Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MTsN 3 Tulungagung


Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas / Semester : VIII / Ganjil (1)
Materi Pokok : Sistem Gerak Pada Manusia
Alokasi Waktu : 8 JM x 40 Menit (4 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menganalisis gerak pada 3.1.1 Mendeskripsikan fungsi sistem


makhluk hidup, sistem gerak rangka bagi tubuh manusia
pada manusia, dan upaya 3.1.2 Mengidentifikasi jenis tulang
menjaga kesehatan sistem gerak penyusun sistem gerak manusia
3.1.3 Mengidentifikasi macam-macam
tulang penyusun sistem gerak
manusia.
3.1.4 Mendeskripsikan struktur tulang
manusia
3.1.5 Menjelaskan keterkaitan jenis dan
fungsi tulang pada manusia.
3.1.6 Mengorganisasikan jenis sendi
yang terdapat pada tubuh
manusia.
3.1.7 Mendeskripsikan struktur otot
manusia.
3.1.8 Mendeskripsikan fungsi otot bagi
manusia.
3.1.9 Menjelaskan jenis-jenis otot.
.
4.1 Menyajikan karya tentang 4.1.1 Menyebutkan contoh gangguan
berbagai gangguan pada sistem kesehatan sistem gerak manusia
gerak, serta upaya menjaga dan cara menanggulanginya.
kesehatan sistem gerak manusia 4.1.2 Membuat makalah tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak,serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak manusia

2
C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mendeskripsikan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia
 Siswa mampu mengidentifikasi jenis tulang penyusun sistem gerak
manusia
 Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam tulang penyusun sistem
gerak manusia.
 Siswa mampu mendeskripsikan struktur tulang manusia
 Siswa mampu menjelaskan keterkaitan jenis dan fungsi tulang pada
manusia.
 Siswa mampu mengorganisasikan jenis sendi yang terdapat pada tubuh
manusia.
 Siswa mampu mendeskripsikan struktur otot manusia.
 Siswa mampu mendeskripsikan fungsi otot bagi manusia.
 Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis otot.
 Siswa mampu menyebutkan contoh gangguan kesehatan sistem gerak
manusia dan cara menanggulanginya.
 Siswa mampu membuat makalah tentang berbagai gangguan pada sistem
gerak,serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia

D. Materi Pembelajaran
 Sistem Gerak pada Manusia
 Struktur dan fungsi rangka
 Struktur dan fungsi sendi
 Struktur dan fungsi otot
 Mekanisme kerja otot
 Gangguan pada sistem gerak
 Upaya menjaga kesehatan sistem gerak

3
E. Pendekatan, Strategi, dan Metode
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan presentasi
Model : Make a tach

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 (2x 40 menit)
Indikator:
3.1.1 Mendeskripsikan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia
3.1.2 Mengidentifikasi jenis tulang penyusun sistem gerak manusia
3.1.3 Mengidentifikasi macam-macam tulang penyusun sistem gerak manusia.
3.1.4 Mendeskripsikan struktur tulang manusia
3.1.5 Menjelaskan keterkaitan jenis dan fungsi tulang pada manusia
NO KEGIATAN WAKTU

1. Pendahuluan 10 menit

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru:

 Memberi salam, memulai do’a dan


menanyakan prsesnsi siswa
 Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (apersepsi)
 Guru menanyakan kepada siswa
a. Mengapa daun telinga kalian dapat di
bengkokkan, sedangkan lengan kalian tidak
dapat di bengkokan?
b. Mengapa kita dapat duduk dan berdiri dengan
tegak? (motivasi)
 Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
(penyampaian tujuan)
 Guru membagi kelompok secara heterogen dan
meminta siswa duduk berkelompok. Masing-
masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa.

4
2. Kegiatan Inti 60 menit
 Guru menginformasikan ada 2 kegiatan yang
akan dikerjakan pada pembelajaran hari ini
yaitu mengamati sistem rangka tubuh manusia
dan mengklasifikasikan jenis tulang
berdasarkan bentuk dan komponen
penyusunnya (mengamati).
Peserta didik membaca dan mengamati gambar.
Peserta didik berdiskusi dengan temannya.
 Guru memberikan pertanyaan (menanya)
a. Apa fungsi rangka?
b. Sebutkan macam-macam rangka
c. Sebutkan Jenis-jenis tulang berdasarkan
bentuk dan ukurannya
d. Bagaimana Struktur tulang manusia
e. Bagaimana keterkaitan jenis antara jenis
dengan fungsi tulang manusia?
 Peserta didik berdiskusi kelompok untuk
memberikan keterangan pada gambar dan
menjawab pertanyaan (mengumpulkan data)
 Peserta didik melakukan pengamatan pada
gambar
 Peserta didik menuliskan hasil pengamatan,
menganalisis data, menyajikan data dan
menyimpulkan hasil pengamatan.
(mengasosiasikan)
 Tiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan dan kelompok lain menanggapi
(mengkomunikasikan)

5
3 Kegiatan Penutup 10 menit
 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
materi pembelajaran tentang rangka
 Guru memberikan apresiasi kepada siswa
yang telah aktif dalam pembelajaran
 Siswa memberikan komentar dan saran
sebagai perbaikan untuk pertemuan yang akan
dating
 Guru membagikan soal post test secara tertulis
kepada siswa
a. Sebutkan fungsi tulang
b. Sebutkan jenis-jenis tulang beserta contohnya
c. Mengapa tulang dapat bertambah panjang
 Guru meminta siswa untuk membuat makalah
mengenai macam- macam penyakit dan cara menjaga
kesehatan sistem gerak manusia yang dikumpulkan
pada pertemuan ke -4.
 Guru memberi informasi rencana pembelajaran
berikutnya yaitu mengenai sendi
 Guru menutup kegiatan pembelajaran dan
mengucapkan salam

6
2. Pertemuan Kedua (2x 40 menit)
Indikator:

3.1.6 Mengorganisasikan jenis sendi yang terdapat pada tubuh manusia.

NO KEGIATAN WAKTU

1. Pendahuluan 10 menit

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru:

 Memberi salam, memulai do’a dan


menanyakan prsesnsi siswa
 Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (apersepsi)
 Guru mengajak kepada siswa untuk:
a. berdiri,
b. mengangkat tangan,
c. menggelengkan dan menganggukkan kepala,
d. mengangkat kaki,
e. membungkuk, kemudian
f. duduk kembali. (motivasi)
 Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
(penyampaian tujuan)
 Guru membagi kelompok secara heterogen dan
meminta siswa duduk berkelompok. Masing-
masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa.
 Guru bertanya “Masih ingatkah pertemuan
sebelumnya kita belajar tentang apa? (tulang,
rangka, struktur rangka). Coba tekan tangan
kalian, rasakan bagaimanakah tulang kita?
Dapatkah tulang kita dibengkokkan? (keras dan
tidak dapat dibengkokkan). Tulang kita sangatlah
keras serta tidak dapat dibengkokkan. Apa yang
membuat tulang kita menjadi keras? (zat kapur
dan fosfor)”

7
 Namun mengapa kamu dapat melakukan gerakan
seperti tadi? (terdapat sendi pada hubungan
antartulang)
 Guru menyampaikan topik pembelajaran yaitu
“Hubungan Antar tulang”.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
melalui observasi dan diskusi, siswa dapat
mengorganisasikan jenis sendi yang terdapat pada
tubuh manusia dengan benar
2. Kegiatan Inti 60 menit
 Guru membagi siswa ke dalam lima kelompok dan
membagikan LKS pada setiap kelompok
 Guru memberikan arahan kepada siswa agar membaca
Buku dan membuat satu pertanyaan (mengamati)
 Guru memancing siswa untuk bertanya berdasarkan
hasil membaca siswa, pertanyaan yang dipilih adalah
sebagai berikut. (menanya)
a. apa yang terdapat pada hubungan antar tulang kita?
(persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan)

b. apakah seluruh persendian/hubungan


antartulang dapat digerakkan? (tidak)

c. Oleh karena itu, hubungan antartulang


dibagi menjadi berapa? Apa saja? Ada
yang dapat menjelaskan? (tiga:
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis)

d. Apakah sendi-sendi yang dapat


digerakkan (diartrosis) terdapat pada
semua hubungan antartulang manusia?

e. Apakah pergerakan sendi-sendi yang


dapat digerakkan memiliki arah
gerakan yang sama?

8
f. Bagaimanakah menentukan tipe-tipe
sendi pada tubuh manusia?
 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi sendi
dan diskusi tentang hubungan jenis gerak yang
dilakukan dengan macam sendi seperti yang ada di
LKS
 Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi
sendi (eksperimen)
 Guru meminta siswa untuk presentasi di depan
dari hasil diskusinya

3. Penutup 10 enit
 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
materi pembelajaran sendi
 Guru memberikan apresiasi kepada siswa
yang telah aktif dalam pembelajaran
 Siswa memberikan komentar dan saran
sebagai perbaikan untuk pertemuan yang akan
datang
 Guru mengingatkan tugas yang harus dikerjakan,
yaitu menyelesaikan makalah serta mempersiapkan
presentasi kelompok tentang kelainan pada system
gerak manusia.
 Guru menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya adalah mengenai struktur dan fungsi otot
pada manusia sehingga siswa sebaiknya membaca
buku siswa terlebih dahulu untuk persiapan.
 Guru menutup dengan doa dan memberi salam

9
3. Pertemuan Ketiga (2x 40 menit)
Indikator:
3.1.7 Mendeskripsikan struktur otot manusia.
3.1.8 Mendeskripsikan fungsi otot bagi manusia.
3.1.9 Menjelaskan jenis-jenis otot.
NO KEGIATAN WAKTU

1. Pendahuluan 10 menit

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru:

 Memberi salam, memulai do’a dan


menanyakan prsesnsi siswa
 Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (apersepsi)
 Guru bertanya kepada siswa bahwa tubuh kita
diselimuti oleh jaringan yang dapat menggerakkan
anggota tubuh kita. Jaringan apakah itu? (motivasi)
 Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
(penyampaian tujuan)

2. Kegiatan Inti
 Guru menanyakan kepada siswa mengapa tulang
tidak dapat bergerak sendiri? (menanya)
 Guru meminta siswa mengamati diameter otot”
 Guru meminta siswa untuk mengangkat kursi
dengan tangan kanan kemudian dengan tangan
kiri dan menanyakan apakah ada perbedaan?
(mencoba)
 Guru meminta siswa untuk membayangkan
ketika memakan makanan dan menanyakan
“apakah setelah ditelan kalian dapat mengatur
gerakan lambung dan usus halus saat mulai
mencerna makanan yang kamu makan?”
 Guru menanyakan “berdasarkan sifatnya, otot
dapat dibedakan menjadi berapa jenis?”
(mengasosiasi) 10
 Guru meminta siswa untuk membaca buku siswa
halaman 15-16 untuk mengetahui berbagai jenis
otot, bentuk dan sifatnya. (mengumpulkan
informasi)
 Guru memberikan Lembar kerja dan meminta
siswa untuk mengidentifikasi dan menyimpulkan
perbedaan dari ketiga jenis otot.
 Guru menunjuk beberapa siswa untuk
mengkomunikasikan hasilnya di depan kelas.
(mengkomunikasikan)

3. Kegiatan Penutup 10 enit


 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan
materi pembelajaran otot
 Guru memberikan apresiasi kepada siswa
yang telah aktif dalam pembelajaran
 Siswa memberikan komentar dan saran sebagai
perbaikan untuk pertemuan yang akan datang
 Guru mengingatkan tugas yang harus dikerjakan,
yaitu menyelesaikan makalah serta mempersiapkan
presentasi kelompok tentang gangguan pada system
gerak manusia.
 Guru menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya adalah gangguan pada sistem gerak pada
manusia dan cara menjaga kesehatannya sehingga
siswa sebaiknya membaca buku siswa terlebih dahulu
untuk persiapan.
 Guru menutup dengan doa dan memberi salam

11
4. Pertemuan Keempat (2x 40 menit)
Indikator:
4.1.1 Menyebutkan contoh gangguan kesehatan sistem gerak manusia dan cara
menanggulanginya.
4.1.2 Membuat makalah tentang berbagai gangguan pada sistem gerak,serta
upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia

NO KEGIATAN WAKTU

1. Pendahuluan 10 menit

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru:

 Memberi salam, memulai do’a dan


menanyakan prsesnsi siswa
 Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (apersepsi)
 Guru cara mengajak siswa untuk bersyukur karena
masih diberikan kesempatan dan kemampuan untuk
bergerak (motivasi)
 Guru menampilkan gambar mengenai kelainan tulang
pada manusia. Kemudian guru memberikan
pertanyaan “Pernahkah kalian melihat kelainan
tulang pada manusia seperti gambar ini misalnya?”
(apersepsi)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti 3 enit
 Guru membagi siswa ke dalam lima kelompok dan
membagikan Lembar Kerja kepada setiap kelompok.
 Guru memberikan arahan kepada siswa agar
mencermati Lembar Kerja
 Guru memberikan arahan kepada siswa untuk
membaca Buku Siswa halaman 19-21
 Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
pembuatan makalah dan mengumpulkan makalah
mengenai kelainan pada system gerak manusia.

12
3. Kegiatan Penutup 10 menit
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian,
give applause atau bentuk penghargaan lain yang
relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
 Guru memberikan klarifikasi jika terdapat mis
konsepsi dalam kegiatan yang dilakukan siswa,
sembari merecall materi yang telah disampaikan.
 Bersama dengan siswa, guru menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran.
 Guru menginformasikan bahwa pertemuan
selanjutnya adalah ulangan sehingga siswa
sebaiknya belajar terlebih dahulu.
 Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan
salam

B. Alat/ Bahan dan Media Pembelajaran


Alat : Spidol, white board,
Bahan Ajar : Buku ajar, dan LKS

C. Sumber Belajar
Irnaningtyas.2013. IPA BIOLOGI untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta :
Penerbit Erlangga

D. Penilaian Pembelajaran
Terlampir

13
LAMPIRAN MATERI
SISTEM GERAK PADA MANUSIA

A. RANGKA

Pada tubuh manusia terdapat banyak sekali jenis tulang. Misalnya, pada anggota
tubuh bagian tangan terdapat 6 jenis tulang, yaitu tulang lengan atas (humerus), tulang
pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), tulang pangkal telapak tangan (karpal),
tulang ruas jari (falang), dan tulang telapak tangan (metakarpal). Apabila dihitung,
jumlah seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri dari 206 tulang. Secara umum,
ada empat fungsi utama tulang bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita.
2. Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-
paru, tulang tengkorak melindungi otak.
3. Menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif sehingga dapat
menggerakkan tulang.
4. Pada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur) tulang juga berfungsi
sebagai tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum
tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.

14
1. Struktur Tulang

Struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat


benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat serta
terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat
lekukan, tonjolan, dan lubang. Masing-masing bagian
ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Lekukan
dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya
otot. Lubang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya pembuluh darah dan saraf.
Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang
menempel dengan kuat, membran itu disebut
periosteum. Pada periosteum terdapat pembuluh-
pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat-
zat makanan ke dalam tulang. Membran ini juga penting dalam pertumbuhan
dan perbaikan tulang. Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak
atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang yang keras dan kuat.
Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluh- pembuluh darah, zat
kapur dan fosfor, serta serabut elastis. Kerasnya tulang disebabkan karena
tulang mengandung zat kapur dan fosfor. Sedangkan serabut-serabut elastis
mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah.

Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang terdapat di daerah
ujung tulang. Tulang spons kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-
ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan. Tulang panjang
mempunyai lubang atau saluran yang besar. Saluran-saluran itu terdapat di
tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut sumsum.
Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara
tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di tulang panjang bagian
tengah dan sebagian besar berisi lemak. Pada orang sehat, sumsum tulang
merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan kecepatan sampai tiga juta sel
per sekon. Sel-sel darah putih juga dihasilkan di dalam sumsum tulang, tetapi
lebih sedikit jumlahnya.

Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan jaringan tebal,


lunak dan lentur, yang disebut dengan tulang rawan (kartilago). Tulang rawan
15
tersusun atas sel-sel yang dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh
sel-sel tersebut. Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat
ditemukan di ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung,
dan telinga.

2. Macam- Macam Tulang Pada Sistem Rangka

Bentuk dan ukuran tulang-tulang tersebut tidak sama. Bentuk tulang manusia
dibedakan menjadi empat, yaitu: (1) tulang panjang, misalnya tulang lengan
(humerus), (2) tulang pipih, misalnya tulang dada (sternum), (3) tulang
pendek, misalnya tulang ruas jari (falang), dan (4) tulang tidak beraturan,
misalnya tulang punggung (vertebra).

3. Perkembangan Tulang

Tulang yang ada di tubuh kita merupakan suatu benda yang keras,
meskipun demikian tulang bukan suatu benda yang memiliki ukuran tetap.
Beberapa bulan sebelum kamu dilahirkan, tulang kamu tersusun dari kartilago
(tulang rawan). Secara bertahap, tulang rawan akan berkembang menjadi
tulang keras. Akan tetapi, pada perkembangannya tidak semua tulang rawan
pada tubuh manusia menjadi tulang keras. Tulang pada daun telinga dapat
dilipat karena tulang yang terdapat pada daun telinga adalah tulang rawan.
Dapatkah kamu menyebutkan contoh tulang rawan lainnya? Tulang hidung
ataupun tulang rawan penyusun persendian adalah contoh tulang rawan.

16
Tulang-tulang tersebut akan tetap menjadi tulang rawan sampai manusia
menjadi tua. Pada saat janin (calon bayi yang masih ada di dalam kandungan),
hampir semua tulang yang terdapat pada tubuhnya merupakan tulang rawan.
Seiring dengan perkembangan janin dan setelah kelahiran, tulang rawan
tersebut berkembang menjadi tulang keras. Proses pengubahan tulang rawan
menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau osifikasi.

Proses osifikasi berawal dari tulang rawan. Tulang rawan bentuknya


mirip dengan tulang dewasa. Selain itu, tulang rawan memiliki rongga yang
terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan
membentuk osteosit (sel-sel tulang). Proses osifikasi dimulai dari bagian
tengah tulang rawan dan kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan
pertumbuhan tulang rawan. Di antara jaringan tulang yang terbentuk
terdapat pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral
seperti kalsium sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras.

Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami fusi atau


penggabungan. Pada saat kamu baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada
pada sistem rangka kamu adalah 270 tulang. Seiring bertambahnya usia
beberapa tulang akan mengalami fusi, misalnya tulang tengkorak dan tulang
ekor. Oleh karena itu, ketika kamu sudah dewasa, jumlah tulang penyusun
sistem rangka ada 206 tulang.

17
B. SENDI
Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang
atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan
antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.
Sendi yang tidak dapat digerakkan disebut
dengan sinartrosis, misalnya sendi yang terdapat
pada tulang tengkorak. Perhatikan Gambar 1.25!
Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas
disebut dengan amfiartrosis, misalnya sendi
antarruas tulang belakang. Sendi yang dapat
digerakkan dengan bebas disebut dengan diartrosis. Berikut ini beberapa jenis
persendian yang dapat digerakkan dengan bebas.

1. Sendi Peluru
Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu
ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti
mangkok. Sendi ini dapat membentuk gerakan sangat bebas. Contoh sendi
peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat, serta
antara tulang pinggul dan tulang paha. Adanya sendi ini
memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat diayunkan ke arah manapun.

18
2. Sendi Engsel

Tipe sendi ini mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan dan
ada yang ke belakang seperti engsel pintu. Contoh sendi engsel antara
lain sendi-sendi pada siku dan lutut. Perhatikan Gambar 1.28! Sendi
ini memiliki ruang gerak yang lebih sempit dibandingkan sendi peluru.

3. Sendi Putar

Pada sendi putar salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung
tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros
tersebut. Contohnya adalah persendian yang terdapat di antara tulang
tengkorak dengan tulang leher. Perhatikan Gambar 1.29! Sendi
tersebut memungkinkan kepala kita dapat memutar, mengangguk,
serta menggeleng.

4. Sendi Pelana

Pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana disebut


dengan sendi pelana. Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua
arah, yaitu muka-belakang dan ke samping. Contoh sendi ini adalah
pada pangkal ibu jarimu.

19
5. Sendi Geser

Sendi geser menghubungkan antara dua tulang yang memiliki


permukaan yang datar. Prinsip kerja sendi ini adalah satu bagian tulang
bergerak menggeser di atas tulang lain. Sendi geser juga
memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang. Contoh
sendi geser berada pada tulang-tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki dan di antara tulangbelakang.Sendiinimerupakan
sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari, misalnya mengambil buku, naik tangga, makan, dan beberapa
aktivitas lainnya.

20
C. OTOT

1. Fungsi Otot

Tanpa otot, tulang dan sendi yang terdapat di tubuhmu tidak memiliki
kekuatan untuk bergerak. Otot adalah penggerak bagian- bagian tubuh,
sehingga otot disebut alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa
tubuh adalah jaringan otot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.32.
Ada gerakan yang terjadi di tubuhmu, gerakan tersebut terjadi karena
adanya kerja dari otot. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi
menjadi lebih pendek. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagian-bagian
tubuhmu bergerak. Pada kontraksi ini diperlukan energi.

Diameter otot lengan kamu dapat membesar dan mengecil ketika


meluruskan atau membengkokkan tangan. Diameter lengan kamu
membesar karena otot lengan kamu dalam keadaan kontraksi. Pada
saat melakukan kontraksi otot akan memadat dan memendek, sehingga
pada saat diukur diameter otot akan membesar. Sebaliknya, pada saat
otot dalam keadaan relaksasi, otot akan memanjang, sehingga pada
saat diukur diameter otot akan mengecil.

21
Sekarang kamu telah mengetahui prinsip kerja dari otot. Kamu
harus banyak bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah menciptakan
otot-otot tersebut sehingga seluruh aktivitas tubuh dapat bekerja terus
tanpa harus kamu kendalikan. Bayangkan jika Tuhan tidak menciptakan
otot-otot tersebut, maka kamu tidak akan dapat tidur dengan pulas
karena kamu harus mengontrol otot jantung agar tetap dapat memompa
darah ke seluruh tubuh selama kamu tidur otot yang bekerja di bawah
kesadaran adalah otot yang kerjanya dapat kamukendalikan.

Prinsipkerja otot ini adalah dapat dikendalikan, artinya kamu dapat


mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan
otot-otot tersebut. Sebagai contohnya, kerja otot- otot pada saat kamu
makan, menulis, berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang kamu
lakukan secara sadar. Selain otot yang bekerja di bawah kesadaran, ada
juga otot yang bekerja di luar kesadaran. Otot yang bekerja di luar
kesadaran adalah otot yang tidak dapat kamu kendalikan secara sadar.
Prinsip kerja otot ini adalah tidak dapat dikendalikan, artinya kamu tidak
dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak
menggerakkan otot-otot tersebut. Otot-otot tersebut bekerja sepanjang
hari, sepanjang hidup di luar kesadaran kamu. Contoh dari aktivitas otot
ini antara lain aktivitas jantung untuk selalu memompa darah ke seluruh
tubuh, aktivitas otot-otot lambung untuk mencerna makanan secara
mekanik.

22
2. Jenis Otot

a. Otot Rangka

Otot Rangka adalah otot yang paling banyak terdapat di dalam


tubuh. Jika diamati di bawah mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat
bergaris-garis melintang, sehingga otot ini juga disebut dengan otot lurik.
Otot rangka melekat pada tulang dengan perantaraan tendon. Tendon
adalah pita tebal, berserabut, dan liat yang melekatkan otot pada tulang.
Otot rangka tergolong otot sadar. Kamu dapat mengontrol penggunaan
otot ini. Kamu dapat menentukan kapan berjalan dan kapan tidak. Otot
rangka cenderung cepat berkontraksi dan cepat lelah.

b. Otot Polos
Otot polos terdapat pada dinding lambung usus halus, rahim,
kantung empedu, dan pembuluh darah. Otot polos berkontraksi dan
berelaksasi dengan lambat. Otot ini berbentuk gelendong serta memiliki
sebuah inti pada tiap selnya. Berdasarkan cara kerjanya, otot polos
tergolong dalam otot tak sadar.
c. Otot Jatung

Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot jantung mempunyai


garis-garis seperti otot rangka. Sebaliknya, cara kerja otot jantung mirip
otot polos karena tergolong otot tidak sadar. Otot jantung berkontraksi
sekitar 70 kali per menit sepanjang hari selama hidupmu. Kamu
mengetahui bahwa otot jantung berkontraksi pada saat jantung berdenyut.
Otot ini tidak dapat dikontrol oleh kemauan sadar.

23
Otot juga ada yang bekerja secara berlawanan. Maksudnya pada
saat melakukan sebuah gerakan meskipun gerakan itu dilakukan secara
bersamaan tetapi proses kontraksi dan relaksasi antara otot satu dengan
otot lainnya berlangsung secara berlawanan. Agar kamu lebih memahami
maksud dari pernyataan di atas, perhatikan Gambar 1.35! Pada gambar
tersebut terlihat jelas bahwa pada saat tangan dilipat, otot bisep
berkontraksi sedangkan otot trisep relaksasi. Sebaliknya, pada saat
tangan direntangkan, otot bisep relaksasi sedangkan otot trisep
berkontraksi.

D. Gangguan Pada Sistem Gerak

1. Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan
kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu.
Penyakitini terjadi pada anak-anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki
tumbuh membengkok seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.36.
Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan
kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makan. Vitamin D dapat
diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.

Seseorang yang berusia 1-70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 15


µgr/hari. Sedangkan seseorang yang berusia 71 tahun ke atasmembutuhkan
vitamin D sebanyak 20 µgr/hari. Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan
bantuan sinar matahari pagi melalui berjemur? Melalui paparan sinar
matahari pagi selama 10-15 menit, maka sinar ultraviolet dari matahari akan
dapat membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D. Vitamin D aktif akan
24
dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh,
sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah. Dengan
demikian bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar
matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium
sehingga dapat menolong perbaikan tulang penderita riketsia

2. Osteoporosis

Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya


terjadi pada orang dewasa dan orangtua. Orangtua biasanya menghasilkan
lebih sedikit hormon, sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang
aktif dan massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral
akan menjadi rapuh dan mudah patah.

3. Artiritis

Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang


rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit
dan bengkok seperti pada Gambar 1.38. Kadang-kadang sendi yang terkena

25
artritis tidak dapat digerakkan. Rematik adalah salah satu bentuk artritis.
Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis ini adalah metabolisme
asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan
menyebabkan sakit terutama pada jari-jari tangan maupun kaki,
penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit
digerakkan dan kaku. Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu
dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.

4. Patah Tulang
Tulang memiliki struktur kuat dan lentur, namun demikian tulang juga dapat
patah. Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena tulang
mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh
dari tempat yang tinggi. Patahnya tulang disebut fraktura.

Ada beberapa jenis fraktura, secara umum dapat dikelompokkan


menjadi fraktura tertutup dan fraktura terbuka. Jika tulang yang patah tidak
sampai menembus kulit disebut dengan faktura tertutup. Fraktura terbuka
terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat
dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah, yaitu miring, kominuta
(terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil), dan spiral. Agar kamu tidak
mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati-hatilah saat berolahraga.

26
5. Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
Tulang belakang manusia yang normal tidaklah lurus, tetapi melengkung.
Bentuk tulang belakang memengaruhi bentuk tubuh kita. Cobalah amati
bentuk badan teman laki-lakimu saat berdiri dan dilihat dari samping!
Bagaimana bentuknya? Tulang belakang dapat mengalami kelainan. Tiga
kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis, kifosis, dan
skoliosis.

a. Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang
belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang, Penderita
kifosis tubuhnya terlihat bungkuk. Kifosis dapat disebabkan karena
penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah
b. Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang
belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang,. Orang
yang mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih menonjol ke
depan. Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu
besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena
kebiasaan duduk yang salah.
c. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah
samping, Skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk
atau berposisi yang salah.

E. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak


Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada
sistem gerak, maka kita harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami
gangguan-gangguan tersebut. Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk
27
menjaga kesehatan sistem gerak kita adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan. Makanan yang
banyak mengandung kalsium di antaranya susu, kangkung, kedelai dan
olahannya, ikan salmon, kacang almond, dan brokoli.
b. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk
membantu pembentukan vitamin D yang sangat penting dalam membantu
penyerapan kalsium dalam makanan.
c. Memerhatikan asupan vitamin D dengan makan makanan yang
mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D di
antaranya telur, produk olahan dari kedelai, minyak ikan, ikan berlemak,
hati sapi, dan udang.
d. Memerhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya. Aktivitas fisik
seperti jalan kaki, jogging, tenis, menaiki tangga dapat membantu
terbentuknya tulang yang kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang
pada tubuh.
e. Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya dengan cara
duduk yang benar yaitu tulang belakang harus dalam posisi tegak (tidak
membungkuk), saat tidur sebaiknya memakai alas yang datar dan padat
agar posisi tulang belakang tetap lurus

28
LAMPIRAN SOAL

LEMBAR KERJA SISWA


RANGKA

I. Lengkapilah nama-nama bagian rangka manusia berdasarkan gambar di


bawah ini!

29
1. 14.
2. 15
3. 16.
4. 17.
5. 18.
6. 19.
7. 20.
8. 21.
9. 22.
10. 23.
11.
12.
13.

II. Bentuk-bentuk tulang

30
III. Bagian-bagian tulang pipa

IV. Struktur jaringan tulang

31
LEMBAR KERJA SISWA
SENDI

1. Amati gerak pada tubuhmu dan tentukan persendiannya


2. Lengkapi tabel pengamatan dibawah ini. Gunakan refernsi dari berbagai
sumber untuk mengisi kolom nama sendi yang berperan.
No Bagian Tubuh Arah Gerak Nama Sendi
Samping Depan Belakang Berputar
1 Bahu
2 Lengan / siku
3 Ibu Jari tangan
4 Panggul
5 Lutut
6 Leher
7 Tulang hasta & t. pengumpil
8 Tulang betis & t. kering
Keterangan : berilah tanda V bila terjadi gerakan
Pertanyaan :
1. Ada berapa macam sendi yang kamu temukan ?
2. Kelompokkan bagian tubuh diatas berdasarkan jenis persendiannya !
3. Apa perbedaan sendi pelana dan sendi putar ?
4. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil !

32
LEMBAR KERJA SISWA

Struktur dan fungsi otot Manusia

Deskripsikan ciri-ciri otot saat berkontraksi dan saat berelaksasi!

No Gambar Nama Gambar Deskripsi

1 Otot berkontraksi

2 Otot berelaksasi

Pertanyaan:
1. Bagaimana ciri-ciri otot saat berkontraksi?
2. Bagaimana ciri-ciri otot saat berelaksasi?
3. Buatlah Deskripsi tentang perbedaan antara otot lurik, polos dan jantung.

33
No Gambar Nama Gambar Deskripsi

1 Otot jantung

2 Otot lurik

3 Otot polos

34
Pertanyaan:

1. Apa perbedaan otot polos, otot lurik dan otot jantung?

2. Apa persamaan otot polos, lurik dan otot jantung?

Kesimpulan:
1…………………………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………………………

35
PENILAIAN

Pertemuan Pertama (Skor 100)

1. Skor 25

2. Skor 25

36
3. Skor 25

4. Skor 25

Total Skor = Jumlah skor benar x 100


Jumlah skor total

37
Pertemuan Kedua (Skor 100)

1. Skor 25

No Bagian Tubuh Arah Gerak Nama Sendi


Samping Depan Belakang Berputar
1 Bahu Sendi Peluru
(segala arah)
2 Lengan / siku V Sendi Engsel
(satu arah)
3 Ibu Jari tangan Sendi Pelana
(Dua arah)
4 Panggul Sendi Peluru
(segala arah)
5 Lutut Sendi Engsel
(satu arah)
6 Leher Sendi Putar
7 Tulang hasta & t. pengumpil Sendi Putar
8 Tulang betis & t. kering Sendi Engsel
(satu arah)

2. Skor 25
Ada berapa macam sendi yang kamu temukan ?
Jawab:
Ada 4, yaitu sendi engsel, sendi pelana, sendi peluru dan sendi putar

3. Skor 25
Kelompokkan bagian tubuh diatas berdasarkan jenis persendiannya !
Jawab ;
Sendi engsel ( Lengan/ siku, lutut, tulang betis dan tulang kering)
Sendi Pelana ( ibu jari tangan)
Sendi Putar ( Leher, tulang hasta dan tulang pengumpil)
Sendi peluru (Bahu)

38
4. Skor 25
Apa perbedaan sendi pelana dan sendi putar ?
Sendi pelana adalah sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi namun tidak
ke segala arah) sedangkan sendi putar adalah sendi yang memungkinkan gerakan
berputar ( berotasi)

5. Skor 25
Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil !

Pertemuan Ketiga (Skor 100)

No Gambar Nama Gambar Deskripsi Skor


15

Pada saat tangan dilipat,


otot bisep berkontraksi
1 Otot berkontraksi
sedangkan otot trisep
relaksasi.

15

Pada saat tangan


direntangkan, otot bisep
2 Otot berelaksasi relaksasi sedangkan otot
trisep berkontraksi.

3. Bagaimana ciri-ciri otot saat berkontraksi? (skor 10)


Jawab :
Ukuran otot akan memendek, mengeras dan tengahnya mengembung (membesar)

39
4. Bagaimana ciri-ciri otot saat berelaksasi? (skor 10)
Jawab :
Otot akan kendor (lentur), mengecil dan kembali kebentuk semula serta tidak
mengeras

5. Buatlah Deskripsi tentang perbedaan antara otot lurik, polos dan jantung.

Nama
No Gambar Deskripsi Skor
Gambar

10
Otot jantung hanya ditemukan
di jantung. Otot jantung
mempunyai garis-garis
seperti otot rangka.
Sebaliknya, cara kerja otot
1 Otot jantung
jantung mirip otot polos
karena tergolong otot tidak
sadar. Otot ini tidak dapat
dikontrol oleh kemauan sadar.

Jika diamati, sel-sel otot 10


rangka terlihat bergaris-garis
melintang, sehingga otot ini
juga disebut dengan otot
lurik. Otot rangka melekat
2 Otot rangka pada tulang dengan
perantaraan tendon. Tendon
adalah pita tebal, berserabut,
dan liat yang melekatkan otot
pada tulang. Otot rangka
tergolong otot sadar.

40
Otot polos terdapat pada 10
dinding lambung usus halus,
rahim, kantung empedu, dan
pembuluh darah. Otot polos
berkontraksi dan berelaksasi
dengan lambat. Otot ini
3 Otot polos
berbentuk gelendong serta
memiliki sebuah inti pada tiap
selnya. Berdasarkan cara
kerjanya, otot polos tergolong
dalam otot tak sadar.

Pertanyaan:

6. Apa perbedaan otot polos, otot lurik dan otot jantung? (skor 10)
7. Apa persamaan otot polos, lurik dan otot jantung? (skor 10)

Jawab :

Total Skor = Jumlah skor benar x 100


Jumlah skor total

41
Pertemuan Keempat

a. Rubrik penilaian praktek

Penilaian Makalah Kelainan pada Sistem Gerak


Aspek Kriteria Skor
Halaman depan 1. Judul sesuai dengan kelainan yang 10
dibahas dalam makalah.
2. Menuliskan nama anggota kelompok
dengan lengkap.
3. Menuliskan nomor presensi anggota
kelompok dengan lengkap dan benar.
4. Menuliskan kelas.
5. Menyantumkan identitas sekolah.
Isi makalah Total : 60

Pengertian Menuliskan pengertian/maksud dari istilah 10


kelainan tulang dengan benar.
Ciri-ciri Menuliskan ciri-ciri kelainan tulang degan 10
benar sesuai dengan literatur.
Gejala Menuliskan gejala kelainan tulang degan 10
benar sesuai dengan literatur.
Penyebab Menuliskan penyebab kelainan tulang degan 10
benar sesuai dengan literatur.
Cara Menuliskan cara pengatasan kelainan tulang 10
Pengatasan degan benar sesuai dengan literatur.
Cara Menuliskan cara penanggulangan kelainan 10
Peneggulangan tulang degan benar sesuai dengan literatur.
Kesimpulan Berdasarkan hasil Studi literatur yang 20
dilakukan.
Daftar Pustaka 1. Menyantumkan sumber yang digunakan 10
pada pembuatan makalah
2. Ditulis sesuai dengan EYD
Skor total 100

42
b. Rubrik Penilaian Mengkomunikasikan

No Aspek Penilaian Skor


Mengkomunikasikan hasil penyelidikan
1 Mempresent 1. Menyampaikan hasil studi literatur. Tiap aspek
asikan hasil 2. Penyampaian materi dilakukan dengan yang
studi literatur menampilkan gambar penderita kelainan terpenuhi
tulang. berbobot 10
3. Menyampaikan materi dengan poin
membawa point-poin utama presentasi.
4. Melakukan kontak mata dengan audiens.
5. Menyampaikan dengan lantang.
6. Meminta perhatian audiens bila audiens tidak
memperhatikan.
7. Melakukan pembagian tugas dalam
presentasi.
8. Memberikan kesempatan bagi teman lain
untuk berpendapat.
9. Menanggapi pendapat orang lain.
10. Menjawab pertanyaan orang lain.

Total Skor = Nilai makalah + Nilai mengkomunikasikan (presentasi)


2

NILAI AKHIR = LK 1 + LK 2 + LK 3 + LK 4
4

43

Anda mungkin juga menyukai