obatan tradisional (jamu) dan modern  Kloning untuk binatang
 Pembuatan vitamin sintetik  Ayam petelur tanpa dibuahi pejantan
 Vaksin  Inseminasi buatan (kawin suntik).
 Antibiotik untuk basil dan jamur  Memmenolong dalam menemukan bibit binatang unggul.
 Enzim-enzim buatan  Penemuan banyak sekali ternal varietes unggul, menyerupai
 Hormon insulin buatan. ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi pedaging,
sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.
Peranan biologi bidang teknologi pangan.  Ditemukannya metode kawin silang (hibridisasi) dan metode
 Teknologi pengawetan makanan kawin sunting (inseminasi buatan).
 Pembuatan keju
Peranan biologi bidang industri.
 Sosis
 Teknik pemisahan logam dari bijihnya dengan memakai
 Makanan pemanis
bakteri.
 Nata de coco
 Yoghurt
 Produk alkohol, kecap,roti,tape,yogurt, yakult dan nata Kemudian dalam aspek pemberdayaan dan pengawetan alam juga
decoco yang memakai teknologi fermentasi oleh perlu dilakukan dengan menyusun regulasi secara detail dan juga
mikroorganisme menyerupai jamur Saccharomyces tegas agar mampu menjadi regulasi yang benar-benar mangatur hal
cereviceae, Aspergillus wentii,Lactobacillus sp. dan ini. Kemudian pengelolaan daur ulang sumber daya alam juga perlu
dilakukan untuk mengurangi pembuatan berbagai produk baru
Acetobacter xylinum.
dimana hal ini akan mengurangi keberadaan sumber daya alam.
 Produksi vaksin dan obat. Vaksin yaitu bibit penyakit yang
dilemahkan dan dimasukkan ke dalamtubuh untuk mendapat Pemanfaatan daur ulang ini bisa memiliki kualitas produk yang
antibodi. Obat yaitu senyawa kimia yang sanggup diperoleh setara dengan produk baru dalam rangka untuk memenuhi
dari flora atau binatang maupun mikroorganisme yang diolah kebutuhan masyarakat selama dalam pengolahannya dilakukan
untuk menyembuhkan penyakit. secara kreatif. Kemudian untuk pengelolaan sumber daya alam
secara berkelanjutan juga perlu dilakukan. Beberapa cara yang bisa
 Produk masakan prebiotik dan probiotik yang berupa serat - dilakukan ialah dengan reboisasi atau penghijauan, memanfaatkan
serat flora dan mikroorganisme di dalam badan sehingga pupuk kandang dan organik, membuat sengkedan, dan lain
badan tetap sehat. sebagainya

SIKAP PEDULI LINGKUNGAN


UPAYA PERBAIKAN KONDISI LIGKUNGAN
Nenggala (2007 :173 ) berpendapat bahwa indikator seseorang yang
(KONSERVASI)
peduli lingkungan adalah :
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam mengupayakan 1. Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
pelestarian lingkungan mulai dari konservasi tanah dan air, 2. Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-
pemberdayaan dan pengawetan alam, pengelolaan daur ulang, dan tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan.
juga pengelolaan secara berkelanjutan sumber daya alam. Untuk 3. Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohin, batu-
menjaga konservasi tanah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan batu, jalan atau dinding.
seperti memanfaatkan lahan sesuai kebutuhan, mencegah terjadinya 4. Selalu membuang sampah pada tempatnya.
erosi tanah dan air, dan lain sebagainya. 5. Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.
6. Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
7. Menimbun barang-barang bekas.
8. Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.  grafik
 besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.
Berdasarkan pengertian menurut ahli yang pertama yaitu Soerjani,
Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data bisa tersaji dengan
pendidikan lingkungan hidup adalah pengajaran serta
ringkas dan rapi serta mampu memberikan informasi inti dari
penyebarluasan filsafat dan dasar-dasar pemahaman tentang kumpulan data yang ada. Informasi yang diperoleh dari statistika
lingkungan hidup. Hal ini berarti bahwa pendidikan lingkungan akan deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran
menjadikan peserta didik mempunyai kepedulian terhadap data, serta kecenderungan suatu gugus data
lingkungan. Dengan demikian sangat diperlukan pendidikan
lingkungan hidup di lembaga-lembaga pendidikan baik secara Penyajian Data Bentuk Grafis yaitu :
eksplisit maupun implisit. Sedangkan menurut ahli yang lain
 Histogram
dikatakan bahwa sikap kepedulian lingkungan ditunjukkan dengan  Pie Chart
adanya peghargaan terhadap alam. Dengan menghargai alam,  Ogive
contohnya seperti selalu menja kebersihan, menjaga lingkungan  Poligon
sekitar, suka memelihara tanaman, berarti seseorang memiliki sikap  Diagram Batang Daun (Stem and Leaf)
peduli terhadap lingkungan..
Penyajian data secara numerik memiliki beberapa bentuk, yaitu :
KONSEP STATISTIK
 Central Tredency
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan  Fractile
pengumpulan / penyajian data hingga memberi informasi yang  Skewness
berguna.  Pengukuran Keruncingan
 Dispersion / pencaran

Statistika di klasifikasikan menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan Statistik Inferensial
statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistik inferensia yaitu sebuah sebuah metode yang mampu dipakai
Contoh statistika deskriptif yaitu untuk menganalisis kelompok kecil dari data induknya atau sample
yang diambil dari populasi sampai pada peramalan dan penarikan
 tabel kesimpulan pada kelompok data induknya atau populasi.
 diagram
Statistika inferensial merupakan rangkuman seluruh metode yang Ruang lingkup Bahasan Statistika Inferensial
berhubungan dengan analisis sebagian data kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data Berdasarkan ruang lingkup bahasannya, statistika inferensial
induk (populasi) tersebut. mencakup :

Generalisasi yang berhubungan dengan inferensia statistik memiliki  Probabilitas atau teori kemungkinan
sifat tidak pasti, karena mendasarkan pada informasi parsial yang  Dristribusi teoritis
didapat dari sebagian data. Sehingga yang didapat hanya peramalan.  Analisis kovarians
 Sampling dan sampling distribusi
Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter,  Pendugaan populasi atau teori populasi
membuat hipotesis, juga melakukan pengujian hipotesis tersebut  Analisis varians
hingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini  Uji Hipotesis
umumnya disebut statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik  Analisis korelasi dan uji signifikasi
berdasarkan pada informasi dari sebagian data saja.  Analisis regresi untuk peramalan

Pengambilan kesimpulan statistika inferensial yang hanya didasari Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensia
pada sebagian data yang menyebabkan sifat tidak pasti,
memungkinkan terjadi kesalahan pada pengambilan keputusan, Statistik deskriptif hanya terbatas pada menyajikan data bentuk
hingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan tabel, diagram, grafik, dan besaran lain
dalam melakukan metode-metode statistika inferensial.
Sedangkan statistik inferensial selain mencakup statistik deskriptif
Fungsi Statistika Inferensial juga mampu dipakai untuk melakukan estimasi dan penarikan
kesimpulan terhadap populasi dari sampelnya. Untuk sampai pada
Statistika Inferensial / induktif merupakan statistik yang bertujuan penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui tahap uji hipotesis
menaksir secara umum suatu populasi dengan memakai hasil dan uji statistik.
sampel, termasuk didalamnya teori penaksiran dan pengujian teori.
Statistika Inferensial digunakan untuk melakukan : KONSEP PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

1. Generalisasi dari sampel ke populasi. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel


2. Uji hipotesis sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-
masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang
harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua
elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan
kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah
penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. Rumusan
adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan masalah merupakan penentuan faktor-faktor atau aspek-aspek yang
tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan terkait dengan lingkup kajian penelitian.
formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih
memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka Dalam praktiknya faktor-faktor serta aspek-aspek yang berkaitan
statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. dengan kajian permasalahan sangat banyak dan kompleks. Oleh
karena itu diperlukan pembatasan pada faktor atau aspek yang
2. Prosedur Penelitian Kuantitatif dominan saja. Penelitian membagi permasalahan menjadi sub-sub
permasalahan yang dapat dikelola dalam arti layak dan terjangkau
Langkah-langkah penelitian kuantitatif adalah operasionalisasi untuk diteliti. Setiap sub permasalahan dicari kemungkinan
metode ilmiah dengan memperhatikan unsur-unsur keilmuan. jawabannya secara spesifik dalam bentuk hipotesis yang sesuai.
Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, Dalam hal inilah diperlukan studi kepustakaan yaitu kegiatan untuk
merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, mengkaji teori-teoriyang mendasari penelitian. Dalam kegiatan ini
menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Penelitian kuantitatif juga dikaji hal-hal empiris yang bersumber dari penelitian-penelitian
berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris terdahulu. Penelitian menahan sementara hipotesis atau pertanyaan
dan teoretis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan sampai semua data terkumpul dan diinterpretasikan.
(prariset). Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-
fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh Pada tahap selanjutnya, penelitian diarahkan untuk mencari data
dari mengkaji berbagai literatur relevan. Penelitian dilakukan secara didasari oleh rumusan masalah dan hipotesis yang dikemukakan
sistematis, empiris, dan kritis mengenai fenomena-fenomena yang sebelumnya. Dalam hal ini diperlukan desain penelitian yang berisi
dipandu oleh teori serta hipotesis. tahapan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data,
sumber data (populasi dan sampel), serta alasan mengapa
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan menggunakan metode tersebut. Sebelum kegiatan pengumpulan data
permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Dan dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan teknik penyusunan dan
yang paling penting adalah manfaat yang dihasilkan bila masalah itu pengujian instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data.
diteliti. Masalah dapat digali dari berbagai sumber empiris ataupun Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan
teoretis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan (pra-penelitian). teknik statistik. Hasil analisis data merupakan temuan yang belum
Agar masalah ditemukan dengan baik diperlukan fakta-fakta empiris diberi makna.
diiringi penguasaan teori yang diperoleh
melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Pada tahap Pemaknaan hasil analisis data dilakukan melalui interpretasi yang
selanjutnya, penelitian melihat tujuan sebagai suatu permasalahan. mengarah pada upaya mengatasi masalah atau menjawab pertanyaan
Masalah yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah penelitian. Dalam tahapan ini dikemukakan tentang penerimaan atau
penolakan hipotesis. Interpretasi dibuat dengan melihat hubungan penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
antara temuan yang satu dengan temuan lainnya. Kesimpulan Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya
merupakan generalisasi hasil interpretasi. Terhadap kesimpulan informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola
yang diperoleh maka diciptakanlah implikasi dan rekomendasi serta atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka).
saran dalam pemanfaatan hasil penelitian. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti
yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut
hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga
Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang
dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan terkandung dalam data. Misalnya ketika peneliti ingin mengetahui
kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, berdasarkan data/
banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian informasi yang ada peneliti harus mampu menguraikan tujuan
biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. kepala sekolah dalam pembinaan guru, langkah-langkah yang
dilakukan kepala sekolah dalam pembinaan guru, serta bagaimana
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai respon guru terhadap pembinaan yang dilakukan oleh kepala
sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sekolah.
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke
lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data
pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa,
mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan
diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses
diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran
tingkah laku berlangsung. Misalnya peneliti ingin mengetahui peran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata
kepala sekolah dalam pembinaan guru. Peneliti harus mendatangi tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi
suatu sekolah kemudian mengali informasi yang terkait dengan dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu
peran kepala sekolah dalam pembinaan guru baik itu dari kepala berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi
sekolah, guru, maupun dokumen sekolah. peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan
keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang
seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya
analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil merancang langkah-langkah kegiatan penelitian. Paling tidak
penelitian tersebut. Misalnya ketika meneliti peran kepala sekolah terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu
dalam pembinaan guru, peneliti tidak mengukur frekuensi (Sugiyono, 2007):
pembinaan yang dilakukan akan tetapi mengamati untuk apa
pembinaan dilakukan serta bagaimana cara pembinaan dilaksanakan. 1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta
empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau 2. Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala
penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan pada masalah tertentu.
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas
tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan 3. Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus
tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan
baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah
konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi
lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
dari data yang terpisah namun saling berkaitan. Misalnya ketika
meneliti peran kepala sekolah dalam membina guru, peneliti harus
berusaha menemukan prinsip dan konsep-konsep atas dasar fakta.
Peneliti tidak berupaya menerapkan teori/ konsep yang terkait
dengan pembinaan, akan tetapi berusaha menemukan konsep
berdasarkan fakta dari lapangan.

Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap


berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa

Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian


kuantitatif. Penelitian kualitatif biasanya didesain secara longgar,
tidak ketat, sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang
mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal itu
dapat terjadi bila perencanaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang
dijumpai di lapangan. Meski demikian, kerja penelitian mestilah

Anda mungkin juga menyukai